KEPERAWATAN ANAK I
JURUSAN KEPERAWATAN
FKIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
Doa Sebelum memulai Aktifitas/kegiatan
Pusat Pencerahan dan Transformasi Perawat Profesional dan Unggul dalam Manajemen
Keperawatan Islami di Kawasan Timur Indonesia pada Tahun 2030
BUKU PANDUAN
LABORATORIUM SKILLS KEPERAWATAN ANAK I
Tim Penyusun:
1. Dr. Arbianingsih, S. Kep, Ns, M. Kes
2. Huriati, S.Kep, Ns, M. Kes
3. Eka Hadrayani, S.Kep., Ns., M.Kep
4. Muthaharah, S.Kep., Ns., M.Kep
Foto Warna
3X4
Nama Mahasiswa :
NIM :
Alamat/Telp :
(......…..…………………)
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan Rahmat, berkah serta
kesempatan-Nya, sehingga penyusunan buku Panduan Prosedur Laboratorium Skill
Keperawatan Anak I Program (S1) Keperawatan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Buku ini
disusun sebagai panduan dalam memahami berbagai prosedur tindakan keperawatan yang
akan menjadi bekal bagi mahasiswa sebelum turun dalam praktik klinik.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka
penyempurnaan buku ini. Semoga segala bantuan dari berbagai pihak mendapat imbalan yang
layak dari Allah SWT.
Akhirnya penyusun berharap semoga dengan terbitnya buku panduan ini mampu
membantu mahasiswa mengikuti proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu dan
kualitas peserta didik keperawatan dan memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia
keperawatan dimasa yang akan datang. Amiin.
Penyusun
Lampiran
D. Prosedur
Kewaspadaan Perawat
1. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda
apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
2. Jika bayi telanjang maka pemeriksaan harus di bawah lampu pemancar
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
a. Formulir penilaian denver
b. Denver kit
1. Benang wol
2. Bola kecil
3. Manik-manik
4. Bel
5. Botol kecil
6. Pulpen
7. Buku
8. Balok berwarna
9. Permainan ular tangga
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Memberi salam dengan membaca basmalah
dan membaca do’a, kemudian melakukan
kontrak waktu.
2. Menyiapkan alat yang akan di gunakan
3. Mencuci tangan
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
a. Formulir penilaian MTBS untuk balita sakit
umur 2 bulan sampa 5 tahun dan formulir bayi
muda umur kurang dari 2 bulan.
b. Buku Bagan MTBS
c. Alat
1. Timbangan BB
2. Alat ukur tinggi badan/ panjang badan
3. Thermometer
4. Stateskop
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
D. Prosedur Kerja
Palpasi :
a. Massa, pembengkakan
b. Nyeri tekan
c. Palpasi garis sutura kepala bayi
Bunyi krepitasi kranial
Hidung :
Inspeksi
Kesimetrisan dan apakah terdapat epistaksis. Apakah ada
sekret
Palpasi
Apakah terjadi deviasi sektum
Telinga :
a. Simetris kiri dan kanan
b. Daun telinga dilipat, dan lama baru kembali keposisi
semula menunjukkan tulang rawan masih lunak.
c. Cana;lis auditorious ditarik kebawah kemudian
kebelakang,untuk melihat apakah ada serumen atau
cairan.
d. Pemeriksaan tes nervus VIII (Acustikus)
e. menggesekkan rambut, atau tes bisik.
f. Mendengarkan garpu tala (Tes Rinne,Weber)
g. Starter refleks :tepuk tangan dekat telinga, mata akan
berkedip.
Mulut :
a. Bibir kering atau pecah – pecah
b. Periksa labio schizis
c. Periksa gigi dan gusi apakah ada perdarahan atau
pembengkakan.
d. Tekan pangkal lidah dengan menggunakan spatel,hasil
positif bila ada refleks muntah ( Gags refleks)
e. Perhatikan ovula apakah simetris kiri dan kanan
f. Pemeriksaan nervus X ( VAGUS)
g. Tekan lidah dengan menggunakan spatel, dan anjurkan
klien untuk memngatakan “ AH “ dan perhatikan ovula
apakah terngkat.
h. Pemeriksaan nervus VII ( facialis) sensoris
1) Tetesi bagian 2/3 anterior lidah dengan rasa asin,
manis dan pahit, kemudian menentukan zat apa yang
dirasakan dan 1/3 bagian belakang lidah untuk
pemeeriksaan Nervus IX.
2) Pemeriksaan Nervus XI Hipoglosus
3) Menyuruh pasien untuk menjulurkan lidah lurus lurus
kemudian menarik dengan cepat dan disuruh
Palpasi
Vocal Fremitus : letakkan tangan kedua lapang paru dan minta
anak untuk mengatakan “99” atau “eee”
Perkusi
Untuk paru anterior, anak duduk atau terlentang. Untuk paru
posterior, anak duduk
Normalnya : lobus-lobus paru resonan.
Pekak pd grs midclavicula kanan ICS 5 (hepar), pekak pd ICS
2-5 diatas sternum kiri sampai grs midklavicula (jantung)
ICS 5 ke bawah bunyi timpani (lambung)
Auskultasi
Jantung :
Inspeksi
Bentuk dada
Denyut jantung apeks (PMI)
Palpasi
Denyut apeks
Perkusi
Identifikasi bunyi perkusi jantung
Lokasi jantung
Auskultasi :
Dengarkan BJ dengan meletakkan stetoskop pada area :
Aorta : ICS 2 kanan dekat sternum
Pulmonalis : ICS 2 kiri dekat sternum
Titik ERB : ICS 2 & 3 kiri dekat sternum
Apical atau mitral : ICS 5 grs midklavicula kiri ( bayi : ICS
3-4 lateral grs midklavicula kiri)
Temuan :
S1 & S2 terdengar jelas, jernih, frekuensi sama dengan nadi
radialis, irama teratur & tetap
Area aorta : S2 lebih keras drpd S1
Pulmonal : paling baik terdengar pemecahan S2
Titik Erb : murmur fungsional paling sering
Area mitral atau apical : S1 terdengar paling keras
Abdomen :
Lakukan dengan urutan pemeriksaan sebagai berikut :
Inspeksi :
PUNGGUNG.
Susuri tulang belakang , apakah ada spina bivida okulta
: ada lekukan pada lumbo sacral,tanpa herniasi dan
distribusi lanugo lebih banyak.
Spina bivida sistika : dengan herniasi , meningokel (
berisi meningen dan CSF) dan mielomeningokel (
meningen + CSF + saraf spinal).
Rib hum and Flank: dalam posisi bungkuk jika tulang
belakang rata/simetris
( scoliosis postueral) sedangkan jika asimetris atau bahu
tinggi sebelah dan vertebra bengkok ( scoliosis
structural) skoliometer >40
KAKI
Lipatan kaki apakah 1/3, 2/3, bagian seluruh telapak
kaki.
Talipes : kaki bengkok kedalam.
Clubfoot : otot-otot kaki tidak sama panjang, kaki jatuh
kedepan.
Refleks babinsky
Refleks Chaddok
Staping Refleks.
A. PENGERTIAN
1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari (Wong:
1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya
tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock: 1978)
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalam
dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan
(Roster: 1987)
B. TUJUAN
1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis
2. Mengurangi kecemasan
3. Membantu mempercepat penyembuhan
4. Sebagai fasilitas komunikasi
5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
C. KEBIJAKAN
Dilakukan di Ruang rawat inap, Poli tumbuh kembang, Poli rawat jalan dan Tempat penitipan
anak
D. PETUGAS
Perawat
E. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain
2. Melakukan kontrak waktu
3. Tidak ngantuk
4. Tidak rewel
5. Keadaan umum mulai membaik
6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klien
F. PERALATAN
1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis
2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain
2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan
sendiri atau dibantu
3. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga
4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan
5. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal,
psikomotor anak saat bermain
6. Meminta anak menceritakan apa yang
dilakukan/dibuatnya
7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga
tentang permainan
Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan pasien
2. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
3. Mencuci tangan
4. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta
keluarga kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi
emosional, hubungan inter-personal, psikomotor
dan anjuran untuk anak dan keluarga
Dokumentasi
Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
A. Definisi
Memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru-paru melalui saluran pernapasan
dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan
B. Tujuan
1. Mengoreksi kondisi hipoksia
2. Menimalkan kerja paru-paru
3. Menurunkan kerja jantung
C. Persiapan
1. Persiapan Pasien
- Jelaskan tujuan pemberian Tindakan pada klien dan keluarga
2. Persiapan Lingkungan
a. Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
b. Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja
3. Persiapan Alat
a. Set oksigen
1) Tabung oksigen
2) Flow meter
3) Botol pelembab berisi aquadest
b. Kanul nasal, masker
c. Plester
d. Gunting
e. Baki
f. Perlak alas
g. Sabun cuci tangan
h. Handuk
i. Vaselin
D. Prosedur
C Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja/troly di depan pasien yang
berisi set nebulizer
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
6. Memasukkan obat sesuai dosis
D Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
A. Definisi
Pemberian obat oral adalah memberikan obat pada klien anak yang dimasukkan melalui
mulut.
B. Tujuan
1. Untuk memudahkan dalam pemberian
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut
dapat segera diatasi
3. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
C. Persiapan
1. Persiapan pasien
- Jelaskan tujuan pemberian obat dan waktu minum obat
2. Persiapan Lingkungan
a. Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
b. Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja
3. Persiapan alat
a. Baki berisi obat
b. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
c. Pemotong obat (bila diperlukan
d. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
e. Gelas pengukur (bila diperlukan)
f. Gelas dan air minum
g. Sedotan
h. Sendok
i. Pipet
j. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak
D. Prosedur
A. Definisi
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam yaitu
dengan merendam anak di dalam air hangat, mengelap sekujur tubuh dengan air hangat
menggunakan waslap, dan dengan kompres pada bagian tubuh tertentu yang memiliki
pembuluh darah besar.
B. Tujuan
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltic usus
C. Persiapan
1. Persiapan pasien
- Jelaskan tujuan pemberian Tindakan pada klien dan keluarga
2. Persiapan Lingkungan
a. Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
b. Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja
3. Persiapan Alat
a. Baskom/ember berisi air hangat
b. Temometer air raksa
c. Selimut mandi
d. Alas linen tahan air
e. Handuk
f. Washlap
g. Botol air panas
h. Sarung tangan (jika klien ada luka terbuka)
4. Prosedur
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
1. IV chateter (aboket) sesuai ukuran yang
dibutuhkan nomor 18 - 24
2. Infus set sesuai ukuran yang dibutuhkan,
mikro atau mikrodrips
3. Cairan infus sesuai kebutuhan pasien
4. Standar infuse
5. Torniquet
6. Kapas alcohol dalam tempat tertutup
7. Kasa steril dan on steril
8. Sarung tangan bersih
9. Plester
10. Bengkok (nierbekken)
11. Gunting verband
12. Spalak
13. Perlak
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
4. Melakukan verifikasi program pengobatan
4. Tahap kerja
5. Pemasangan Infus set
a. Membuka plastik infus set dengan benar
b. Tetap melindungi ujung steril
c. Menyambungkan infus set dengan cairan
infus dengan posisi cairan infus mengarah
ke atas dan penyambungan dilakukan
dengan tidak memutar.
d. Menggantung cairan infus di standar cairan
infus
e. Mengisi kompartemen infus set dengan
cara menekan kompartemen tersebut
f. Mengisi selang infus dengan cairan yang
benar
g. Menutup ujung selang dan
mempertahnakan kestabilan dengan
mengontrol bagian loss clem.
h. Cek adanya udara di dalam selang
6. Mamakai sarung tangan bersih
7. Memilih posisi yang tepat untuk memasang
infus kemudian memasang perlak.
8. Memilih vena yang tepat dan benar
a. Pada lengan (vena mediana cubiti / vena
cephalica).
5. Tahap Terminasi
6. Observasi terhadap kondisi umum(vital sign,
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
1. Standar Infus
2. Set Transfusi (Tranfusi Set)
3. Botol berisi NaCl 0,9%
4. Produk darah yang benar sesuai program
medis
5. Pengalas
6. Torniquet
7. Kapas alkohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kassa steril
11. Betadine
12. Sarung tangan
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
4. Tahap kerja
1. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol
untuk digunakan setelah transfusi darah
2. Gunakan slang infus yang mempunyai filter
(slang 'Y' atau tunggal).
3. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% (baca:
Prosedur pemasangan infus) terlebih dahulu
sebelum pemberian transfusi darah
4. Memeriksa identifikasi kebenaran produk
darah, periksa kompatibilitas dalam kantong
darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi
pasien, periksa kadaluwarsanya, dan periksa
adanya bekuan
5. Buka set pemberian darah
a. Untuk slang 'Y' (three way), atur ketiga
klem
b. Untuk slang tunggal, klem pengatur pada
posisi off
6. Cara transfusi darah dengan slang 'Y' :
a. Tusuk kantong NaCl 0,9%
b. Isi slang dengan NaCl 0,9%
c. Buka klem pengatur pada slang 'Y', dan
hubungkan ke kantong NaCl 0,9%
d. Tutup/ klem pada slang yang tidak di
gunakan
5. Tahap Terminasi
1. Menyampaikan hasil tindakan dan
perkembangan pada orang tua atau keluarga
dengan mengajarkan do’a kesembuhan
ALLAHUMMA RABBANNAA ADZHIBIL
BA'SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI,
LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-
AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA Artinya:
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah
kesusahan dan berilah dia kesembuhan,
Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan.
Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan
dari-Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari
dan Muslim).
2. Berpamitan sambil mengucapkan salam
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
1. Sarung tangan
2. Cairan disinfektan
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Memberi salam dengan mengucapkan
basmalah dan mengucap syukur, kemudian
melakukan kontrak waktu dengan orang tua
atau keluarga pasien
2. Menyiapkan alat yang akan di gunakan
3. Mencuci tangan
3. Tahap orientasi
1. Memberi salam kemudian menyapa orang tua
dan anak dengan cara memanggil nama anak.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya
tindakan dan menanyakan persetujuan orang
tua atau keluarga sebelum kegiatan dilakukan.
5. Tahap Terminasi
1. Mengajarkan orang tua atau keluarga do’a
kesembuhan atau pemulihan kondisi
kesehatan seperti: ALLAHUMMA
RABBANNAA ADZHIBIL BA'SA WASY
FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A
ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA
YUGHAADIRU SAQOMAA Artinya: “Ya
Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan
dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat
Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada
kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu,
PENATALAKSANAAN FOTHOTHERAPHY
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
1. Set Fototerapi
2. Kain kasa
3. Plester
4. Penutup mata
5. Kain penutup tempat tidur
6. Sarung tangan
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Memberi salam dengan mengucapkan
basmalah dan membaca do’a, kemudian
melakukan kontrak waktu dengan orang tua
atau keluarga pasien.
3. Menyiapkan alat yang akan di gunakan dan
memeriksa kestabilan set fothotherapy
4. Mencuci tangan
3. Tahap orientasi
4. Tahap kerja
1. Lepaskan pakaian bayi
2. Tidurkan bayi di tempat tidur
3. Tutup mata dengan kasa dan alat kelamin
dengan kasa atau menggunakan popok
4. Letakkan bayi ± 45 cm di bawah sinar lampu
5. Lampu dihidupkan kemudian diarahkan ke
pasien
6. Ubah posisi bayi setiap 2 jam.
7. Pertahankan suhu bayi 36,5OC–37,5OC.
Observasi suhu setiap 4 – 6 jam jika terjadi
kenaikan suhu, matikan lampu untuk
sementara
8. Intake adekwat jka memungkinkan beri
tambahan minum
9. Kadar bilirubin diperiksa tiap 8 jam,
sekurangnya sekali dalam 24 jam. Bila kadar
bilirubin telah turun menjadi 7,5 mg%,
walaupun belum seratus jam, matikan lampu
terapi
10. Mencuci tangan
5. Tahap Terminasi
1. Menyampaikan hasil tindakan dan
perkembangan terapi pada orang tua atau
keluarga dengan mengajarkan do’a
kesembuhan ALLAHUMMA RABBANNAA
ADZHIBIL BA'SA WASY FIHU. WA ANTAS
SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA,
SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA
Artinya: “Ya Allah, Rabb manusia,
hilangkanlah kesusahan dan berilah dia
kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha
Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan
kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan
Skala
No Prosedur/ Langkah Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat
1. 2 pasang sarung tangan
2. Set vena suction
3. 2 buah Kateter (pholyethylena)
4. Spoit 2.5 cc, 5 cc, 20 cc masing-masing 2 buah
5. Knop Sonde
6. Lidi kasa
7. Duk lubang
8. Kassa
9. Transfution set 2 buah
10. Obat-obatan seperti heparin, kalsium
glukonas 10%
2. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Memberi salam dengan mengucapkan
basmalah dan membaca do’a, kemudian
melakukan kontrak waktu dengan orang tua
atau keluarga pasien setelah menjelaskan
prosedur tindakan.
3. Menganjurkan orang tua atau keluarga untuk
mempuasakan pasien 3-4 jam jika
memungkinkan 4 jam sebelum tindakan bayi
diberikan infus albumin 1 g/Kg BB.
4. Menyiapkan alat yang akan di gunakan dalam
pemberian tindakan termasuk hasil
pemeriksaan laboratorium seperti kadar
bilirubin, Hb, golongan darah dll.
5. Mencuci tangan
3. Tahap orientasi
1. Memberi salam kemudian menyapa orang tua
dan anak dengan cara memanggil nama anak.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya
tindakan dan menanyakan persetujuan orang
tua atau keluarga sebelum kegiatan dilakukan
baik lisan maupun tertulis.
3. Mendekatkan alat
4. Tahap kerja
1. Posisikan pasien dengan tidur terlentang
2. Nyalakan radiant warmer dan arahkan ke
pasien
3. Memakai sarung tangan
4. Lakukan tindakan anti septik pada daerah
kateter pembuluh darah kemudian pasang duk
berlubang.
5. Pemasangan transfusi set
5. Tahap Terminasi
1. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan
setelah pelaksanaan tindakan selesai.
2. Menyampaikan hasil tindakan dan
perkembangan pada orang tua atau keluarga
dengan mengajarkan do’a kesembuhan
ALLAHUMMA RABBANNAA ADZHIBIL
BA'SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI,
LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-
AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA Artinya:
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah
kesusahan dan berilah dia kesembuhan,
Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan.
Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan
dari-Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari
dan Muslim).
3. Berpamitan sambil mengucapkan salam