Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“DISTOSIA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah maternitas ll

Dosen Pengampu : Ibu Dedeh Sri r, S.Pd., S.Kep., Ners., MAN

Disusun Oleh :

1. Ira Arifah C.0105.21.067


2. Melani Michael Dewi C.0105.21.075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Distosia”
yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas ll. Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar.
Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak dan
jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan pengetahuan yang
luas dan menguasai teknologi, makalah ini dibuat oleh penulis untuk membantu
memahami materi tersebut. Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam
segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses
pencapaian yang telah direncanakan.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang dada
sebagai wujud koreksi atas diri tim penyusun yang masih belajar. Akhirul kata semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

Penyusun

Cimahi, 28 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Kurang Kalori Protein.......................................................................4
B. Etiologi................................................................................................................5
C. Tanda dan Gejala.................................................................................................5
D. Patofisiologi.........................................................................................................6
E. Pathway...............................................................................................................6
F. Klasifikasi Kurang Kalori Protein.......................................................................7
G. Manisfestasi Klinis..............................................................................................7
H. Akibat Kurang Kalori Protein.............................................................................8
I. Cara Pencegahan Kurang Kalori Protein............................................................9
J. Pemeriksaan Penunjang......................................................................................10
K. Penatalaksanaan..................................................................................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

ii
i
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang

Persalinan normal adalah suatu keadaan "fisiologis, normal dapat sendiri tanpa
intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor “P" yaitu kekuatan ibu
(power), keadaan jalan lahir (passage), dan keadaan janin (passanger), faktor lainnya
adalah psikologi ibu (respon ibu), penolong saat bersalin dan posisi ibu saat melahirkan
dengan keseimbangan faktor “P" tersebut persalinan normal diharapkan dapat
berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P" ini, cepat terjadi
kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau kesulitan persalinan
ini disebut distosia. Salah satu penyebab adalah gawat janin, distosia berpengaruh buruk
terhadap ibu maupun janin, pengenalan dini dan penanganan tepat menentukan
prognosis ibu dan janin.
Distosia yang secara literatur berarti persalinan yang sulit, memiliki karakteristik
kemajuan persalinan yang abnormal atau lambat. Persalinan abnormal atau lambat
umum terjadi bila ada disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan
lahir. Pada presentasi kepala, distosia adalah indikasi yang paling umum saat ini untuk
seksio sesaria primer. CPD (cephalopelvic disproportion) adalah akibat dari panggul
sempit, ukuran kepala janin yang besar, atau lebih sering kombinasi dari kedua diatas.
Setiap penyempitan diameter panggul yang mengurangi kapasitas pelvis dapat
mengakibatkan distosia selama persalinan. Panggul sempit bisa terjadi pada pintu atas
panggul, midpelvis, atau pintu bawah panggul, atau umumnya kombinasi dari ketiganya.
Karena CPD bisa terjadi pada tingkat pelvic intel, outlet dan midlet, diagnosisnya
bergsantung pada pengukuran ketiga hal tersebut yang dikombinasikan dengan evaluasi
ukuran kepala janin. Panggul sempit disebut-sebut sebagai salah satu kendala dalam
melahirkan secara normal karena menyebabkan obstructed labor yang insidennya adalah
1-3% dari persalinan.
Apabil persalinan dengan panggul sempit dibiarkan berlangsung sendiri tanpa
pengambilan tindakan yang tepat maka timbul bahaya pada ibu dan janin. Bahaya pada
ibu dapat berupa partus lama yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan
infeksi intrapartum, ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula

4
vesikoservikalis atau fistula vesikovaginalis karena tekanan yang lama antara kepla
janin dengan tulang panggul, sedangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan
kematian perinatal dan perlakuan pada jaringan diatas tulang kepala janin bahkan bisa
menimbulkan fraktur pada os parietalis.
Oleh sebab itu, penatalaksanaan keperawatan yang tepat akan sangat membantu
mengurangi dan memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan resiko tinggi
persalinan pada distosia. Dimana dengan perencanaan yang tepat akan memberikan hasil
yang lebih baik.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas,maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai


berikut :
1. Jelaskan Pengertian Distosia
2. Jelaskan Etiologi Distosia
3. Sebutkan Tanda dan Gejala Distosia
4. Jelaskan Patofisiologi Distosia
5. Jelaskan Komplikasi dan Prognosis Distosia
6. Bagaimana Cara Pencegahan Distosia
7. Sebutkan dan jelaskan Penatalaksanaa Distosia

5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Distosia
2. Untuk mengetahui Etiologi Distosia
3. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Distosia
4. Untuk mengetahui Patofisiologi Distosia
5. Untuk mengetahui Komplikasi dan Prognosis Distosia
6. Untuk mengetahui Cara Pencegahan Distosia
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Distosia
D. Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa/i dapat memahami pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi,
komplikasi dan prognosis, pencegahan, dan penatalaksaan.
2. Mahasiswa/i dapat memahami konsep maternitas ll pada klien dengan gangguan
Distosia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Dystocia berasal dari bahasa latin yaitu tokos yang berarti kelahiran bayi. Dystocia
yaitu keabnormalan atau kesulitan dalam melahirkan. Menurut Sinelair, Constance
(2009), distosia merupakan persalinan yang tidak normal atau pelahiran yang sulit,
disebabkan oleh malposisi kepala janin (asinklitisme atau ekstensi), dorongan eksplus
yang tidak adekuat, ukuran atau presentasi janin, panggul yang mengalami kontraksi atau
kelainan jalan lahir.
Menurut Achadiat, Chrisdiono (2004), distosia adalah persalinan abnormal atau sulit
ditandai dengan kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam satuan
waktu tertentu. Distosia merujuk pada kemampuan persalinan yang tidak normal,
persalinan berlangsung lebih lama, lebih nyeri, atau tidak normal karena adanya masalah
pada meknaisme persalinan, tenaga atau kekuatan, jalan lahir, janin yang akan dilahirkan,
atau masalah psikis.
Distosia merupakan indikasi paling umum dilakukannya persalinan seksio sesarea,
yang diperkirakan terjadi pada sekitar 50% pelahiran dengan pembedahan (Sokol et al.
1994). Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam persalinan telah berlangsung 12 jam
atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi servik di kanan garis waspada persalinna aktif
(Syaifuddin,2002). Persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih
dari 18 jam pada multi (Manuaba, 2002).
American college of Obstetricians dan Gynecologist (ACOG) memiliki definisi
sendiri mengenai gangguan kemajuan persalinan yang diadaptasi dari definisi awal pada
tahun 1983. Distosia pada kala ll persalinan ditandai dengan :
1. Pada nulipara tanpa anestesi regional kala ll lebih dari 2 jam
2. Pada nulipara dengan anestesi regional kala ll lebih dari 3 jam
3. Pada multipara tanpa anestesi regional kala ll lebih dari 1 jam
4. Pada multipara dengan anestesi regional kala ll lebih dari 2 jam
Distosia didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal, yang
timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan sebagai
berikut :

7
1. Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau akibat
upaya mengedan ibu (kekuatan atau power)
2. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir)
3. Sebab pada janin meliputi kelainan presentasi atau kelainan posisi, bayi besar,
dan jumlah bayi
4. Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan
5. Respons psikologis ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan
pengalaman, persiapan, budaya, serta sistem pendukung
Distosia adalah kelahiran yang sulit, berlangsung lama dan menimbulkan rasa nyeri
akibat faktor-faktor mekanis yang ditimbulkan oleh janin atau jalan lahir (pelvis dan
jaringan lunak jalan lahir ibu), kekuatan yang tidak adekuat (uterin dan aktivitas otot
lain), atau posisi maternal. (Bobak. Dkk, 2005).
Distosia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh keterlambatan atau tidak
adanya kemajuan proses persalinan dalam ukuran satuan waktu tertentu (Nugroho, 2012).
Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandai dengan adanya hambatan kemajuan
dalam persalinan. Pada persalinan normal (Eutocia) presentasi belakang kepala
berlangsung spontan dalam 18 jam. Distosia disebabkan oleh :
1. Kelainan his atau tenaga (power)
His yang tidak normal pada kekuatan atau sifatnya, dapat menyebbakan
kerentangan pada jalan lahir sehingga dapat menyebabkan terjadinya hambatan
atau kemacetan.
2. Kelainan janin (passenger)
Kelainan janin berupa kelainan letak dan bentuk janin dapat menyebabkan
ganguan atau kemacetan dalam persalinan.
3. Kelainan jalan lahir (passage)
Kelainan jalan lahir dapat berupa kelainan ukuran atau bentuk jalan lahir yang
dapat menghalangi kemjuan persalinan sehingga menyebabakan kemacetan.
badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Kira-kira berat badannya
hanya 60% sampai 80% dari berat badan ideal.

8
B. ETIOLOGI
Distosia disebabkan oleh bebrapa hal diantaranya :
1. Persalinan disfungsional akibat ketidak efektifan kontraksi uterus atau akibat
upaya pengejanan dari ibu (power atau kekuatan)
2. Perubahan struktur pelvis atau jalan lahir (panggul sempit) akibat malnutrisi dan
deformitas pada panggul
3. Pada janin terjadi kelainan presentasi (muka, dahi, bahu atau tangan, bokong,
presentasi ganda), kelainan posisi, dan malformasi (kembar siam)
4. Respon psikologis ibu terhadap persalinan berhubungan denga pengalaman,
persiapan, budaya dan sistem pendukung.

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala pada kasus persalinan macet atau distosia adalah :
1. Kondisi ibu buruk dan gawat janin
2. Dehidrasi dan ketoasidosis (mata cekung, rasa haus, mulut kering, dan kulit
kering)
3. Suhu tubuh meningkat
4. Terdapat tanfa syok : nadi cepat dan lemah (>1000x/menit), tekanan darah
rendah (sistolik <90mmHg), takipneu (>30x/menit), produksi urin
berkurang, muka pucat dan lemah, nyeri perut (disebabkan oleh rupture
uteri atau sepsis), dan penurunan kesadaran.

D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme timbulnya distosia dapat dibagi atas golongan yaitu distosia
power yang disebabkan karena kekuatan atau tenaga yang mendorong bayi keluar
kurang kuat yaitu karena kelainan his : inersia uteri atau kelemahan his karena cara
mengejan kurang tepat sehingga menyebabkan tenaga cepat habis dan dehidrasi.
His yang normal terlihat ketika tonus otot rahim di luar rahim rendah, lalu
meningkat pada waktu his. Tetapi pada distosia power tonus otot rahim tetap
rendah, lalu meningkat pada waktu his, pada kala pembukaan serviks ada dua fase
yaitu fase laten dan fase aktif yang digambarkan pada cervicogram. Kontraksi
rahim dimulai pada salah satu tanduk rahim, sebelah kanan atau kiri lalu menjalar

9
ke seluruh otot rahim fundus uteri berkomtraksi lebih dulu, lebih lama dari bagian-
bagian lain. Bagian tengah berkontraksi agak lebih lambat, lebih singkat dan tidak
sekuat kontraksi di fundus uteri.
Distosia passenger atau kelainan letak atau kelainan janin yang meliputi
letak kepala, letak sungsang, letak lintang, presentasi ganda atau rangkap, kelainan
bentuk dan besar janin, tali pusat menumbung. Distosia Passage atau kelainan jalan
lahir meliputi panggul sempit, dan tumor yang mempersempit jalan lahir. Distosia
psikis dapat terjadi karena kelainan dasar ketidakmatangan emosi maupun
psikoseksual yang disebabkan oleh faktor ketakutan yang berlebihan ketika masa
hamil, riwayat psikiater abnormal, dan riwayat kelahiran cacat atau meninnggal.
Berbagai rangsangan baik secara psikologis, maupun psikososial yang merupakan
ancaman gangguan pada sistem homeostatis tubuh dapat memici response stress.
Pada saat seseorang mengalami stress atau jika tubuh bertemu dengan stressor,
tubuh akan mengaktifkan respon saraf dan hormon untuk melaksanakan tindakan-
tindakan pertahanan untuk mengatasi keadaan darurat. Respon umum atau general
adaptation syndrome dikendalikan oleh hipotalamus, hipotalamus menerima
masukan mengenai stressor fisik dan psikologis dari hampir semua daerah di otak
dan dari banyak reseptor di seluruh tubuh. Selagi respon hipotalamus secara
langsung mengaktifkan sistem saraf simpatis. Ketika terjadi stress vasokonstriktis
arteriole di ginjal oleh katekolamin yang menigkat secara tidak langsung memicu
seksresi renim.
Distosia menyebabkan partus menjadi lama yang mengakibatkan kondisi
ibu menjadi kelelahan, penurunan semangat, dehidrasi, asidosis, infeksi dan resiko
ruputra uteri. Perlunya intervensi bedah meningkatkan mortalitas dan morbiditas.
Ketoasidosis dengan sendirinya dapat mengakibatkan aktivitas uterus yang buruk
dan memperlama persalinan. Akibat pada janin meliputi trauma, asidosis, kerusaka
n hipoksik, infeksi dan peningkatan mortalitas (angka kematian) serta morbiditas
(angka kesakitan) perinatal.
E. KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
 Komplikasi Distosia
1) Komplikasi maternal
a. Perdarahan pasca persalinan
b. Fistual Restovagina
c. Robekan perineum derajat lll atau lV
10
d. Rupture Uteri
e. Cedera otot dasar panggul
f. Infeksi intrapartum dan postpartum
g. Sepsis
h. Retensio urin
2) Komplikasi fetal
a. Barachial plexus palsy
b. Fraktura Clavicle
c. Kematian janin
d. Hipoksia janin dengan atau tanpa kerusakan neurologis
permanen
e. Fraktura humerus
f. Gawat janin
g. Asfiksia janin
h. Sepsis neonatus
i. Kaput suksedaneum dan molase pada kepala janin
 Prognosis
1. Kompersi tali pusat
2. Kerusakan pleksus brakhialis
3. Paralisis klumpke
4. Patah tulang
5. Fraktur klavikula
6. Fraktur humerus
7. Asfiksia janin
8. Kematian bayi
Kesulitan persalinan dapat terjadi karena adanya panggul sempit dan janin
besar, letak belakang kepala, muka tidak dapat melakukan dilatasi serviks secara
sempurna dan bagian terendah harus turun sampai dasar panggul sebelum ukuran
terbesar kepala melewati PAP (Pntu Atas Panggul). Angka kematian perinatal
pada presentasi muka adalah 2,5-5%.

11
F. PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk klien distosia adalah :
1. Edukasi prenatal
2. Persiapan kelahiran
3. Menghindari indukasi persalinan yang tidak perlu
4. Dukungan yang terus menerus pada wanita yang bersalin
5. Penggunaan analgesi yang tepat
6. Penilaian kelahiran yang tepat
7. Partograf
G. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan Umum
a. Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin
b. Lakukan penilaian kondisi janin : DJJ (detak jantuk janin)
c. Kolaborasi dalam pemberian :
- Indus RL dan larutan NaCL isotonik (lV)
- Berikan analgesik berupa tramadol atau peptidin 25mg (IM) atau
morvin 10mg (IM)
d. Perbaiki keadaan umum
- Berikan dukungan emosional dan perubahan posisi
- Berikan cairan
2. Penanganan Khusus
a. Kelainan his
b. TD diukur setiap 4 jam
c. Pantau his selama 10 menit, telapak tangan diletakan di fundus untuk
mengetahui kekuatan dan lama kontraksi
d. DJJ tia ½ jam pada kala l dan tingkat pada kala ll
e. Pemeriksaan dalam : VT
Kolaborasi : Infus RL 5% dan larutan NaCL isotonic (lV), berikan
analgetik seperti petidin, morfin dan pemberian oksitosin untuk
memperbaiki his.
f. Lakukan pencatatan dengan baik dan benar dengan menggunakan
PATOGRAF.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Distosia merupakan persalinan abnormal yang ditandai oleh kelambatan atau


tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam ukuran satuan waktu tertentu yang
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir
(passage), dan keadaan janin (passanger), faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon
ibu).

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang


distosia dan problem solving. Selain itu memberikan informasi atau health education
mengenai distosia kepada masyarakat diharapkan masyarakat dapat mengindari hal-hal
yang menyebabkan distosia dan meningkatkan pola hidup sehat serta perlu di ketahui
bahwa distosia yang tuidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang
fatal.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/324365834/Makalah-Distosia
https://www.academia.edu/11904485/Distosia
https://id.scribd.com/doc/315345618/MAKALAH-DISTOSIA
Bobak, L. J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
Farrer, Helen. 2001. Keperawatan Maternitas esidi ll. Jakarta: EGC
Nugroho, T. 2012. Obsgyn: obstetri dan Ginekologi. Yogyakarta: Nuha Medika.

14

Anda mungkin juga menyukai