Disusun Oleh
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
B. Nosebleeds (Epistaxis).........................................................................................11
C. Perspiration Increation..........................................................................................13
D. Pica.......................................................................................................................17
E. Herpes Saliva........................................................................................................19
A. Kesimpulan...........................................................................................................21
B. Saran.....................................................................................................................22
ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Alita, 2020).
1
2
perut, akan timbul rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun
bahkan dialami sendiri oleh ibu hamil, tetapi mungkin sebagian dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Mual atau nausea adalah perasaan ingin muntah, biasanya mendahului atau
kumpulan dari gangguan cerna atau gangguan sistem saraf pusat. Muntah atau
semua isi lambung dari mulut. Muntah dapat menimbulkan berbagai akibat yang
(masuknya makanan didalam lambung). Muntah adalah proses refleks yang sangat
berkoordinasi yang mungkin didahului oleh peningkatan air liur dan dimulai
Muntah (emesis / vomiting) adalah suatu gerakan ekspulsi yang kuat dari isi
lambung dan gastrointestinal melalui mulut. Muntah merupakan hasil dari sebuah
refleks yang kompleks dan kombinasi dari sistem saraf otonom (simpatis dan
parasimpatis) dan sistem saraf motorik dengan eferen berasal dari pusat muntah
yang diteruskan ke nervus vagus dan neuron motorik yang mempersarafi otot-
otot intraabdominal. Proses muntah dimulai dengan inspirasi dalam dan terjadi
gerakan retroperistaltik yang mendorong isi usus kecil ke bagian atas ke dalam
gaster dan terjadi peningkatan salivasi. Glottis menutup untuk memproteksi jalan
6
7
nafas, terjadi tahan nafas serta sfinkter gaster dan esophagus akan berelaksasi.
Otot-otot dinding abdomen dan toraks berkontraksi dan diafragma akan turun
dengan cepat sehingga meningkatkan tekanan intraabdominal serta isi gaster akan
diejeksikan ke dalam esophagus dan akhirnya keluar melalui mulut (Tiran, 2019).
Muntah dimulai dengan penurunan diafragma yang hebat dan kontraksi pada
secara aktif mendesak isi lambung ke esofagus. Proses ini dikoordinasi oleh pusat
muntah di dalam medula yang dipengaruhi oleh inervasi serabut aferen dan secara
tidak langsung daerah kemoreseptor dan pusat-pusat sistem saraf pusat (SSP)
Proses muntah dapat terjadi melalui tiga tahapan, walaupun demikian muntah
dapat terjadi langsung dan tidak langsung dalam bentuk ekspulasi. Tahapan
a. Nausea
Tahap ini akan disertai dengan keringat dingin, salivasi, pucat, takikardi,
napas dalam, pilorus membuka, kontraksi duodenum (jejenum), dan saat ini
bisa terjadi regurtasi dari usus halus ke lambung. Secara klinis terlihat pucat,
berkeringat dingin. Akan tetapi hal ini harus dibedakan dengan gejala klinis
dehidrasi yang muncul akibat muntah berulang tanpa pemasukan yang cukup
b. Retching
membuka akan tetapi bagian atas masih menutup, dan inspirasi dalam dengan
kontraksi diafragma di ikuti dengan relaksasi otot dinding perut dan lambung,
c. Ekspulasi
Tahap ini dicirikan oleh inspirasi dalam dengan kontraksi diafragma, otot
dinding perut berkontraksi, kontraksi otot faring menutup glotis dan nares
membuka.
Penatalaksaan atau penanganan mual dan muntah dapat dibagi menjadi dua
yaitu terapi farmakologi dengan obat antiemetik dan non farmakologi (Utomo,
a. Terapi Farmakologi
Menurut Qudsi dan Jatmiko (2015) obat antiemetik yang dapat digunakan
akibat sitotoksik yang tidak berespon dengan obat yang lain. Contoh
Menurut Islam dan Jain (2017) teknik non farmakologi yang memiliki
B. Nosebleeds (Epistaxis)
1. Defenisi
Kondisi ini bisa tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi gejala dari suatu
a. Epistaksis anterior
mengalami mimisan anterior jika mimisan hanya terjadi pada satu lubang
hidung saja.
11
b. Epistaksis posterior
Mimisan lebih rentan terjadi pada ibu hamil pengidap pilek, sinus, atau alergi.
Pemicu lainnya adalah cuaca dingin yang bikin selaput hidup mengering dan
darah yang dialami saat hamil. Selain itu, dua kondisi ini memicu terjadinya
meningkat dan menambah tekanan pembuluh darah halus. Saluran hidung dan
saluran napas membengkak, lalu pembuluh darah menjadi lebih rentan pecah
Tingginya kadar hormon estrogen dan progesteron pada selaput bagian dalam
hidung ibu hamil. Kondisi ini membuat selaput lendir membengkak dan
Hal pertama yang perlu dilakukan saat mimisan terjadi adalah bersikap tenang.
Setelah itu, segera lakukan hal di bawah ini sebagai tindakan penanganan pertama,
yaitu:
Duduk tegak dan tundukkan kepala. Hindari posisi tidur atau menengadahkan
kepala ke atas karena hal itu membuat darah menetes ke bawah bagian
Cubit bagian tengah atas lubang hidung dengan ibu jari dan telunjuk, lalu tahan
selama 10 menit. Jika mimisan masih terjadi setelahnya, tutup lagi lubang
upaya ini dilakukan. Cara lainnya adalah kompres hidung dengan es selama
beberapa waktu.
melakukan aktivitas berat, tidur telentang, dan mengorek hidung terlalu dalam.
Hindari pula minum alkohol atau minuman panas karena bisa melebarkan
C. Perspiration Increation
Keringat berlebih merupakan salah satu kondisi yang kerap dikeluhkan oleh
sebagian besar ibu hamil. Keringat bahkan dapat muncul meski bumil tidak banyak
Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa ibu hamil banyak berkeringat:
Saat hamil, volume darah akan meningkat hingga sekitar 40% atau lebih.
Peningkatan jumlah darah ini terjadi karena tubuh Bumil berusaha untuk
Terpompanya darah dalam jumlah banyak ke seluruh tubuh ini, bisa membuat
Setiap ibu hamil rata-rata mengalami peningkatan berat badan sekitar 11–15
kg. Beban ekstra tersebut membuat tubuh Bumil berkeringat lebih banyak,
3. Perubahan hormon
Merasa kepanasan, terutama pada malam hari, merupakan hal yang normal
dialami ibu hamil. Namun, Bumil dapat melakukan beberapa tips berikut ini agar
atau linen. Bahan pakaian ini dapat menyerap keringat dengan baik dan
membuat tubuh Bumil terasa lebih sejuk. Selain itu, Bumil juga disarankan
untuk memilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu sempit. Hindari pula
ruangan lebih sejuk. Hindari berada di luar ruangan terlalu lama saat hari terasa
panas. Meski demikian, Bumil juga tetap perlu aktif bergerak dan berolahraga
agar tetap sehat. Untuk membantu menyejukkan tubuh, Bumil bisa memilih
menyejukkan badan. Faktanya, hal tersebut tidaklah benar. Mandi air dingin
15
justru membuat tubuh tetap kepanasan dan banyak berkeringat. Jika ingin
membuat tubuh terasa sejuk, Bumil dapat mandi dengan air biasa atau air yang
suhunya hangat.
Bawalah selalu handuk kecil atau tisu basah setiap beraktivitas atau
bahkan saat tidur. Dengan demikian, Bumil bisa langsung mengelap keringat
meningkatkan suhu tubuh dan produksi keringat, seperti makanan pedas serta
minuman yang mengandung kafein dan alkohol. Untuk membuat tubuh Bumil
tetap sejuk, cobalah untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang banyak
tubuh, Bumil perlu cukup minum air putih. Bumil disarankan untuk minum
minimal 8 gelas air putih sehari. Bumil juga perlu perbanyak minum air putih
ketika banyak berkeringat agar cairan tubuh yang hilang lewat keringat segera
tergantikan. Hal ini penting dilakukan agar Bumil tidak mengalami dehidrasi.
Banyak berkeringat saat hamil merupakan kondisi yang normal terjadi pada ibu
16
berkeringat saat hamil juga disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti
D. Pica
Sindrom pica adalah kelainan pada seseorang yang ngidam benda-benda selain
makanan (tidak lazim dimakan). Hal ini biasa dikaitkan dengan gangguan pola
Ngidam yang tidak lazim ini dapat terjadi pada ibu hamil, meski anak-anak juga
1. Es batu
2. Tanah liat
3. Pasir
4. Rambut
5. Sabun mandi
6. Uang koin
7. Beras, dll
1. Penyintas autisme
2. Wanita hamil
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengidap
Memakan benda yang tidak lazim dapat membahayakan janin, Ma. Selain itu, Mama
2. Mengalihkan Perhatian
Jika Mama mengalami gejala sindrom ini, hal yang perlu Mama lakukan adalah
mencari makanan dengan tekstur yang mirip untuk dimakan. Selain itu, Mama
Selama hamil, konsumsi makanan yang mengandung zat besi sangat penting untuk
diri Mama dan janin. Mama dapat mengonsumsi daging sapi tanpa lemak, ikan
salmon, ayam, brokoli, bayam, dan sayuran hijau sumber zat besi lainnya.
Mama dapat mencegah terjadinya sindrom pica dengan menghindari produk yang
lainnya. Gunakan produk dengan kandungan yang aman, halal, dan natural
E. Herpes Saliva
Penyakit herpes pada ibu hamil adalah salah satu masalah kehamilan yang perlu
diwaspadai Penyakit ini sangat menular dan rentan menyebar dari ibu hamil kepada
infeksi herpes pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir
prematur.
Gejala herpes pada ibu hamil umumnya muncul selang dua sampai 10 hari
setelah virus herpes simpleks (HSV) menginfeksi tubuh. Banyak ibu hamil yang
tidak menyadari dirinya terinfeksi virus herpes. Ada yang mengira herpes mirip
jerawat atau ruam biasa. Tapi ada juga yang merasakan gejala herpes seperti flu dan
• Badan
• menggigil
• Kelelahan
• Demam
• Sakit Kepala
• Pegal
• Muncul luka lepuh berupa luka kecil berisi cairan dan terasa nyeri
Serangan herpes pada ibu hamil dapat berlangsung selama dua sampai empat
minggu. Dalam rentang waktu itu, penyakit masih menular. Seminggu setelah itu,
penyakit biasanya sudah tidak parah dan gejalanya tidak terlalu menyakitkan karena
Herpes adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh satu dari dua jenis
virus herpes simpleks (HSV). Virus penyebab herpes pada ibu hamil yakni:
Kedua jenis virus ini menular lewat kontak dari kulit ke kulit. Penularannya
terkadang samar karena luka atau lecet herpes sangat kecil dan tak terlihat.
Ibu hamil dengan herpes perlu intens berkonsultasi dengan dokter agar kehamilan
dan persalinannya lancar. Melansir Pregnancy Birth Baby, cara mengobati herpes
pada ibu hamil biasanya oleh dokter diresepkan obat antivirus khusus yang aman
untuk wanita yang sedang mengandung. Ibu hamil tidak boleh sembarangan
mengonsumsi obat ini tanpa petunjuk dari dokter. Selain itu, dokter biasanya
menyarankan persalinan dengan operasi caesar untuk kasus herpes pada ibu hamil
yang menyerang area kelamin. Operasi ini dapat mencegah berpindahnya virus dari
A. Kesimpulan
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. Kehamilan
merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan berbagai perubahan
dan menyebabkan rasa tidak nyaman, hal ini merupakan kondisi yang normal pada
wanita hamil. Beberapa ibu biasanya mengeluh hal-hal yang membuat kehamilannya
tidak nyaman dan kadang menyulitkan ibu. Kehamilan bisa menjadi sesuatu keadaan
yang dapat menimbulkan stress akibat berbagai perubahan fisik selama kehamilan.
Ibu hamil harus menyiapkan diri untuk memberi perawatan secara focus untuk
tubuhnya serta tanggung jawab kepada bayinya. Seiring kemajuan kehamilan ibu
hamil semakin terbuka tentang kondisi fisik yang dialami selama kehamilan.
karena banyak para bidan, dokter dan tim medis lainnya yang dapat membantu dan
B. Saran
kesehatan bagi pasangan pranikah agar lebih mengerti kesehatan dan bila ada
21
DAFTAR PUSTAKA
Benson RC, Pernoll ML. Obstetri & ginekologi. ed. Jakarta: EGC; 2018. 143.
Tsai SYT, Lin JW, Kuo LT, Thomas KA. Dally sleep and fatique in the third trimester
of pregnancy 2017; 35
Benson RC, Pernoll ML. Obstetri & ginekologi. ed. Jakarta: EGC; 2021. 140.
Fonseca TMVD, Cesar JA, Sassi RAM, Schimdl EB. Obstet gynecol. Pathological
dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mimisan-kapan-berbahaya
22