Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN KONTRASEPSI PIL

DI PRAKTEK BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS AEK LOBA


KECAMATAN AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2022
Oleh
Sabarhati Br Tanggang, Bd Sri Wulan , Bd.Ika Nur Saputri, Basyariah Lubis
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
ABSTRACT
Salah satu faktor memberikan dampak pada peningkatan Angka Kematian Ibu adalah risiko 4
Terlalu (Terlalu muda melahirkan di bawah usia 21 tahun, Terlalu tua melahirkan di atas 35 tahun,
Terlalu dekat jarak kelahiran kurang dari 3 tahun dan Terlalu banyak jumlah anak lebih dari 2 (dua)
Di Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kuasan Kabupaten Asahan sebesar 4597 orang .Tahun 2021
adalah jumlah Pasangan usia Subur berjumlah 4168 orang dengan peserta KB aktif 2524
,penggunaan Kontrasepsi Hormonal yang memakai Pil, di Puskesmas Aek Loba sebesar 16,13 persen
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi
pil pada Praktek Bidan Desa di Puskesmas Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan ,
Metode Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional Jumlah
sampel yang diteliti sebanyak 41 responden .kemudian dianalisis dengan univariat dan bivariat.Hasil
analisis menunjukkan mayoritas responden berusia 20 sampai 40 tahun sebanyak 33 orang (80,5) .
pendidikan responden yang memiliki pendidikan menengah sebanyak 28 orang (68,3%). Mayoritas
Responden yang memiiliki paritas 2 sebanyak 22 orang (53,7%) yang memiliki pengetahuan baik
sebanyak 29 orang ( 70,7%) dan sebanyak 25 orang (61,0%) suami pus mendukung pasangannya
untuk memakai kontrasepsi KB Pil .Dan dapat disimpulkan ada hubungan umur, pendidikan, paritas,
pengetahuan dan dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi PIL di praktek Bidan Desa
wilayah Puskesmas Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan Tahun 2022..

Kata kunci :kontrasepsi pil, umur, pendidikan, paritas, pengetahuan dan dukungan suami.
ABSTRACT

One of the factors that have impact in increasing the Maternal Mortality Rate is the risk of 4
(Too young to give birth under the age of 21 years, Too old to give birth over 35 years, Too close the
birth spacing of less than 3 years and Too many children more than 2 (two) ) At Aek Loba Health
Center, Aek Kuasan, Asahan, as many 4597 people. In 2021 the number of fertile age couples are
4168 people with 2524 active family planning participants, the use of hormonal contraceptives using
pills, at Aek Loba Health Center are 16.13 percent. The Factors that influence the use of
contraceptive pills in the practice of village midwives at Aek Loba Health Center, Aek Kuasan,
Asahan , This research methods was a descriptive type with a cross sectional approach. The number
of samples studied was 41 respondents, then analyzed by univariate and bivariate. The results
analysis shows the majority of respondents aged 20 until 40 years as many as 33 people (80.5).
education of respondents who have secondary education as many as 28 people (68.3%). The majority
of respondents who have parity 2 are 22 people (53.7%) who have good knowledge as many as 29
people (70.7%) and as many as 25 people (61.0%) husbands support their partners to use
contraception pill. it can be concluded that there was a relationship between age, education, parity,
knowledge and husband's support with the choice of the contraceptive pill method in the practice of
Village Midwife in the Aek Loba Health Center area, Aek Kuasan, Asahan in 2022.

Keywords : Contraception pill, Age, Education, Parity, knowledge and husband support

PENDAHULUAN Tahun 1968 dengan mendirikan


LKBN (Lembaga Keluarga Berencana
1.Latar Belakang
Nasional) yang kemudian dalam Badan Kependudukan dan Keluarga
perkembangannya menjadi BKKBN (Badan Berencana Nasional (BKKBN) yang selalu
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). memberikan pembinaan dengan cara
Gerakan Keluarga Berencana Nasional melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan
bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
penduduk dan juga untuk meningkatkan melalui perencanaan jumlah dan jarak waktu
kualitas sumber daya manusia kehamilan, mencegah resiko kesaktian dan
(Hartanto,2015). kematian ibu dan anak,mencegah kehamilan
Sebagai negara yang sedang yang tidak diinginkan serta memilih metode
berkembang, efek dari pembangunan tentu kontrasepsi modern yang sesuai dengan
tidak dapat terhindarkan, diantaranya yang kebutuhan mereka (Kemenkes,BKKBN, 2018)
tercermin dari masih tingginya tingkat dalam Amrullah dkk 2020).
kelahiran yang ada di Indonesia. Untuk itu Indonesia sebagai salah satu negara
pemerintah memiliki peranan agar dapat berkembang masih memiliki kualitas
meminimalisir efek dari pembangunan yang penduduk yang sangat rendah dengan ditandai
dilakukan. Pemerintah melalui BKKBN terhambatnya pelaksanaan pembangunan
memiliki arah kebijakan dan strategi nasional nasional (Prawirohardjo, 2007) Dalam Zaidah
periode 2015-2019 diantaranya terdapat dan Desimal (2020).
Advokasi program kependudukan, keluarga Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
berencana, dan pembangunan keluarga kepada tahun 2019 jumlah penduduk Indonesia
para pembuat kebijakan, serta promosi dan sebanyak 268.074,6 ribu jiwa. Rata-rata laju
penggerakan kepada masyarakat dalam pertumbuhan penduduk tahun 2010-2019
penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB sekitar 1,31%. per tahun diperkirakan
(LKIP BKKBN 2015). Hal tersebut sebagai penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta
upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan jiwa ditahun 2050 (Zaidah dan Desimal ,2020)
kesadaran masyarakat akan pentingnya Salah satu faktor memberikan dampak
program keluarga berencana ( Amrullah dkk pada peningkatan Angka Kematian Ibu adalah
2020). risiko 4 Terlalu (Terlalu muda melahirkan di
Indonesia sebagai salah satu negara bawah usia 21 tahun, Terlalu tua melahirkan di
yang menyepakati hasil Konferensi atas 35 tahun, Terlalu dekat jarak kelahiran
Kependudukan dan Pembangunan Sedunia kurang dari 3 tahun dan Terlalu banyak jumlah
(ICPD) 1994 di Kairo turut menerapkan anak lebih dari 2 (dua). Persentase ibu
kebijakan pengelolaan kependudukan dan meninggal yang melahirkan berusia di bawah
pembangunan yang berfokus kepada hak 20 tahun dan di atas 35 tahun adalah 33% dari
reproduksi dan kesehatan reproduksi seluruh kematian ibu, sehingga apabila
perorangan (UNFPA, 2004). Hal ini program KB dapat dilaksanakan dengan baik
ditunjukkan dengan peran pemerintah melalui lagi, kemungkinan 33% kematian ibu dapat
dicegah melalui pemakaian kontrasepsi. Setiap alat kontrasepsi baik hormonal
Menurut BKKBN, peserta KB aktif di antara maupun non hormonal mempunyai kelebihan
Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2020 dan kekurangan masing-masing, dan menurut
sebesar 67,6%. Angka ini meningkat data yang didapat persentase penggunaan alat
dibandingkan tahun 2019 sebesar 63,31% kontrasepsi hormonal lebih tinggi
berdasarkan data Profil Keluarga dibandingkan dengan penggunaan alat
Indonesia,Tahun 2019 ( Depkes, Pofil kontrasepsi non hormonal, Sedangkan alat
Kesehatan ,2020). kontrasepsi hormonal mempunyai banyak efek
Kehamilan dan kelahiran terbaik samping seperti peningkatan berat badan,
artinya saat mempunyai resiko rendah untuk peningkatan tekanan darah dan gangguan
ibu dan anak yaitu pada usia 20 sampai 35 Kesehatan lainnya. Padahal yang diharapkan
tahun. Perempuan berusia lebih dari 35 tahun adalah penggunaan alat kontrasepsi yang
memerlukan kontrasepsi yang aman dan efektifitasnya tinggi dan memiliki efek
efektif untuk mengakhiri kelahiran karena samping yang rendah,(Manuaba, 2010).dalam
kelompok ini akan mengalami peningkatan Zaidah dan Desimal (2020)
morbiditas dan mortalitas jika mereka hamil. Selain penggunaan alat kontrasepsi
pemilihan alat kontrasepsi, perempuan berusia hormonal dapat mempengaruhi kesehatan,
lebih dari 35 tahun diarahkan pada Metode juga akseptor sering lupa mengkonsumsi jika
Kontrasepsi Jangka Panjang ( Amrullah dkk , alat kontrasepsi yang digunakan adalah pil.
2020) Walaupun demikian akseptor tetap
Berdasarkan data Frofil Kesehatan menggunakan metode hormonal karena selain
Indonesia tahun 2020 didapat angka cakupan gratis, alat kontrasepsi hormonal juga mudah
peserta KB Aktif yang menggunakan metode didapatkan di Pusat kesehatan masyarakat
kontrasepsi didapat bahwa yang seperti Puskesmas, selain itu banyak faktor
mempergunakan kontrasepsi suntik sebsesar yang mempengaruhi akseptor KB memilih alat
72,9 %,sedangkan kontrsepsi pil berada pada kontrasepsi metode hormonal. Untuk itu perlu
urutan kedua dengan cakupan sebesar 19,4 diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
% .Sedangkan menurut data yang didapat penggunaan alat kontrasepsi hormonal di
untuk keseluruhan jumlah Pasangan Usia Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kuasan
Subur Di Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kabupaten Asahan.
Kuasan Kabupaten Asahan sebesar 4597 2.Rumusan Masalah
orang .Tahun 2021 adalah jumlah Pasangan Apakah faktor-faktor yang
usia Subur berjumlah 4168 orang dengan mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi pil
peserta KB aktif 2524 ,penggunaan pada Praktek Bidan Desa di Puskesmas Aek
Kontrasepsi Hormonal yang memakai Pil, di Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten
Puskesmas Aek Loba sebesar 16,13 persen. Asahan ?
3.Tujuan Penelitian
3.1.Tujuan Umum Sampel
Untuk mengetahui faktor-faktor yang Dalam penelitian ini sampel yang
mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi pil diambil adalah 41 akseptor yang memakai Pil
pada Praktek Bidan Desa di Puskesmas Aek KB sebagai cara untuk menjarangkan
Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten kehamilan yang dilayani oleh seluruh bidan
Asahan desa yang berada dalam wilayah kerja
METODE PENELITIAN Puskesmas Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan
Jenis Penelitian Kabupaten Asahan
Desain penelitian yang digunakan Metode Pengolahan Data
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Data yang telah diperoleh kemudian
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. dikumpulkan dan diolah sesuai dengan tujuan
Pada penelitian cross sectional ini diman suatu kerangka konsep penelitian. Pengolahan data
rancangan penelitian untuk mengkaji dinamika menggunakan perangkat lunak dengan tipe
hubungan antara Variabel idependen dengan software spss versi 18
variabel dependen. (Notoatmodjo,2015). HASIL
Dalam penelitian ini digunakan untuk 1. Gambaran umum Lokasi Penelitian
mengetahui faktor yang mempengaruh Puskesmas Aek Loba terletak di Jalan
penggunaan alat Kontrasepsi pil pada akseptor lintas Sumatera Kelurahan Aek Loba
KB oleh bidan desa di Puskesmas Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.
kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan. Memiliki 7 orang bidan desa yang berada pada
1. Lokasi dan Waktu Penelitian 7 desa dan 1 kelurahan sekecamatan Aek
2.1. Lokasi Penelitian Kuasan.jumlah penduduk Laki-laki sebanyak
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di 12.556 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
Puskesmas Aek loba Kecamatan Aek Kuasan sebanyak 12.337 jiwa dengan jumlah Pasangan
Kabupaten Asahan. usia Subur sebanyak 4168 orang, Cakupan
Waktu penelitian peserta KB Aktif pada tahun 2020 sebanyak
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022. 3041 (66,0%) sedikit menurun dibandingkan
Populasi dan Sampel dengan tahun 2019 sebesar 282 (69,2%).
Populasi Penelitian 2. Hasil penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi Setelah dilakukan pengumpulan data,
populasi adalah seluruh aksptor Pil yang maka data kemudian diolah dan
mendapat pelayanan dari praktek bidan desa di dianalisis. Adapun hasil dari penelitian tentang
wilayah Kerja Puskesmas Aek Loba faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. alat kontrasepsi hormonal di Puskesmas Aek
Menurut perkiraan jumlah akseptor KB Pil di Loba Kecamatan aek Kuasan Kabupaten
Puskesmas Aek Loba berjumlah lebih kurang Asahan adalah sebagai berikut
407 orang. 2.1 Analisis Univariat
Analisa Univariat adalah analisa yang
dilakukan untuk menganalisis
tiap variabel dari hasil penelitian. Adapun karakteristik responden yaitu umur, pendidikan, paritas,
dukungan suami dan pengetahuan dengan sampel sebanyak 41 ibu yang mempergunakan alat
kontrasepsi PIL dapat dilihat pada tabel berikut ini.
A. Karakteristik Responden berdasarkan umur, pendidikan, paritas, pengetahuan dan

dukungan suami pada ibu yang mempergunakan Kontrasepsi PIL di Praktek Bidan Desa

di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kuasan Kabupaten AsahanTahun

2022

Tabel 1 :Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, pendidikan, paritas, pengetahuan


dan dukungan suami pada ibu yang mempergunakan Kontrasepsi PIL di Praktek
Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kuasan
Kabupaten AsahanTahun 2022

Karakteristik Responden frekuesi ( f ) Presentase ( % )


Umur
Dibawah 20 tahun 0 0
20 -40 tahun 34 82,8
Diatas 40 tahun 7 17,2
Total 41 100
Pendidikan
Dasar 7 9,8
Menengah 29 78,0
Tinggi 5 12,2
Total 41 100
Paritas
<1 5 12,2
2 23 56,1
2< 13 31,7
Total 41 100
Pengetahuan
Baik 34 82,9
Cukup 7 17,1
Kurang 0 0
Total 41 100
Dukungan Suami
Kurang mendukung 16 26,8
Mendukung 25 73,2
Total 41 100
Pemilihan kontrasepsi PIL
Memakai pil 35 85,4
Tidak memakai pil 6 14,6
Total 41 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tahun sejumlah 34 orang ( 82,8% ), diikuti
bahwa penggguna terbanyak pemakai akseptor dengan kelompok diatas 40 tahun sebanyak 7
KB pil adalah berusia antara 20 sampai 40 orang (17,1%). Jumlah responden berdasarkan
pendidikan diperoleh mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 30 orang
memiliki pendidikan tingkat menengah (73,2%0, sedangkan yang memiliki
sebanyak 29 orang (70,7%) dan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (26,8%
pendidikan dasar sebanyak 7 orang (17,1%) ).Responden yang mendapat dukungan suami
diikuti pendidikan tinggi sebanyak 5 orang dalam menjalankan kontrasepsi Pil sebanyak
(12,2%) selanjutnya.Rata rata responden 25 orang (61,0%) dan yang tidak mendukung
memiliki 2 orang anak yaitu sebanyak 23 sebanyak 16 orang (39.0%). Responden yang
orang (56,1%) dan yang sudah memiliki anak masih mempergunakan kontrasepsi pil
diatas 2 orang sebanyak 13 orang (31,7%),dan sebanyak 35 orang (85,4% ) sedangkan 6
yang baru memiliki anak satu orang berjumlah diantaranya sudah tidak memakai lagi
5 responden (12,2%). Responden yang (14,6% ).
1.2. Analisis Bivariat

Tabel 2 :Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan antara umur, pendidikan,


paritas, pengetahuan dan dukungan suami dengan pengunakan Kontrasepsi PIL di
Praktek Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Kuasan
Kabupaten AsahanTahun 2022

Pemakaian Kontrasepsi Pil


Memakai Tidak Memakai
Karakteristik f % f % P value
Responden
Umur
Dibawah 20 tahun 0 0 0 0
20 -40 tahun 33 80,5 1 2,4
0,000
Diatas 40 tahun 2 4,9 5 12,2
Total 35 85,4 6 14,6
Pendidikan
Dasar 2 4,9 5 12,2
Menengah 28 68,3 1 2,4
0,000
Tinggi 5 12,2 0 0
Total 35 85,4 6 14,6
Paritas
<1 5 12,2 0 0
2 22 53,7 1 2,4
0,013
2< 8 19.5 5 12,2
Total 35 85,4 6 14,6
Pengetahuan
Baik 29 70,7 1 12,2
Cukup 6 14,6 5 2,4
0,001
Kurang 0 0 0 0
Total 35 85,4 6 14,6
Dukungan Suami
Kurang mendukung 10 24,4 6 14,6
Mendukung 25 61,0 1 2,4 0,001
Total 35 85,4 6 14,6
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 1.1 Umur
responden mayoritas yang berusia 20 sampai Berdasarkan hasil uji analisis
40 tahun sebanyak 33 orang (80,5) memakai faktor usia mempunyai hubungan
KB Pil sebagai alat kontrasepsi yang yang bermakna (P <0,05).
berjumlah sedangkan yang berusia diatas 40 menunjukkan bahwa ada perbedaan
tahun sebanyak 4 orang (9,7%) yang tidak lagi kelompok usia yang berpengaruh
memakai pil KB sebagai alat kontrasepsinya dalam pengambilan keputusan, namun
dengan Nilai p ( P value ) 0,000. Berdasarkan yang paling penting bahwa data
kelompok pendidikan maka responden yang tersebut menunjukkan bahwa ada
memiliki pendidikan menengah sebanyak 28 pengaruh faktor usia dalam
orang (68,3%) memakai kontrasepsi KB pil pengambilan keputusan seorang
sedangkan 5 orang (12,2%) yang memiliki wanita untuk ikut serta program KB
pendidikan dasar tidak lagi memakai pil atau tidak. Dari data tersebut dapat
kontrasepsi Pil dengan Nilai p ( P value ) dilihat bahwa kelompok usia 20-40
0,000. tahun paling banyak yang
Dari tabel diatas juga dapat dilihat mempengaruhi seorang wanita untuk
responden yang memiiliki paritas 2 masih ikut serta program KB pil sedangkan
mempergunakan konrasepsi pil sebanyak 22 kelompok umur diatas 40 tahun
orang (53,7%) sedangkan 5 orang (12,2%) banyak yang tidak ikut serta terhadap
yang memiliki anak diatas dua tidak lagi program KB pil.
memakai pil sebagai alat kontrasepsinya Menurut teori, bahwa usia
dengan Nilai p ( P value )0,013. Berdasarkan seorang wanita dapat mempengaruhi
kelompok pengetahuan maka yang memiliki kecocokan dan akseptabilitas metode-
pengetahuan baik sebanyak 29 orang ( 70,7%) metode kontrasepsi tertentu. Untuk
memakai kontrasepsi Pil sedangakn 5 orang kontrasepsi pil, semua kelompok usia
( 12,2%) yang memiliki pengetahuan cukup reproduksi cocok untuk
tidak lagi memakai kontrasepsi pil dengan menggunakannya. Berdasarkan survei,
Nilai p ( P value )0,001.Dari distribusi tabel wanita yang lebih muda (berusia < 25
Frekuensi diatas dapat dilihat bahwa sebanak tahun) lebih menyukai kontrasepsi oral
25 orang (61,0%) suami pus mendukung dan metode barier. Pada wanita yang
pasangannya untuk memakai kontrasepsi KB berumur > 35 tahun, berdasarkan
Pil sedangkan 6 orang (14,6%) suami tidak bukti-bukti terakhir menunjukkan
mendukung istrinya untuk memakai pil KB bahwa pil kombinasi dapat digunakan
0,001. dengan aman oleh klien berusia > 35
PEMBAHASAN tahun sampai masa menopause, jika
tidak terdapat faktor risiko lain.
1. Karakteristik Responden
(Fauziah ,2020) Di beberapa daerah,
kepercayaan religius atau budaya beda sesuai ajarannya masing-masing
dapat mempengaruhi klien dalam (Fauziah,2020)
memilih metode. Pandangan setiap 1.2 . Pendidikan
agama terhadap KB berbeda-beda Dari hasil uji analisis faktor
sesuai ajarannya masing-masing. tingkat pendidikan mempunyai
(Maula A.,2014) hubungan yang bermakna (P < 0,05),
Menurut teori, bahwa usia responden yang memiliki tingkat
seorang wanita dapat mempengaruhi pendidikan menengah lebih banyak
kecocokan dan akseptabilitas metode memakai kontrasepsi Pil. Berdasarkan
- metode kontrasepsi tertentu.Untuk teori, bahwa kelompok yang tingkat
kontrasepsi pil, semua kelompok usia pendidikannya menengah mempunyai
reproduksi cocok untuk pengaruh yang lebih besar dari
menggunakannya Berdasarkan survei, kelompok lainnya. Hal ini dikarenakan
wanita yang lebih muda (berusia < masih banyak populasi masyarakat
25tahun) lebih menyukai kontrasepsi yang hanya mampu mencapai tingkat
oral dan metode barier .Pada wanita pendidikan menengah, namun hal itu
yang berumur > 35 tahun, tidak membatasi pengetahuan mereka
berdasarkan bukti-bukti terakhir terhadap program KB sehingga
menunjukkan bahwa pil kombinasi dengan tingkat pendidikan yang ada,
dapat digunakan dengan aman oleh mereka bisa menentukan kontrasepsi
klien berusia > 35 tahun sampai masa apa yang mereka inginkan.Sesuai
menopause, jika tidak terdapat faktor dengan teori, tingkat pendidikan tidak
risiko lain.(Saifuddin dkk 2011) saja mempengaruhi kerelaan
Di beberapa daerah, menggunakan keluarga bencana, tetapi
kepercayaan religius atau budaya juga dalam pemilihan metode
dapat mempengaruhi klien dalam kontrasepsi tertentu. (Saskara, A.G.D.
memilih metode.Pandangan setiap Ida & Marhaeni A.I.N. (2015)
agama terhadap KB berbeda beda 1.3 Jumlah Paritas
sesuai ajarannya masing–masing Berdasarkan hasil uji analisis
kombinasi dapat digunakan dengan faktor jumlah anak mempunyai
aman oleh klien berusia > 35 tahun hubungan yang bermakna (P < 0,05).
sampai masa menopause, jika tidak Dari hasil uji deskriptif bahwa
terdapat faktor risiko lain.Di beberapa kelompok responden yang memiliki
daerah, kepercayaan religius atau jumlah anak sedang (memiliki 2 anak)
budaya dapat mempengaruhi klien mempunyai pengaruh yang lebih besar
dalam memilih metode. Pandangan terhadap responden untuk ikut
setiap agama terhadap KB berbeda - sedangkan kelompok responden yang
memiliki anak lebih dari 2 banyak Pengetahuan merupakan
memilih tidak ikut serta dalam domain yang sangat penting dalam
program KB pil. Hal ini dapat terbentuknya tindakan seseorang
dikarenakan oleh upaya responden (overt behavior) (Notoadmojo, 2015).
dalam penjarangan atau pengaturan Ada 3 faktor yang mempengaruhi
jumlah anak. Hasil tersebut sesuai perubahan perilaku yaitu faktor
dengan UU No.52 Tahun 2009 tentang predisposisi, faktor pemungkin, dan
Perkembangan Kependudukan dan faktor penguat. Pengetahuan
Pembangunan Keluarga dalam mempunyai pengaruh dalam
Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8 yaitu, membentuk perilaku seseorang dan
Keluarga Berencana adalah upaya kepatuhan merupakan tindakan yang
mengatur kelahiran anak, jarak dan berkaitan dengan perilaku seseorang,
usia ideal melahirkan, mengatur sehingga pengetahuan merupakan
kehamilan, melalui promosi, domain yang sangat penting dalam
perlindungan, dan bantuan sesuai membentuk tindakan seseorang dalam
dengan hak reproduksi untuk hal ini kepatuhan akseptor untuk
mewujudkan keluarga yang mengkonsumsi pil KB sesuai jadwal
berkualitas. Selain itu, menurut teori (Notoadmojo, 2015). Berdasarkan
yang dikemukakan oleh Suratun et all hasil penelitian dapat disimpulkan
(2008) dalam Simamora H.G.,Manik bahwa pengetahuan memiliki
R.M.,Tarigan L.C.(2021) bahwa hubungan dengan kepatuhan dalam
dalam pemilihan metode kontrasepsi pemakaian kontrasepsi pil
rasional adalah masa mengatur atau KB( P<0,005)
menjarangkan kelahiran. Dalam upaya Pemahaman setiap individu
mengatur atau menjarangankan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
kelahiran dibutuhkan kriteria yang berbeda. Tingkat pengetahuan ini
kontrasepsi yang diperlukan yaitu: dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
efektivitas tinggi, reversibilitas tinggi keterpaparan informasi dan
karena pasangan masih mengharapkan pengalaman. Sebuah proses perubahan
punya anak lagi, dapat dipakai 3-4 sikap dan perilaku seseorang atau
tahun sesuai jarak kelahiran yang kelompok serta usaha untuk
direncanakan, serta tidak menghambat mendewasakan manusia diperoleh
produksi air susu ibu (ASI). melalui upaya pengajaran dan
(Simamora H.G.,Manik R.M.,Tarigan pelatihan, sumber informasi yang
L.C.(2021) dapat diperoleh melalui media massa,
1.4 Pengetahuan Ibu media elektronik, dan pengalaman
dimana lewat pengalaman, seseorang
cenderung menerapkan masa lalu tercipta dan berbentuk melalui proses
untuk memecahkan masalah yang dari serangkaian perilaku yang
menyebabkan seseorang memiliki menunjukkan nilai – nilai ketaatan,
kemampuan analisis dan sintesis yang kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
baik (Amrullah, 2020). Pengetahuan ketertiban. Sikap atau perbuatan yang
memiliki kaitan erat dengan kepatuhan dilakukan bukan lagi atau sama sekali
bahwa tingkat pengetahuan yang tidak dirasakan sebagai beban, bahkan
tinggi patuh untuk mengkonsumsi pil sebalikanya akan membebani dirinya
KB sesuai jadwal. Hal ini sesuai bilamana ia tidak dapat berbuat
dengan teori yang dikemukan oleh sebagaimana lazimnya.
Lawrence and Green yang 1.5 Dukungan Suami
menyatakan bahwa seseorang dengan Berdasarkan hasil uji analisis
tingkat pengetahuan yang tinggi akan faktor dukungan suami memiliki
lebih mudah dalam menyerap konsep hubungan yang bermakna (P < 0,05).
– konsep kesehatan yang dipahami Menurut Saskara (2015) bahwa
sehingga orang tersebut akan lebih anggota keluarga, sanak keluarga,
memiliki tingkat kesadaran untuk tetangga, dan teman seringkali
merubah perilakunya menjadi lebih memiliki pengaruh yang bermakna
baik dibanding yang mempunyai dalam pemakaian metode kontrasepsi
pengetahuan rendah (Notoadmojo, oleh suatu pasangan. Menurut
2015). penelitian yang dilakukan oleh Maula
Hasil penelitian ini sejalan (2014) mengatakan bahwa kontrasepsi
dengan penelitian yang dilakukan oleh tidak dapat dipakai oleh istri tanpa
Hayomi (2019), yang menyatakan ada kerjasama suami dan saling percaya.
hubungan antara kepatuhan dengan Keadaan ideal bahwa pasangan suami
keberhasilan pil KB. Ini sesuai dengan istri harus bersama memilih metode
teori yang menyatakan bahwa pil KB kontrasepsi terbaik, saling kerjasama
memiliki efektifitas yang tinggi dalam pemakaian, membayar biaya
hampir menyerupai efektifitas pengeluaran untuk kontrasepsi dan
tubektomi bila digunakan setiap hari memperhatikan tanda bahaya
dan pada waktu yang sama (Amrullah pemakaian.
dkk,2020). Kepatuhan dalam Menurut Pendit (2006)
mengkonsumsi pil KB setiap hari dan bahwa anggota keluarga, sanak
sesuai dengan aturan penggunaan keluarga, tetangga, dan teman
merupakan hal penting yang harus seringkali memiliki pengaruh yang
dijalani oleh setiap pengguna pil KB. bermakna dalam pemakaian metode
Kepatuhan adalah suatu kondisi yang kontrasepsi oleh suatu
pasangan.Menurut penelitian yang pendidikan menengah sebanyak 28 orang
dilakukan oleh Fienalia (2012) (68,3%). Mayoritas Responden yang
dalam Purba (2009) mengatakan memiiliki paritas 2 sebanyak 22 orang
bahwa kontrasepsi tidak dapat (53,7%) Berdasarkan kelompok
dipakai oleh istri tanpa kerjasama pengetahuan maka yang memiliki
suami dan saling percaya. Keadaan pengetahuan baik sebanyak 29 orang
ideal bahwa pasangan suami istri ( 70,7%) dan sebanyak 25 orang (61,0%)
harus bersama memilih metode suami pus mendukung pasangannya untuk
kontrasepsi terbaik, saling kerjasama memakai kontrasepsi KB Pil.
dalam pemakaian, membayar biaya 1.2. Ada hubungan umur, pendidikan, paritas,
pengeluaran untuk kontrasepsi dan pengetahuan dan dukungan suami dengan
memperhatikan tanda bahaya pemilihan metode kontrasepsi PIL di
pemakaian(Kusumaningrum 2009). praktek Bidan Desa wilayah Puskesmas
KESIMPULAN DAN SARAN Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan
Kabupaten Asahan Tahun 2022.
1.Kesimpulan
2.Saran
Dari hasil penelitian yang
telah di lakukan dalam pembahasan 2.1. Bagi PUS
yang telah di uraikan sebelumnya Bagi responden agar dapat
mengenai Faktor Faktor yang mempergunakan kontrasepsi yang sesuai
Mempengaruhi Pemakaian dengan kondisi yang aman dan mudah
Kontrasepsi PIL di Praktek Bidan untuk di dapatkan sebagai kontrasepsi dan
Desa di Wilayah Kerja Puskesmas juga dapat mendukung serta memfasilitasi
Aek Loba Kecamatan aek Kuasan teman dan anggota keluarga lainnya dalam
Kabupaten Asahan Tahun 2022 maka ber KB untuk jumlah anak-anak.
diperoleh suatu kesimpulan sebagai 2.2. Bagi Tenaga kesehatan
berikut : Bagi tenaga kesehatan agar dapat
1.1. Berdasarkan umur, pendidikan, paritas, menambah ilmu pengetahuan dan
pengetahuan dan dukungan suami pada ibu memperdalam tehnik konseling tentang
yang mempergunakan Kontrasepsi PIL di kontrasepsi terutama tentang pil KB
Praktek Bidan Desa di Wilayah Kerja 2.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Puskesmas Aek Loba Kecamatan aek Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Kuasan Kabupaten AsahanTahun 2022 membuka wawasan yang lebih luas.
bahwa mayoritas responden berusia 20 Diharapkan untuk pelaksanaan penelitian
sampai 40 tahun sebanyak 33 orang selanjutnya untuk menambah jumlah
(80,5) .Berdasarkan kelompok pendidikan responden
maka responden yang memiliki
2.4. Bagi Masyarakat di Kecamatan Aek tanggal 12 Maret 2022 dari
Kuasan http://eprints.poltekkesjogja.ac.id

Diharapkan hasil penelitian ini dapat Kusuningrum F.,M.(2009); Faktor faktor


memberikan informasi yang memadai yang mempengaruhi pemilihan jenis
kontrasepsi yang digunakan pada pasangan
dalam kontrasepsi Pil KB.
usia subur diakses tanggal 20 Juli 2022 dari
situs
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/19194/1/F_Kusumani
Amrullah dkk (2020) Peran Media dalam ngrum.pdf
Meningkatkan Pengetahuan Keluarga
tentang Program Bangga Kencana dalam Kepmenkes Nomor 320 Tahun 2020 Tentang
buku,Prosiding Simposium, Mataram, Standar profesi Bidan
LKPPM,UNDIKMA
Kemenkes RI. (2020).Data dan Informasi
Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2020.
Anggraini dkk(2021) ,pelayanan
www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 18
kontrasepsi ,Jakarta, Yayasan Kita Menulis
Desember 2022.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Manuaba,I.B.G (2001),Kapita Selekta
Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:
Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
Rineka Cipta
dan KB EGC.Jakarta
Baziad (2008).Kontrasepsi hormonal. Jakarta
Manuaba, Chandranita I.A; Manuaba, Fajar
: yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo,
I.B.G.(2010).Ilmu Kebidanan Penyakit
Sarwono
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Budiman dan Riyanto.(2013). Kuesioner Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian
Matahari,R.,Utami,F.P.,Sugiharti,S.,(2019)
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Buku Ajar Keluarga Berencana dan
Budiarto,E (2005). Biostatistika Untuk Kontraspsi,Jakarta, Pustaka Ilmu Group
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Maula,A.,Maulida,I.,Mutiarawati.(2014).
Jakarta: EGG
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemilihan Kontrasepsi Pada Akseptor KB
Fauziah (2020), Buku Ajar Praktik Asuhan
Wanita Di Tuwel.
Pelayanan Keluarga Berencana (KB),
https://ejournal.poltektegal.ac.id Diakses pada
Purwokerto,CV. Pena Persada
tanggal 18 Desember 2022
Handoyo, Eko. (2015). Studi Masyarakat
Maryam, R.S., Sahar, J., & Nasution, Y.
Indonesia. Yogyakarta: Ombak
(2010). Pengaruh Latihan keseimbangan
Hartarto,H.(2015) Keluarga Berencana dan Fisik Terhadap Keseimbangan Tubuh
Kontrasepsi, Pustaka. Sinar harapan, Jakarta. Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Jogiyanto, Wilayah Pemda DKI Jakarta. Tesis. Jakarta:
Poltekkes Jakarta.diunduh
Hayomi P.,(2019) Tinjauan Pengetahuan https://r2kn.litbang.kemkes.go.id tanggal 18
dan Prilaku penjamah makanan tentang desember 2021
Keamanan panan di RUD Prof Dr Margono
Seokarjo Purwokerto ,skripsi, diakses
Masturoh,I., Anggita N.T.,(2018), Sulistyawati, A. (2019). Pelayanan Keluarga
Metodology Penelitian Kesehatan ,Jakarta, Berencana. Jakarta : Salemba Medika
Kementrian Kesehatan RI
Zaidah U.,Desimal I.,2020) Pengetahuan
Notoatmodjo, P.(2015). Metodologi dan Sikap Ibu Berhubungan deengan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Penggunaan Metode KB Suntik di Wilayah
kerja puskesmas dasan Tapen kecamatan
Nurhayati, E., Arwani, dan Purnomo. (2013). Gerung Kabupaten lombok dalam buku
Perbedaan Keseimbangan Tubuh Lansia Prosiding
Berdasarkan Keikutsertaan Senam Lansia Simposium,Mataram,LKPPM,UNDIKMA
di Panti Werda Pelkris Pengayoman dan
Elim Semarang. Karya Ilmiah S.1 Ilmu
Keperawatan. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Telogorejo. Diunduh dari
http://repository.unmuhjember.ac.id tanggal 18
Desember 2021

Nurhidayati,U.I.Indriawan,M Y.(2019),
Paritas dan kecendrungan terjadinya
komplikasi ketepatan posisi IUD post
plasenta diakses dari
http://jurnal.stikeskendedes.ac.id/index.php/K
MJ/article tanggal 18 Desember 2022

Saskara, A.G.D. Ida & Marhaeni A.I.N.


(2015). Pengaruh faktor sosial, ekonomi,
dan demografi terhadap penggunaan alat
kontrasepsi di Denpasar.Vol. 8 no 2 Agustus
2015. Jurnal Ekonomi Kuantitatif

Saifuddin,AB,.Rachimhadhi,T,.(ed)(2011).
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Simamora H.G.,Manik R.M.,Tarigan L.C.


(2021) Pengetahuan dan sikap Ibu Akseptor
KB Terhadap Penggunaan Alat kontrasepsi
KB Pil di Klinik Pratama Cinta malem
Patumbak tahun 2021, Skripsi diakses dari
http://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/darm
aagunghusada

Sinclair C,. (2010). Buku Saku Kebidanan.


Jakarta : EGC.

Sirait L.I.,Siantar R.L.,(2019) Buku Ajar


Keluarga berencana Pelayanan Alat
kontrasepsi, Solok ;Insan Cendekia mandiri

Anda mungkin juga menyukai