Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMERIKSAAN HEAT TO TOE KEPALA,


MUKA, LEHER PADA IBU HAMIL

Dosen Pengampu :
RR. Catur Leny Wulandari,S.SiT.,M.Keb
Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Ainy Magdalena (32102000024)

2. Ghina Rihadatul ‘Aisy (32102000033)

3. Nur Fauziyah (32102000040)

4. Nur Safitri (32102000041)

5. Sovia Elviana Bintia (32102000053)

6. Dinda Aulia Putri S. (32102000058)

7. Sulastri (32102000059)

8. Suci Indah Permata (32102000065)

9. Ratna Fadila Putri (32102000071)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROFESI

BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang ibu berikan Insha Allah sebelum pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Praktikum 2 LBM 3 BLOK 12 , yang dibimbing oleh ibu RR. Catur Leny
Wulandari,S.SiT.,M.Keb. Selain itu, yang bertujuan untuk mengetahui Pemeriksaan Heat To
Toe Kepala, Muka, Leher pada Ibu Hamil.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu, selaku dosen yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan kemampuan
kami. Kami menyadari, tugas makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 4 November 2021

Kelompok 2

2 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................................................
A. Pengertian Pemeriksaan Heat To Toe...........................................................................................
B. Pemeriksaan Heat To Toe Kepala Pada Ibu Hamil.......................................................................
C. Pemeriksaan Heat To Toe Muka Pada Ibu Hamil.........................................................................
D. Pemeriksaan Heat To Toe Leher Pada Ibu Hamil.........................................................................
E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pemeriksaan...................................................................
F. Kendala Ketika Melakukan Pemeriksaan......................................................................................
BAB III................................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................

BAB 1
3 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil
mengalami kemajuan dengan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEF- nya membantu
perkembangan BKIA (MCH) diseluruh dunia dengan uang, obat-obatan, tenaga terampil dan
peralatan; terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. BKIA merupakan pusat
pengawasan ibu dan anak. Dengan usaha ini ternyata angka morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi jelas menurun. Orang dulu menyangka bahwa pertolongan sewaktu bersalin
merupakan yang paling penting. Sekarang sangkaan ini dianggap salah, karena ibarat main
sepak bola, tidak mungkin suatu kesebelasan menang bila tidak ada latihan-latihan yang
intensif sebelumnya. Jadi kedua-duanya, pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta
pertolongan persalinan merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit suatu hamil
dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah , sehingga
persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil, hal ini
dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak
terlantar. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter
ahli lain, dokter umum, bidan , perawat bidan, dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas
seperti di indonesia ada pusat-pusat kesehatan PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang
ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.

B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian pemeriksaan head toe to dan tujuan nya
2. Bagaimana cara melalukan pemeriksaam pada kepala
3. Bagaiamana cara melakukan pemeriksaan pada muka
4. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan pada leher
5. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan pada kepala,
muka, dan leher
6. Apa saja kendala atau hambatan Ketika melakukan pemeriksaan head toe to
(kepala, muka, leher)

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian head toe to dan tujuan nya
2. Mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan pada kepala
3. Mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan pada muka
4. Mengetahui bagaiamana cara melakukan pemeriksaan pada leher
5. Mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan
pada kepala, muka, dan leher
6. Mengetahui Apa saja kendala atau hambatan Ketika melakukan pemeriksaan head
toe to (kepala, muka, leher)

BAB II

4 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeriksaan Head To Toe

Pemeriksaan yang dilakukan melalui pendekatan dari kepala sampai ke kaki(ibu jari
kaki)
Tujuannya untuk :
● Mengumpulkan data dasar klien.
● Menambah,menginformasi data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan
● Menginformasikan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
● Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan dan
penatalaksanaannya.
● Mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan

B. Pemeriksaan Kepala Pada Ibu Hamil


Pada saat melakukan pemeriksaan pada kepala, posisi pemeriksa duduk di depan,
samping atau belakang pasien.
1. Pemeriksaan Kepala Pertama kali yang dilihat adalah bentuk dan ukuran kepala.
Apakah terdapat hydrocephalus, microcephalus atau mesocephalus? Apakah
terdapat tonjolan tulang?Apakah bentuknya simetris atau asimetris pada kepala dan
wajah?
2. Pemeriksaan Rambut
a. Inspeksi Pemeriksa memperhatikan warna, jumlah dan distribusi rambut. Warna
rambut bisa hitam, putih atau adakah rambut jagung (malnutrisi). Jumlahnya bisa
tebal atau tipis. Distribusi rambut bisa merata atau rambut rontok. Adanya
alopecia areata ditandai dengan kerontokan rambut yang mendadak, berbentuk
oval atau bulat,tanpa disertai tanda-tanda inflamasi.
b. Palpasi Penilaian palpasi rambut meliputi tekstur rambut dan apakah mudah
dicabut atau tidak. Pada pasien malnutrisi, tekstur rambut kasar, kering dan
mudah dicabut.

Gambar 1.Alopecia areata

C. Pemeriksaan Wajah Pada Ibu Hamil


Lihatlah wajah atau muka pasien adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah,dan
pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan
kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan
lebih lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau tidak.
Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan
persalinan. Jelaskan pula bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah. Bila
terdapat bengkak di wajah, periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit
bengkak pada mata kaku dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada

5 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


tangan dan atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan
tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang dipakainya.
Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan,
maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan tekanan darahnya,
serta direncanakan persalinannya di rumah sakit. Selain memeriksa ada tidaknya pucat
pada konjungtiva, lihatlah sklera mata adalah sklera kuning atau ikterik.

cloasma gravidarum

konjungtiva pucat

sklera ikterik

Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah adakah
stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi.
Selain dilihat dicium adanya bau mulut yang menyengat.

bibir pucat kering dan pecah-pecah

6 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


stomatitis

gingivitis

karies gigi

D. Pemeriksaan Leher Pada Ibu Hamil


a. Tujuun secara umum
Untuk mengetahui bentuk leher serta organ-organ penting berkaitan. Dalam
pemeriksaan, baju pasien dilepas sehinga leher dapat diperiksa dengan mudah.
Pemeriksaan dimulai dengan inspeksi kemudian palpasi lalu dilanjutkan dengan
pemeriksaan mobilitas leher.
b. Cara Kerja Pemeriksaan Leher
INSPEKSI
1. Anjurkan pasien untuk melepas baju.
2. Atur pencahayaan yang baik.
3. Lakukan inspeksi leher mengenai bentuk leher, wama, kulit, adanya
pembengkakan, jaringan parut dan adanya massa.
4. Inspeksi dilakukan secara sistematis mulai dari garis tengah sisi depan leher,
dari samping dan dari belakang.
5. Bentuk Icher yang panjang dan ramping umumnya ditemukan pada orang
berbentuk ektomorf, orang dengan gizi jelek/orang dengan the paru.
6. Bentuk leher pendek dan gemuk di dapatkan pada orang berbentuk
endomorfobesitas.
7. Warna kulit leher normalnya sama dengan kulit sekitarnya. Dapat menjadi
kuning pada semua jenis ikterus, dan menjadi merah, bengkak. panas dan nyeri
tekan bila mengalami peradangan.
8. Inspeksi tiroid dengan cara pasien disuruh menelan dan amati gerakan kelenjar
tiroid pada takik supraternal.Normalnya gerakan kelenjar tiroid tidak dapat
dilihat, kecuali pada orang yang kurus.

7 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


PALPASI KELENJAR LIMFE, KELENJAR TIROID DAN TRAKEA:
1. Duduklah dihadapan pasien.
2. Anjurkan pasien untuk menengadah ke samping menjauhi pemeriksa sehingga
jaringan lunak dan otot-otot akan relaks.
3. Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi, batas-
batus, ukuran, bentuk, dan nyeritekan pada setiap kelompok kelenjar limfe yang
terdiri dari: - Preaurikular-di depan telinga. Posterior aurikuler-superpisial
terhadap prosesus mastoidius. - Osipital-di dasar posterior tulan kepala, -
Tonsilar-di sudut mandibula. - Submaksilaris-di tenmgah-tenngah antara sudut
dan ujung mandibula.
4. Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi, batas- batas,
ukuran, bentuk, dan nyeri tekun pada setiap kelompok kelenjar limfe yang tidak →
Submental- pada garis tengah beberapa em di belakang ujung mandibula. → Servikal
supersial-supersial terhadap stenomastidius. → Servikal dalam- dalam stermomastoid dan
sering tidak dapat di palpasi. → Supraklavikula- dalam suatu sudut yang terbentuk oleh
klavikula dan sternomastidius.
5. Lakukan palpasi kelenjar tiroid dengan cara:
 Letakkan tangan anda pada leher pasien.
 Palpasi pada fossa supraternal dengan jari penujuk dan jari tengah.
 Suruh pasien menelan minum untuk memudahkan palpasi.
 Palpasi dapat pula dilakukan dengan bidan berdiri di belakang pasien, tangan
diletakkan mengelilingi leher dan palpasi dilakukan dengan jari kedua dan
ketiga.
 Bila teraba kelenjar tiroid, maka determinasikan menurut bentuk, ukuran.
konstitensi, dan permukannya.
 Lakukan palpasi trakea dengan casra berdiri di samping kanan
pasien.Letakkan jari tengah pada bagian bawah trakea dan trakea ke atas, ke
bawah, dan ke samping sehingga kedudukan trakea dapat diketahui.
MOBILITAS LEHER:
1. Dilakukun paling akhir pada pemeriksaan leher.
2. Untuk mendapatkun data yang akurat, maka leher dan duda bagian atas harus
bebas dari pakaian dan bidan berdiri/duduk di belakang pasien
3. Lakukan pemeriksaan mobilitas secara aktif Suruh pasien menggerakan leher
dengan urutan :
a. Anteflekksi, normalnya 45°
b. Dorsifleksi, normalnya 60
c. Rotasi ke kanan, normalnya 70°
d. Rotasi ke kiri, normalnya 70
e. Lateral fleksi ke kiri, normalnya 40" 6. Lateral fleksi ke kanan, normalnya 40°
4. Determinasikan sejauh mana pasien mampu menggerakkan lehernya.
Normalnya gerakan dapat dilakukan secara terkoordinasi, tanpa gangguan.
5. Bila diperlukan lakukan pemeriksaan mobilitas secara pasif dewngan cara
kepala pasien dipegang dengan dua tangan kemudian digerakkan dengan
Lurutan yang sama seperti pada pemeriksaan mobilitas leher secara aktif.

8 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Pemeriksaan Pada Kepala,
Muka, Leher
Selama pemeriksaan fisik,perhatikan setiap langkah-langkah untuk menjamin
keamanan pasien dan pemeriksa sendiri terhadap transmisi penyakit yang dapat
menyebar melalui sekret/darah dan untuk mencegah kontaminasi-silang. Ada dua
prinsip yang harus kita perhatikan selama pemeriksaan kepala,muka dan leher, yaitu:
1. Kontrol infeksi, meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril,
memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.
Karena pada era sekarang penyakit infeksi juga semakin banyak, maka kita
harus bisa membatasi penyebarannya dengan melakukan kontrol infeksi ini.
2. Kontrol lingkungan yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat,
dan cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien
maupun bagi pemeriksa itu sendiri. Misalnya: menutup pintu/jendala atau
skerem untuk menjaga privacy klien, komunikasi (penjelasan prosedur), privacy
dan kenyamanan klien, sistematis dan konsisten (head to toe, dari eksternal ke
internal, dari normal ke abnormal), berada di sisi kanan klien (bila
memungkinkan), efisiensi, dan dokumentasi. Hal-hal lain yang perlu
diperhatikan:

 Selalu meminta kesediaan/izin pada pasien untuk setiap pemeriksaan


(informed consent).
 Jagalah privasi pasien.
 Pemeriksaan harus seksama dan sistematis.
 Jelaskan apa yang akan dilakukan sebelum pemeriksaan (tujuan, kegunaan,
cara dan bagian yang akan diperiksa)
 Beri instruksi spesifik yang jelas.
 Berbicaralah yang komunikatif (kalau perlu gunakan bahasa daerah
setempat).
 Ajaklah klien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan.
 Perhatikanlah ekpresi/bahasa non verbal dari klien.
 Jangan menyakiti klien.

F. Kendala Ketika Melakukan Pemeriksaan Kepala, Muka, Leher


Menjadi bidan profesional harus terus mengembangkan ketrampilan dalam
pemeriksaan fisik. Kegiatan “pemeriksaan fisik” bukan hanya satu bidang dari tim
medis, tetapi bidan harus ikut berperan didalamnya dan harus mampu melakukan
pemeriksaan fisik karena bidan 24 jam bersama pasien.Kesalahan yang paling vital
adalah bidan merasa canggung atau tidak merasa memiliki wewenang dalam
melakukan pemeriksaan fisik ke pasien, sehingga data yang dituliskan dalam format
pengkajian adalah data hasil pemeriksaan dokter saat pertama kali pasien datang, atau
bidan hanya melakukan pemeriksaan TTV saja. Hal ini adalah salah besar karena
kondisi pasien terus menerus berubah baik menuju ke arah kesembuhan atau
perburukan kondisi, maka dari itu kita wajib melakukan pemeriksaan fisik ke
pasien.Seorang bidan dituntut sering berinteraksi atau melakukan pendekatan dengan
pasien melalui pemeriksaan fisik, tidak jarang bidan dapat menemukan terlebih dulu
temuan-temuan baru yang mendukung tanda- tanda perbaikan kondisi atau perburukan
kondisi pasien yang harus segera dilaporkan ke tim medis.

9 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi yang ada yaitu mengenai pemeriksaan head to toe
pada kepala,muka dan leher dapat disimpulkan yaitu pemeriksaan head to toe adalah
pemeriksaan yang dilakukan dari kepala hingga kaki(ibu jari kaki) yang bertujuan untuk
mengumpulkan data klien sehingga dapat mendukung untuk diagnosa yang ada. Dan juga
kita bisa mengetahui cara,hal² yang harus diperhatikan seperti dilakukan anamnesa
mengenai riwayat penyakit sekarang, penyakit dahulu, penyakit keluarga dan psikososial,
Selama pemeriksaan fisik, lakukan langkah-langkah untuk menjamin keamanan pasien dan
pemeriksa sendiri terhadap transmisi penyakit yang dapat menyebar melalui sekret/darah
dan untuk mencegah kontaminasi-silang,bahkan kendala dan syarat ketika melakukan
pemeriksaan head to toe khususnya pada kepala,muka dan leher

SARAN
Dengan dibuat dan adanya materi ini yaitu mengenai pemeriksaan head to toe pada
kepala,muka,dan leher diharapkan menjadikan tambahan wawasan ilmu bagi pembaca dan
juga penulis. Dan juga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam tenaga kesehatan dalam
melakukan pemeriksaan head to toe tepat nya pada kepala,muka dan leher,tidak lupa juga
kepada institusi bisa mendukung fasilitas yang berhubungan dengan materi tersebut agar
sistem perkuliahan berjalan dengan lancar.
Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dan kekurangannya dalam penyusunan,
terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwika zanuwati ett all,2013,PENTINGNYA MOTIVASI PERAWAT DALAM


PENINGKATAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN (PENDOKUMENTASIAN
PEMERIKSAAN FISIK), Jurnal STIKES Vol 6 No 2.
2. Balsy C.A Pangkey ett all,2021,dasar dasar dokumentasi keperawatan,yayasan. Kita
menulis, google book.co.id
3. Yuliana Heri Suselo, Sinu Andhi Jusup, dan Dhani Redhono H. 2019. BUKU
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK HEAD AND NECK EXAMINATION.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS
SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN
4. Hamberlain, Geoffrey & Morgan, Margery. 2013. ABC Asuhan Antenatal edisi 4.
Jakarta : EGC.
5. Modul Pemeriksaan Fisik.2018.PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS
KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN
TIMUR TAHUN AJARAN 2018/2019

10 | Pemeriksaan Heat To Toe Kepala, Muka, Leher Pada Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai