Disusun oleh :
PITRIN EKO WAHYUNI
NIM P1337424820228
Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Pranikah telah diperiksa dan disahkan pada
tanggal 2021.
Semarang , 2021
Pembimbing Klinik
Keterangan :
BB : Berat Badan (kg)
TB : Tinggi Badan (m)
b) Saling setia
Masing-masing setia pada pasangan dan tidak
melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
c) Kondom
Gunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan
seksual apabila salah satu pasangan ada yang menderita HIV
positif atau status HIV pasangan belum diketahui.
Langkah 1 :
(a) Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan
posisi kedua lengan di samping tubuh. Kemudian angkat
kedua tangan ke atas dan perhatikan apakah ada perubahan
pada payudara.
(b) Anda harus melihat : Perubahan payudara dari ukuran,
bentuk dan warna kulit atau ada kerutan pada kulit (kulit
jeruk) atau ada cekungan/ada tarikan kulit ke dalam.
(c) Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke
dokter untuk berkonsultasi :
Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
Kulit payudara mengeras, mengelupas, mengkerut
seperti kulit jeruk, atau terdapat cekungan seperti
lesung pipi.
Perubahan pada putting, seperti putting tertarik ke
dalam atau keluar cairan dari putting.
Benjolan/kelainan lainnya dari payudara.
Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
Langkah 2 :
Letakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan
agar otot dada berkontraksi dan perhatikan apakah terjadi
perubahan pada payudara. Kemudian bungkukkan badan
untuk melihat apakah kedua payudara menggantung
seimbang.
Langkah 3 :
Kemudian, dilakukan perabaan payudara. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan sambil berdiri atau berbaring, bila dalam
keadaan berbaring sebaiknya letakkan sebuah bantal di bawah
pundak sisi payudara yang akan diperiksa.
Langkah 4 :
Angkat salah satu lengan ke atas dan tekuk siku
sehingga tangan memegang bagian atas punggung/kepala,
kemudian dengan menggunakan permukaan jari tangan yang
lain raba dan tekan payudara dengan gerakan melingkar
dimulai dari bagian luar yaitu tepi payudara sampai ke bagian
dalam yaitu putting, selanjutnya cubit areola putting apakah
keluar cairan atau tidak, cermati seluruh bagian payudara kiri
hingga ke daerah ketiak, ulangi gerakkan yang sama pada
payudara kanan.
Langkah 5 :
Dalam posisi berbaring tekuk salah satu siku sehingga
tangan menyentuh kepala belakang. Kemudian dengan tangan
yang lain rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan.
Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada di antara
payudara, dari atas sampai bawah, kiri kanan, dan tulang
pundak.
C. Patofisiologi KEK
Krisis Ekonomi, politik, sosial
A. PENGKAJI
AN
Nama : Nn. VR Nama Suami : Tn. A
Umur : 20 tahun Umur : 20 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Manggir 3/1
B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan Datang
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi :
- Menarche : 12 tahun
- Siklus :± 28 hari
4. Riwayat kesehatan
- Penyakit yang pernah/sedang diderita :
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis. Penyakit menahun seperti jantung. Penyakit menurun
seperti DM, dan hipertensi
TT4
TT5
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum :
2) Kesadaran : Komposmentis
4) Suhu : 36,6 oC
5) Nadi : 84 x/menit
6) RR : 22 x/ menit
7) BB : 48 kg
8) TB : 152 cm
9) LILA : 23 cm
1,52 x 1,52
b. Status Present
Kepala : Simetris, tidak ada luka, rambut hitam, tidak ada kutu,
ada polip.
Mulut : Simetris, bersih, tidak ada luka, bibir tidak kering,
nyeri tekan.
Ketiak : Bersih, bersih, tidak ada luka, tidak ada pembesaran
limfe.
Vulva : Bersih, tidak ada luka, tidak oedema, tidak ada varises.
Ekskremitas: Atas : Simetris, bersih, tidak ada luka tidak ada
kulit baik.
c. Status Obsterik
2) Trombosit :-
3) Leukosit :-
1) Golongan darah :B
2) HbsAg : Negatif
3) HIV : Negatif
4) Sifilis : Negatif
B. ANALISA
C. PELAKSANAAN
8. Melakukan pendokumentasian
Hasil : Telah dilakukan
Catatan Perkembangan I
Subjektif
Klien mengatakan setelah di berikan suntik TT dilengan kiri tidak mengalami
keluhan apapun.
Objektif
HR : 88 x/ menit
RR : 20x/ menit
T : 36,8°C
BB : 48 kg
Analisa
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada klien
TD : 110/70 mmHg
HR : 88 x/ menit
RR : 20 x/ menit
BB : 48 kg
Temp : 36,8°C
Catatan Perkembangan II
Subjektif
Klien mengatakan kondisinya sehat dan tidak ada keluhan
Objektif
HR : 80 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 36,6°C
BB : 49 kg
Analisa
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada klien
TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/ menit
RR : 22x/ menit
BB : 49 kg
Temp : 36,6°C
Hasil : Klien sudah mengetahui hasil pemeriksaannya
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai pemeriksaan
SADARI, manfaat melakukan pemeriksaan dan cara melakukan
pemeriksaan
Hasil : Klie paham dan mengerti mengenai pemeriksaan SADARI
serta ibu dapat melakukan kembali langkah-langkah pemeriksaan
4. Melakukan pendokumentasian
Hasil : telah dilakukan
PEMBAHASAN
Pada kasus ini Nn.VR ingin mengetahui tentang gizi sebelum menikah.
Berdasarkan pengkajian data subyektif diperoleh bahwa Nn.VR berusia 20 tahun.
Sesuai peraturan menteri kesehatan nomor 97 tahun 2014, pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil ditujukan pada 3 kelompok sasaran yaitu remaja, catin, dan PUS.
Pada Pasien sudah sesuai dengan sasaran yaitu Catin. Pada catin dan PUS, pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil bertujuan untuk mempersiapkan pasangan agar sehat
sehingga perempuan dapat menjalankan proses kehamilan, persalinan yang sehat dan
selamat, serta melahirkan bayi yang sehat.
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil bagi calon PUS diberikan kepada
PUS laki-laki maupun perempuan, baik yang belum mempunyai anak maupun yang
sudah memiliki anak dan ingin merencanakan kehamilan selanjutnya
Pada riwayat menstruasi diperoleh bahwa ibu memiliki siklus haid 28 hari
teratur tiap bulan, lama sekitar 5-7 hari, tidak ada nyeri haid. Siklus menstruasi pada
wanita normal berkisar antara 21-32 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus
menstruasi 28 hari (Sulistyawati, 2009). Sedangkan untuk lama menstruasi
normalnya berlangsung 3-7 hari. Sementara itu menurut (Sulistyawati, 2009).) lama
menstruasi berlangsung selama 3-5 hari dan ada juga yang 7-8 hari. Dengan demikian
tidak ada gangguan pada Ny. S terkait menstruasi. Bila ditemukan gangguan
menstruasi, baik siklus, lama menstruasi, nyeri haid berlebihan, maka dapat berakibat
pada gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Riwayat kesehatan
keluarga pada Nn. VR dalam batas normal.
Pada data objektif, Nn. VR memiliki Lila 23 cm yang termasuk dalam kategori
KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko Kurang Energi Kronis bilamana LILA
(Lingkar Lengan Atas) < 23,5 cm berarti risiko Kekurangan Energi Kronis dan ≥ 23,5
cm berarti tidak berisiko Kekurangan Energi Kronis (Lubis, 2003). Status
Kekurangan Energi Kronis sebelum kehamilan dalam jangka panjang dan selama
kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Di samping itu, akan mengakibatkan anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi,
abortus, dan terhambatnya pertumbuhan otak janin (Supariasa, 2016).
DAFTAR PUSTAKA