Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah (Asuhan Kebidanan Remaja, Pranikah,
dan Prakonsepsi)
Disusun Oleh :
Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Evidence Based Terkait
Asuhan Remaja, Pranikah, dan Prakonsepsi”. Penyusunan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam tugas akhir di tema 7 ( Asuhan Kebidana Remaja,
Pranikah, dan Prakonsepsi ) di STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi.
Dalam Penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
penyusunan makalah ini.
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kebidanan atau Obestetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus
mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian,
yang menjadi objek ilmu ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru
dilahirkan. Menurut Varney at all dalam buku ajar asuhan kebidana, kebidanan
adalah suatu profesi yang diakui secara internasional yang memiliki ruang lingkup
yang telah disetujui oleh Comfederatation of Midwives, International Federation of
Gynaecology and Obstetrics dan World Health Organization.
Menikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah
menemukan belahan jiwa, setelah cukup lama saling mengenal satu sama lain,
berbagi cerita dan berusaha menyatukan ide-ide. Hubungan akhirnya mencapai titik
tertinggi. Tentulah persiapan yang matang untuk menjadikannya sebagai saat-saat
yang paling indah adalah layak untuk dilakukan. Tapi pada kenyataan di lapangan,
banyak masyarakat yang belum tahu pentingannya mempersiapkan masa ini dimulai
dari masa remaja, sampai masa prakonsepsi, Tujuannya yaitu untuk menghasilkam
calon ibu yang sehat dan melahirkan generasi penerus bangsa yang ungguul.
Dimulai dari masa remaja yaitu masa yang penting, karena merupakan periode
pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja juga disebutkan masa pubertas,
merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan perubahan fisik, emosi, dan
psikis. Setelah masa remaja masuk ke masa pranikah asuhan kebidanan pada masa
pranikah yaitu suatu jenis pelayanan kesehatan / kebidanan yang dilakukan oleh
bidan ataupun tenaga kesehatan lain kepada klien khususnya pasangan yang akan
melakukan proses pernikahan,untuk mendukung tercapainya pernikahan yang
langgeng sampai hari tua. Pernikahan yang bisa saling mengisi dan beradaptasi, bisa
mengatasi masalah yang dihadapinya dengan bijaksana dan dewasa. Sedangalan pada
masa prakonsepsi atau masa sebelum kehamilan yaitu dimana seorang wanita yang
akan hamil harus benar benar mempersiapkan dirinya untuk masa kehamilannya.
Membangun sebuah keluarga yang baru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
Ketika dua orang membuat komitmen untuk menikah atau membangun sebuah
keluarga, maka mereka harus siap melakukan penyesuaian baru dengan pasangannya.
Bukan penyesuaian dalam bidang tertentu saja, namun penyesuaian yang mencakup
seluruh aspek kehidupan. Sebelum menikah, setiap pasangan itu perlu mengerti apa
makna sebuah pernikahan dan bagaimana dapat membina sebuah pernikahan yang
berhasil. Untuk itulah diperlukan konseling pranikah, agar individu mempersiapkan
dan mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya dalam
memasuki jenjang pernikahan, menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga dan
masyarakat, serta mengatasi hambatan dan kesulitan menghadapi jenjang pernikahan.
Di dalam pernikahan haruslah dibarengi dengan rasa cinta dan komitmen serta
mempersiapkan pribadi masing-masing pasangan untuk mencapai pernikahan yang
harmonis sesuai yang diinginkan dan diharapkan oleh setiap pasangan.
World Health Organization (WHO) menetepakan salah satu usaha untuk
meningkatkan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu
dilaksanakannya praktik berdasarkan pada evidence based. Dimana bukti secara
ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktik terbaru yang lebih
aman dan diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu
memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan untuk
lebih meningkatkan asuhan yang diberikan pada remaja, pranikah, dan prakonsepsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mempermudah penyusunana
makalah, penyusun merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas sebagai
berikut:Apa yang dimaksud dengan evidence based pada praktik kebidanan ?
1. Apa definisi evidance based practice ?
2. Apa definisi dari masa remaja ?
3. Bagaimana evidance based terkait pada masa remaja ?
4. Apa definisi dari masa pranikah dan konseling pranikah ?
5. Bagaimana evidance based terkait pada masa pranikah ?
6. Apa definisi dari masa prakonsepsi ?
7. Bagaimana evidance based terkait pada masa prakonsepsi ?
8. Bagaimana wewenang mengenai pemberian asuhan pada masa remaja,
pranikah, dan prakonsepsi ?
C. Tujuan
Untuk menghasilkan hasil yang lebih terarah, maka diperlukan adanya tujuan dari
penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah:
1. Mengetahui definisi evidance based practice
2. Megetahui dan memahimi definisi dari masa remaja
3. Memahami mengenai evidance based terkait pada masa remaja
4. Mengetahui dan memahami definisi dari masa pranikah dan konseling
pranikah
5. Memahami mengenai evidance based terkait pada masa pranikah
6. Mengetahui dan memahami definisi dari masa prakonsepsi
7. Memahami mengenai evidance based pada masa prakonsepsi
8. Mengetahui wewenang bidan dalam memberikan asuhan pada masa remaja
pranikah dan prakonsepsi
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dua hal pertama dari tiga tujuan program konseling pranikah yang peneliti
susun tersebut merupakan tujuan yang umum dari konseling pranikah,
sedangkan tujuan ketiga berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat
Indonesia bahwa sistem keluarga inti di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh sistem di keluarga besarnya.
Tak dapat dipungkiri dalam sistem keluarga Indonesia, keluarga besar turut
mempengaruhi nilai-nilai dan motivasi untuk melakukan suatu tindakan dalam
diri individu. Dalam memilih pasangan hidup misalnya, keluarga besar turut
ambil bagian dalam rembuk keluarga untuk mempertimbangkan calon pasangan
anak/cucu/keponakan dengan melihat asal usul, pendidikan, dan
kebiasaankebiasaan/nilai-nilai yang ada pada diri dan keluarga calon pasangan.
Jika dianggap sesuai dengan keluarga mereka, barulah calon pasangan diterima,
jika tidak maka tidak sedikit orangtua yang campur tangan agar anaknya
memutuskan hubungan dengan calonnya. Pada akhirnya, nilai-nilai yang ada
dalam keluarga besar setelah seseorang menikah akan mempengaruhi
hubungannya dengan pasangan hidupnya, misalnya dalam menentukan peran
suami/isteri dalam rumah tangga dan pola pengasuhan anak. Ketika dua
individu yang berasal dari keluarga dengan nilainilai dan kebiasaan-kebiasaan
yang bertolak belakang menikah, dapat diprediksi akan timbul konflik jika
keduanya tidak dapat saling memahami dan menerima perbedaan tersebut
(Landis; DeGenova, 2008). Oleh karena itu, pasangan yang akan menikah perlu
mengetahui kebiasaan-kebiasaan dan nilainilai yang ada dalam keluarga besar
pasangannya dan memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi pasangan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi tenaga kesehatan terutama bidan, diharapkan mampu untuk
memberikan konseling terhadap remaja yang hendak menikah untuk memberikan
bimbingan atau asuhan pranikah. Dengan tujuan persiapan pernikahan akan
memberi dampak terhadap individu yang menjalani hubungan dengan pasangan
yang berfokus pada komitmen dan harapan hubungan yang realistis,serta
menurunkan angka perceraian.
Bagi remaja, diharapkan mampu untuk mempersiapkan pernikahannya
secara baik dengan memperhatikan juga kesehatan fisik, psikologis, mental serta
kesehatan reproduksi terkait persiapan untuk memiliki keturunan.