OLEH :
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih tinggi. Data SDKI 2015, AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup
sementara AKB tahun 2017 sebesar 15 per 1000 kelahiran hidup. Dalam upaya
seperti masalah akses, kualitas dan disparitas dalam pelayanan kesehatan ibu dan
perdarahan (37%), infeksi (22%) dan Hipertensi dalam kehamilan (14%) (Laporan
rutin, 2013). Sedangkan status gizi yang buruk dan penyakit yang diderita ibu
menunjukkan secara nasional prevalensi risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada
ibu hamil usia 15-49 tahun sebesar 24,2% dan prevalensi anemia pada perempuan
dan remaja putri usia 15-24 tahun sebesar 18,4%. Ibu hamil dengan anemia dan
KEK berisiko mengalami penyulit dalam persalinan dan berisiko melahirkan bayi
berat lahir rendah. Hal ini tentunya akan dapat mengancam keselamatan ibu dan
Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III Tahun 2014, Subdit AIDS dan PMS
ibu disebabkan oleh Tuberculosis dan 1,7% kematian ibu disebabkan oleh
Menyadari hal tersebut, agar kelak mempunyai keturunan yang sehat dan ibu
hanya dilakukan di bagian hilir saja yaitu pada ibu hamil, namun juga harus ditarik
lebih ke hulu yaitu pada kelompok remaja dan dewasa muda untuk memastikan
individu dapat tumbuh dan berkembang secara sehat (Kementrian RI, 2015).
sepenuhnya. Hal ini terlihat dengan masih tingginya perkawinan usia dini,yaitu
sebesar 46,7% (Riskesdas, 2010) dan masih tingginya kelahiran pada usia remaja
(ASFR), yaitu sebesar 48 per 1000 wanita (SDKI, 2012). Pengetahuan remaja
mengenai kesehatan reproduksi juga masih rendah dan kejadian kehamilan pada
usia remaja masih tinggi yakni 16,7% menurut hasil Riskesdas tahun 2010
diberikan kepada usia dewasa muda/calon pengantin yang akan memasuki gerbang
asuhan kebidanan pra-nikah pada nn. …. usia .... tahun dengan KIE Calon
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam laporan ilmiah ini
adalah “bagaimana asuhan kebidanan pada nn. … usia .... tahun dengan KIE Calon
SOAP?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada nn pada nn. … usia ....
tahun dengan KIE Calon Pengantin di Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data pada nn. … usia .... tahun dengan KIE Calon
pada pada nn. … usia .... tahun dengan KIE Calon Pengantin di
c. Menentukan diagnosa potensial yang timbul pada pada nn. … usia ....
d. Menentukan tindakan segera pada pada nn. … usia .... tahun dengan
e. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada pada nn. … usia .... tahun
g. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada pada nn. … usia .... tahun
D. Manfaat Penulisan
2. Bagi Profesi
Sebagai referensi dan sumber baca, khususnya pada kasus WUS dengan
imunisasi catin.
LAPORAN PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
a. Filosofi Pernikahan
Akad/janji nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang
merupakan awal dari kesepakatan bagi calon pengantin untk saling memberi
berarti bahwa disamping saling bertanggung jawab antara satu dengan yang
lain, suami isteri juga bertanggung jawab pada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala yang dilakukan dalam peran dan fungsi mereka sebagai suami isteri.
1. Kesehatan Reproduksi
memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu indikasi calon
besar terhadap kesehatan perempuan dan laki-laki, dan semakin nyata dalam
fertilitasnya.
seperti kehamilan, melahirkan, aborsi yang tidak aman, dan pemakaian alat
yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah
reproduksi dan seksual. Informasi ini meliptuti penyakit menular seksual dan
menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) yang dapat
penularannya, serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang
terpaksa.
yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan tanpa
paksaan.
Organ yang terletak di kiri dan kanan rahim di ujung saluran telur
kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah
sel yang di hasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma
sehingga terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak dibuahi, sel telur akan
c) Fimbrae (umbai-umbai)
d) Uterus (Rahim)
dan berat normalnya antara 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung, dindingnya terdiri dari:
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari
g) Klitoris (kelentit)
Terdiri dari dua bibir, yaitu bibir besar (labia mayor) dan bibir kecil
(labia minor).
i) Perineum
melahirkan.
pada suhu badan (36.7°c). sperma merupakan sel yang berbentuk seperti
bersam cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan
terjadi pembuahan.
lebih 4,5 cm dengan diameter kurang lebih 2,5 mm. saluran ini muara
dari epididmis yaitu saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.
Bentuknya berbelok-belok membentuk bangunan seperti topi.
e) Penis
pengeluaran sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis
Bagian glans merupakan bagian depan atau kepala penis. Glans banyak
c. Persiapan Pranikah
1. Persiapan Fisik
darah.
B) Pemeriksaan status gizi :
a) Berat badan
b) Tinggi badan
d) Tanda-tanda anemia
E) Pemeriksaan lain atas indikasi seperti gula darah, IMS, HIV, Malaria,
2. Persiapan Gizi
B) IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB) terhadap tinggi badan
a) IMT < 17,0 : keadaan orang tersebut disebut sangat kurus dengan
energi kronik (KEK). Ambang batas LiLA pada WUS dengan KEK di
Indonesia adalah 23,5 cm apabila LiLA kurang dari 23,5 cm (bagian
menghitung IMT :
BB (kg)
IMT =
TB(m)2
penyebab tersebut.
4) Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam tubuh catin perlu
mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap hari atau
c) Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah-buahan dalam proporsi yang
sama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga agar tubuh tetap sehat :
3. Imunisasi Tetanus
a) Imunisasi Td untuk WUS (Wanita Usia Subur) termasuk ibu hanil dan
kekebalan sehingga bila hamil dan melahirkan, ibu dan bayi akan
tercantum antara lain pada kartu imunisasi, buku kesehatan ibu dan anak,
bersangkutan.
Pasca Salin
A) Kehamilan
kehamilan harus direncanakan dan diinginkan serta dijaga agar ibu dan
a) Masa subur
Masa subur adalah saat indung telur (ovarium) melepaskan sel telur
(ovum) yang sudah siap dibuahi ke dalam saluran indung telur (tuba
periode tersebut terdapat sel telur yang matang dan siap dibuahi.
lebih 3 hari sebelum dan sesudah masa menuju puncak masa subur
tersebut
3) Tanda-tanda masa subur
c) Tanda-tanda kehamilan
Menurut Depkes (2018), terdapat tanda - tanda kehamilan,
antara lain
5) Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar
jantung janin
2) Pada unmet need ber-KB(wanita usia subur yang ingin menunda atau
3) Akibat gagal KB
untuk hamil adalah 20-35 tahun dan jarak antara kelahiran idealnya 3-5
tahun atau tidak lebih dari 2 balita dalam satu keluarga. Adanya jarak
bagi anak yang dilahirkan untuk tu,buh dan berkembang secara optimal
Sebagai contoh, saat hamil kondisi ibu dan bayi sehat, namun saat
hamil. Ibu hamil juga tidak boleh dibebani dengan pikiran dan pekerjaan
tidak semangat
Perasaan mudah lelah, tidak mau makan, tidak bisa tidur nyenyak,
tidak nyaman, merasa sesak. Hal-hal tersebut disebebakan oleh adanya
Merasa belum siap menjadi orang tua dan belum siap secara ekonomi
suami.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mendapat dukungan dari suami
atau jendela depan rumah ibu hamil. Didalam stiker P4K terdapat informasi
mengenai lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, tafsiran
pembiayaan.
Stiker P4K terdapat didalam buku KIA yang diisi oleh tenaga
masyarakat.
Setiap ibu hamil mendapatkan buku KIA pada saat pertama kali
(hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, balita dan anak pra
rumah sakit.
kehamilan
Bagi pasangan yang belum ingin segera memiliki anak atau istri
seksual.
a) Adanya duh tubuh/cairan yang keluar dari alat kelamin (vagina, penis)
b) Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing,
c) Ada luka terbuka/ basah di sekitar kelamin atau sekitar mulut. Luka ini
d) Ada semacam jaringan yang tumbuh seperti jengger ayam atau kutil
disekitar kelamin
e) Terjadi pembekakan pada lipatan paha
zakar
i) Demam
2) Pada perempuan; seringkali tanpa ejala, bila ada berupa cairan dari alat
kesehatan.
kedua mata dengan adanya cairan yang keluar dari mata dengan
biasanya berjumlah satu, berbentuk lonjong atau bulat, dasar putih dan
bila diraba terasa kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri bila ditekan.
Kelenjar getah bening dilipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga
c) Herpes Genitalis
(sistemik)
menjadi pintu masuk infeksi lain dan bersifat kambuhan seumur hidup.
d) Klamdia
satu atau kedua mata dengan adanya cairan yang keluar dari mata
kebutaan.
Menggunakan kondom
Minum obat teratur dan sampai tuntas sesuai dengan petunjuk dokter
1) Kandidiasi vaginalis
pada kelamin, kemerahan dan peradangan pada bibir vagina dan liang
berwarna putih seperti susu kental atau kekuningan atau berbau asam.
2) Vaginosis bakterial
dalah menyebabkan penyakit radang panggul dan pada ibu hamil dapat
3) Trikomoniasis
berbau seperti ikan busuk, dapat disertai rasa gatal pada alat kelamin.
Adapun komplikasi dari infeksi ini adalah pada ibu hamil dapat
pasangan.
atau melalui selaput lendir yang berada dibagian dalam vagina, penis
atau dubur
b) HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau
d) HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan dan
a) Setelah seseorang terinfeksi HIV, dia terlihat biasa saja seperti halnya
orang lain karena tidak menunjukan gejala klinis. Tetpai orang tersebut
bisa menularkan virus HIV melalui penularan cairan tubuh (darah, cairan
sperma, cairan vaina, ASI). Hal ini bisa terjadi selama 5-10 tahun.
b) Saling setia
c) Kondom
salah satu pasangan ada yang menderita HIV positif atau status HIV
Jangan gunakan jarum, alat suntik, atau alat peluka (penembus luka) kulit
lainnya (tindik atau tato) secara bergantiak. Penularan akan lebih mudah
terjadi melalui darah.
h) Jika salah satu/kedua pasangan mengidap HIV , minum obat ARV sesuai
Payudara
A) Kanker Payudara
payudara.
Faktor resiko :
10. Diet dan faktor yang berhubungan dengan diet (peningkatan berat
badan/obesitas, pola makan yang buruk tinggi lemak dan rendah serat,
Tanda-tanda :
6. Keluar cairan seperti susu atau darah dari salah satu putting.
Deteksi dini :
ketujuh sampai sepuluh di hitung mulai dari hari pertama haid atau
bagi yang telah menopause atau tidak haid karena menggunakan KB
SADARI.
setiap 2 tahun sekali dan setiap satu tahun sekali pada perempuan di
Langkah 1 :
payudara.
dan warna kulit atau ada kerutan pada kulit (kulit jeruk) atau
untuk berkonsultasi :
Langkah 2 :
Langkah 3 :
Langkah 4 :
cubit areola putting apakah keluar cairan atau tidak, cermati seluruh
Langkah 5 :
Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi dan berasal dari
20 tahun.
pasangannya).
Pencegahan :
Deteksi dini :
1. Deteksi dini kanker leher rahim di anjurkan untuk perempua usia 30-
2. Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan dengan Tes IVA
a. hasil tes IVA dapat segera diketahui satu menit setelah di oles
minggu kemudian.
b. Tes IVA dapat dilakukan kapan saja kecuali dalam keadaan hamil
smear.
pranikah terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin ( p value 0,001 dan
Tahun 2017.
Kemudian pada penelitian Anggriyani Wahyu Pinandari (2015) dengan judul
Remaja Indonesia” Semua tes menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan nilai p
pranikah menunjukkan bahwa remaja yang tidak menerima atau hanya menerima
salah satu dari materi pendidikan kesehatan reproduksi memiliki hazard ratio yang
lebih besar (berturut-turut 1,55 ( CI= 1,32 – 1,82); 0,99 (CI=0,86 – 1,15) dan 2,26
berpantang yang lebih lama. Penyalahgunaan obat, merokok, minum alkohol, laki-
laki, berusia 20 - 24 tahun dan miskin berpeluang lebih besar untuk melakukan
Kemudian pada penelitian Sutrisno, Riza Umami (2019) dengan judul “Upaya
Di Kua Kaliwates Kabupaten Jember” Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah
fungsi reproduksi. Kegiatan ini telah dilakukan di KUA Kaliwates pada 40 calon
pengantin melalui beberapa kegiatan. Adapun hasil kegiatan ini adalah terdapat
layanan kesehatan setempat akan tetapi form surat keterangan yang diberikan
dan sesudah pemberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kelas pra nikah.
Kegiatan ini bisa menjadi salah satu alternatif pendidikan pra nikah berbasis
dengan judul “Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Pada Wus Pranikah Di
Kabupaten Bantul” Wanita Usia Subur (masa pra konsepsi) merupakan calon ibu
yang dijadikan kelompok usia yang rawan dan perlu adanya perhatian khusus.
Kesehatan pra konsepsi perlu diperhatikan karena ada kaitannya dengan outcome
kehamilannya. Status gizi masa pra konsepsi berpengaruh pada kondisi kehamilan
dan kesejahteraan pada janin menjadi yang lebih baik jika pencegahannya
dan berat dengan status gizi yang tidak normal. Hasil uji bivariat menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stress dengan status gizi
(p>0,05; OR = 1.027).
DAFTAR PUSTAKA
Hendriyani, Novira. "Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Pada WUS Pranikah Di
Kabupaten Bantul." 2018: 11.
RI, Kemenkes. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta: Direktorat
Jendral Kesehatan Keluarga, 2018.
Susanti, Dewi. "Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pranikah Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Calon Pengantin Di Lubuk Begalung Padang Tahun 2017 ." Jurnal Sehat Mandiri,
2017: 18. http://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm
Sutrisno, Riza Umami. "Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Melalui
Bimbingan Pranikah Di Kua Kaliwates Kabupaten Jember." JURNAL IDAMAN,
VOLUME 3, NO. 2, OKTOBER 2019, 2019: 71-88.