Anda di halaman 1dari 11

ASKEB GADAR

MAKALAH TENTANG KONDISI MATERNAL & NEONATAL YANG BERESIKO


KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI (PUNCAK KEPALA)

Dosen pembimbing :
Indra yulianti, SST.,M.Kes

Kelompok 3 :
1. Putri Indah Wahyuni (201802005)
2. Ekdira Putri Wulandari (201802006)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI Tahun 2020/2021

JL. RAYA JABON KM 6 MOJOKERTO (0321) 390203

|1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena rahmad, hidayah, kasih
sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘”KELAINAN
PRESENTASI DAN POSISI (PUNCAK KEPALA)“.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah GADAR. Penulis menyadari bahwa
dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta
intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat benyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat semua pembaca.

Mojokerto, 14 Juli 2020

Penyusun

Kelompok 3

|2
Daftar Isi

Cover .................................................................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................................. 4

BAB. II PEMBAHASAN

A. Pengertian............................................................................................. 5
B. Etiologi.................................................................................................. 5
C. Patofisiologi.......................................................................................... 6
D. Diagnosis............................................................................................... 6
E. Mekanisme Persalinan.......................................................................... 7
F. Prognosis............................................................................................... 8
G. Komplikasi............................................................................................ 8
H. Penatalaksanaan.................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 10

B. Saran.............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

|3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh berbagai factor,
antara lain dengan adanya kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intra uterine.
Diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan ukuran yang besar,
janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin juga tidak
jarang menyebabkan gangguan proses persalinan.
Saat ini tidak ada metode yang akurat untuk meramalkan secara pasti tentang adanya.
Disproporsi Fetopelvik baik secara klinis maupun menggunakan alat radiologis oleh sebab itu
tenaga kesehatan sangat perlu mengetahui bagaimana mendeteksi secara dini penyulit- penyulit
yang akan terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, dan janin. Terutama kasus  malposisi dan
malpesentasi, agar tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dapat melakukan penanganan yang
tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Presentasi Puncak Kepala?
2. Bagaimana Mekanisme Persalinan Pada Presentasi Puncak Kepala?
3. Apa Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis, Dan Penanganan Dari Malposisi Dan
Malpresentasi Puncak Kepala.

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Presentasi Puncak Kepala.
2. Mengetahui Mekanisme Persalinan Pada Presentasi Puncak Kepala.
3. Mengetahui Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis, Dan Penanganan Dari Malposisi Dan
Malpresentasi Puncak Kepala.

|4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengertian Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain vertex,sedangkan
Malposisi adalah kepala janin relative terhadap pelvix dengan oksiput sebagai titik
referensi,masalah: janin yang dalam keadaan malpresntasi dan malposisi
kemungkinan menyebabkan partus lama atau partus macet.
Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak kepala merupakan
bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya ringan.
Presentasi puncak kepala  adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi
minimal dengan sinsiput merupakan bagian  terendah. 
Presentasi puncak kepala adalah bagian terbawah janin yaitu puncak kepala, pada
pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke
depan (Muchtar, 2002).
Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan kedudukan sementara yang
kemudian berubah menjadi presentasi belakang kepala. Mekanisme persalinannya
hampir sama dengan posisi oksipitalis posterior persistens, sehingga keduanya sering
kali dikacaukan satu dengan yang lainnya. Perbedaannya ialah : pada presentasi
puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala yang maksimal, sedangkan lingkaran kepala
yang melalui jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan titik
perputaran ().

B. Etiologi
Menurut statistik hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan. Letak defleksi ringan
dalam buku synopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi (2002) biasanya disebabkan:
1. Kelainan panggul (panggul picak)
2. Kepala bentuknya bundar
3. Anak kecil atau mati
4. Kerusakan dasar panggul

|5
Sedangkan sebab lainnya yaitu :
Penyebabnya keadaan – keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan
yang menghalangi terjadinya fleksi kepala.
1. Sering ditemukan pada janin besar atau panggul sempit.
2. Multiparitas, perut gantung
3. Anensefalus, tumor leher bagian depan.

C. Patofisiologi
Pada kehamilan normal, kepala janin pada waktu melewati jalan lahir berada
dalam keadaan fleksi tetapi pada kasus ini fleksi tidak terjadi sehingga kepala dalam
keadaan defleksi, jadi yang melewati jalan lahir adalah sirkumferensia
frontooksipitalis dengan titik perputaran yang berada di bawah simfisis ialah glabella
(Sarwono,2005).
Dengan posisi seperti itu mengakibatkan terjadinya partus lama dan robekan jalan
lahir yang lebih luas selain itu karena partus lama dan moulage yang hebat maka
mortalitas perinatal agak tinggi (9%) (Moctar,2002).

D. Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar ke depan atau
sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB.
Diagnosis kedudukan : Presentasi puncak kepala

1. Pemeriksaan abdominal
a. Sumbu panjang lain sejajar dengan sumbu panjang ibu
b. Di atas panggul teraba kepala
c. Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil terdapat pada sisi yang
berlawanan
d. Di fundus uteri teraba bokong
e. Oleh karena tidak ada fleksi maupun ekstensi maka tidak teraba dengan jelas
adanya tonjolan kepala pada sisi yang satu maupun sisi lainnya.

|6
2. Auskultsi
Denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran bawah perut ibu,
pada sisi yang sama dengan punggung janin

3. Pemeriksaan vaginal
a. Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa panggul,
b. Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat diraba dan dikenal. Keduanya
sama tinggi dalam panggul.

4. Pemeriksaan sinar-x
Pemeriksaan radiologis membantu dalam menegakkan diagnosis kedudukan dan
menilai panggul.

E. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan pada presentasi puncak adalah sebagai berikut :
a. Bagian terendah : puncak kepala
b. Putaran paksi dalam UUB berputar ke simfisis
c. Kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan glabella (batas rambut dahi)
sebagai hipomoglion, kepala fleksi sehingga lahirlah oksiput melalui perineum.
Lingkaran kepala yang melewati panggul adalah cirkum fronto-occiput sebesar 34
cm, karenanya partus akan berlangsung lebih lamadibanding pada persalinan
normal dimana diameter yang melewati panggul adalah circum
suboksipitobregmatikus (32 cm).

Kepala masuk panggul paling sering pada diameter transversa PAP. Kepala turun
perlahan-lahan, dengan ubun-ubun kecil dan dahi sama tingginya (tidak ada fleksi
maupun ekstensi) dan dengan sutura sagitalis pada diameter transversa panggul,
sampai puncak kepala mencapai dasar panggul. Sampai di sini ada beberapa
kemungkinan penyelesaiannya:
a. Paling sering kepala mengadakan fleksi, UUK berputar ke depan, dan kelahiran
terjadi dengan kedudukan occipitoanterior

|7
b. Kepala mungkin tertahan pada diameter transverse panggul. Diperlukan pertolongan
operatif untuk deep transverse arrest
c. Kepala mungkin berputar ke belakang dengan atau tanpa fleksi. UUK menuju ke
lengkung sacrum dan dahi ke pubis. Mekanismenya adalah kedudukan UUK
belakang menetap. Kelahiran dapat spontan atau dengan cara operatif.
d. Kadang-kadang sekali kelahiran dapat terjadi dengan sutura sagitalis pada diameter
transversa
e. Kadang-kadang kepala mengadakan ekstensi, dan mekanismenya menjadi prsentasi
muka atau dahi.

F. Prognosis
Meskipun persalinan sedikit lebih lama dan lebih sukar daripada persalinan
normal baik bagi ibu maupun anaknya, prognosisnya cukup baik. Umumnya terjadi fleksi
dan melanjut ke persalinan normal (Mochtar, 2002).

G. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan lahir yang lebih luas.
Selain itu karena partus lama dan moulage hebat, maka mortalitas anak agak tinggi (9%)
(Mochtar, 2002).

H. Penatalaksanaan
a. Dapat ditunggu kelahiran spontan
b. Episiotomi
c. Bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul, maka
dilakukan  ekstraksi forcep Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa
lahir spontan. Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang
lahir di dapati caput daerah UUB (Mochtar, 2002).

|8
Asuhan yang diberikan oleh bidan :

1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang kelainan letak kepala


2. Memberikan lingkungan yang tenang, anjurkan pada ibu untuk istirahat
3. Menganjurkan orang terdekat (suami/ibunya) untuk menemani ibu
4. Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdoa dan beri dorongan semangat
5. Merujuk ibu ke rumah sakit untuk tindakan operatif
6. Kolaborasi dengan Dokter

|9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Presentasi puncak kepala  adalah presentasi kepala dengan
defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian 
terendah. Presentasi puncak kepala adalah bagian terbawah janin yaitu puncak
kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB
sudah berputar ke depan (Muchtar, 2002).
Bersadarkan pemaparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa adanya
kelaianan Malposisi dan Malpresentasi dapat mengganggu terjadi persalinan,
yaitu dapat mengakibatkan partus macet, dan kematian perinatal. Oleh sebab
itu tenaga kesehatan terkhusus bidan sangat penting mengetahui bagaimana itu
Malposisi dan Malpresentasi, termasuk Etiologi, patofisiolog, diagnosis, dan
penanganannya. Agar supaya penanganan yang tepat dapat diberikan dengan
baik dan hal-hal yang buruk yang merugikan kedua belah pihak dapat diatasi.

B. Saran
Sekiranya para pembaca makalah ini dapat mengerti tentang apa yang
telah dipaparkan penulis khususnya tenaga bidan, dan  mengaplikasikannya.

| 10
DAFTAR PUSTAKA

Winkjosastro, Hanifa, 2006. “Ilmu kebidanan”  Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo: Jakarta.
Chellious. 2011.” Malpresentasi Janin”,http://www.Worpres.com/diakses tanggal 30
maret 2013.
MMK,AiyeyehRukiyah 2010. Asuhankebidanan 4 (patologi). Jakarta :
Tans Media
Frases, Diance M. Cooper, Margaget A.2009. BukuAjaranBidanMyles. Jakarta :EGC

| 11

Anda mungkin juga menyukai