Anda di halaman 1dari 99

DISAMPAIKAN Dr.H.

Asal Meliala Kasi Yandas Dinkes Labuhanbatu Utara Juni 2013

DR.H.A.MELIALA

DR.H.A.MELIALA

LAHIR SD/SMP/SMA UNIVERSITAS Status PEKERJAAN


1. 2. 3. 4. 5.

; KETAREN 26 MARET 1966 ;KABANJAHE ;FK USU MEDAN 1991 ; menikah dan memiliki 3 orang anak ;

RSU SEHAT DARI 1991 S/D 1992 . PUSKESMAS SINAKSAK KAB. SIMALUNGUN SEJAK 1992 S/D 1995 RSU SEHAT DARI 1995 S/D 1996 DOKTER PERUSAHAAN INDOSAWIT GROUP SEJAK TAHUN 1995 DIREKTUR MEDIK KLINIK SPESIALIS RIZKY DARI 1996 S/D SEKARANG 6. DOKTER PERUSAHAAN PT SOCFINDO SEJAK TAHUN 2000 s/d sekarang 7. RSU RANTAU PRAPAT 2006 S/D 2007 8. PUSKESMAS AEK KANOPAN 2007 S/D 2009 9. DINAS KESEHATAN LABUHANBATU UTARA 2009 S/D SEKARANG 10. DOSEN AKADEMI KEBIDANAN IBTISAM AULIA KISARAN 2007 S/D SEKARANG

Banjir Bandang/ longsor

Kecelakaan Darat, laut,udara

Gempa/ Tsunami

Letusan Gn. Merapi

PARADIGMA BENCANA ?

BAHAYA DAN KERENTANAN

Bahaya

Kerentanan

Bahaya

Bencana

Kerentanan

RESIKO = Fungsi
BAHAYA dan KERENTANAN

JIKA TERJADI BENCANA


TELAT LAGI NI YEE. ACTIONNYA KAPAN ???

BAGAIMANA SEKARANG APAKAH KITA SUDAH SIAP

MAU RAPAT, SEMINAR, SUSUN PROPOSAL, STUDI BANDING

KORBAN MENINGGAL

KORBAN LUKA

PENGUNGSI

KONSEP PENANGGULANGAN BENCANA

Holistik
Paradigma mitigasi Identifikasi daerah rawan bencana, mengenali pola yang menimbulkan kerawanan. Penanganan bencana dengan program pembangunan

Konvensional
Suatu kejadian yang tdk terelakan -Korban harus segera ditolong -Fokus hanya pada bantuan(relief) -Dan kedaruratan (emergency)

Dayung terus untuk mencapai tujuan..!

DINSOS DINKES

DOLOG

POLRES

BENCANA

KODIM

SETDA LSM

LAIN2

Siapa saja Pelaku Pertolongan Pertama?

Orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian dan yang sudah terlatih.

Latar Belakang
Geografis Indonesia rawan bencana

Bencana alam (Natural Disaster)


Karena ulah manusia (Man-Made Disaster) Kedaruratan Kompleks (Complex Disaster)

Selalu akibatkan masalah. Kesehatan ujung tombak

TINDAKAN SEBELUM TURUN KELAPANGAN


Secara Khusus untuk menilai : 1. Jenis bencana, 2. lokasi kejadian (letak dan luasnya), 3. penduduk yang terkena, 4. jumlah pengungsi, 5. dampak yang terjadi, 6. kerusakan sarana kes dan pemukiman yang berpotensi mengakibatkan masalah kes, 7. Kemampuan sumber daya untuk mengatasi masalah kesehatan 8. Kemampuan respon setempat

TUJUAN UMUM
Secara umum Untuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat kejadian, yg hasilnya disusun dlm bentuk rekomendasi untuk digunakan dlm pengambilan keputusan

Tujuan khusus
1.Selamatkan jiwa korban 2.Cegah Cacat. 3.Berikan

rasa nyaman untuk menunjang proses penyembuhan

Pasal 531 KUH Pidana : Tidak memberikan pertolongan Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkuatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya, dihukum kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 525, 566

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Kewajiban Pelaku /penolong Menjaga keselamatan Menjangkau penderita. Mengatasi masalah yang mengancam jiwa Meminta bantuan / rujukan. Memberikan pertolongan dengan cepat Membantu petugas lainnya. Menjaga kerahasiaan medis Berkomunikasi dengan petugas lain Evakuasi dan transportasi.

Kualifikasi Pelaku
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku profesional. Kematangan emosi. Kemampuan bersosialisasi. Resertifikasi dan kursus penyegaran Kondisi fisik baik. Mempunyai rasa bangga.

Alat Perlindungan Diri


Sarung Tangan Lateks
Kacamata Pelindung Baju Pelindung

Masker Penolong
Masker Resisutasi Helm

GUNA ALAT PELINDUNG DIRI

A. Pengertian Penyakit Infeksi


Penyakit Infeksi adalah
Suatu keadaan sakit yang disebabkan mikroorganisme seperti bakteri atau virus yang dapat menular

B. Cara Penularan Infeksi


1. Kontak Langsung : Cairan tubuh Luka terbuka / jaringan lunak terbuka Mukosa mulut, mata atau hidung 2. Kontak Tidak Langsung : Patogen yang ada di udara pada saat bernafas, batuk atau bersin Benda-benda yang terkontaminasi

D. Tindakan Pencegahan Diri dan Penderita terhadap Infeksi dan Ancaman lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Keamanan diri sendiri --- resiko terhadap infeksi 2. Keamanan lingkungan --- resiko jiwa penolong 3. Keamanan penderita --- resiko memperparah korban

Cara Mencegah Resiko Infeksi : 1. Mencuci tangan Air, sabun, alkohol 2. Membersihkan / dekontaminasi alat-alat Air, sabun, alkohol, cairan desinfektan sterilisasi panas, sinar, bahan kimia

3. Memakai Alat Proteksi Diri (APD) : Sarung tangan, masker, celemek, alas kaki, kaca mata,

PENILAIAN KORBAN

A. Pengertian Gawat Darurat


Gawat
Suatu keadaan karena cidera maupun non cidera yang mengancam nyawa pasien

Darurat
Suatu keadaan karena cidera maupun non cidera yang membutuhkan pertolongan segera

Gawat Darurat
Suatu keadaan karena cidera maupun non cidera yang mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera

B. Langkah - Langkah Penilaian Penderita Yang Perlu dinilai : Pastikan SADAR atau TIDAK SADAR

A B C

: Airway : Breathing

( Jalan Nafas ) ( Pernafasan )

: Circulation ( Sirkulasi darah )

1. Periksa Keadaan Umum Trauma atau non trauma 2. Periksa Kesadaran Penderita Sadar atau tidak sadar 4 Tingkat Kesadaran (ASNT) A Awas (sadar penuh) S Suara (respon terhadap suara) N Nyeri (respon sakit) T Tidak ada respon

3. A AIRWAY Memastikan Jalan Nafas Adekuat Gerakan, suara, hembusan nafas


4. B BREATHING Cepat, lambat, dalam, dangkal, apnoe 5. C CIRCULATION Nadi cepat, lambat, kuat, lemah

A. PENILAIAN JALAN NAFAS 1. Jalan Nafas Normal 2. Jalan Nafas Tidak Normal Snorring (mengorok), Gurgling (berkumur), stridor (mengeras)
B. MEMBEBASKAN JALAN NAFAS Head tilt (mendorong kepala) Chin lift (mengangkat dagu) Jaw thrust (mendorong dagu ke depan)

Pada pasien tidak sadar

HEAD TILT

CHIN LIFT

JAW THRUST

Menilai & Memperbaiki Pernafasan 1. Menilai pernafasan (lihat, rasa, dengar) Gerakan rongga dada & penggunaan otot-otot pernafasan. 2. Tanda-tanda pernafasan tidak adekuat - RR (<10X / menit >24 X / menit) - cuping hidung - sianosis - penurunan kesadaran - HR

3. Memperbaiki Pernafasan a. tanpa alat Mulut mulut hidung mulut & hidung b. dengan alat a junct to mouth bag valve mask Sesak berkurang & sianosis menghilang

Junct to Mouth

MENILAI JALAN NAFAS

Lihat (LOOK) gerakan dada dan perut serta Dengar (LISTEN) & Rasakan (FEEL) udara pernafasan

Cara Membebaskan Jalan Nafas

Nafas buatan 2 kali

C.Resusitasi Jantung Paru (RJP)


Suatu tindakan resusitasi terhadap jantung dan paru yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah dan menghentikan terjadinya proses menuju kematian

CPR (Cardio Pulmonary Resucitation) BHD (Bantuan Hidup Dasar) BLS (Basic Life Support)

PERIKSA NADI DI LEHER

PERIKSA ARTERI KAROTIS

PERIKSA NADI DI LEHER ARTERI KAROTIS

PERIKSA NADI DI LEHER ARTERI BRACHIALIS

AREA TITIK TUMPU PIJATAN

AREA TITIK TUMPU PIJATAN

TUMIT TANGAN SATUNYA DILETAKKAN DI ATAS TANGAN YANG SUDAH BERADA TEPAT DI TITIK PIJAT JANTUNG

JARI JARI KEDUA TANGAN DIRAPATKAN DAN DIANGKAT TIDAK IKUT MENEKAN

RJPO 2 PENOLONG

RJP dilakukan oleh 1 penolong

30 : 2

Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada pasien dengan siku lengan lurus menekan sternum sedalam 4-5 cm

Arah tekanan tegak lurus pada sternum

Os. Sternum
5 cm

Jantung terkompresi

Corpus Vertebra

AREA TITIK TUMPU PIJATAN

Perpotongan garis imajiner Papila mammae dengan garis Sternum 2 Jari / 3 - 5 cm di atas Proc. Xyphoideus Pertengahan Sternum

Rasio RJP Kecepatan Pijatan

:30 : 2 (

5 Siklus / 2 Menit )

: 100 X / menit

6. Pemeriksaan Penderita oleh NAKES a.Pemeriksaan tanda vital RR, HR, TD, Temp, kulit, pupil b.Pemeriksaan Seluruh tubuh (HTT) Kepala, leher, dada, perut, panggul, anggota gerak & pemeriksaan bagian belakang. Dengan menggunakan metode BTLS ( Bentuk, Tumor, Luka, Sakit )

Resusitasi Jantung Paru (RJP)


ya
AJAK BICARA
TENTUKAN KESADARAN PANGGIL, GOYANG, RANGSANG NYERI HEAD TILT, CHIN LIFT, JAW THRUST POSISI MANTAP

Minta bantuan

tidak A ya
BEBASKAN JALAN NAFAS

PERIKSA PERNAFASAN

LOOK, LISTEN,FEEL

tidak

B
C

BERIKAN NAFAS BUATAN

2X EFEKTIF

PERIKSA NADI CAROTIS

ya
NAFAS BUATAN

tidak
PIJAT JANTUNG

10-12 x / menit

RATIO 30:2

Evaluasi setiap 5 siklus / 2 menit

RJP DIHENTIKAN

ROSC / Kembalinya ventilasi &


sirkulasi spontan Ada yang lebih ahli Penolong lelah Sudah 30 menit tidak ada respon Tanda kematian yang irreversibel

Tanda Pasti Mati

Lebam mayat

: 20 30 menit

Kaku mayat : 1 2 jam Pembusukan : 6 12 jam Cedera mematikan

HANYA DOKTER YANG BERHAK MENYATAKAN SESEORANG TELAH MENINGGAL

Langkah Pra Rumah Sakit pada Kegawatdaruratan Bencana


1. ABC beri oksigen 4 liter/menit 2. Hentikan perdarahan / mimisan 3. Posisikan setengah duduk/ duduk tegak 4. Longgarkan pakaian 5. Beri rasa aman dan dukungan moral 6. Jaga suhu tubuh & monitor tanda vital 7. Segera rujuk

Mengangkat dan Memindahkan Pasien 1. Mengangkat Pasien Mengangkat tandu Memutar korban korban dengan Log Roll 2. Memindahkan Pasien Pemindahan Darurat

Pemindahan Darurat a. Tarikan lengan b. Tarikan bahu c. Tarikan baju d. Tarikan selimut e. Dibopong, digendong dan lain-lain

Darurat

Shirt drag

Shoulder drag

Blanket drag

Fire fighters carry

Biasa
1 2

Perawatan selama perjalanan Pra RS

Pertahankan jalan nafas


Jaga korban agar tetap hangat Awasi tanda-tanda syok Evakuasi korban secepat mungkin

PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN PERDARAHAN DAN SYOK

Menutup Luka

Applying a roller bandage

Bandaging

Gambar orang berdarah

PATAH TULANG

Open Musculoskeletal Injuries

Prinsip Pembidaian ABC, Bila pasien sadar, katakan lebih dahulu apa yg akan dilakukan Buka daerah yg cedera dan bila ada luka patah terbuka, tutup dahulu luka dgn kassa steril Lakukan penarikan ringan pd ujung tungkai Lakukan pembidaian dgn melewati 2 sendi Bila ada tulang menonjol, jangan paksa untuk masuk

General Rules Of Splinting

Applying a Sling Swathe

Fixation

A tongue depressor used as a splint

Fixation splint of the tibia / fibula using padded board

Jenis-jenis Pembidaian

Bidai keras Bidai siap pakai Bidai udara / vakum Bidai tarik, Sling dan bebat Anggota tubuh diikat dan digantung ke
batang badan

PENATALAKSANAAN CIDERA AKIBAT LUKA BAKAR


LUKA BAKAR Luka yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas kering, basah, tersengat listrik, bahan kimia, radiasi dan luka bakar akibat dingin (Frostbite)

Perhitungan Luas Luka Bakar


9

9 9

1%

9 1%

Rule of Nine

Burn

Penanganan Luka Bakar


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Hentikan proses luka bakarnya. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Lakukan penilaian dini Tentukan derajat luka bakar Tutup luka bakar. Jagalah kehangatan tubuh penderita, rawat cedera lain Rujuk ke fasilitas kesehatan

Care of Burn Injuries

SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)


PENCEGAHAN ANTARA LAIN HATI HATI -SOSIALISASI

PENANGGULANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


YANG MEMBERI PERTOLONGAN AWAM UMUM PETUGAS DOKTER AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT MULTI DISIPLIN MULTI PROFESI MULTI SEKTOR

TUJUAN MENCEGAH
MASYARAKAT AMAN / SEJAHTERA (SAFE COMMUNITY) KOMUNIKASI KEMATIAN - KECACADAN

TRANSPORTASI

Dokter umum - First responder - Life safer

PASIEN

AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C

RS. KLAS A/B

PRA RS

INTRA RS

INTRA RS

ANTAR RS PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME

NYANYI YOK..SATU SATU


SATU SATU AKU SAYANG IBU
DUA DUA AKU SAYANG AYAH TIGA TIGA SAYANG ADIK KAKAK

SATU DUA TIGA SAYANG SEMUANYA


SATU SATU IBU BUKA BAJU DUA DUA AYAH IKUT JUGA TIGA TIGA IBU SAYANG IBU SATU DUA TIGA DAPAT ADIK BARU

Terima kasih
SAMPAI JUMPA LAGI

Untuk sukses Kita perlu dukungan dari Semua pihak

Anda mungkin juga menyukai