Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN DAN PERILAKU SERTA


PERUBAHAN
Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Dosen Pengampu : Indah Mauludiyah, SST., MPH

Disusun Oleh :
Adriana Yerkohok (202203152010051)
Faiza Afrilia (202203152010053)
Yuslina Lawa Jati (202203152010058)
Alince weya (202102152010021)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jl. R. Panji Suroso, No. 6, Arjosari, Malang, Jawa Timur
2023
MAKALAH

KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN DAN PERILAKU SERTA


PERUBAHAN
Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Dosen Pengampu : Indah Mauludiyah, SST., MPH

Disusun Oleh :
Adriana Yerkohok (202203152010051)
Faiza Afrilia (202203152010053)
Yuslina Lawa Jati (202203152010058)
Alince weya (202102152010021)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jl. R. Panji Suroso, No. 6, Arjosari, Malang, Jawa Timur
2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Tentang Ketidaknyamanan Umum pada Kehamilan dan
Perilaku serta Perubahan dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah ini. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Ketidaknyamanan
Umum pada Kehamilan dan Perilaku serta Perubahan bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu kami menyampaikan banyak terima kasih utamanya kepada ibu Indah Mauludiyah,
SST., MPH selaku dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman dan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan
atas jasa-jasa mereka yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini. Jika dalam makalah ini terdapat kekurangan, maka kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap
makalah ini memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi para pembaca.

Malang, 1 April 2024

Penyusun

II
DAFTAR ISI

MAKALAH...............................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................................III
BAB I
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II
2.1 Hiper salivasi...............................................................................................................3
2.2 Sesak............................................................................................................................4
2.3 Perubahan warna kulit.................................................................................................4
2.4 Edema..........................................................................................................................5
2.5 Vaginal discharge........................................................................................................5
2.6 Varises.........................................................................................................................6
BAB III
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila


tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Supaya ibu hamil
dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu hamil perlu
memahami apa penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara
mencegah atau menanggulanginya. Untuk membantu ibu hamil memahami hal tersebut maka
bidan harus mampu menjelaskan kepada ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil dapat
beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang terjadi pada dirinya.(Yanti, Juli S, 2021)

Ibu hamil harus dipersiapkan untuk beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang


dirasakan dan perlu juga menghindari faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan
supaya kehamilan berjalan lancar dan dapat melahirkan dengan sehat baik ibu maupun
bayinya.(Yanti, Juli S, 2021)

Meski semua kehamilan berbeda, ibu mungkin akan merasakan gejala yang khas yang
cenderung muncul di setiap trimester. Bagi beberapa wanita, trimester kedua berarti akhir
dari morning sickness dan rasa lelah luar biasa, tetapi itu juga berarti ibu harus bersiap untuk
merasakan beberapa jenis nyeri tertentu. Rasa ketidaknyamanan yang muncul saat kehamilan
memang mungkin terjadi. Selama trimester kedua, biasanya rasa nyeri ini muncul akibat
rahim dan perut ibu kian membesar. Tekanan yang meningkat dari rahim yang tumbuh,
bersama dengan perubahan hormonal, bersatu padu menyebabkan berbagai jenis nyeri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksu dengan Hiper salivasi?


2. Bagaimanakah Sesak pada ibu hamil ?
3. Bagaimanakah Perubahan warna kulit pada ibu hamil?
4. Bagaimanakah Edema pada ibu hamil ?
5. Bagaimanakah Vaginal discharge pada kehamilan?
6. Bagaimanakah Varises pada kehamilan?

1.3 Tujuan

1. Pembaca mengetahui tentang Hiper salivasi

1
2. Pembaca mengetahui tentang Sesak
3. Pembaca mengetahui tentang Perubahan warna kulit
4. Pembaca mengetahui tentang Edema
5. Pembaca mengetahui tentang Vaginal discharge
6. Pembaca mengetahui tentang Varises

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hiper salivasi

Dalam keadaan normal, kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1,5 liter air liter per hari,
namun Anda tidak menyadarinya karena terus-menerus ditelan. Sementara saat hamil, air liur
menjadi lebih banyak sehingga terus-menerus meludah. Air liur sendiri diproduksi oleh
kelenjar saliva yang ada di dalam rongga mulut. Hipersalivasi bisa terjadi secara konstan
atau terputus-putus tergantung pada penyebabnya. Kondisi ini juga bisa bersifat sementara
maupun kronis, sehingga tidak jarang mengakibatkan kecemasan sosial bagi penderitanya,
misalnya tidak percaya diri atau membuat aktivitas jadi kurang nyaman.

Namun, sampai saat ini penyebab pasti hipersalivasi belum diketahui secara pasti. Dalam
kasus ibu hamil, hipersaliva sering dikaitan dengan rasa mual dan muntah yang terjadi pada
wanita yang sedang hamil. Rasa mual dan muntah yang terjadi akan membuat ibu hamil
merasa kesulitan menelan air liur mereka, sehingga sering kali mereka meludah untuk
menghilangkannya. Umumnya keluhan ini akan dirasakan selama trimester pertama
kehamilan. Namun, ibu hamil tidak perlu khawatir, hipersalivasi biasanya akan mereda ketika
rasa mual sudah berkurang yaitu sekitar minggu ke-12 hingga minggu ke-14 kehamilan.
Meski demikian, pada beberapa kasus hipersalivasi pada ibu hamil bisa terjadi sepanjang
masa kehamilan, bahkan bisa lebih lama. Hipersalivasi dimulai sejak 2- 3 minggu usia
kehamilan dan berhenti saat persalinan a. Penyebab / Dasar Anatomi & Fisiologis Ada nya
perubahan hormon, Kondisi mulut terlalu asam, Kerusakan gigi, Reaksi alami tubuh, Akibat
penyakit (Rinata, 2022)

Cara mencegah / meringankan

- Gunakan bahan pencuci mulut astrigent, permenkaret, atau permen keras


- Minum air putih minimal delapan gelas per hari untuk menggantikan cairan yang
hilang.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi secara rutin, dengan porsi yang kecil tetapi lebih
sering.
- Mengonsumsi buah-buahan yang renyah seperti apel atau pir untuk mengatur
produksi air liur.
- Mengunyah permen karet bebas gula guna mengurangi produksi air liur.

3
- Rutin menyikat gigi 2 – 3 kali sehari menggunakan pasta gigi beraroma mint.

2.2 Sesak

Nafas Sesak/Hyperventilasi sering terjadi pada ibu ibu hamil trimester III hal ini dapat terjadi
karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma. Tingkat progesteron yang meningkat
bekerja atas pusat pernafasan secara langsung untuk menurunkan tingkat C𝑂2 serta
meningkatkan tingkat 𝑂2 kegiatan metabolisme yang meningkat menyebabkan peningkatan
tingkat C𝑂2, hyperventilasi akan dapat menurunkan hal ini.

a. Penyebab
1. Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
2. Peningkatan kadar progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat pernafasan
untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan kadar O2.
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
2. Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
3. Exacerbasi (memburuknya) asthma
c. Cara Meringankan/Mencegah
1. Jelaskan penyebab fisiologisnya
2. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan
normal ketika terjadi hyperventilasi
3. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang
4. Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal
2.3 Perubahan warna kulit

Chloasma juga dikenal sebagai melasma atau seboroik melanosis adalah istilah yang
digunakan untuk perubahan warna kulit pigmen. Biasanya ini terjadi dalam coklat
kekuniangan patch atau bintik-bintik, yang diintensifkan oleh paparan sinar matahari.
Chloasma terjadi selama kehamilan, dan penggelapan kuliy biasanya terjadi selama 16
minggu usia kehamilan. Lesi dapat menghilang setelah melahirkan, namun muncul lagi
selama kehamilan berikutnya pada kondisi lain, lesi terkadang tidak dapat hilang meski
bertahun-tahun setelah melahirkan.
a. Penyebab

4
Kecendrungan ginetik peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone serta adanya
peregangan pada kulit
b. Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
2. Gunakan bahan pelindung nonalergi
c. Pengobatan secara famakologi
Hindari penggunaan hydroquinone karena hanya sedikit keberhasilan namun lebih banyak
efek sampingnya.
2.4 Edema

edema berarti meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh
darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa.
a. Penyebab
1. Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
2. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
3. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
4. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kava inferior
ketika berbaring
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta
hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)
2. Jika pitting muncul bahkan setelah semalaman berbaring pada posisi miring ke
kiri dan kaki ditinggikan
3. Jika disertai dengan gejala anemia aatau proteinuria dan hipertensi
4. Tanda tanda varises dan komlikasi tromboembolik
c. Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari posisi berbaring terlentang
2. Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri,
dengan kaki agak ditinggikan
3. Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4. Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
5. Lakukan senam secara teratur
d. Pengobatan secara farmakologis : kaos kaki penyangga
2.5 Vaginal discharge

5
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa
gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah
kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Jika
keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.
Biasanya terjadi pada trimester I dan III.
a. Penyebab
1. Hyperplasia, mukosa vagina
2. Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen
3. Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh doderlein basilus
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1. Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning/
abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
2. Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3. Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada servik)
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2. Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya
serapnya
3. Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4. Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
5. Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
d. Pengobatan secara farmakologis
Hindari pencucian vagina dengan cara douching
e. Penatalaksanaan
1. Menjaga kebersihan vagina
2. Mengeringkan bagian vagina dengan handuk setelah dibersihkan
3. Menggunakan celana dalam dari katun
4. Hindarilah melakukan douche vagina
2.6 Varises

Ketidaknyamanan ini terjadi pada Trimester kedua dan ketiga. Akibat tekanan pembuluh
vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian bawah terhambat

6
dan menyebabkan peningkatn tekanan pembuluh vena, akibatnya muncul varises. Vena
membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha dan vagina.
Sehingga dianjurkan untuk jangan berdiri lama, berbaringlah dengan posisi miring atau
duduk dengan kaki ditinggikan. Fisiologi : Sirkulasi darah selama hamil lebih banyak
sehingga tidak teratasi oleh katub yang mengalirkan darah ke jantung. Akibatnya, pembuluh
darah kaki mekar, bahkan sampai menonjol agar tertampung darah lebih banyak.

a. Penyebab
1. Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
2. Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan
karena tekanan dari uterus yang hamil
3. Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
4. Kecenderungan bawaan keluarga
5. Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c. Cara meringankan/mengatasi
1. Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
2. Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90º beberapa kali sehari
3. Jaga agar kaki jangan bersilangan
4. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
5. Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik
d. Penatalaksanaan
Berjalan–jalan ketika memungkinkan dan melakukan gerakan memutar-mutar pergelangan
kaki sementara duduk atau berdiri.
e. Pengobatan secara farmakologis
Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat .

7
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Dalam keadaan normal, kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1,5 liter air liter per
hari, namun Anda tidak menyadarinya karena terus-menerus ditelan. Sementara saat
hamil, air liur menjadi lebih banyak sehingga terus-menerus meludah. Air liur sendiri
diproduksi oleh kelenjar saliva yang ada di dalam rongga mulut. Hipersalivasi bisa
menjadi terjadi secara konstan atau terputus-putus tergantung pada penyebabnya.
Kondisi ini juga bisa bersifat sementara maupun kronis, sehingga tidak jarang
mengakibatkan kecemasan sosial bagi penderitanya, misalnya tidak percaya diri atau
membuat aktivitas jadi kurang nyaman.

Nafas Sesak/Hyperventilasi sering terjadi pada ibu ibu hamil trimester III hal ini
dapat terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma. Tingkat progesteron
yang meningkat bekerja atas pusat pernafasan secara langsung untuk menurunkan
tingkat C𝑂2 serta meningkatkan tingkat 𝑂2 kegiatan metabolisme yang meningkat
menyebabkan peningkatan tingkat C𝑂2, hyperventilasi akan dapat menurunkan hal
ini.

Chloasma juga dikenal sebagai melasma atau seboroik melanosis adalah istilah
yang digunakan untuk perubahan warna kulit pigmen. Biasanya ini terjadi dalam
coklat kekuniangan patch atau bintik-bintik, yang diintensifkan oleh paparan sinar
matahari. Chloasma terjadi selama kehamilan, dan penggelapan kuliy biasanya terjadi
selama 16 minggu usia kehamilan. Lesi dapat menghilang setelah melahirkan, namun
muncul lagi selama kehamilan berikutnya pada kondisi lain, lesi terkadang tidak dapat
hilang meski bertahun-tahun setelah melahirkan.
Di awal kehamilan, hormon progesteron akan meningkat pesat. Kondisi ini
berdampak pada munculnya sedikit pembengkakan di beberapa bagian tubuh,
termasuk kaki. Pembengkakan karena perubahan hormon kehamilan adalah hal yang
normal terjadi. edema berarti meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler)
dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan
serosa.
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada
rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas.

8
Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan
kering. Jika keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada
petugas kesehatan. Biasanya terjadi pada trimester I dan III.
Ketidaknyamanan ini terjadi pada Trimester kedua dan ketiga. Akibat tekanan
pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian
bawah terhambat dan menyebabkan peningkatn tekanan pembuluh vena, akibatnya
muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah
betis, paha dan vagina. Sehingga dianjurkan untuk jangan berdiri lama, berbaringlah
dengan posisi miring atau duduk dengan kaki ditinggikan. Fisiologi : Sirkulasi darah
selama hamil lebih banyak sehingga tidak teratasi oleh katub yang mengalirkan darah
ke jantung. Akibatnya, pembuluh darah kaki mekar, bahkan sampai menonjol agar
tertampung darah lebih banyak
Saran

4. Bagian Penulis
Diharapkan penulis lebih paham dalam mengerti tentang diagnosis kehamilan.
5. Bagian Pembaca
Agar pembaca memahami setiap detail dari makalah ini. untuk selanjutnya
dapat di manfaatkan bagi diri sendiri maupun orang lain.
5.1

9
DAFTAR PUSTAKA

Rinata, C. &. (2022). Buku Ajar Kehamilan. In Deepublish Publisher.


Yanti, Juli S, D. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan (Teori) Untuk
Mahasiswa S1 Kebidanan. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan (Teori)
Untuk Mahasiswa S1 Kebidanan, Mi, 5–24.
Link diakses pada tanggal 1/4/2024
https://www.alodokter.com/ketahui-berbagai-penyebab-kaki-bengkak-saat-hamil
Link diakses pada tanggal 1/4/2024
https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kehamilan/penyebab-hipersalivasi-saat-hamil-
dan-cara-mengatasinya/
Link diakses pada tanggal 1/4/2024
https://materikuliahkebidanankokom.blogspot.com/2016/04/makalah-
ketidaknyamanan-kehamilan.html

10

Anda mungkin juga menyukai