DR.H.A.MELIALA
DR.H.A.MELIALA
; KETAREN 26 MARET 1966 ;KABANJAHE ;FK USU MEDAN 1991 ; menikah dan memiliki 3 orang anak ;
RSU SEHAT DARI 1991 S/D 1992 . PUSKESMAS SINAKSAK KAB. SIMALUNGUN SEJAK 1992 S/D 1995 RSU SEHAT DARI 1995 S/D 1996 DOKTER PERUSAHAAN INDOSAWIT GROUP SEJAK TAHUN 1995 DIREKTUR MEDIK KLINIK SPESIALIS RIZKY DARI 1996 S/D SEKARANG 6. DOKTER PERUSAHAAN PT SOCFINDO SEJAK TAHUN 2000 s/d sekarang 7. RSU RANTAU PRAPAT 2006 S/D 2007 8. PUSKESMAS AEK KANOPAN 2007 S/D 2009 9. DINAS KESEHATAN LABUHANBATU UTARA 2009 S/D SEKARANG 10. DOSEN AKADEMI KEBIDANAN IBTISAM AULIA KISARAN 2007 S/D SEKARANG
Gempa/ Tsunami
PARADIGMA BENCANA ?
Bahaya
Kerentanan
Bahaya
Bencana
Kerentanan
RESIKO = Fungsi
BAHAYA dan KERENTANAN
KORBAN MENINGGAL
KORBAN LUKA
PENGUNGSI
Holistik
Paradigma mitigasi Identifikasi daerah rawan bencana, mengenali pola yang menimbulkan kerawanan. Penanganan bencana dengan program pembangunan
Konvensional
Suatu kejadian yang tdk terelakan -Korban harus segera ditolong -Fokus hanya pada bantuan(relief) -Dan kedaruratan (emergency)
DINSOS DINKES
DOLOG
POLRES
BENCANA
KODIM
SETDA LSM
LAIN2
Orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian dan yang sudah terlatih.
Latar Belakang
Geografis Indonesia rawan bencana
TUJUAN UMUM
Secara umum Untuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat kejadian, yg hasilnya disusun dlm bentuk rekomendasi untuk digunakan dlm pengambilan keputusan
Tujuan khusus
1.Selamatkan jiwa korban 2.Cegah Cacat. 3.Berikan
Pasal 531 KUH Pidana : Tidak memberikan pertolongan Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkuatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya, dihukum kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 525, 566
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kewajiban Pelaku /penolong Menjaga keselamatan Menjangkau penderita. Mengatasi masalah yang mengancam jiwa Meminta bantuan / rujukan. Memberikan pertolongan dengan cepat Membantu petugas lainnya. Menjaga kerahasiaan medis Berkomunikasi dengan petugas lain Evakuasi dan transportasi.
Kualifikasi Pelaku
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku profesional. Kematangan emosi. Kemampuan bersosialisasi. Resertifikasi dan kursus penyegaran Kondisi fisik baik. Mempunyai rasa bangga.
Masker Penolong
Masker Resisutasi Helm
D. Tindakan Pencegahan Diri dan Penderita terhadap Infeksi dan Ancaman lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Keamanan diri sendiri --- resiko terhadap infeksi 2. Keamanan lingkungan --- resiko jiwa penolong 3. Keamanan penderita --- resiko memperparah korban
Cara Mencegah Resiko Infeksi : 1. Mencuci tangan Air, sabun, alkohol 2. Membersihkan / dekontaminasi alat-alat Air, sabun, alkohol, cairan desinfektan sterilisasi panas, sinar, bahan kimia
3. Memakai Alat Proteksi Diri (APD) : Sarung tangan, masker, celemek, alas kaki, kaca mata,
PENILAIAN KORBAN
Darurat
Suatu keadaan karena cidera maupun non cidera yang membutuhkan pertolongan segera
Gawat Darurat
Suatu keadaan karena cidera maupun non cidera yang mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera
B. Langkah - Langkah Penilaian Penderita Yang Perlu dinilai : Pastikan SADAR atau TIDAK SADAR
A B C
: Airway : Breathing
1. Periksa Keadaan Umum Trauma atau non trauma 2. Periksa Kesadaran Penderita Sadar atau tidak sadar 4 Tingkat Kesadaran (ASNT) A Awas (sadar penuh) S Suara (respon terhadap suara) N Nyeri (respon sakit) T Tidak ada respon
A. PENILAIAN JALAN NAFAS 1. Jalan Nafas Normal 2. Jalan Nafas Tidak Normal Snorring (mengorok), Gurgling (berkumur), stridor (mengeras)
B. MEMBEBASKAN JALAN NAFAS Head tilt (mendorong kepala) Chin lift (mengangkat dagu) Jaw thrust (mendorong dagu ke depan)
HEAD TILT
CHIN LIFT
JAW THRUST
Menilai & Memperbaiki Pernafasan 1. Menilai pernafasan (lihat, rasa, dengar) Gerakan rongga dada & penggunaan otot-otot pernafasan. 2. Tanda-tanda pernafasan tidak adekuat - RR (<10X / menit >24 X / menit) - cuping hidung - sianosis - penurunan kesadaran - HR
3. Memperbaiki Pernafasan a. tanpa alat Mulut mulut hidung mulut & hidung b. dengan alat a junct to mouth bag valve mask Sesak berkurang & sianosis menghilang
Junct to Mouth
Lihat (LOOK) gerakan dada dan perut serta Dengar (LISTEN) & Rasakan (FEEL) udara pernafasan
CPR (Cardio Pulmonary Resucitation) BHD (Bantuan Hidup Dasar) BLS (Basic Life Support)
TUMIT TANGAN SATUNYA DILETAKKAN DI ATAS TANGAN YANG SUDAH BERADA TEPAT DI TITIK PIJAT JANTUNG
JARI JARI KEDUA TANGAN DIRAPATKAN DAN DIANGKAT TIDAK IKUT MENEKAN
RJPO 2 PENOLONG
30 : 2
Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada pasien dengan siku lengan lurus menekan sternum sedalam 4-5 cm
Os. Sternum
5 cm
Jantung terkompresi
Corpus Vertebra
Perpotongan garis imajiner Papila mammae dengan garis Sternum 2 Jari / 3 - 5 cm di atas Proc. Xyphoideus Pertengahan Sternum
:30 : 2 (
5 Siklus / 2 Menit )
: 100 X / menit
6. Pemeriksaan Penderita oleh NAKES a.Pemeriksaan tanda vital RR, HR, TD, Temp, kulit, pupil b.Pemeriksaan Seluruh tubuh (HTT) Kepala, leher, dada, perut, panggul, anggota gerak & pemeriksaan bagian belakang. Dengan menggunakan metode BTLS ( Bentuk, Tumor, Luka, Sakit )
Minta bantuan
tidak A ya
BEBASKAN JALAN NAFAS
PERIKSA PERNAFASAN
LOOK, LISTEN,FEEL
tidak
B
C
2X EFEKTIF
ya
NAFAS BUATAN
tidak
PIJAT JANTUNG
10-12 x / menit
RATIO 30:2
RJP DIHENTIKAN
Lebam mayat
: 20 30 menit
Mengangkat dan Memindahkan Pasien 1. Mengangkat Pasien Mengangkat tandu Memutar korban korban dengan Log Roll 2. Memindahkan Pasien Pemindahan Darurat
Pemindahan Darurat a. Tarikan lengan b. Tarikan bahu c. Tarikan baju d. Tarikan selimut e. Dibopong, digendong dan lain-lain
Darurat
Shirt drag
Shoulder drag
Blanket drag
Biasa
1 2
Menutup Luka
Bandaging
PATAH TULANG
Prinsip Pembidaian ABC, Bila pasien sadar, katakan lebih dahulu apa yg akan dilakukan Buka daerah yg cedera dan bila ada luka patah terbuka, tutup dahulu luka dgn kassa steril Lakukan penarikan ringan pd ujung tungkai Lakukan pembidaian dgn melewati 2 sendi Bila ada tulang menonjol, jangan paksa untuk masuk
Fixation
Jenis-jenis Pembidaian
Bidai keras Bidai siap pakai Bidai udara / vakum Bidai tarik, Sling dan bebat Anggota tubuh diikat dan digantung ke
batang badan
9 9
1%
9 1%
Rule of Nine
Burn
Hentikan proses luka bakarnya. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Lakukan penilaian dini Tentukan derajat luka bakar Tutup luka bakar. Jagalah kehangatan tubuh penderita, rawat cedera lain Rujuk ke fasilitas kesehatan
TUJUAN MENCEGAH
MASYARAKAT AMAN / SEJAHTERA (SAFE COMMUNITY) KOMUNIKASI KEMATIAN - KECACADAN
TRANSPORTASI
PASIEN
PRA RS
INTRA RS
INTRA RS
ANTAR RS PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
Terima kasih
SAMPAI JUMPA LAGI