Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN KESIAPAN


MENIKAH PADA CALON PENGANTIN DI KUA
UMBULHARJO YOGYAKARTA
TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Rizka Dita Hidayati
201510104037

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN KESIAPAN
MENIKAH PADA CALON PENGANTIN DI KUA
UMBULHARJO YOGYAKARTA
TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains


Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun oleh:
Rizka Dita Hidayati
201510104037

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG


KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN KESIAPAN
MENIKAH PADA CALON PENGANTIN DI KUA
UMBULHARJO YOGYAKARTA
TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
RIZKA DITA HIDAYATI
201510104037

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan


Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Mufdlilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc


Tanggal : 30 Agustus 2016
Tanda tangan :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN KESIAPAN
MENIKAH PADA CALON PENGANTIN DI KUA
UMBULHARJO YOGYAKARTA
TAHUN 20161

Rizka Dita Hidayati2, Mufdlilah3


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email: Rizkaditah@gmail.com

Abstract : This study aimed to determine the relationship of the level of knowledge
about reproductive health with a readiness to marry . This research uses descriptive
method with cross sectional correlative. Populasidalam this study using total
sampling technique with a sample of 50 respondents from March to April 2016. Data
were analyzed using chi square correlation. Statistical test results obtained
correlation coefficient of 0.027 ( α < 0.05 ). There is a relationship between the level
of knowledge about reproductive health with a readiness to marry .

Keywords : level of knowledge , reproductive health , readiness married.

Intisari : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan


tentang kesehatan reproduksi dengan kesiapan menikah. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasidalam
penelitian ini menggunakan tehnik total sampling dengan sampel 50 responden dari
Maret-April 2016. Analisa data menggunakan korelasi chi square. Hasil uji statistik
didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,027 (α < 0,05). Ada hubungan antara
tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kesiapan menikah.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, kesehatan reproduksi, kesiapan menikah


PENDAHULUAN muda yang sesungguhnya belum
memperhatikan kesiapan menikah.
Kesiapan menikah merupakan Di masyarakat kita, masih
keadaan siap atau bersedia dalam memiliki kepercayaan bahwa apabila
berhubungan dengan seorang pria atau anak tidak segera menikah, maka akan
seorang wanita, siap menerima melajang seumur hidup. Sehingga
tanggung jawab sebagai seorang suami anak memilih untuk menikah di usia
atau seorang istri, siap terlibat dalam yang muda tanpa memikirkan
hubungan seksual, siap mengatur kesiapan dalam diri anaknya.
keluarga, dan siap untuk mengasuh Sedangkan menikah di usia muda
anak (Duvall & miller, 1985). Jika belum memiliki bekal yang cukup
seseorang telah memiliki kesiapan untuk menghadapi pernikahan yang
maka pernikahan yang bahagia dan sehat secara reproduksi.
kekal akan dapat dicapai oleh Pernikahan merupakan gerbang
pasangan suami-istri. terbentuknya suatu keluarga yang
Kecenderungan angka perceraian menjadi unit terkecil dari masyarakat
di Indonesia semakin meningkat dari dan negara. Keluarga mempunyai
tahun ke tahun. Berdasarkan hasil peran penting dalam mewujudkan
Sensus Penduduk 2010, persentase tatanan masyarakat dan bangsa yang
penduduk berumur 10 tahun keatas berkualitas oleh karena anak-anak
berstatus cerai hidup mengalami sebagai generasi penerus tumbuh dan
kenaikan 2,08 persen. Mahkamah berkembang bermula dari keluarga.
Agung (MA) mencatat pada tahun Mengingat besarnya pengaruh kondisi
2010 terjadi 285.184 perceraian di yang berkembang dalam sebuah
seluruh Indonesia. Kota Yogyakarta keluarga, maka sudah semestinya
tercatat memiliki jumlah angka calon pengantin yang akan
perceraian pada tahun 2009 yaitu 2,70 membangun keluarga mendapatkan
artinya tiap seratus orang perempuan bekal yang memadai. Bekal yang
umur 10-49 tahun yang pernah memadai yang diperlukan calon
menikah ada sebanyak 2-3 orang yang pengantin salah satunya adalah
berpisah karena perceraian. pengetahuan tentang kesehatan
Fakta lain menunjukkan bahwa reproduksi. Dimana dengan
angka perceraian justru cenderung pemahaman yang cukup mengenai
tinggi untuk perempuan pernah kesehatan reproduksi, calon pengantin
menikah pada kelompok umur 20-24 dapat menjalani pernikahan yang
tahun yaitu sebesar 3,30. Diduga, sehat.
tingginya angka perceraian perempuan Menurut BKKBN (2001), defenisi
berumur muda tersebut karena kesehatan reproduksi adalah kesehatan
ketidaksiapan mereka dalam menjalani secara fisik, mental, dan kesejahteraan
perkawinan (BPS, 2010). Tingginya sosial secara utuh pada semua hal
jumlah pasangan muda yang bercerai yang berhubungan dengan sistem dan
akibat ketidaksiapan mereka dalam fungsi serta proses reproduksi dan
menjalani perkawinan bukan hanya kondisi yang bebas dari
mengindikasikan banyaknya pasangan penyakit dan kecacatan.
Pada tahun 2009 Badan Koordinasi kesehatan reproduksi dengan kesiapan
Keluarga Berencana (BKKBN) telah menikah di KUA Umbulharjo
bekerjasama dengan Kantor Urusan Yogyakarta.
Agama (KUA) di tiap kecamatan, Tujuan khusus penelitian ini untuk
sehingga sudah dapat melaksanaan mengetahui tingkat pengetahuan
kursus pranikah bagi calon pengantin kesehatan reproduksi dan mengetahui
selama 1-3 hari selama akan kesiapan menikah pada calon
melakukan pernikahan. Materi pengantin di KUA Umbulharjo
pemberian kursus pranikah antara lain Yogyakarta.
program kesehatan reproduksi tentang METODE PENELITIAN
upaya menjaga kesehatan ibu hamil, Jenis penelitian ini adalah
melahirkan, pentingnya program kuantitatif dan desain penelitian yang
Keluarga Berencana (KB), hukum digunakan deskriptif korelatif yaitu
syariah tentang perkawinan dalam penelitian yang dilakukan untuk
Islam, seperti menyucikan hadas besar mengetahui gambaran tentang suatu
dan kecil, serta manajemen keuangan obyektif dan mengetahui hubungan
(BKKBN, 2009). Calon pengantin antara dua variabel. Metode
perlu dibekali pengetahuan yang pendekatan waktu yang digunakan
cukup tentang kesehatan reproduksi pada penelitian ini adalah cross
dan hak-hak reproduksi sehingga sectional, dimana data menyangkut
calon pengantin siap menjadi seorang variabel bebas dan variabel terikat
ibu dan seorang ayah. yang akan dikumpulkan dalam waktu
Program didalam KUA yang bersamaan (Notoadmojo, 2012).
Umbulharjo menganjurkan kepada Populasi dalam penelitian ini
calon pengantin untuk datang dalam adalah semua responden yang
konseling pranikah. Setelah dilakukan mendaftarkan diri untuk menikah di
studi pendahuluan di KUA KUA Umbulharjo Yogyakarta. Tehnik
Umbulharjo terbukti bahwa masih pengambilan sampel pada penelitian
banyak pasangan calon pengantin ini menggunakan total sampling.
yang tidak mendapatkan konseling Dalam penelitian ini respondennya
kesehatan reproduksi pranikah. adalah calon pengantin yang
Berdasarkan hasil studi mendaftarkan menikah di KUA
pendahuluan yang dilakukan di KUA Umbulharjo.
Umbulharjo dengan melakukan Alat pengumpulan data dalam
wawancara terhadap 10 orang calon penelitian ini adalah menggunakan
pengantin, 7 diantaranya belum kuesioner. Kemudian peneliti
memahami tentang kesehatan melengkapi data sesuai dengan kriteria
reproduksi. Sehingga peneliti tertarik inklusi, setelah itu melakukan koding
untuk melakukan penelitian terhadap dan pengolahan data untuk
pengetahuan calon pengantin tentang mengetahui tingkat pengetahuan
kesehatan reproduksi. kesehatan reproduksi dengan kesiapan
Tujuan umum penelitian ini menikah.
dilakukan adalah untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Distribusi Frekuensi
Penelitian ini dilakukan di Karakteristik Calon Pengantin Pria
KUA Umbulharjo Yogyakarta yang Berdasarkan Pendidikan di KUA
terletak di Jalan Glagahsari No. 99 Umbulharjo
Telpon (0274) 375538 Yogyakarta, Pendidikan Frekuensi Presentase
(%)
komplek Kantor Kecamatan
SMA 14 56
Umbulharjo. Responden dalam D3 2 8
penelitian ini adalah calon pengantin S1 9 36
pria dan wanita di KUA Umbulharjo Sumber : Data primer tahun 2016
Yogyakarta sebanyak 50 responden.
Karakteristik pada penelitian ini Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
dikelompokkan berdasarkan umur, responden calon suami sebagian besar
pekerjaan, pendidikan terakhir, tingkat berpendidikan SMA yaitu sebanyak 14
pengetahuan, dan kesiapan menikah. orang (56%), sedangkan 11 responden
Karakteristik Responden Penelitian lain berpendidikan D3 dan S1.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
Karakteristik Calon Pengantin Pria
Karakteristik Calon Pengantin
Berdasarkan Umur di KUA
Wanita Berdasarkan Umur di KUA
Umbulharjo
Umbulharjo
Umur Frekuensi Presentase
Umur Frekuensi Presentase
(%)
(%)
20-25 2 8
20-25 23 92
26-30 23 92
26-30 2 8
Sumber : Data primer tahun 2016
Sumber : Data primer tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui
responden calon suami sebagian besar
responden calon istri sebagian besar
berumur 26-30 tahun yaitu sebanyak
berumur 20-25 tahun yaitu sebanyak
23 orang (92%), sedangkan sisanya
23 orang (92%), sedangkan sisanya
yaitu 2 orang berumur 20-25 tahun.
berumur 26-30 tahun sebanyak 2
Tabel 2 Distribusi Frekuensi orang.
Karakteristik Calon Pengantin Pria
Berdasarkan Pekerjaan di KUA Tabel 5 Distribusi Frekuensi
Umbulharjo Karakteristik Calon Pengantin
Wanita Berdasarkan Pekerjaan di
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui KUA Umbulharjo
responden calon suami sebagian besar
bekerja sebagai swasta sebanyak 22 Pekerjaan Frekuensi Presentase
orang (88%), sedangkan yang bekerja (%)
sebagai PNS sebanyak 3 orang. Swasta 22 88
Pekerjaan Frekuensi Presentase PNS 3 12
calon istri (%) Sumber : Data primer tahun 2016
Mahasiswa 5 20
Swasta 20 80 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui
Sumber : data primer tahun 2016 responden calon istri sebagian besar
bekerja sebagai karyawan swasta
sebanyak 20 orang (80%), sedangkan Berdasarkan tabel 6 diketahui
yang lain sebagai mahasiswa sebanyak responden calon istri sebagian besar
5 orang. berpendidikan SMA sebanyak 20
orang (80%), sedangkan 5 responden
Tabel 6 Distribusi Frekuensi lainnya berpendidikan D3 dan S1.
Karakteristik Calon Pengantin
Wanita Berdasarkan Pendidikan di
KUA Umbulharjo
Pendidikan Frekuensi Presentase
terakhir (%)
istri
SMA 20 80
D3 2 8
S1 3 12
Sumber : Data primer tahun 2016

Tabel 7 Tabulasi silang dan uji statistik hubungan tingkat pengetahuan


kesehatan reproduksi dengan kesiapan menikah pada calon
pengantin di KUA Umbulharjo Yogyakarta Tahun 2016

Kesiapan Menikah
Pengetahuan Siap Tidak Siap Total X2 p-value
f % f % F %
Baik 10 66,7 5 33,3 15 100,0
Cukup 9 60,0 6 40,0 15 100,0 7,198 0,027
Kurang 5 25,0 15 75,0 50 100,0
Hubungan tingkat pengetahuan
Tabel 7 menunjukkan calon pengantin kesehatan reproduksi dengan kesiapan
dengan tingkat pengetahuan kesehatan menikah
reproduksi baik sebagian besar siap Dari data diatas dapat diketahui bahwa
menikah sebanyak 15 orang dengan tingkat pengetahuan calon pengantin
tentang kesehatan reproduksi masih
kategori siap sebanyak 10 orang (66,7%)
kurang. Sedangkan di KUA sudah
dan tidak siap sebanyak 5 orang (33,3%). dijadwalkan kursus pranikah setiap
Sedangkan calon pengantin dengan tingkat minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulan. Salah
pengetahuan kesehatan reproduksi cukup satu penyebab kurangnya pengetahuan
sebanyak 15 orang dengan kategori siap calon pengantin tentang kesehatan
sejumlah 9 orang (60%) dan tidak siap reproduksi adalah calon pengantin tidak
sejumlah 6 orang (40%). Dan calon disiplin untuk mengikuti kursus pranikah.
Sehingga calon pengantin tidak cukup
pengantin dengan tingkat pengetahuan
memahami tentang kesehatan reproduksi.
kesehatan reproduksi kurang sebanyak 20 Kurangnya kesiapan menikah kedua
orang, dengan kategori siap sebanyak 5 pasangan menjadi salah satu penyebab
orang (25%) dan tidak siap sebanyak 15 yang paling dominan menyebabkan
orang (75%). perceraian. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Ghalili et al. (2012) yang
Tingkat pengetahuan kesehatan menunjukkan bahwa dari 20 remaja hanya
reproduksi 8 remaja yang telah mendapat informasi
yang cukup mengenai pernikahan dari
Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
keluarga maupun lingkungan mereka.
pada sebagian besar calon pengantin di Sedangkan remaja adalah masa dimana
KUA Umbulharjo Yogyakarta adalah baik seseorang mempersiapkan diri untuk
sebanyak 15 orang (28,8%). Pengetahuan pernikahan. Selain itu, tidak sedikit
yang baik diperoleh calon pengantin dari diantara laki-laki maupun wanita yang
sumber pengetahuan, seperti : media massa kurang menyadari perlunya persiapan yang
(cetak dan elektronik), buku-buku dan matang sebelum menuju sebuah
perkawinan (Maryati & Rohmatun, 2007).
majalah kesehatan. Disamping itu
SIMPULAN DAN SARAN
pendidikan responden yang sebagian besar Simpulan
SMA juga turut mempengaruhi Berdasarkan hasil penelitian di
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. KUA Umbulharjo Yogyakarta dapat
disimpulkan sebagai berikut : Ada
Kesiapan menikah hubungan antara tingkat pengetahuan
Kesiapan menikah pada calon pengantin di calon pengantin tentang kesehatan
KUA Umbulharjo Yogyakarta sebagian reproduksi dengan kesiapan menikah di
besar adalah tidak siap yaitu sebanyak 26 KUA Umbulharjo Yogyakarta dengan nilai
orang (52%). Banyaknya calon pengantin p-value sebesar 0,027 < 0,05. Tingkat
yang tidak siap menikah disebabkan oleh kesiapan menikah pada calon pengantin di
faktor-faktor : usia yang telah cukup KUA Umbulharjo, sebagian calon
sehingga calon pengantin memiliki pengantin baik pria maupun wanita masuk
kesiapan fisik dan psikis, serta adanya dalam kategori tidak siap menikah
kesiapan ekonomi karena calon suami atau sebanyak 26 orang (52%). Tingkat
kedua calon pengantin telah memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
pekerjaan, dan pengetahuan yang kurang. pada calon pengantin di KUA Umbulharjo
Yogyakarta, sebagian calon pengantin
masih berpengetahuan kurang tentang
kesehatan reproduksi sebanyak 20 orang Blood, B & Blood, M. (1978).
(40%). Marriage. New York. Free Pers.
Saran Chaplin, J.P. (1981). Kamus
Bagi Calon Pengantin pria Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja
diharapkan calon pengantin pria dapat Grafindo Persada.
menambah pengetahuannya terkait Corsini, Ray. 2002. The Dictionary
kesehatan reproduksi setelah mendapatkan of Psychology. London: Brunner/Rout
kursus pranikah di KUA Umbulharjo. Ledge.
Sehingga dapat mempersiapkan Departemen Kesehatan RI. 2010.
pernikahannya untuk membentuk keluarga Kumpulan materi Kesehatan Reproduksi
kecil bahagia sejahtera. Remaja. Jakarta.
Bagi calon pengantin wanita Kemenkes RI. 2010. Kesehatan
diharapkan dapat menambah pengetahuan reproduksi pranikah.
kesehatan reproduksinya Duvall, E & Miller, C. M. (1985).
sehingga dapat mempersiapkan diri untuk Marriage and Family Development 6th ed.
masa kehamilannya. New York: Harper & Row Publisher.
Bagi KUA Umbulharjo Yogyakarta Endjun, J. 2009. Mempersiapkan
diharapkan dapat meningkatkan mengenai kehamilan sehat. Cetakan I. Jakarta :
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pustaka Bunda.
bagi calon pengantin baru dan Hidayat. A.A.A. 2007. Metode
mempertimbangkan tenaga kesehatan Penelitian Keperawatan dan Tekhnik
untuk memberikan pengetahuan tentang Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
reproduksi secara mendalam di KUA Hogg, A., & Vaughan, GM. 2002.
Umbulharjo. Social Psychology (3rd edition). London:
Bagi Bidan diharapkan dapat tetap Prentice Hall.
meningkatkan kualitas dan kuantitas Ismayati, Rika. 2006. Hubungan
pelayanan, khususnya dalam upaya tingkat pengetahuan tentang kesehatan
peningkatan pengetahuan tentang reproduksi remaja dengan sikap terhadap
kesehatan reproduksi. perilaku seks pranikah pada siswa kelas 2
Bagi orang tua diharapkan orang SLTPN 2 Kretek Bantul.
tua dapat memberikan arahan kepada Kahzim, Muhammad. 2010.
anaknya agar dapat mempersiapkan Panduan pernikahan ideal. Kairo : Irsyad
pernikahannya secara matang. baitus salam
Koentjaraningrat. 1989. Sejarah
DAFTAR PUSTAKA Teori Antropologi I. Jakarta. Universitas
Indonesia.
Aida, Nur. 2007. Hubungan Koentjoroningrat. 1989.
kualitas informasi dengan pengetahuan Antropologi Sosial. Aksara Baru. Jakarta.
dengan kesehatan reproduksi di SMA Manuaba, Ida. 2001. Kapita
Negeri 1 Ngaglik. Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetric dan
Arikunto. 2013. Prosedur Ginekologi & Keluarga Berencana. Jakarta
Penelitian. Jakarta : Rineka cipta : EGC
Azwar, Azrul. 2002. Pengantar Martin, CA & KK. Colbert 1997,
Epidemiologi. Penerbit Binarupa Aksara. Parenting: A Life Span Perspective. New
Edisi Revisi. Jakarta Barat. York: The McGraw-Hill Companies Inc.
BKKBN. 2009. 17 persen remaja Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis
lakukan Hubungsan seks pranikah. Obstetri. Jilid 1. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Http://jateng.bkkbn.go.id/new/news_detail Moesono, Anggadewi. 1993.
.php?nid=313. Diakses pada tanggal 10 “Variabel-variabel Pengasuhan yang
mei 2016 Nurturant untuk Perkembangan
Kemampuan Kognitif Bayi 6-12 Bulan”.
Disertasi. Jakarta : Program Pascasarjana
Universitas Indonesia.
Mudyarahardjo, Redja. 2002.
Pengantar pendidikan. Jakarta : Rajawali
Pers
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Cetakan I.
Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
Nur, Emmelia S. 2007. Tingkat
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
calon pengantin di Puskesmas Prambanan.
Olson, D. H., & DeFrain, J. (2006).
Marriage Family: Intimacy, Diversity, and
Strengths. 5th ed. New York: McGraw
Hill.
Pelita. 2009. Remaja dan kesehatan
reproduksi. www.ltks.org. Di download
pada 10 mei 2016. Jam 14.00 wib.
Prasetyawati, Wuri. (2000).
Hubungan persepsi terhadap pola Asuh
orangtua dengan penyesuaian diri pada
mahasiswa Universitas Indonesia. Skripsi
strata satu Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002.
Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung : Alfabeta.
Suliha, Uha, Herawani, Sumiati,
Yeti Resnayati. 2001. Pendidikan
kesehatan dalam keperawatan. Jakarta :
EGC
Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta : Arcan.
Wahyudi. 2002. Kesehatan
reproduksi remaja. Yogyakarta : PKBI.
BKKBN. IPFA. UNFA.
Widyastuti, Yani. Rahmawati,
anita. Purwaningrum, eka y. 2009.
Kesehatan reproduksi. Yogyakarta :
Fitramaya.
Wiryasti. 2004. Kesiapan menikah
pada dewasa awal. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai