OLEH :
LAILATUL HASANAH
NIM 201908052
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
optimal sangat penting untuk kesehatan reproduksi yang normal. Setiap kali
jantung, dan infeksi. Salah satu faktor risiko eklampsia adalah kehamilan pertama atau
bayi berat lahir rendah, dan kematian janin. Berbagai penelitian sudah sejak
terdiri atas kesiapan emosi, sosial, spiritual, peran, usia, seksual, dan finansial
(Sari, dkk, 2013). Salah satu indikasi bahwa calon pengantin yang sehat
(Kemenkes, 2015).
kelainan yang terjadi pada saat hamil, bersalin, maupun nifas. Oleh karena
kehamilan. Dengan demikan, bidan sebagai ujung tombak kesehatan ibu dan
gizi kurang. Masalah gizi kurang pada kelompok wanita mempengaruhi status
gizi pada periode siklus kehidupan berikutnya (intergenation impact). Salah
satu periode status gizi yang paling menentukan adalah status gizi pada masa
bayi. Keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan jauh
sebelumnya, yaitu pada masa remaja dan dewasa sebelum hamil atau selama
menjadi Wanita Usia Subur (WUS). Status gizi dan kesehatan WUS golongan
(KEK). KEK dapat diketahui dengan cara pengukuran lingkar lengan atas
(LILA) dengan ambang batas (cut off point) kurang dari 23,5 cm. Pengukuran
Secara nasional prevalensi KEK pada WUS dengan usia 15-49 tahun
(tidak hamil) adalah 20,8%. Prevalensi wanita tidak hamil kelompok usia 15-
lainnya yaitu naik sebesar 15,7%. Data Dinas Kesehatan pada tingkat
Provinsi Jawa Barat tahun 2013 menunjukkan prevalensi WUS dengan KEK
bagi ibu dan janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
partum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan berat badan lahir rendah
dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu tingkat konsumsi energi,
menderita kekurangan zat gizi terutama energi dan protein yang berlangsung
KEK
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada Nn. X dengan
KEK
KEK
kebidanan KEK
dan ajaran agama. Imbuhan kata pra yang memiliki makna sebelum,
untuk:
kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu, aman, dan
dan teknologi.
dan anemia.
sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi
WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa
proses pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan
proses pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan
janin. Bagi calon ibu, gizi yang cukup dan seimbang akan
2016).
yang terlahir dengan berat kurang dari 2500 gram (WHO, 2014). Di
(Riskesdas, 2013).
pertumbuhan janin dan pertumbuhan yang buruk di masa bayi saat ini
stunting, berat badan lebih dan obesitas pada masa kanakkanak dan
usia dewasa. Oleh karena itu, intervensi gizi harus ditekankan pada
2012).
kenaikan dari kurang baik menjadi baik sebesar 24,2%, dan pada skor
sikap terdapat kenaikan dari kurang baik menjadi baik sebesar 36,45%
telah tertulis dalam buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi
pengantin (Puspitasari,2018)
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.
meliputi pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, dan laju
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
𝐼𝑀𝑇 =
[𝑇𝐵 (𝑚)]2
Keterangan:
sebagai berikut:
Kategori IMT
Jika IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. Apabila
IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
Wanita Usia Subur (usia 15 – 45 tahun) adalah salah satu deteksi dini yang
(KEK). Ambang batas LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm. Apabila LLA < 23,5 cm atau dibagian merah pita LLA, artinya
berat bayi lahir rendah (BBLR), BBLR mempunyai risiko kematian, gizi
2014).
gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau
yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi
wanita usia subur adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini yang
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan gizi
pada ibu hamil yang berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun)
KEK ( Arismas,2009). Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya <
23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut :
a.Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg. b.Tinggi badan ibu < 145
cm. c.Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg. d.Indeks
masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 e.Ibu menderita anemia (Hb
2.2.2 Etiologi
beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi
b) Kesemutan
antara lain :
a) Keguguran
b) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan
KEK kronis pada wanita usia subur (WUS) / ibu hamil adalah lingkar
tahun yang terdiri dari remaja, ibu hamil, menyusui dan pasangan usia
subur (PUS). Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK adalah
23,5 cm. Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut
(Supriasa, 2002).
mengukur kadar Hb. Bentuk adan ukuran masa jaringan adala masa
tubuh. Contoh ukuran masa jaringan adala LILA, berat badan, dan
kehidupan (Arisman,2009).
lengan kiri.
c) Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
kencang.
d) Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
2007).
(KEK)
lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk diam saja.
tubuh.
2003)
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :
kehamilan.
2.2.5.2 Energy
2.2.5.3 Protein
2.2.5.5 Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan
(Kusmiyati, 2008)
2.2.6.1 Berat badan dilihat dari quatelet atau body massa index
dalam persalinan.