Anda di halaman 1dari 12

Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


Volume 7, Edisi 2, Juni 2022, hal. 535–546
ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (daring)

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada


Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machfudloh1, 2; Andari Wuri Astuti1*)
1 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
2*) Universitas Islam Sultan Agung Semarang

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) merupakan masalah kesehatan mendasar
Riwayat artikel: yang diakui secara global. Salah satu masalah kesehatan reproduksi dan seksual
Diterima 11 Desember 2021 adalah kurangnya kepekaan terhadap pendidikan kesehatan reproduksi bagi calon
Diterima 21 April 2022
mempelai. Hal tersebut dapat menjadi penyebab tingginya Angka Kematian Ibu dan
Diterbitkan 10 Juni 2022 Anak (AKI & AKB). Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi calon
mempelai merupakan upaya peningkatan pengetahuan dengan tujuan mencegah
terjadinya ketidakpuasan dan kegagalan dalam kehidupan berumah tangga. Berbagai
Kata kunci: tantangan dalam memberikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (SRH)
Penerapan seperti faktor internal dan eksternal harus segera diselesaikan dengan dukungan
Seksual dari pembuat kebijakan terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Pendidikan kesehatan reproduksi (SRH) bukti terkait pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi calon pengantin pria.
Pengantin masa depan Metode dalam penelitian ini adalah scoping review. Pencarian literatur dalam
penelitian ini menggunakan 3 database jurnal kesehatan yaitu Ebsco, ProQuest,
*) Penulis yang sesuai Willey online library, dan 1 search engine: Google Scholar.
Andari Wuri Astuti
Artikel dipilih dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu original research, berbahasa
Inggris dan Indonesia, terbit 5 tahun terakhir (2016–2021). Total hasil pencarian
sebanyak 2.743 artikel, dan ditemukan sepuluh artikel yang memenuhi kriteria inklusi
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
dalam review penulis. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas artikel adalah
Email: astutiandari@unisayogya.ac.id alat Joana Brigs dari Joana Brigs Institute (JBI) dan Alat Penilaian Metode Campuran.
Hasil kajian menemukan data terkait kebutuhan pendidikan kesehatan seksual dan
DOI: 10.30604/jika.v7i2.1020 reproduksi bagi calon pengantin, hambatan, dan upaya berbasis bukti baik yang
dilakukan secara nasional maupun internasional. Dari tinjauan sepuluh pasal bahwa
Hak Cipta @penulis perlunya pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi tidak hanya karena masalah
medis, tetapi juga dari perspektif masalah sosial, penyediaan layanan SHR dan
kebijakan pemerintah dianggap sebagai prioritas.

Artikel akses terbuka ini berada di bawah lisensi CC–BY-SA.

PERKENALAN kesehatan (SRH) sangat penting bagi individu, pasangan, dan


keluarga untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal,
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kesehatan seksual dan meningkatkan hubungan dengan pasangan, mengembangkan
reproduksi (SRH) didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan fisik, proses pengambilan keputusan seksual yang sehat dan berpartisipasi
mental dan sosial yang merupakan bagian integral dari sistem dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat (Astuti et al., 2020) .
reproduksi (World & Organization, 2014). SRH telah diakui oleh Pernikahan merupakan dambaan dan kebutuhan setiap manusia
organisasi internasional sebagai hak asasi manusia dan kebutuhan (Dheny Rohmatika, Aris Prastyoningsih, 2021). Perkawinan adalah
untuk pembangunan (World & Organization, 2014), meskipun ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
menghadapi banyak tantangan di sebagian besar negara, terutama sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
di kawasan Timur Tengah (Baltzer et al., 2008). tangga) yang utuh dan bahagia berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa
Masalah seksual cenderung disembunyikan karena dianggap tabu (Undang-Undang Republik Indonesia, 2018). Tingkat kesiapan
dan bertentangan dengan budaya atau agama (Roudsari et al., pasangan merupakan faktor utama dalam menentukan berhasil
2013). Seksual dan reproduksi tidaknya sebuah rumah tangga. Memberikan informasi untuk masa depan

Tersedia online di: https://aisyah.journalpress.id/index.php/jika/


Email: jurnal.aisyah@gmail.com
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 536


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

mempelai laki-laki sangat penting dengan tujuan pencegahan untuk Bimbingan, Kementerian Agama RI, 2017). Tujuan dari scoping
menghindari ketidakpuasan dan kegagalan dalam kehidupan berumah review ini adalah untuk meninjau bukti-bukti terkait pelaksanaan
pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi calon
tangga, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit genetik (Rajabi et al., 2020).
Pendidikan pranikah dalam kesehatan seksual dan reproduksi mempelai.
bagi mempelai laki-laki merupakan titik awal bagi perkembangan
kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini,
bahkan sebelum seorang perempuan hamil dan menjadi ibu
(Yulivantina & Kurniawati, 2021). METODE
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pembuat kebijakan
internasional terkait perkawinan anak, kekerasan dalam rumah Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
tangga, perceraian, dan pencegahan kematian ibu, misalnya adalah scoping review, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi
mencegah pernikahan dini dengan mengeluarkan peraturan literatur mana yang menjadi penelitian prospektif yang dikaji
yang melarang pernikahan di usia <18 tahun, meningkatkan secara mendalam dan komprehensif. Hal tersebut diperoleh
pendidikan dan pemberdayaan perempuan, serta meningkatkan melalui berbagai sumber dengan berbagai metode penelitian
pengetahuan terkait kesehatan reproduksi serta mengevaluasi yang harus relevan dengan topik penelitian (Arksey, H. and
dan memperluas cakupan fasilitas pelayanan kesehatan (BPS- O'Malley, 2005). Kerangka kerja yang digunakan dalam
Unicef, 2020). Kebijakan pemberian pendidikan kesehatan penelitian ini terdiri dari lima langkah yaitu: (1) mengidentifikasi
seksual dan reproduksi bagi calon mempelai menjadi fokus pertanyaan penelitian, (2) mengidentifikasi artikel yang relevan,
utama pemerintah dengan tujuan untuk mempersiapkan sebelum (3) memilih artikel, (4) melakukan pemetaan data, dan (5)
hamil dan menjamin kesehatan ibu agar dapat melahirkan menyajikan data/hasil, diskusi, dan kesimpulan (Danielle Levac, Heather Colquh
generasi yang sehat dan unggul (Direktorat Jenderal Masyarakat Islam).

Langkah 1: Mengidentifikasi pertanyaan penelitian


Dalam mengidentifikasi pertanyaan penelitian, penulis menggunakan kerangka kerja PEO (Arksey, H. and O'Malley, 2005) sebagai berikut:

P (Populasi) E (Eksposur) O (Hasil)/ T (Tema)


Calon Pengantin Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi Penerapan
* *
ATAUPranikah ATAU " Kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) Penerapan
ATAU

ATAU Pasangan* pendidikan* DAN


ATAU Pasangan Menikah* ATAU " Konseling kesehatan seksual dan reproduksi (SRH)*
ATAU calon pengantin*
DAN DAN

Pertanyaan scoping review dalam penelitian ini adalah (SRH) bagi calon mempelai dalam hal pendidikan kesehatan
bagaimana implementasi pendidikan kesehatan seksual dan seksual dan reproduksi kebutuhan, hambatan, dan berbasis
reproduksi (SRH) kepada calon mempelai? dengan tujuan untuk upaya/bukti yang dilakukan baik secara nasional maupun
mendalami kebidanan tentang bukti
pelaksanaan pendidikan internasional dalam pendidikan kesehatan seksual dan
kesehatan seksual dan reproduksi reproduksi bagi calon mempelai.

Langkah 2: Mengidentifikasi artikel yang relevan

Identifikasi artikel dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

Kriteria Inklusi Kriteria Pengecualian

1. Artikel yang dipublikasikan di jurnal ilmiah 1. Artikel berupa opini 2. Artikel


2. Artikel berupa artikel asli (original research) berupa pedoman dan standar operasional prosedur
3. Artikel yang diterbitkan pada tahun (SOP)
2016-2021 4. Dalam Bahasa Inggris dan Bahasa 3. Artikel berupa kajian sistematik desain kajian
Indonesia 5. Artikel berfokus pada kebutuhan pendidikan kesehatan seksual atau scoping review
dan reproduksi, hambatan, dan upaya/bukti berbasis yang dilakukan baik
secara nasional maupun internasional dalam pendidikan kesehatan
seksual dan reproduksi untuk pengantin laki-laki.

Dalam pencarian artikel, penulis menggunakan beberapa Langkah 3: Memilih Artikel


strategi pencarian dengan menggunakan kata kunci (keywords),
medical subject headings (MesH), truncations, operator Boolean Pencarian artikel berdasarkan kata kunci ditemukan 2.743
(OR, AND, dan NOT) (Danielle Levac, Heather Colquhoun, dengan rincian Ebsco dengan 220 artikel, ProQuest dengan 643
2010). Pencarian scoping review ini dilakukan dengan mencari artikel, Willey dengan 110 artikel, dan Google Scholar dengan
literature yang relevan menggunakan 3 database dalam mencari 1.770 artikel. Kemudian dilakukan screening berupa seleksi
sumber literature yaitu EBSCO, ProQuest, Willey Online Library, berdasarkan kesesuaian judul dan abstrak artikel sesuai dengan
dan satu search engine; Beasiswa Google. Fokus dalam tujuan penjajakan review dengan isu yang diangkat yaitu
penelitian ini adalah membahas implementasi pendidikan pelaksanaan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi
kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) bagi calon pengantin (SRH) bagi calon mempelai laki-laki. Hasil akhir yang didapat
pria.

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)
Machine Translated by Google
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 537
Machfudloh; Andari Wuri Astuti

1 sebanyak 10 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dari 5 tahun. Ekstraksi artikel dan penilaian kualitas artikel
berdasarkan hasil analisis. Berikut adalah proses pencarian dilakukan terhadap 10 artikel yang memenuhi syarat.
artikel yang digunakan dalam literature review yang dapat
dilihat pada flowchart. Langkah 4: Pemetaan Data
Hasil pencarian menggunakan kata kunci, database, dan
mesin pencari yaitu Google Scholar diperoleh 2.743 artikel. 10 artikel yang dinilai secara kritis secara keseluruhan kemudian diekstraksi
Artikel yang diperoleh diekstraksi ke Mendeley dan 89 artikel untuk memasukkan kriteria utama meliputi penulis, tahun, judul penelitian, tujuan,
dikeluarkan melalui pemeriksaan duplikasi artikel dan disaring negara, desain penelitian, populasi dan instrumen penelitian, serta hasil.
secara manual judul dan abstrak dari 2.654 artikel penelitian Pemetaan data dilakukan melalui diskusi dengan penulis ke-2 yang mengadopsi
dan 2.644 dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria inklusi modifikasi dari Joanna Bridgee Institute (JBI). Penulis mencatat dan
membandingkan data yang diekstraksi, yang dapat dilihat pada tabel berikut3.
dan eksklusi. 14 artikel kemudian disaring secara lengkap
dan ditemukan 4 artikel yang dikeluarkan karena tahun
pengumpulan data lebih banyak

Rekaman diidentifikasi dari*:


Database (n =2.743)
Ebsco (n =220) Catatan dihapus sebelum skrining :
Proyek (n=643) Catatan duplikat dihapus (n = 89)
Willey (n=110)
Sarjana Google (1.770)

Catatan disaring (Judul dan Abstrak) (n =


2,654) Rekaman dikecualikan** (n =2,644)

Laporan dinilai kelayakannya (n = 14) Laporan dikecualikan: Data dikumpulkan


sebelum 2017

Studi termasuk dalam ulasan (n


= 10)

*
Diagram Alir Prisma

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 538


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

Tabel 3. data artikel yang diekstraksi

Penulis, Tahun, Judul penelitian Rancangan penelitian, populasi, dan Hasil penelitian
TIDAK. Tujuan Negara
judul penelitian instrumen
A1. (Khalesi et al., 2017) Sebuah studi kualitatif tentang pendidikan Menjelajahi kebutuhan akan Iran Rancangan penelitian: kualitatif, Populasi: 38 Hasil: Menganalisis perspektif peserta terungkap enam
kesehatan seksual di kalangan pendidikan kesehatan seksual pria dan wanita yang terlibat; 9 ahli kesehatan, tema, yaitu: (1) perubahan sosial budaya, (2) munculnya
pasangan tunangan Iran. bagi pasangan tunangan Iran dan pembuat kebijakan. patologi sosial, (3) pengetahuan seksual yang tidak
memadai; (4) tantangan dalam memberikan layanan
Instrumen: menggunakan pedoman wawancara untuk kesehatan seksual, (5) konsekuensi individu, dan (6)
mengumpulkan data. konsekuensi sosial.

A2. (Amoah et al., 2021) Pengalaman Kekerasan Pasangan Intim Menjelajahi Seksual Ghana Desain penelitian: kualitatif. Hasil: Sebagian besar menunjukkan bahwa wanita
terhadap Wanita yang Menikah Kekerasan dalam Intim Populasi: Wanita Ghana yang menikah saat menikah pernah mengalami kekerasan fisik, emosional,
sebagai Pengantin Anak di Ghana. Mitra melawan masih anak-anak dalam penelitian ini berasal seksual, dan ekonomi dari pasangan intim mereka.
Wanita Menikah dari Ghana. Responden juga menunjukkan bahwa mereka bergantung
Instrumen: Studi ini menggunakan 15 secara ekonomi pada pasangan mereka dan/atau tidak
wawancara semi terstruktur dan mendalam memiliki atau sedikit otonomi dalam rumah tangga
yang dikumpulkan dari wanita Ghana yang mereka. Beberapa juga mengidentifikasi poligini dan
menikah saat masih anak-anak untuk kepercayaan serta praktik budaya lainnya sebagai faktor
memeriksa pengalaman IPV mereka, dan yang berkontribusi terhadap IPV dalam hubungan
faktor-faktor yang menurut wanita tersebut mereka. Faktor penyebab masalah kekerasan fisik,
berkontribusi pada pengalaman ini. Data emosional, seksual, dan ekonomi dari pasangan intimnya
dianalisis menggunakan analisis konten tematik dipengaruhi oleh minimnya pendidikan dan pengetahuan,
dengan QDA Miner—perangkat lunak penelitian terutama kurangnya pendidikan pranikah di bidang
kualitatif berbantuan komputer. kesehatan seksual dan reproduksi.

A3 (Terzioglu et al., Seksual dan Reproduksi Bertujuan untuk mengevaluasi Turki Sebuah penelitian deskriptif, populasi ditentukan Pasangan yang sudah bertunangan membutuhkan
2018) Kebutuhan Pendidikan Kesehatan, sikap pria dan wanita yang di dua kantor pencatatan perkawinan di Ankara, pendidikan tentang kesehatan seksual dan reproduksi.
Peran Gender Sikap dan Penerimaan terlibat yang cukup umur Turki. Sampel penelitian terdiri dari 740 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa konseling
Pasangan untuk menikah, peran gender, partisipan. Pengumpulan data dilakukan pranikah adalah strategi yang menjanjikan untuk
Kekerasan Menurut dan pasangan kekerasan dan dengan menggunakan formulir semi terstruktur, mendukung hubungan seksual pasangan yang sudah
Bertunangan Pria penerimaan Skala Sikap Peran Gender dan Skala bertunangan dan kebutuhan kesehatan reproduksi, serta
dan wanita menentukan kebutuhan
pendidikan Penerimaan Terhadap Kekerasan Mitra. meningkatkan kesadaran mereka tentang kekerasan
kesehatan seksual/reproduksi pasangan berbasis gender di masyarakat.
mereka.

A4 (Ortiningsih dkk., Pranikah Penyuluhan Penelitian ini bertujuan untuk Indonesia Desain penelitian: studi kohort retrospektif. Hasil: Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan seksual
2021) Mempengaruhi Primigravida' menganalisis efektivitas Populasi: Kelompok intervensi 20 orang dan dan reproduksi pada calon pengantin pria terhadap
Pengetahuan dan Sikap pada penyuluhan bagi calon kelompok kontrol 40 primigravida. pengetahuan (p = 0.036 OR = 8.480 CI 95% = 1.153 -
Reproduksi dan Seksual mempelai tentang pengetahuan 62.346) dan sikap (p = 0.020 OR = 5.411 CI 95% =
Kesehatan dan sikap saat hamil pertama. dulu
Peserta diseleksi secara berurutan. Kuesioner 1.311 -22.329).
disebar secara online menggunakan aplikasi
Google Form untuk mengumpulkan data
tentang keberadaan masa lalu konseling
pranikah dan keberadaannya

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 539


Machfudloh; Andari Wuri Astuti
pengetahuan dan sikap saat ini.
Efek diuji dengan regresi logistik pada tingkat
signifikansi (ÿ) sebesar 0,05.

A5 (Setelah, 2018) Perubahan Pengetahuan dan Sikap Penelitian ini bertujuan untuk Indonesia Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
Mempelai Wanita dan menganalisis pengaruh semu dengan desain pre and posttest without pengetahuan dan sikap calon mempelai pria sebelum dan
Calon Pengantin Pria Setelahnya pengetahuan pada control group design. Populasi adalah calon sesudah intervensi (p<0,05), dengan nilai rata-rata
Kesehatan Reproduksi Pra konseling dan sikap calon mempelai yang terdaftar di KUA Kabupaten peningkatan 2,58 poin (pengetahuan) dan 3,21 poin
Kursus Perkawinan oleh KUA mempelai pria terhadap Brebes pada bulan Juli dan Agustus 2017, (sikap).
Petugas kesehatan reproduksi. dengan sampel sebanyak 100 pasangan yang
dipilih sesuai dengan kriteria inklusi.

Intervensi berupa kursus satu hari oleh petugas


KUA tentang kesehatan reproduksi dengan alat
berupa booklet Kesehatan Reproduksi Calon
Calon Pengantin dan flip chart.

Data pengetahuan dan sikap diperoleh dengan


mewawancarai calon mempelai. Analisis
dilakukan dengan Wilcoxon Match Paired Test.

A6 (Amalia & Efektivitas Penyuluhan Tujuan penelitian ini adalah Indonesia Rancangan penelitian: Kuantitatif, uji statistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan
Siswantara, 2018) Kesehatan Reproduksi pada untuk mengidentifikasi cross sectional, uji-t berpasangan. terdapat 62,5% responden yang memiliki pengetahuan
Calon Pengantin di perbedaan pengetahuan Populasi: calon mempelai wanita di wilayah kurang. Setelah penyuluhan, responden yang memiliki
Puskesmas Pucang Sewu sebelum dan sesudah kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. pengetahuan kurang menjadi 12,5%. Sebelum penyuluhan
Surabaya (Efektivitas Kesehatan penyuluhan kesehatan Sampel dalam penelitian ini adalah calon nilai rata-rata responden adalah 50,62 kemudian
Reproduksi reproduksi pada calon mempelai pria yang melakukan pemeriksaan meningkat menjadi 66,25 setelah penyuluhan. Sebelum
Konseling Masa Depan pengantin pria. kesehatan dan mengikuti penyuluhan kesehatan penyuluhan nilai rata-rata responden adalah 50,62
Mempelai Pria di Kesehatan Masyarakat reproduksi pada bulan September 2017 dengan kemudian meningkat menjadi 66,25 setelah penyuluhan.
Pusat Pucang Sewu, jumlah 32 orang. Nilai rata-rata 15,625 dan p-value 0,031 atau lebih kecil
Surabaya) dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan
sebelum dan sesudah penyuluhan terhadap pengetahuan
calon mempelai.

A7 (Alavi-Arjas et al., Pengaruh Seksual dan Menilai pengaruh intervensi Iran Desain penelitian: uji klinis acak (RCT). Populasi: Setelah intervensi, rata-rata dan standar deviasi dari skor
2018) Reproduksi Kesehatan pendidikan terhadap 120 konselor SRH di Teheran Iran. pengetahuan dan self-efficacy meningkat secara signifikan
Pendidikan Pengetahuan dan Efikasi pengetahuan dan efikasi diri baik pada kelompok TBL dan kuliah (p <0,001). Namun,
Diri Sekolah remaja konselor SMA Instrumen: menggunakan kuesioner. akhir (standar deviasi) pengetahuan konselor dan skor
Konselor berartiTBL secara signifikan lebih
efikasi diri pada kelompok
pada SRH. tinggi daripada kelompok ceramah [20,06 (2,74) vs 18,90
(2,95); p = 0,03 untuk pengetahuan dan 43,01 (4,08)
versus 41,15 (4,99); p = 0,03 untuk self-efficacy] dengan
hampir

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 540


Machfudloh; Andari Wuri Astuti
ukuran efek moderat d = 0,55 untuk kedua hasil.

A8 (Hamdanieh et al., Penilaian pengetahuan dan Menilai tingkat pengetahuan Libanon Desain penelitian: deskriptif cross-sectional Ditemukan bahwa hanya 8,8% dari seluruh peserta
2021) kesadaran dan mengenai menggunakan kuesioner yang dikelola yang memiliki pengetahuan cukup. Tingkat
kesehatan seksual dan reproduksi kesadaran sendiri dalam bahasa Inggris dan Arab. ke SRH wasÿ

di antara wanita lajang yang SRH untuk wanita lajang Kuesioner termasuk 9 bagian; bagian pengetahuan terkait tentang kehamilan tertinggi
tinggal di karakteristik sosio demografis, bagian (88,0%), dan tingkat terendah adalah tentang kontrasepsi (13,5%).
Lebanon: infeksi menular seksual (IMS), bagian tes
studi cross-sectional pranikah, bagian vaksin, bagian menstruasi
dan gangguannya, bagian gejala dan
identifikasi kehamilan, bagian metode
kontrasepsi, bagian vitamin, dan bagian
acara bulan madu.
pada Kuesioner didistribusikan
di antara semua gubernur Lebanon kepada
491 wanita lajang yang tinggal di Lebanon
yang berusia antara 17 dan 55 tahun. Uji t
Student dan uji Chi-Square digunakan untuk
menganalisis hasil.

A9 (Odo et al., 2018) Layanan kesehatan seksual dan Menentukan dan Nigeria Desain penelitian: Mixed Method. Populasi Sebanyak 1447 remaja (antara 12 dan 22 tahun)
reproduksi ketersediaan dalam penelitian ini adalah 192 fasilitas mengisi kuesioner dengan benar. Di antara remaja
(SRHS) untuk remaja di aksesibilitas kesehatan yang dihubungi untuk mengecek ini, anak laki-laki mencapai 42,9% sedangkan anak
negara bagian Enugu, (geografis dan finansial) ketersediaan layanan SRH. Sebuah sampel perempuan mencapai 57,1%.
Nigeria: pendekatan metode layanan kesehatan seksual acak dari 1447 remaja (12-22 tahun) mengisi Sebagian besar (86,7%) remaja melaporkan
campuran dan reproduksi (SRHS) di kuesioner dengan benar. Dua puluh tujuh tersedianya layanan ibu bersalin yang aman, dan
kalangan wawancara dan 18 diskusi kelompok 67,5% melaporkan tersedianya layanan pencegahan
remaja di Negara Bagian dilakukan. Instrumen pengumpulan data dan penatalaksanaan IMS serta HIV dan AIDS. Usia
Enugu, Nigeria. terdiri dari daftar periksa, kuesioner, panduan (p = 0,05), pendidikan (p = 0,05) dan pendapatan (p
diskusi kelompok terarah, dan panduan = 0,05) ditemukan secara signifikan terkait dengan
wawancara mendalam. akses ke SRHS.

Semua instrumen telah diuji sebelumnya.


Data kuantitatif dianalisis menggunakan
statistik deskriptif dan uji Chi square.
Perangkat lunak NVivo 11 Pro digunakan
untuk membuat kode dan menganalisis data
kualitatif secara tematis.
A10 (Ram et al., 2020) Orang tua Persepsi Mengukur persepsi orang Fiji Desain penelitian: studi kualitatif. Muncul tujuh tema yang meliputi penyediaan
tentang Pengiriman tua tentang penyelenggaraan Populasi dalam penelitian ini adalah Orang pendidikan seks berbasis sekolah, pendidikan orang
Seksual dan Reproduksi pendidikan SRH di sekolah Tua yang direkrut dari lima sekolah dengan tua, keterlibatan dengan pendidikan berbasis sekolah,
Pendidikan Kesehatan (SRH) di menengah negeri di Fiji.ÿ pendampingan siswa. pendidikan seks di rumah, pendidikan seks seks
Sekolah Menengah di Fiji: A Dua puluh enam orang tua di antaranya 10 tambahan sesuai usia,
Studi Kualitatif laki-laki, berusia antara 38 dan 65 tahun,

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 541


Machfudloh; Andari Wuri Astuti
berpartisipasi dalam studi. Data dari variasi etnik tentang pendidikan seks, hambatan
orang tua di Suva, Fiji, dari bulan Juli dan fasilitator untuk penyampaian pendidikan
hingga Agustus 2018. Instrumen seks berbasis sekolah, dan versi persepsi
penelitian berupa kuesioner semi tentang pendidikan seks yang ideal.
terstruktur yang dikembangkan untuk
melakukan Focus Group Discussion
(FGD) di antara orang tua yang tinggal
di Suva yang memiliki anak sekolah dari kelas 11 hingga 13.
Persetujuan diperoleh dari masing-
masing peserta sebelum tahap
pengumpulan data. Data yang terkumpul
ditranskrip secara verbatim dan dianalisis
secara tematik. Persetujuan etis
diperoleh sebelum pengumpulan data.

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 542


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

Langkah 5: Menyajikan data/hasil, pembahasan, dan kesimpulan 2 : pertanyaan dijawab dengan baik dan dijelaskan secara detail :
1 pertanyaan dijawab tetapi tidak dijelaskan secara detail :
Penilaian Kritis adalah proses mengevaluasi sebuah artikel ilmiah atau 0 pertanyaan tidak dijawab dan/tidak dijelaskan dalam artikel
penelitian secara cermat dan sistematis untuk menilai validitas, nilai, dan
relevansinya dalam konteks tertentu (Burls, 2009).
setelah mengevaluasi artikel kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan
Dalam scoping review ini, penulis melakukan penilaian kualitas terhadap kualitas artikel menjadi 4 kriteria/grade, yaitu:
artikel dengan menggunakan 2 tools yaitu 9 artikel menggunakan Critical
Appraisal Tool Joanna Briggs Institute (JBI) dan 1 artikel menggunakan Mixed A : skor akhir 16-20
Methods Appraisal Tool dengan kriteria penilaian yang digunakan yaitu: B : skor akhir 11-15
C : skor akhir 6-10
D : skor akhir 0-5

Tabel 4.
Data Penilaian Kualitas Artikel

Belajar 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tujuan & Sasaran Jelas 1 2 2 2 2 2 2 2 2


22 2 2 2 2 2 2 2 2 22
Kesesuaian metodologi
Desain penelitian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pengerahan 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2
Pengumpulan data 2 2 2 2 2 1

Hubungan antara peneliti dan peserta 1 1 1 1 0 1

Pertimbangan masalah etika 1 12 01 01 0 01 1 2 1 2

Analisis data 22 1 1 1 22 1 22 2 22 2

Menemukan & melaporkan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2


Nilai penelitian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Total 18 17 14 14 17 14 19 18 19 18
Keseluruhan A A B B A B A A A A

Berdasarkan hasil penilaian kualitas artikel diperoleh 7 artikel dengan Berdasarkan tabel 1, didapatkan hasil beberapa artikel dari berbagai
kualitas A dan 3 artikel dengan kualitas B. negara yaitu 2 artikel dari Iran, 1 dari Ghana, 1 dari Turki, 3 dari Indonesia, 1
dari Lebanon, 1 dari Nigeria, dan 1 dari Fiji.

HASIL DAN DISKUSI


B. Karakteristik Penelitian Berdasarkan Rancangan Penelitian
Berdasarkan sepuluh pasal yang telah diulas dalam tinjauan pelingkupan
terkait pelaksanaan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) bagi
calon mempelai, diperoleh hasil sebagai berikut: Meja 2.
Karakteristik Penelitian berdasarkan Rancangan Penelitian

1. Berdasarkan Ciri Pasal


Karakteristik Penelitian Berdasarkan Rancangan Penelitian

A. Karakteristik Studi Berdasarkan Negara 7

Tabel 1. 6
Karakteristik Studi Berdasarkan Negara 6
5

Karakteristik Berdasarkan Artikel Negara 4

3,5 3
3
3
2
3
2,5
1
2
1
2
1,5 0
Kualitatif Kuantitatif Metode Campuran
1
1 1 1 1 1
0,5
0
Berdasarkan karakteristik desain penelitian, 10 artikel terdiri dari 3 artikel
Iran Fiji
dengan desain penelitian kualitatif, 6 artikel dengan desain penelitian kuantitatif
Ghana Turki Nigeria
IndonesiaLibanon dimana 1 case series, 1 cohort, 1 Quasi-Experimental, 2 cross-sectional, dan 1
RCT. Artikel lainnya diidentifikasi sebagai metode 'metode campuran'.

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 543


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

C. Karakteristik Studi berdasarkan Kualitas Artikel


Berdasarkan penilaian critical appraisal yang dilakukan
Tabel 3. terhadap 10 artikel diperoleh 7 artikel dengan kualitas grade (A)
Karakteristik Berdasarkan Kualitas Artikel dan 3 artikel dengan kualitas grade (B). Artikel penelitian dengan
kualitas sedang karena belum dijelaskan dalam artikel terkait
dengan kriteria eksklusi sampel penelitian, peran peneliti pada saat
Karakteristik Berdasarkan Kualitas Artikel pengumpulan data dan hubungannya dengan partisipan, serta
8 metode pengumpulan data yang belum dijelaskan secara lengkap.
7
6 7
2. Berdasarkan Tema Artikel
5
4 Dalam penelitian ini dilakukan pemetaan tema artikel,
3 sedangkan analisis dilakukan setelah analisis data melalui
3 penggalian data dan penilaian kualitas artikel penelitian. Hasil
2
analisis tema penelitian diperoleh sebagai berikut:
1 0 0
0
1 2 3 4

Meja 2.
Analisis dan Pemetaan Tema Artikel Penelitian

TIDAK Tema Sub Tema Artikel Penelitian


Perlunya pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi Diperlukan A1, A2, A3, A5, A6, A7, A9
1
calon pengantin pria Tidak perlu
Hambatan pemberian pendidikan kesehatan seksual dan Faktor Internal A1, A8, A9
2
reproduksi Faktor Eksternal A2, A5, A7, A10
Upaya/bukti yang dilakukan Nasional A6, A7
3
Internasional A2, A5

DISKUSI sangat diperlukan baik bagi calon pengantin (Putu Ayu Dina
Saraswati, Andari Wuri Astuti, 2020)
Berdasarkan hasil penelusuran literatur diperoleh hasil sebagai Kurangnya persiapan kehamilan dapat menyebabkan
berikut terkait pelaksanaan pendidikan kesehatan seksual dan hiperemesis gravidarum, pre-eklampsia dan eklampsia, kelainan
reproduksi bagi calon pengantin, sebagai berikut: pada masa kehamilan, kehamilan ektopik, penyakit dan gangguan
pada plasenta dan selaput janin, perdarahan antepartum, dan
kehamilan kembar (Prawirohardjo, 2020).
1. Kebutuhan akan kesehatan seksual dan reproduksi Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Odo et al.,
pendidikan 2018) berjudul Sexual and Reproduction Health Services (SRHS)
for Teens in Enugu State, Nigeria: a Mixed Methods Approach
Berdasarkan 10 artikel yang telah diulas oleh penulis, menyatakan bahwa ketersediaan dan aksesibilitas (geografis dan
disebutkan bahwa sebagian besar peserta menyatakan pentingnya finansial) Pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi (SRHS)
pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual pranikah. Kurangnya merupakan aspek penting dalam menurunkan angka kematian ibu
pengetahuan ini terutama ketika perempuan mengalami kekerasan dan anak.
fisik, emosional, seksual, dan ekonomi dari pasangan intimnya
(Amoah et al., 2021). 2. Hambatan penyediaan seksual dan reproduksi
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Terzioglu pendidikan kesehatan
et al., 2018) bahwa selain kekerasan seksual pasangan berbasis
gender, mereka tidak memiliki atau sedikit otonomi dalam rumah Faktor yang menghambat pemberian pendidikan kesehatan
tangga dan secara ekonomi bergantung pada pasangannya. Selain seksual dan reproduksi bagi calon pengantin terdiri dari faktor
itu berdasarkan usia perkawinan, usia perempuan cenderung lebih internal yang meliputi pengetahuan, pendidikan, sikap, dan
muda dibandingkan dengan laki-laki yang diperoleh dari 38 informan keyakinan (Fadlyana & Larasaty, 2016). Pengetahuan adalah hasil
23 perempuan berusia antara 17-46 tahun dan 15 laki-laki berusia tahu, dan terjadi setelah orang merasakan objek tertentu dari
antara 23-35 tahun (Khalesi et al., 2017). kandidat (Noto atmodjo, 2014).
Persiapan prakonsepsi/kehamilan yang rendah untuk menikah Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon
mengakibatkan kehamilan yang rumit yang dapat meningkatkan mempelai menjadi bekal mereka dalam memutuskan untuk memiliki
morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan janin. Selain itu, kurangnya seksualitas yang sehat (Astuti et al., 2020). Berdasarkan 8 artikel
persiapan calon mempelai pria untuk menjadi suami dan ayah juga yang dilakukan, ditemukan bahwa sebagian besar calon pengantin
dapat berdampak serius, misalnya rendahnya partisipasi suami memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi.
dalam pendampingan ibu pada masa maternal dan perinatal (Astuti Pada penelitian yang dilakukan oleh (Ortiningsih et al., 2021)
et al., 2019). Hal ini menunjukkan bahwa persiapan untuk menjadi sebagian besar ibu primigravida (70%) memiliki pengetahuan
orang tua kurang. Sebagian besar dari mereka berada di kategori pendidikan
dasar dan menengah. Penelitian serupa terkait dengan pengetahuan tentang

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 544


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang dilakukan oleh internal dan eksternal harus diatasi, dan kebijakan dari pemerintah
(Khalesi et al., 2017) ditemukan pada tema tiga yaitu pengetahuan juga menjadi masalah yang harus diselesaikan dalam pelaksanaannya.
yang kurang memadai tentang kesehatan reproduksi dan seksual
karena pendidikan dan sumber yang tidak jelas. Para peserta
menyatakan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup PENGAKUAN
tentang kesehatan seksual dan menekankan perlunya meningkatkan
pengetahuan seksual. Akibat kurangnya pengetahuan ini, sebagian Kami sangat berterima kasih kepada semua penulis asli dari
besar mengindikasikan bahwa mereka pernah mengalami kekerasan artikel yang ditemukan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
fisik, emosional, seksual, dan ekonomi dari pasangan intimnya kepada Prodi Magister Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta dan
(Amoah et al., 2021). Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah memfasilitasi
Faktor eksternal yang menghambat pendidikan kesehatan kami untuk mendapatkan bahan kajian dari berbagai database online.
reproduksi dan seksual antara lain penyedia layanan kesehatan dan sosial.
Dimana dalam penelitian yang dilakukan (Khalesi et al., 2017) PERTIMBANGAN ETIS
disebutkan bahwa pasangan tidak membicarakannya karena
membicarakan seks menurut sosial budaya dianggap tidak sopan, Dalam tinjauan pelingkupan ini, pertimbangan etis tidak dapat
sehingga sebagian besar partisipan menyembunyikan dan diterapkan.
mengabaikan masalah tersebut. Penyedia layanan kesehatan berada
di garda terdepan dalam memberikan penyuluhan terkait persepsi Pernyataan Benturan Kepentingan
yang salah di masyarakat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Abdel-Tawab et al., 2017) yang menyatakan bahwa Dalam penulisan tinjauan pelingkupan ini, penulis tidak memiliki
penyedia layanan kesehatan harus dilatih dalam menangani konflik kepentingan dan akan bertanggung jawab atas isi dan
kebutuhan kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) mereka. penulisan makalah..
Konseling pranikah harus menjadi bagian integral dari layanan
kesehatan pranikah dan ruang lingkup diskusi harus diperluas untuk
mencakup topik-topik seperti hubungan seksual, malam pernikahan,
pengasuhan anak, keluarga berencana, dan komunikasi suami istri REFERENSI
(Putu Ayu Dina Saraswati, Andari Wuri Astuti, 2020).
Abdel-Tawab, N., El-Gibaly, O., Darwish, M., Aziz, M., Elgazzar, A., &
3. Upaya/bukti yang dilakukan Mahmoud, H. (2017). Gadis Remaja Menikah di Pedesaan

Assiut dan Souhag: Pilihan Terbatas dan Tidak Terpenuhi


Kekuatan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kekuatan Kebutuhan Kesehatan Reproduksi.
keluarga. Masa depan bangsa dibangun atas dasar kekeluargaan
Setelah, GC (2018). Perubahan dari Pengetahuan dan Sikap dari
(Dirjen Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, 2017). Kesehatan
Calon Pengantin Setelah Pra Kesehatan Reproduksi
reproduksi dan seksual merupakan salah satu pilar keluarga yang . (1), 126–132.
Kursus Perkawinan oleh Petugas KUA 14
turut menentukan kebahagiaan dan masa depan keluarga.
sakinah Alavi-Arjas, F., Farnam, F., Granmayeh, M., & Haghani, H. (2018).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi terhadap
Oleh karena itu, perlu adanya pemberian informasi kepada calon Pengetahuan dan Efikasi Diri Konselor Sekolah. (5), Jurnal dari
Remaja Kesehatan, 63 615–620.
mempelai wanita mengenai kesehatan reproduksi sejak dini (Dirjen
Bimas Islam, Kementerian Agama RI, 2017) dan menjadi tanggung https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2018.05.031
jawab semua pihak terutama para pengambil kebijakan ( Hukum Amalia, R., & Siswantara, P. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan
Republik Indonesia, 2018). Hal ini sejalan dengan penelitian yang Reproduksi pada Calon Pengantin di Puskesmas Pucang Sewu
dilakukan oleh (Amoah et al., 2021) yang berjudul Experiences of Surabaya. Dalam (Vol. Jurnal Biometrika dan
Intimate Partner Violence against Women Who Married as Child Kependudukan 7, Nomor 1, https:// hal. 29).
Brides in Ghana yang menyatakan bahwa sebagian besar informan doi.org/10.20473/jbk.v7i1.2018.29-38
yang diwawancarai menikah di bawah umur dan mengalami
kekerasan fisik. , kekerasan emosional, seksual, dan ekonomi dari Amoah, HA, Tenkorang, E. dari IPV terhadap WWM sebagai CB di G. i.
Y., & Dold, P. (2021). Pengalaman Kekerasan Pasangan Intim
pasangan intim mereka, tetapi tidak mengerti apa yang harus
terhadap Wanita yang Menikah sebagai Pengantin Anak di Ghana.
dilakukan dan untuk melaporkan masalah tersebut. (4), 455–466.
Jurnal dari Kekerasan Keluarga, 36

Arksey, H. dan O'Malley, L. (2005). (2005). Studi pelingkupan: menuju


kerangka metodologis. Jurnal Internasional 8
KETERBATASAN STUDI dari Metodologi Penelitian Sosial , (1), 19–32.
https://doi.org/10.1017/S0922156508005621
Dalam scoping review ini memiliki bias yaitu perspektif pribadi Astuti, AW, Anjarwati, Kurniawati, HF, & Kurniawati, HF
peneliti atau penilaian subyektif peneliti yang mempengaruhi objek (2020). Pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi
penelitian serta kekhawatiran lain termasuk kualitas penelitian, (SRH), praktik hubungan seksual pranikah dan kehamilan di
kesederhanaan penelitian, heterogenitas, dan sampel. ukuran. kalangan remaja indonesia: Studi eksploratif kualitatif.
Jurnal Internasional dari Ilmu Lanjutan
dan Teknologi , 29 (7 Edisi Khusus), 191–204.

Astuti, AW, Hirst, J., & Bharj, KK (2019). Pengalaman remaja Indonesia
selama hamil dan menjadi orang tua awal : studi kualitatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Jurnal dari Psikosomatik
Kebidanan & Ginekologi 0 , (0), 1–10.
Berdasarkan penelaahan terhadap sepuluh pasal dapat
https://doi.org/10.1080/0167482X.2019.1693538
disimpulkan bahwa perlunya pendidikan kesehatan seksual dan
reproduksi sangat dibutuhkan, faktor-faktor yang menghambat keduanya Baltzer, F., Elliott, A., Katzman, D., Pinzon, J., Sankaran, K., Taddeo,
D., Findlay, SM, & Leslie, KM (2008). Pengurangan dampak buruk: An

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)
Machine Translated by Google

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 545


Machfudloh; Andari Wuri Astuti

untuk mengurangi perilaku kesehatan berisiko pada remaja. (1), 53–56. pendidikan kesehatanbagi remaja putri di Iran 11
. (2), 101–
Pediatri dan Kesehatan Anak , 13 110.
https://doi.org/10.1093/pch/13.1.53
Terzioglu, F., Kok, G., Guvenc, G., Ozdemir, F., Gonenc, IM, Hicyilmaz, BD, &
BPS-Unicef. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Sezer, NY (2018). Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Seksual dan
Bisa Ditunda. Di dalam BPS-UNICEF . Reproduksi, Sikap Peran Gender dan Penerimaan Terhadap Kekerasan
Pasutri Menurut Pria dan Wanita Terlibat.
Burls, A. (2009). Apa itu penilaian kritis? Di dalam Muncul
Kesehatan Jiwa Masyarakat
Penyakit menular .
Jurnal , 54 (3), 354–360. https://doi.org/10.1007/s10597- 017-0227-3
Danielle Levac, Heather Colquhoun, KKO (2010). Studi pelingkupan:
memajukan metodologi. (1), 69. https:// Ilmu Implementasi ,
Dunia, & Organisasi, H. (2014). Organisasi Kesehatan Dunia.
5 doi.org/10.1017/cbo9780511814563.003
Kesehatan Seksual dan Reproduksi .
Dheny Rohmatika, Aris Prastyoningsih, ER (2021). Pengaruh
Yulivantina, EV, & Kurniawati, HF (2021). Pelaksanaan Skrining Prakonsepsi
pendidikan kesehatan dengan metode pemberian buku saku perkasa
pada Calon Pengantin Perempuan. (1), 47–53.
(persiapan keluarga sehat) terhadap kesiapan menikah calon pengantin 12 Kesehatan 8
Jurnal Reproduksi ,
. (1), 24–33.
https://doi.org/10.22146/jkr.55481
Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia,
2017. (2017). Fondasi
Keluarga sakinah .

Fadlyana, E., & Larasaty, S. (2016). Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya.
Sari Pediatri ,
136. https://doi.org/10.14238/sp11.2.2009.136-41 11 (2),

Hamdanieh, M., Ftouni, L., Jardali, A., Ftouni, R., Rawas, C., Ghotmi, M.,
Hussein, M., Zein, E., Ghazi, S., & Malas, S. (2021).
Penilaian pengetahuan dan kesadaran kesehatan seksual dan reproduksi
di antara wanita lajang yang tinggal di
Studi seksional Lebanon
A menyeberang
: - . 1–13.
https://doi.org/10.1186/s12978-021-01079-x

Khalesi, ZB, Simbar, M., & Azin, SA (2017). Sebuah studi kualitatif tentang
pendidikan kesehatan seksual di antara pasangan yang bertunangan di
Afrika Kesehatan Ilmu , 17 Iran. (2), 382–390.
https://doi.org/10.4314/ahs.v17i2.12

Hukum Negara Republik Indonesia, 2018. (2018). Undang-undang


Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan (hal.1–15). https://doi.org/10.35931/aq.v0i0.57

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan perilaku


Kesehatan . Rineka Cipta.

Odo, AN, Samuel, ES, Nwagu, EN, Nnamani, PO, & Atama, C.
S. (2018). Layanan kesehatan seksual dan reproduksi (SRHS) untuk
remaja di negara bagian Enugu, Nigeria: Pendekatan metode campuran.
Penelitian Layanan Kesehatan BMC
(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12913-017-2779-x , 18

Ortiningsih, R., Kasiati, K., & Handayani, S. (2021). Pranikah


Konseling Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Primigravida ' Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan
Reproduksi dan Seksual . 16
(1), 49–53.

Prawirohardjo, S. (2020). Buku Ilmu Kebidanan edisi ke 4


Cetakan ke 6 .

Putu Ayu Dina Saraswati, Andari Wuri Astuti, MH (2020).


HUBUNGAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN USIA MUDA: A SCOPING
REVIEW. Jurnal Cakrawala Promkes 2 , (2), 53–65.

Rajabi, G., Abbasi, G., & Rajabi, G. (2020). Makalah Penelitian: The
Efektivitas dari Konseling Pra Nikah Berdasarkan A
Program Pendidikan Hubungan - gram aktif Idealistis
Harapan dari Dewasa Muda Lajang 25. (4), 384–395.

Ram, S., Andajani, S., & Mohammadnezhad, M. (2020). Induk ' S

Persepsi mengenai Pengiriman Seksual dan


Kesehatan Reproduksi ( ) SRH Pendidikan di Sekolah Menengah
di Fiji : A Kualitatif Belajar. 2020 .
https://doi.org/10.1155/2020/3675684

Roudsari, RL, Javadnoori, M., Hasanpour, M., Hazavehei, MM, & Taghipour,
A. (2013). Tantangan sosial budaya untukseksual

Implementasi Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Kepada Calon Calon Pengantin: Scoping Review
Machine Translated by Google
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), Juni 2022, – 546
Machfudloh; Andari Wuri Astuti

Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan ISSN 2502-4825 (cetak), ISSN 2502-9495 (online)

Anda mungkin juga menyukai