Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

ASKEP TRIMESTER 2
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan ,Maternitas

Dosen Pengampu : Ns.Marizki Putri,S.Kep,.M.Kep

Disusun oleh :2
Nama :1.Fartiza (22200007)
2.Lilla Sawitri(22200009)
3.Yossiana Dalimunte
(22200013)
4.Wahyunia Indah
(22200023)
5.Tasya Amanda (22200039)
6.Icha Adelia (222000450
Kelas :A1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-
Nya,berupa karunia sehat jasmani dan rohani. Sehingga tugas makalah tentang Keperawatan
Maternitas “Askep Trimester 2” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan terimakasih juga kepada semua pihak
yang turut andil dalam terselesainya makalah ini.Terlepas dari itu semua, kami menyadari
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari teman-teman
dan Dosen Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Ibuk Ns.Marizki Putri,S.Kep,.M.Kep

Akhir kata saya berharap isi dari makalah ini dapat memberikan manfaat daninspirasi
bagi siapa saja yang membacanya, terutama teman-teman Fakultas Kesehatan UM Sumbar.

Bukittinggi, 27 Oktober 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................

C. Tujuan Penulisan ...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................

A. Apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 2 ..................................

B.Apa perubahan fisiologis pada kehamilan trimester 2...................................

C.Apa perubahan sirkulasi pada kehamilan trimester 2 .................................

D. Apa perubahan psikologis pada kehamilan trimester 2 ..............................

EApa perubahan yang terjadi pada janin pda trimester 2 ..............................

F.apa ketidaknyamanan yang dialami ibu kehamilan trimester 2 ..................

G.Apa komplikasi kehamilan trimester 2 .......................................................

H.Bagaimana patofiologi kehamilan trimester 2 ..........................................

I.Bagaimana Asuhan Keperawatan pada kehamilan trimester 2 ...................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

• A. Kesimpulan..................................................................................
• B. Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi pertama sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisk emosional dari ibu serta perubahan
sosial di dalam lingkungan keluarga.Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal
dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang
tidak sesuai dengan yang diharapakan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi
masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah Ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan Ibu hamil normal dan mendeteksi Ibu dengan
kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002).Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah
kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan,
kualitas hidup yang baik” berarti Ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan Ibumengetahui
cara merawat bayi serta dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon ayah ke
dalam program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer, 2001).Pada trimester kedua
pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Dengan rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa untuk
mengetahui keadaan normal dan keluhan hamil muda, pemeriksaan fisik (umum, khusus,
tambahan) sehingga dari pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang kehamilan.
Kesimpulan mungkin normal sehat dan memuaskan, adanya penyakit Ibu, atau adanya
komplikasi kehamilan. Pada periode ini pula dapat dilakukan pengobatan kehamilan berupa
obat simtomatis untuk gejala hamil muda, pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan, dan
pemberian obat penyokong (vitamin, obat khusus), dan vaksinasi tetanus toksoid I. Anjuran
yang diberikan pada masa ini umumnya berkaitan dengan kesehatan dan secara khusus
berkaitan dengan kesimpulan kehamilannya (Manuaba, 1999).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan,
sebagai berikut :
1 Apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 2?
2 Apa perubahan fisiologi pada kehamilan trimester 2?
3 Apa perubahan sirkulasi pada kehamilan trimester 2?
4 Apa perubahan psikologis pada kehamilan trimester 2?
5 Apa perubahan yang terjadi pada janin trimester 2?
6 Apa ketidaknyamanan yang dialami ibu kehamilan trimester 2?
7 Apa komplikasi kehamilan trimester 2?
8 Bagaimana patofisiologi kehamilan trimester 2?
9 Bagaimana asuhan keperawatan pada kehamilan trimester 2?

C. Tujuan
Bertitik tolak dari rumusan masalah diatas, rumusan tujuan yang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1 Untuk mengetahui dengan kehamilan trimester 2.
2 Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan trimester 2.
3 Untuk mengetahui perubahan sirkulasi pada kehamilan trimester 2.
4 Untuk mengetahui perubahan psikologis pada kehamilan trimester 2.
5 Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada janin trimester 2.
6 Untuk mengetahui ketidaknyamanan yang dialami ibu kehamilan trimester 2.
7 Untuk mengetahui komplikasi kehamilan trimester 2.
8 Untuk mengetahui patofisiologi kehamilan trimester 2.
9 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kehamilan trimester 2.

BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian kehamilan trimester 2
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13 sampai dengan
28 atau waktu kehamilan menginjak umur 4 bulan hingga 6 bulan. Memasuki bulan keempat,
perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai bergerak yaitu pada
bulan keempat tepatnya sekitar minggu ke 13. Hal ini terjadi karena hormone pada bayi mulai
aktif sehingga mereka sudah mulai berinteraksi dengan situasi di dalam kandungan.

Berat janin mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastis, yaitu sampai 160 gram dan
panjang sekitar 12 inci. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung,
telinga ataupun mulut. Wajah mulai terbentuk pada janin. Yang paling penting, pada umur lima
bulan bayi akan memiliki lapisan putih yang melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita
kenal dengan ari-ari.

Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan
keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada
trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil
pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan.
Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari
perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan.

Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak
mengancam keselamatan jiawa, namun hal tersebut bisa saja sangat menjenuhkan dan
menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai
macam keluhannya dan membantu mencarikan cara untuk mengatasinya. Maka dari itu
diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester
kedua ini dapat menikmati kehamilannya.

2 Perubahan Fisiologis yang terjadi pada Ibu Hamil Trimester II


Adaptasi fisik yang terjadi pada kehamilan adalah sebagai berikut.Perubahan yang terjadi pada
Sistem Reproduksi

a. Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram mengalami hipertrofi
dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat kehamilan. Perubahan pada
isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak, sehingga pada pemeriksaan dalam
seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus disebut tanda Hegar.
b. Serviks

Terjadi perubahan warna dan konsistensi.


c. Vagina dan vulva
Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan sirkulasi darah karena pengaruh
esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwiks).
d. Ovarium
Terjadi kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
e. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan
ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormone esterogen,
progesterone, somatomammotropin. Pembentukan payudara akan terasa lebih lembut,
kenyal dan berisi, serta jalur-jalur pembuluh darah di sekitar wilayah dada akan lebih
terlihat jelas dari biasanya, hal ini untuk persiapan saat menyusui. Berikut ini fungsi-
fungsi hormone pada payudara:

a) Hormon Esterogen

➢ Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.


➢ Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam, sehingga payudara tampak
makin besar.

b) Hormone Progesteron

➢ Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.


➢ Menambah jumlah sel asinus.

c) Hormon Somatomammotropin

➢ Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin, dan laktoglobulin.


➢ Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

3. Perubahan fisiologi

a. Perubahan Sistem Sirkulas

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut ini.

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan


perkembangan janin dalam rahim.

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.

c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, antara lain sebagai
berikut.
d. Volume darah

Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan
sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada
usia kehamilan 32 minggu. Curah jantung akan bertambah sekitar 30% bertambahnya
hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidap
penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.

e. Sel darah

Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim.
Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada saat kehamilan adalah lebih
besar sekitar dua atau tiga kali lipat dari biasanya.

b. Perubahan Sitem Respirasi

Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena kebutuhan O2
semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu
hamil bernapas lebih dalam sekitar 20% -25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah
karena kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.

c. Perubahan Sistem Pencernaan

Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan antara lain:

➢ Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi 145
mEq/liter karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
➢ Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, serta persiapan laktasi.
➢ Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
➢ Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi, dan air).
➢ Berat badan ibu hamil bertambah.

d. Perubahan Integumen

• Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore


stimulating hormone (MHS), pengaruh lobus hipofisis anterior, dan pengaruh kelenjar
suprsrenalis.

• Perubahan kondisi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya
(pada saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula
sebaliknya.
• Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan hormon.

4. Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II


Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas
dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido ( Pusdiknakes, 2010).

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu
lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum
terlalubesar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti dan mengerti tentang kehamilannya ( Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi, 2011).

Perubahan emosi Bulan ke 4

➢ Tampak egosentris dan sering melamun


➢ Mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan segala sesuatu untuk bayi
yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi kelahiran.
➢ Kelabilan alam perasaan dan emosi
➢ Keasikan dan kelabilan alam perasaan menyusahkan orang-orang disekitarnya;
memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra.
➢ Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi, termasuk mudah tersinggung,
suasana hati yang berubah-ubah, tidak rasional dan cengeng
➢ Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa, menjatuhkan barang-

barang, mengalami kesulitan untuk memudahkan perhatian

Bulan ke 5:

➢ Menerima realita kehamilan


➢ Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang perasaan cepat, marah
dan tersinggung masih muncul

Bulan ke 6:

➢ Perubahan suasana hati mulai berkurang


➢ Perasaan cemas tentang masa depan

5 Perubahan yang terjadi Pada Janin Trimester II


Perubahan janin pada Bumil trimester II

Minggu ke-14

Perkembangan Janin : - Sistem otot semakin kuat.

- Sistem saraf mulai berfungsi.

- Pembuluh darah mulai berkembang

Minggu ke-15

Perkembangan Janin : - Tangan mulai bisa mengepal.

- Berat janin mencapai 200 gr.

- Kaki sudah mulai menendang.

Minggu ke-16

Perkembangan Janin :

sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melaksanakan kontrol,


pembuluh darah berkembang dengan cepat, tangan janin dapat mengenggam, kaki menendang
dengan aktif, semua organ mulai matang dan tumbuh, panjang ubun-ubun bokong telah
mencapai 12 cm, berat janin sekitar, 2 kg, denyut jantung janin dapat didengar dengan doppler,
pankreas telah memproduksi insulin

Minggu ke-18

Perkembangan Janin :

1. Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.

2. Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara kelembaban kulit

Minggu 20

1. Tubuh janin memanjang dengan cepat


2. Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.

3. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk

4. Pertambahan berat mencapai 0,5 Kg

5. Janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang

Minggu 24

1. Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang menigkatkan


aktifitasnya

2. Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis

3. Susunan saraf pusat, kardiovaskuler, dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan
diantara ketiganya belum dapat berkoordinasi baik sehingga jika janin lahir pada periode ini,
janin tidak akan dapat bertahan hidup.

6 Ketidaknyamanan Ibu Hamil pada Trimester II


Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28. Trimester kedua
mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan. Ketidaknyamanan yang
biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh
kembali nafsu makan dan kekuatan.

1. Gangguan Mayor/Minor

a. Sembelit

Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan BAB menjadi
keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air besar mungkin akan mengalami perubahan selama
kehamilan. Banyak wanita yang mengalami sembelit, sering disertai dengan kebiasaan buang
air besar tak teratur dan wasir. Masalah ini biasanya merupakan akibat dari perlambatan dalam
gerakan makanan melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi sebagai
suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.

Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan dan berolahragalah secara teratur. Obat pencahar
yang lebih keras harus dihindari.

b. Wasir

Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh darah disekitar


lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB
yang keras dan alot meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang
perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan feses.Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit
dan berdiri terlalu lama. Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan
kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:

a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul ditinggikan.

b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokka

(posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.

c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan

minum banyak cairan

d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.

e. Pada saat bekerja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk

melepas sepatu dan meninggikan kaki.

f. Jangan duduk untuk waktu yang lama.

c. Varises

Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran pembuluh darah yang
dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang
dapat menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises biasanya terjadi pada
tungkai tetapi juga mungkin tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan
perubahan dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin memburuk.
Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman.
Gejalanya bervariasi, sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu kebiruan
pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises tampak
sebagai benjolan yang mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan
lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang lama.Cara mengatasi dan
pencegahan varises selama kehamilan:

a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau perubahan posisi.

b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-mutar pergelangan


kaki.

c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga membantu.

d. Berbaringlah miring ke kiri untuk meningkatkan aliran darah.

e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.

f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan normal


(antara 12,5- 17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal).

g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat atau penyangga.

h. Kenakan celana dalam yang longgar.

i. Gunakan sepatu yang datar

.j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.

k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki dengan perlahan

setiap beberapa menit.

d. Gusi berdarah

Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosok gigi dapat menimbulkan
cedera dan mengeluarkan darah. Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara
rutin pijatlah dengan lembut gusi anda.

e. Sariawan

Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi yang dicirikan oleh
keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi
dapat terasa sakit. Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap
kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan
cermat untuk menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat
menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.

d. Sulit tidur (insomnia)

Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia.
Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama
kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia
melalui pengaturan waktu bias efektif bias tidak.Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat
beberapa hal yangdapat dilakukan:

a. Mandi air hangat.

b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur.

c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.

d. Ambil posisi relaksasi.

e. Gunakan teknik relaksasi progresif.

e. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin banyak mengeluarkan
keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin
perubahan hormonal, aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang
meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang meningkat; keringat pada telapak tangan
karena aktivitas hormone adrekortisol dan kelenjar sebasea. Seringnya berkeringat pada
kehamilan dapat diatasi dengan:

a. Pakaian longgar dan titpis.

b. Banyak minum.

c. Mandi secara teratur.

f. Anemia

Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam darah. Ptotein ini
membawa oksigen persyaratan vital untuk melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan
orang. Level normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm menjadikan
seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah lelah, tampak pucat dan sulit bernapas
terjadi bahkan dalam aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang
lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit. Untuk mengobati dan
mencegah anemia, makanlah makanan bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun,
kacang-kacangan, daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan
penyebab paling umum anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan
kalsium sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur.

7 Komplikasi pada Trimester ke II


a. Hiperemesis Gravidium

Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan muntah sudah
berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih terjadi,
berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan. Hiperemesis gravidium pada trimester 2
dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan
mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi ini
terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.

b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang gusi.
Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron yang
mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi
bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga
mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.

c. Diabetes Gestasional

Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar, haus,
sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda itu,
segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah
satu tandanya.

d. Tekanan Darah Tinggi

Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini wajib
diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
8 Patofisiologi

WOC Terlampir

Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka
bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang.
Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani
ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan
berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada
pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga
sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang
matang, maka terjadilah pembuahan.

Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel
telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasaan bagian luarnya.Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITISPADA IBU HAMIL
TRIMESTER II

1 Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester II

Pengkajian Umum

Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien

Jam :

No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu
ruangan.

a. Data Subyektif

1) Biodata

a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya
kekeliruan.

b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan normal terjadi

pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.

c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap

kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan

memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan cara

pendekatan serta pemberian asuhan.

f. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam


memberikan asuhan.
g. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien
dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
h. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola
kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.

i.Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan

cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.

2) Alasan Datang

Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.


3) Keluhan Utama

Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan yang
disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.

4) Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu
pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker

ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.

5) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing
manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.

6) Riwayat Kesehatan Keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:

a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular


seperti TBC, hepatitis.

b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan


darah, jiwa, asma.

c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil


kembaradalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas.

Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265).

7) Riwayat Haid

Ditanyakan mengenai :

a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas
yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap sebagai
siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari.
Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari.

c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.

d) Keluhan yang dirasakan.

e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.

8) Riwayat Perkawinan

Ditanyakan tentang :

Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah

a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup pertumbuhannya
sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.

b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa, pre-
eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu

Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah
ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau
keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.

10) Riwayat Kehamilan Sekarang

a) Berapa kali periksa dan dimana

Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan
28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap
minggu.

b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada
primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.

c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.

d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4


minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau
pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu
hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal
sebanyak 90 tablet selama kehamilan.

f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan,


memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.

11) Riwayat KB

Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak,
setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.

12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari

a) Nutrisi

Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D,
vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat
arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan
yang berlebihan.

b) Eliminasi

Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal ini dipengaruhi oleh
uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga
mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan
hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan
ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.

c) Istirahat

Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur
siang Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang
teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin

d) Aktivitas

Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu
kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan
menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor bolehditeruskan.
Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin
dalam kandungannya (Christina, 2000:163).

e) Personal Higiene

(1) Rambut harus sering dicuci.

(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.

(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas, sebagai
persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi.

(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB harus
selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.

(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman
penyakit.

(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya membersihkan kulit
tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.

"(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore,
lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.

13) Riwayat Psikososial dan Budaya

Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan
suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul,
kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.

14) Pola Spiritual

Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.

- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.

- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang
dari 145 cm kemungkinan panggul sempit

- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil

dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat badan.

- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III pertambahan

berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan pertambahan BB yang

normal sekitar 9-13,5 kg

- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat

untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk

melahirkan BBLR

- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan leher

1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi

2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan distribusi merata

3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan tidak pucat

4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus

5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis,

gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.

6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kalenjar limfe

dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

b. Payudara

1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,

puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling

2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe, colostrum

3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan pembesaran

uterus sesuai dengan umur kehamilan.

b) Palpasi

Leopold I :

(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha

(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien

(3) Rahim dibawah ke tengah

(4) Tinggi fundus uteri ditentukan

(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan
satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping

(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

(3) Tentukan letak punggung anak

(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana


letaknya bagian-bagian kecil).Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus

Leopold III :

(1) Dipergunakan satu tangan saja

(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya

(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini
sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan

pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.

(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.

(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan

(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)

(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan bagian yang
terendah danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam ronggapanggul.

4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)

5) Pemeriksaan Khusus

Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan

berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.

USG : Untuk menentukan letak placenta.

6) Pemeriksaan Laboratorium

Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien lemahserta

pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.

Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan

2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester


II

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat

ekspansi paru

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan postur tubuh (lordosis)

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik


4. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)

5. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal

6. Pola seksual tidak efektif berhubungan dengan hambatan hubungan dengan pasangan

7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

8. Risiko jatuh berhubungan dengan anemia

9. Risiko cedera pada ibu berhubungan dengan perubahan postur tubuh"


BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah saat
ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa
tidak nyaman karena kehamilannya. Walaupun demikian diperlukan asuhan keperawatan
secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan kehamilannya
untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

B.Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat pada ibu hamil
trimester kedua.

2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-


tanda bahaya yang dapat menganggu ibu hamil pada trimester kedua..
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, M Gloria (ed), dll. 2013. NANDA NIC NOC Edisi 5. Elvesier

Herdman, T. Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan Edisi 10. EGC

Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.

Jakarta : Salemba Merdeka

Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. PPNI

Anda mungkin juga menyukai