1541312089)
Keperawatan Anak. Program Studi Profesi Ners
Fakultas Keperawatan . Universitas Andalas. Padang. 2015
batuk,
konjungtivitas
(peradangan
selaput
ikat
mata
erupsi
dan
stadium
konvalisensi,
yang
di
dan
poliderasi
sel
mononudear
dan
beberapa
sel
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis (Ngastiyah : 2005) adalah masa tuntas 10 20
hari. Penyakit dibagi dalam 3 stadium yaitu stadium, kataraiis
stadium, erupsi dan stadium konvalensi.
1. Stadium kataralis, biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5
hari disertai panas tubuh, malaise (lemah), batuk, fcto fobia
(silau), konjungtivitis dan koriza (katar hidung). Menjelang akhir
stadium kataralis dan 24 jam timbul eantema (ruam pada selaput
lendir). Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum
dan dikelilingi eriterna.
2. Stadium erupsi
a. koriza dan batuk-batuk bertambah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3. Stadium konvalensi.
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih
tua (hiperpiginentasi) yang lama kelamaan akan hilang sendiri.
Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering pula ditemukan
kulit bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomik
untuk campak. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau
eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu
menurun sampai menjadi normal, kecuali jika ada komplikasi.
5. Pencegahan
a) Cara yang paling efektif untuk mencegah anak dari penyakit
campak adalah dengan memberikan imunisasi campak. Jika setelah
mendapat imunisasi, anak terserang campak, maka perjalanan
penyakit akan jauh lebih ringan. Imunisasi campak untuk bayi
diberikan pada umur 9 bulan. Bisa pula imunisasi campuran,
misalnya MMR (measles-mump-rubella), biasanya diberikan pada
usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Disuntikkan pada otot paha atau lengan atas
b) Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak
sebelum makan.
c) Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau
karena hal tertentu dokter menunda pemberian imunisasi campak
(MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau
orang lain yang sedang demam.
6. Pengobatan
a) Campak tanpa Penyulit, cukup dengan: Rawat jalan, Cukup
mengkonsumsi cairan dan kalori.
Morbili
merupakan
suatu
penyakit
self-limiting,
sehingga
Antitusif
perlu
diberikan
bila
batuknya
Menyingkirkan komplikasi
7. Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang
berakibat serius. Namun komplikasi dapat terjadi karena penurunan
kekebalan
tubuh sebagai
akibat
penyakit Campak.
Beberapa
terjadi
trombositopenia
(penurunan
jumlah
8. WOC
Lampiran
Demam
Nyeri tenggorok
Batuk
Konjungtivitis
Lemah, lesu
Apabila
pada
bronkhus
dapat
Usia 0 10 tahun.
menyebabkan
ADL
Aktifitas / bermain.
b. Pemeriksaan Fisik
Biasanya
terjadi
splenomegali
ringan,
limfadenopati
d. Ketidakseimbangan
berhubungan
nutrisi
dengan
kurang
dari
ketidakmampuan
kebutuhan
dalam
tubuh
memasukkan,
NANDA
NOC
Respiratory NIC
nafas
efektif
Kriteria Hasil
berhubungan
NIC
: Air way
management
Intervensi
Mendemonstrasika
Posisikan
dengan sekresi
pasien
yang
memaksimalk
tertahan.
an ventilasi
sianosis,
dan.
untuk
Identifikasi
dyspnen.
pasien
Menunjukkan jalan
perlunya
pemasangan
Mampu mencegah
alai
dan
nafas buatan.
mengidentifikasi
jalan
Lakukan
fisioterapi
menghambat jalan
dada
nafas.
perlu.
jika
Keluarkan
sekret dengan
batuk
atau
suction.
Monitor status
respirasi
O2.
dan
2.
Nyeri
akut NOC
berhubungan
dengan
Pain Level
Kriteria Hasil
Intervensi
Mampu
mengontrol nyeri
agen injury.
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
teknik
termasuk lokasi,
nonfarmakologi
karakteristik,
untuk
durasi,
mengurangi
frekuensi,
nyeri) .
kualitas
Melaporkan
faktor
dan
predisposisi.
nyeri
berkurang dengan
Observasi
menggunakan
reaksi
manajemen nyeri.
nonverbal
Mampu
ketidaknyamana
mengenali
frekuensi
dan
nyaman
Ajarkan teatang
teknik
tanda nyeri)
Menyatakan rasa
dari
nyeri
(skala, intensitas,
menggunakan
bahwa
Management
pain
keterbatasan
NIC :
nonfamakolog
setelah
nyeri berkurang.
menentukan
intervensi
Berikan
analgetik untuk
mengurangi
nyeri
3.
berhubungan
status
dengan
Kriteria Hasil
organisme
purulen.
Immune NIC
:
Intervensi
Bersihkan
lingkungan
infeksi.
setelah dipakai
Mendeskripsikan
pasien lain
faktor
Batasi
pengunjung bila
yang
perlu
mempengaruhi
penularan
serta
penatalaksanaann
Pertahankan
teknik isolasi
Cuci
tangan
ya.
sebelum
Menunjukkan
sesudah
kemampuan
melakukan
untuk mencegah
tindakan
timbulnya infeksi
keperawatan
Jumlah
dalam
penyakit,
istirahat
: Infection
Control.
proses penularan
Tingkatkan
leukosit
batas
dan
Instruksikan
pada
normal
pengunjung
Menunjukkan
untuk mencuci
perilaku
tangan
hidup
sehat
saat
berkunjung
meninggalkan
pasien.
Tingkatkan
intake nutrisi
Berikan
antibiotik
bila
perlu
4.
Ketidakseimba
ngan
NOC
Nutritional NIC
Nutrition
kurang
dari intake
kebutuhan
Kriteria Hasil
tubuh
Intervensi
Adanya
Kaji
adanya
alergi makanan
berhubungan
penigkatan berat
dengan
badan
ketidakmampu
dengan tujuan
gizi
menentukan
memasukkan,
sesuai
jumlah
kalori
mencerna, dan
tinggi badan
dan
nutrisi
Mampu
yang
mengidentifikasik
dibutuhkan
an
pasien.
an
dalam
mengabsorpsi
makanan.
sesuai
Kolaborasikan
dengan
dengan
kebutuhan
nutrisi
ahli
untuk
Anjurkan
pasien
tanda malnutrisi
meningkatkan
Tidak
terjadi
intake protein,
penurunan
berat
badan
yang
berarti.
untuk
Monitor jumlah
nutrisi
kandungan
kalori
Berikan
dan
makanan yang
5.
Kerusakan
NOC
Tissue
Skin
and Management
berhubungan
mucous membranes
dengan
Kriteria Hasil
penurunan
imunitas.
Intervensi
pasien
yang
bisa
menggunakan
baik
dipertahankan
pakaian
(sensasi,
longgar.
pada
hidrasi,
tidur
yang
tempat
Jaga kebersihan
atau
bersih
lesi
pada
dan
kering
Perfusi
jaringan
Mobilisasi
baik
pasien
(ubah
Menunjukkan
posisi
pasien)
pemahaman
setiap
dalam
sekali
proses
perbaikan
dan
kulit
mencegah
berulang.
Monitor
kulit
kemerahan
Monitor
Mampu
aktivitas
melindungi kulit
mobilisasi
dan
pasien
mempertahankan
jam
adanya
terjadinya cedera
untak
Hindari kerutan
temperatur,
kulit
Anjurkan
kulit
pigmentasi.
Integritas
elastisitas,
NIC
terpilih.
: Pressure
Monitor
dan
status
kelembaban kulit
dan
6.
nutrisi pasien
perawatan
Kurang
alami.
NOC : Knowledge : NIC
pengetahuan
Disease
berhubungan
Kriteria Hasil
dengan
process Mengajarkan
:
proses
penyakit
dan Intervensi
Pasien
keterbatasan
keluarga
paparan.
menyatakan
pemahaman
yang
biasa
tentang penyakit,
muncul
pada
kondisi,
penyakit
prognosis
dan
dengan
program
Pasien
dan
Gambarkan
proses penyakit
keluarga mampu
dengan
melaksanakan
yang tepat
prosedur
cara
yang benar.
pengobatan.
Gambarkan
yang
cara
Identifikasi
dijelaskan secara
kemungkinan
benar.
penyebab,
Pasien
dan
dengan
keluarga mampu
menjelaskan
yang tepat
Hindarkan
harapan
dijelaskan
kosong
perawat/tim
cara
yang
Diskusikan
kesehatan
pilihan
lainnya.
atau
terapi
penanganan
Instruksikan
pasien
mengenai tanda
dan
gejala
untuk
melaporkan
pada
pemberi
perawatan
kesehatan
dengan
yang tepat.
cara
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Penyakit Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Jhonson, Marion., Meridean Maas. 2012. Nursing Outcomes Classification
(NOC). St. Louis: Mosby.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. 2012. Nursing Interventions
Classification (NIC). St. Loui: Mosby.
NANDA. 2010. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2005-2006.
Philadelphia: NANDA International.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Ovedoff, David. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Batam Centre: Binarupa
Aksara.
Ramali, Ahmad. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambatan.
Richard, E. Behkman. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta EGC.
Wong, Dona. L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta:
EGC.