ANTENATAL CARE
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ANC ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ……………………………………………………….….1
1.2. Rumusan masalah ………………………………………………………..2
1.3. Tujuan ………………………………………………………………3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang.
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan
yang sehat. Dapat di katakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yag wajib
dilakukan oleh ibu hamil. Pada usia kehamilan trimester III ibu hamil dianjurkan
untuk memeriksakan kehamilanya 2 minggu sekali pada usia 7 – 8 bulan dan
seminggu sekali saat memasuki usia kehamilan 9 bulan (Nurul-jannah,
2012).Kehamilan Trimester III sering kali disebut periode menunggu dan waspada
karena ibu sudah merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan mulai khawatir
dengan diri dan bayinya pada saat melahirkan. Pada saat itu juga merupakan saat
persiapan aktif untuk menunggu kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Sofie R.
2008).
Memiliki keturunan merupakan dambaan bagi pasangan yang menikah.
Kebahagiaan itu pula sangat dirasakan bagi seorang wanita saat pertama kali
mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Kehamilan terjadi karena pertemuan sel
sperma dengan sel telur di tuba pallopi kemudian bernidasi kedalam endometrium
dan berkembang menjadi janin.
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan – perubahan baik fisiologis
maupun psikologis,sesuai dengan usia kehamilannya. Perubahan-perubahan ini
sangat penting diketahui bagi calon ibu maupun calon ayah. Perubahan fisiologis
pada tubuh wanita hamil diantaranya :
Rahim membesar akibat hipertropi dan hiperflasi otot polos rahim,serabut-
serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran
pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
Berat uterus naik dari 30 gram pada akhir kehamilan. Pada bulan-bulan pertama
kehamilan ,bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk
bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Posisi rahim pada permulaan kehamilan
yaitu letak antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada
1
dalam rongga pelvis setelah itu mulai memasuki rongga perut dan jika pada akhir
kehamilan pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada sistem vaskularisasi
dirahim, arteri uterine dan arteri ovarika bertambah pada ukuran panjang dan
diameternya. Pada pembuluh darah vena pun mengembang dan bertambah. Pada
ovarium, ovulasi terhenti dan masih terdapat corpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
Pada vagina dan vulva, karena pengaruh estrogen yang mengakibatkan
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan ( tanda
chadwick ). Pada dinding perut terjadi pembesaran sehingga menyebabkan robeknya
serabut elastic dibawah kulit dan menimbulkan striae gravidarum. Pada kulit terjadi
hiperpigmentasi yaitu muka, payudara, perut dan vulva.
Pada serviks uteri, serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus, karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah.
Secara umum, komplikasi kehamilan merupakan salah satu penyebab masih
tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini, yaitu perdarahan
sebanyak 28% dan keracunan kehamilan (eklampsi) sebanyak 24%. Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan merupakan suatu pertanda telah terjadinya masalah yang
serius pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya, hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang bahaya kehamilan ( LINA, 2018)
2
1.2.4 Bagaimana discharge planning pada kehamilan trimester III?
1.2.5 Bagaimana asuhan keperawatan pada kehamilan trimester III ?
3.1 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mampu mengetahui asuhan keperawatan antenatal care pada kehamilan
trimester III
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
4
8. Untuk suaminya biasanya merasa takut melukai janin saat melakukan
hubungan sekual. Suami juga mulai takut dan membayangkan tentang apa
yang akan terjadi dengan pasangannya dan janinnya yang belum lahir
selama persalinan dan kelahiran nantinya.
1.3.2 Perubahan Fisiologis pada Trimester III
1. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan Anda yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
2. Konstipasi/Sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
3. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran
darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil
akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan
rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi
perut dan dada).
4. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
5. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises.
6. Kontraksi perut
5
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
7. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
8. Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau
karena kekurangan kalsium (Suririnah, 2008)
1. Rumus naegele
Digunakan untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL atau EDC =expected
date of confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus
28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke-14 HPL = hari +7 bulan – 3 hari
+ 1 dari HPM (hari=tanggal)
2. Berdasarkan TFU
TFU biasanya dihitung dari suatu titik tertentu yaitu tepi atas simpisis pubis
umbilicus prosesus xipoideus, berdasarkan palpasi abdominal
Rumus Bartholomew
Antara simfisi pubis dan pusat dibagi kedalam 4 bagian yang sama
sehingga tiap bagian menunjukan penambahan 1 bulan pada saat
fundus uteri teraba tepat di simfisis umur kehamilan adalah 2 bulan
( 8 minggu).Antara pusat sampai prosesus xipoideus juga dibagi
kedalam 4 bagian dan tiap bagian menunjukan kenaikan 1 bulan.
Perlu di perhatikan bahwa bulan ke-10 (40 minggu) tinggi fundus
6
kurang lebih = bulan ke-8 (32 minggu) sebab pada saat itu kepala
sudah masuk panggul
Rumus mc. Donald
Fundus uteri diukur dengan pita tinggi fundus dikalikan 2 dan
dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetric dan
bila dikalikan 8 kemudian dibagi 7 makan akan memberikan umur
kehamilan dalam minggu pemeriksaan. pada minggu ke-36
primigravida perlu dilakukan untuk menilai masuknya kepala
kedalam panggul. Alasan dilakukannya pemeriksaan pada umur
kehamilan ini karena pada usia 36 minggu relaksasi banguna-
bangunan / ligamentum dalam pelvis telah optimal sehingga
kurang memberi rasa sakit. Ukuran pelvis, keseimbangan kepala
panggul harus dinilai betul pada saat pemeriksaan ini, demikian
penilaian tentang serviks.Pada umumnya kenaikan berat badan
selama kehamilan sekurang-kurangnya 9 kg dengan penilaian
pertumbuhan berat badan dari :
Janin = 3.5 kg
Plasenta = 0.5 kg
Amnion = 1 kg
Uterus = 1 kg
Darah = 2 kg
Mamma = 1 kg
Kenaikan BB s/d 14 kg masih dalam batas-batas normal dan ideal
untuk pertumbuhan janin, sedangkan jika lebih dari 14 kg biasanya
disertai dengan morbiditas itu yang meningkat. Kenaikan tersebut
hanya sebagai patokan karena ada pariasi diantara ibu. Kenaikan
berat badan ibu dengan ibu dengan BMI tinngi biasanya lebih
rendah dibandingkan ibu dengan BMI rendah
7
Minggu Kg
6 0.2
8 0.5
10 0.8
12 1.1
14 1.7
16 2.4
18 3.1
20 3.9
22 4.7
24 5.5
26 6.2
28 7
30 7.7
32 8.4
34 9.1
36 9.8
38 10.4
3. Quickening
(persepsi gerakan janin pertama)Gerakan janin pertama dirasakan pada umur
kehamilan 18 minggu (primigravida) atau 16 minggu (multigravida)
4. USG
Penentuan umur kehamilan dengan usg dengan menggunakan 3 cara yaitu
:Dengan mengukur diameter kantong kehamilan ( GS = gestasional sac) untuk
kehamilan 6 – 12 mingguDengan mengukur jarak kepala sampai bokong (
CRL = crown rump length) untuk kehamilan 7-18 mingguDengan mengukur
diameter biparietal ( BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.
8
Pada umumnya kunjungan dijadwalkan tiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 minggu. Selanjutnya, tiap 2 minggu samapai umur kehamilan
36 minggu dan sehingga tiap minggu sampai bersalin. Jadwwal ini di tidaklah
kaku dan penelitian di Indonesia ( BKS penpin, badan keja sama penelitian
fertilitas Indonesia) menunjukan bahwa ANC memberikan pregnansi outcome
yang baik.
1. Kondisi ibu
a. Tekanan darah
b. Berat badan
c. Gejala atau tanda-tanda seoperti sakit kepala, perubahan visus, sakit
abdomen, naosea, muntah, pendarahan, dysuria, air ketuban yang
merembes, dan lain-lain
d. Tinggi fundus
e. Keadaan serviks (posisi, konsistensi, pendarahan, pembukaan terutama
pada kehamilan lanjut.
2. Kondisi janin
a. DJJ
b. Ukuran janin ( TBJ, taksiran berat badan janin)
c. Letak dan presentasi, engagement ( masuk kepala)
d. Aktivitas
e. Kembar atau tunggaln
3. Labolatorium
a. Haemoglobin, Hematokrit
b. STS pada trimester III diulang
c. Kultur untuk gonokokus
9
d. Protein dalam urine, bila diperlukan.
TFU juga dapat dipakai untuk memperkirakan berat janin. Taksiran ini
hanya berlaku untuk janin presentasi kepala rumusnya adalah
(Tinggi fundus dalam cm-n) x 155 = berat (gram)
Bila kepala diatas atau pada spina isckiadika maka n = 12
Bila kepala dibawah spina isckiadika maka n = 11.
10
BAB III
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama : Ny.L
Umur : 24tn
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat :
No CM :
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
Sumber informasi :
2. Identitas penanggung jawab pasien
Nama :
Umur :
Agama :
Status :
Pendidikan :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Hubungan dengan pasien :
11
3.1.2 Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri daerah vagina terasa menonjol
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 08 september 2018 klien ke pusksmas dan saatdikaji klien
mengeluh nyeri, nyeri pinggang, pegal dan sering kencing.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan
yang berat maupun menular.
3.1.3 Riwayat Keperawatan Prenatal
GPA : G3P1,+1A1
3.1.4 Riwayat penggunaan kontrasepsi
Jenis :
Mulai menggunakan :
Terakhir menggunakan :
Keluhan :
12
Usia pernikahan :
Lama pernikahan :
3.1.7 Riwayat kehamilan sekarang
- usia kehamilan : 35- 36 minggu
- Test kehamilan : + hamil
- Taksiran persalinan : 27 september 2018
- Keluhan atau masalah : nyeri daerah vagina terasa menonjol,
sering BAK
- Mulai pergerakan anak : +
- Pemakaian obat-obatatan :. -
- Kebiasaan (merokok/minum alkohol) : -
- Pemeriksaan kehamilan (ANC) :
- Keikutsertaan pada kelas persalinan :-
- Imunisasi :-
13
- P = 89 x / m
- R = 20 x / m
- S = 36.5 ˚c
- BB sebelum hamil :51 kg
- BB sekarang :57 kg
- TB : 156 cm
3. Rambut dan kulit kepala
Bentuk simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, tidak ada benjolan, tidak
ada keluhan.
4. Wajah
Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak sembab, terdapat cloasoma gravidarum .
5. Mata
Conjungtiva anemis, sclera an-ikterik, pungsi penglihatan klien baik terbukti klien
dapat membaca papan nama yang mengkaji dalam jarak ± 30 cm.
6. Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung (-), fungsi penciuman
baik terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih.
7. Mulut
Kedaan gigi bersih, tidak nampakadanya caries gigi dan tidak ada stomatitis
8. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada
peningkatan tyroid.
9. Dada
Bentuk simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi maupun
wheezing, mamae simetris tidak ada benjolan, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, dan payudara teraba lembek.
10. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, bentuk abdomen simetris, lingkar perut 92 cm
Pemriksaan leopold
14
- TFU = 30 cm
- DJJ = 145 x / menit
- Ballotemen
Pada fundus teraba bokong
- Letak janin
Bagian kanan teraba keras memanjang yang berarti punggung. Bagian kiri
teraba bagian-bagia kecil yang berarti ekstermitas.
- Presentasi
Bagian terbawah janin teraba kepala, bulat, dan sudah masuk pintu atas
panggul (PAP)
- Masuknya presentasi
Pada leopold IV sudah masuk ¼ PAP ( pintu Atas Panggul )
- Linea dan striae gravidarum
Ada linea nigra, dan striae gravidarum
- Pergerakan janin : Tidak terkaji
- HIS : Tidak terkaji
11. Genetalia
- Perineum
Bagian perineum tampak kotor, terdapat keputihan berwarna putih, namun tidak
berbau
- Flour albus : tidak ada
- Perdarahan : Tidak ada
- Kebersihan : tampak kotor
- Keluhan : klien mengatakan padabagian vagina terasa menonjol
dan kadang-kadang nyeri
12. Ekstremitas
- Ektremitas atas
- Ekstremitas bawah
Tidak terdapat edema, terdapat parises, reflek patela (+)
15
3.3 Pola aktivitas sehari-hari
1. Pemeliharan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien kurang memperhatikan personal hygiene dirinya, terdapat daerah
perinium yang kotor,
susu buah
cemilan
3. Pola eliminasi
16
Frekuensi 2-3 kali/hari 5-6 kali/hari
17
6. Aspek psikologis
a. Persepsi klien terhadap kehamilan
Klien merasa takut dan khawatir akan kelahirannya tidak lancar dan takut
anaknya terjadi apa-apa.
b. Persepsi keluarga terhadap kehamilan.
Keluarga klien merasa takut dan khawatir terhadap persalinan klien tidak
lancar dan takut anaknya klien terjadi apa-apa.
c. Konsep diri
Klien berharap persalinannya lancar dan keadaan bayinya baik-baik saja
7. Aspek sosial
Hubungan klien dengan lingkungan rumahnya dan rumah sakit baik. Klien
kooperatif dengan petugas kesehatan rumah sakit.
8. Aspek spiritual
Klien beragama islam. Klien menjalankan ibadah selama berada di rumah
sakit.klien juga selalu berdoa agar proses persalinannya kelak dapat dilalui
dengan baik
9. Pengetahuan klien dan keluarga tentang :
a. Perawatan payudara
Klien dan keluarga klien mengatakan belum mendapatkan pengetahuan
tentang perawatan payudara di rumah praktek bidan (BPS) maupun
posyandu.
b. Perawatan kehamilan
Klien dan keluarga klien mengatakan belum mendapatkan pengetahuan
tentang perawatan kehamilan di rumah praktek bidan (BPS) maupun
posyandu.
c. KB
Klien dan keluarga klien mengatakan belum mengetahui macam-macam alat
kontrasepsi (KB)
d. Persiapan persalinan
18
Klien dan kelurga klien belum memahami tanda-tanda persalinan dan apa
saja yang harus di persiapkan untuk keperluan ibu dan bayi saat melahirkan
sudah masuk ¼
BJJ 145 x/menit
Konjungtiva klien
terlihat anemis
2 Data subjektif: Adanya Gangguan
19
Klien mengatakan tekananuterus dari eliminasi urine
sering BAK janin
Sering BAK
20
3. Ansitaberhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang persiapan
persalinan
21
Kualitas tidur dan istrirahat klien
adekuat Bantu klien untuk mengenal
Status kenyamanan meningkat situasi yang menimbulakn
Dapat mengontrol ketakutan kenyemasan
Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
3 Gangguan Urinary elimination Urinary retention care:
eliminasi urin Urinary continuence Lakukan penilaian kemih
berhubungan Criteria hasil: yang komprehensif
dengan Kandung kemih kosong Anjurkan keluarga atau klien
pembesaran uterus secara penuh untuk merekam output urin
Tidak ada residu urin Pantau asupan dan keluaran
>100-200 cc Membantu dengan toilet
Intake cairan dalam secara berkala
rentang normal
Bebas ISK
Tidak ada spasme bleeder
3.8 Implementasi
Implementasi Keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan
3.10 Evaluasi
1. Pasien mampu mengatasi nyeri dengan baik
2. Ketidak nyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
3. Pasein dapat mengidentifikasikan perawtan diri dengan tepat
4. Pasien memahami perawatan tentang kehamilan
22
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
1. Kondisi ibu
2. Kondisi janin
3. Laboratorium
4.2 SARAN
Agar dapat mengaplikasikan teori pemeriksaan ANC ( antenatal care ) dalam
praktek
keperawatan sehari hari.
D̀AFTAR PUSTAKA
Siswosudarmo,dr.(2008),”obstetri fisiologi”
http://dedeyiyinzulhijjah.blogspot.co.id/2012/06/makalah-asuhana-antenatal-
kebidanan.html