PENDAHULUAN
dengan jumlah populasi sekitar 250 juta penduduk. Sekitar setengah dari
populasi penduduk Indonesia berada pada usia dibawah 30 tahun, hal ini terjadi
penduduk usia produktif yang sangat tinggi. Kondisi ini jika dilihat dari potensi
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) cenderung menurun. Hal ini
2019).
tahun, Terlalu Tua melahirkan di atas 35 tahun, Terlalu dekat jarak kelahiran
kurang dari 3 tahun dan Terlalu banyak jumlah anak lebih dari 2). Persentase
ibu meninggal yang melahirkan berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun
adalah 33% dari seluruh kematian ibu, apabila program KB dapat dilakanakan
dengan baik kemungkinan 33% kematian ibu dapat dicegah melalui pemakaian
dititik beratkan pada kelompok Wanita Usia Subur (WUS) yang berada pada
yang ada di Indonesia pada tahun 2021 hingga kini telah mencapai 39,655,811
pasangan.
Menurut BKKBN, KB aktif di antara PUS tahun 2020 sebesar
Sedangkan Pada Tahun 2021 , KB aktif PUS (Pasangan Usia Subur) yang ada
kembali menurun yaitu sebesar 56% dari tahun sebelumnya sebesar 61,54%
yang terendah dengan 7 Kunjungan, dari Jumlah pasangan usia subur (PUS)
sekolah (12,1%), tidak tamat Sekolah Dasar (SD) (11,7%), tamat SD (10,4%),
tidak tamat Sekolah Menengah Tinggi Atas (SMTA) (10,5%), dan tamat
perempuan dengan derajat pendidikan lebih rendah seperti tidak sekolah dan
tidak tamat SD maka angka kebutuhan KB yang tidak terpenuhi lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan yang memiliki tingkat pendidikan di atasnya.
Seperti sudah diketahui bahwa pendidikan adalah sebuah proses belajar untuk
dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut
terhadap penggunaan KB, sangat berkaitan dengan perilaku ibu PUS dalam
sikap yang mendukung menjadi dasar bagi ibu PUS untuk berperan aktif dalam
program KB. Selain itu pada penelitian Sari et al., (2019) menyatakan bahwa
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dengan akseptor KB, pada tindakan ibu
PUS dalam pemilihan KB. Namun, Menurut Ekariano et al., (2020) kualitas
alat kontrasepsi
kontrasepsi
disiplin ilmu kesehatan reproduksi serta dapat dijadikan sebagai referensi dan
anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
melawan, sedangkan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
dari pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Sejak pada
jaman dahulu, di Indonesia pasangan usia subur sudah menggunakan obat dan
modern ini di Indoesia sudah dikenal sejak pada tahun 1953. Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan para tokoh masyarakat yang telah
permanen dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi. (Erjan,
untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda dan
hal ini terbagi atas tiga masa usia produksi: pertama, untuk masa menunda
kehamilan bagi pasangan usia subur (PUS) dengan istri usia dibawah 20 tahun
periode istri usia 20 sampai 35 tahun merupakan usia paling baik untuk
tahun. Ketiga, masa untuk mengakhiri setelah memiliki 2 orang anak atau lebih
(Sarsanto, 2007).
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma yang baik yang
bersifat sementara maupun bersifat permanent (Prawirohardjo, 2005).
genetik, tes keganasan dan adopsi. Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang
kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun secara umum
2005):
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
lain-lain.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
sosial ekonomi, agama, sifat yang ada pada KB dan faktor daerah
(desa/kota).
2005).
a) Kondom
berbagai bahan diantaranya karet (lateks), plastik, atau bahan alami (produksi
hewan) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Kondom tidak
hanya mencegah kehamilan tetapi juga melindungi diri dari penularan penyakit
b) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks
dan menutup seviks. Dengan cara sperma tidak dapat meneruskan perjalanan
c) Spermisida
2. Metode hormonal
esterogen bisa disebut pil kombinasi, atau hanya berisi hormon sintetis,
progesterone saja yang sering disebut dengan minipil. Pil yang diminum setiap
(Handayani, 2010).
(Handayani, 2010)
c. Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari
sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas. Implant
(Handayani, 2010)
yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga
IUD atau disebut juga alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah
suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,
penempelan sel telur pada dinding rahim atau menangkal pembuahan sel telur
oleh sperma (Uliyah, 2010). d. Metode operasi atau sterilisasi Metode ini
bekerja dengan cara melalukan pemutusan atau pengikatan saluran sel sperma
19 siklus menstruasinya. Dasar berasal dari ovulasi umumnya terjadi pada hri
ke 15 sebelum haid beikutnya, tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid
yang akan datang. (Hartanto, 2010) 2) Metode Amenorea Laktasi (MAL)
cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan waktunya kurang dari
enam pasca persalinan. Efektifitasnya dapat mencapai 98%. MAL efektif bila
menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan
peningkatan suhu basal tubuh sekitar 0,20 C- 0,50 C yang disebabkan oleh
tanpa pelindung. Metode ini mengusahakan agar sel telur yang telah di buahi
TINJAUAN PUSTAKA
A.