“DISTOSIA”
Oleh:
Kelompok 3 (2.C)
Dosen Pembembing:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan dan
berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah Kardiovaskuler ini
menjelaskan lebih mendalam mengenai “Distosia”. Makalah ini ditulis dari hasil pencarian
diberbagai media dan buku sumber.
Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak yang sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ......................................................................................................................
B. Klasifikasi .................................................................................................................
C. Etiologi ........................................................................................................................
D Manifestasi ...................................................................................................................
E.Komplikasi.....................................................................................................................
F. Penatalaksanaan.............................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
persalinan pada distosia.Dimana dengan perencanaan yang tepat akan memberikan hasil yang
lebih baik.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari distosia
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari distosia
3. Untuk memahami etiologi dari distosia
4. Untuk memahami manifestasi klinis dari distosia
5. Untuk mengetahui komplikasi dari distosia
6. mengidentifikasi penatalaksanaan medis dan keperawatan distosia
7. mengidentifikasi pengkajian asuhan keperawatan distosia
5
BAB II
PEMBAHASAN
Persalinan distosia adalah persalinan yang memerlukan bantuan dari luar karena terjadi
penyimpangan dari konsep eutosia 3P (power,passage,passenger).(manuaba,1998).
Secara harfiah diartikan sebagai persalinan sulit yang ditandai dengan kemajuan persalinan yang
lambat (Al-fathdry,2002).
6
Dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal sehingga oksiput tertekan pada
punggung.
Kedudukan kepala berada antara fleksi maksimal dan defleksi maksimal sehingga
dahi merupakan bagian terendah
Janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah
kavum uteri
Sumbu memanjang janin menyilang, sumbu memanjang ibu tegak lurus atau
mendekati 90 derajat
Keadaan dimana disamping kepala janin di dalam rongga panggul dijumpai tangan,
lengan atau kaki, atau keadaan di samping bokong janin dijumpai tangan
7
Sifat his yang tidak berubah dimana tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara
kontraksi dan bagian-bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan
pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin.
8
2)Jika kedudukan kista di pelvis minor,maka dapat menganggu persalinan dan
persalinan diakhiri dengan seksio saesaria.
9
e. Gawat janin
Terjadi bila janin tidak menerima cukup oksigen,sehingga mengalami hipoksia .
Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang panggul dan atau sendi :
- Rakitis
- Osteoplasma
- Neoplasma
- Fraktur
- Atrofi
- Penyakit sendi
10
Distosia dapat disebabkan oleh :
11
a. Diabetes mellitus
DM mengakibatkan ibu melahirkan bayi besar dengan berat lahir mencapai 4000-
5000 gram atau lebih
b. Keturunan
Seorang ibu gemuk berisiko 4 sampai 12 kali untuk melahirkan bayi besar
c. Multiparitas dengan riwayat makrosomia sebelumnya
Bila bumil punya riwayat melahirkan bayi makrosomia sebelumnya,maka ia
berisiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan makrosomia
dibandingkan wanita yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia karena
umumnya berat seorang bayi yang akan lahirv berikitnya bertambah sekitar 80-
120 gr.
2. Hydrosefalus
Terjadi penyumbatan aliran cairan serebrospinal pada salah satu tempat antara
tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikeldan tempat absorpsi dalam ruang
subaraknoid.
3. Anensefalus
Disebabkan factor mekanik,factor infeksi,factor obat,factor umur ibu,factor
hormonal.
4. Kembar siam
Terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara
sempurna.karena terjadinya pemisahan yang lambat,maka pemisah anak tidak
sempurna dan terjadi kembar siam (UNPAD 1998).
5. Gawat janin
a. Infusiensi uteruplasenter akut (kurangnya aliran darah uterus plasenta dalam
waktu singkat) berupa : aktivitas uterus,yang berlebihan,dapat dihubungkan
dengan pemberian oksitosin,hipotensi ibu,kompresi venakava,posisi
terlentang,perdarahan ibu,solusio plasenta,plasenta previa.
b. Infusiensi uteruplasenter kronik (kurang aliran darah uterus plasenta dalam
waktu lama) berupa penyakit hipertensi,
c. Diabetes melliltus
12
Pada ibu penderita DM maka kemungkinan pada bayi akan mengalami
hipoglikemia karena pada ibu yg diabetes mengalami toleransi glukosa
terganggu,dan dan seringkali disertai hipoksia.
d. Isoimunisasi rh,postmaturnitas atau dismaturnitas,kompresi (penekanan)tali
pusat.
2.4 Manifestasi Klinis
1. Dapat dilihat dan diraba,perut terasa membesar kesamping
2. Pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan
3. Nyeri hebat dan janin sulit untuk dikeluarkan
4. Terjadi distensi berlebihan pada uterus
5. Dada teraba seperti punggung, belakang kepala terletak berlawanan dengan letak
dada, teraba bagian – bagian kecil janin dan denyut jantung janin terdengar lebih jelas
pada dada.
2.5 Komplikasi
Distosia yang tidak ditangani dengan segera dapat mengakibatkan komplikasi antara lain :
a. Pada ibu akan terjadi ruptur jalan lahir akibat his yang kuat sementara kemajuan janin
dalam jalan lahir tertahan dan juga dapat mengakibatkan terjadinya fistula karena
nekrosis pada jalan lahir
b. Pada janin distosia akan berakibat kematian karena janin mengalami hipoksia dan
perdarahan
a. Fase laten yang memanjang : Selama ketuban masih utuh dan passage serta passanger
normal,pasien dengan fase laten memanjang sering mendapat manfaat dari hidrasi dan
istirahat terapeutik. Apabila dianggap perlu untuk tidur,morfin(15 mg) dapat
memberikan tidur 6-8 jam. Apabila pasien terbangun dari persalinan,diagnosa
persalinan palsu dapat ditinjau kembali,berupa perangsangan dengan oksitosin.
13
b. protraksi : Dapat ditangani dengan penuh harapan,sejauh persalinan mau dan tidak ada
bukti disproporsi sevalopelvik,mal presentasi atau fetal distress. Pemberian oksitosin
sering bermanfaat pada pasien dengan suatu kontrakti hipotonik.
c. Kelainan penghentian : Apabila terdapat disproporsi sevalopelvik dianjurkan untuk
dilakukan seksio sesarea.perangsangan oksitosin hanya dianjurkan sejauh pelviks
memadai untuk dilalui janin dan tidak ada tanda-tanda fetal distress
Tes Prenatal : Untuk memastikan penyulit persalinan seperti : janin besar, malpresentasi
Pelvimetri sinar X : Mengevaluasi arsitektur pelvis, presentasi dan posisi janin
Pengambilan sample kulit kepala janin : mendeteksi atau mencegah asidosis
14
Hubungan :
Dll.
B. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti : Kelainan letak janin (lintang,
sunsang dll) apa yang menjadi presentasi dll.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah mengalami distosia sebelumnya,
biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti hipertensi, anemia, panggul sempit,
biasanya ada riwayat DM, biasanya ada riwayat kembar dll.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit kelainan darah, DM, eklamsi dan
pre eklamsi.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
rambut tidak rontok, kulit kepala bersih tidak ada ketombe
2. Mata
Biasanya konjungtiva anemis
3. Thorak
Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya ada bagian paru
yang tertinggal saat pernafasan
4. Abdomen
Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak awal persalinan
atau menurun saat persalinan, biasanya posisi, letak, presentasi dan sikap anak normal
atau tidak, raba fundus keras atau lembek, biasanya anak kembar/ tidak, lakukan
perabaab pada simpisis biasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui adanya distensi
usus dan kandung kemih.
5. Vulva dan Vagina
15
Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah atau belum, edem pada vulva/ servik,
biasanya teraba promantorium, ada/ tidaknya kemajuan persalinan, biasanya teraba
jaringan plasenta untuk mengidentifikasi adanya plasenta previa
6. Panggul
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya ada kelainan bentuk panggul dan kelainan
tulang belakang
16
11. Pola keyakinan
pada keadaan ini klien susah menjalankan kewajibannya dalam beribadah karena
sakit yang ia alami
17
Pertukaran Pertukaran Gas - Monitor frekuensi, rata-rata,
Gas resiko - Tidak ada irama, kedalaman dan usaha
18
kontraksi uterus. respon terhadap kontraksi
uterus
- Catat kemajuan persalinan
- Catat DJJ bila ketuban pecah,
kemudian setiap 15 mnt x3.
Pantau perubahan periodik
pada DJJ setelah ruptur
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan tidak selalu berjalan lancar, terkadang ada kelambatan dan kesulitan yang
dinamakan distosia. Salah satu penyebab distosia itu adalah karena kelainan his yaitu suatu
keadaan dimana his tidak normal, baik kekuatannya maupun sifatnya sehingga menghambat
kelancaran persalinan.
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan terhadap
perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan
umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi.
B. Saran
Klien diharapkan dalam mengikuti program penyembuhan yang direncanakan oleh dokter dan
perawat mau dan mampu untuk mengikuti guna kesembuhan klien. Keluarga nantinya mampu
memberikan motivasi dan semangat kepada klien untuk mengembalikan kepercayaan diri baik di
rumah maupun di rumah sakit.
20
DAFTAR PUSTAKA
Pusdiknaskes.2003.asuhan antenatal.WHO-JHPIEGO
21