Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejaktera fisik, mental dan
social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi.( Azwar,2001).
Indonesia diperkirakan 55% perem[uan usia produktif yang tersiksa
oleh nyeri selama haid. (Anomim,2008). Angka kejadian Dismenore tipe
primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah
penderita dengan tipe sekunder.
Setiap bulan, secara periodic, seseorang wanita normal mengalami
mentruasi.Di dalam mentruasi, terkadang disertai nyeri haid (Disminore).
Disminore adalah nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu
penyakit tumbul akibat kontraksi disritmik miomentrium yang menampilkan
satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat pada perut bagian
bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha. (Nurmasitoh,
2008).
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit
psikosomatik.Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu
pengatahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli
yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri
haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bias menyembunyikan
rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kemana ia
harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang
menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang dibuat-buat oleh wanita
bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid
hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan.Anggapan
seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru di
ketahui bahwa nyeri haid adalah konisi medis yang nyata yang diderita

wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang
bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Dismenore ?
2. Bagaimana penyebab Dismenore ?
3. Bagaimana gejala dismenore ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu dismenore
2. Untuk mengetahui apa penyebab Dismenore
3. Untuk mengetahui gelaja-gejala dismenore

BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Dismenore (dysmenorrheu) berasal dari bahasa yunani. Kata dys yang
berarti sulit, nyeri, abnormal : meno yang berarti bulan ; dan rrhea yang
berarti aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu
haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan
pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut
maupun pinggul.
Menurut kamus kesehatan, dismenore adalah nyeri mentruasi yang
mungkin disertai kram perut, kejang (spasme), dan nyeri punggung.
Dismenorhea adalah menstruasi yang sangat menyakitkan, terutama
terjadi pada perut bagian bawah dan punggung, serta biasanya terasa seperti
kram.(Helen Varney.2006.Asuhan Kebidanan.Jakarta :EGC).
Dismenore adalah sakit saat menstruasi sampai dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari.Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suatu
gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter
untuk konsultasi dan pengobatan.Karena gangguan ini sifatnya subyektif,
berat atau intensitasnya (Saifudin, 1994).
Dismenore terbagi menjadi 2 bagian, yaitu dismenore primer dan
dismenore sekunder :

a. Desminore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari
terjadi bulan ke-6 sampai tahun ke-2 setelah menstruasi. Desminore ini
seringkali hilang saat berusia 25 tahun atau setelah wanita hamil dan
melahirkan melalui pervaginaan. Faktor Psikologis dapat mempengaruhi
gejala dari dismenore ini, dan gejala nya pun berhubungan dengan
ovulasi. Perjalanannya adalah prostaglandin F2 alfa (PGF2) disekresi,
Pelepasan PGF2 yang berlebihan meningkatkan amplitude dan
frekuensi reaksi uterus dan menyebabkan vesospasme arteri uterus,

sehingga menyebabkan iskemia dan kram abdomen bawah. Respon tubuh


terhadap PGF2 meliputi nyeri punggung , kelemahan, mengeluarkan
keringat, gejala saluran cerna (anoreksia, mual, muntah, diare) dan gejala
system saraf pusat (pusing, sinkop, nyeri kepala, dan konsentrasi buruk)
(Heitkemper, 1991). Penyebab pelepasan prostaglandin yang berlebihan
belum diketahui.
b. Desminore sekunder dikaitkan dengan penyakit organic, seperti
endometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis serviks, neoplasma
ovarium atau uterus dan polip uterus. IUD juga dapat menyebabkan
desminore

sekunder. Pada

kasus

pemeriksaan

pelvis

abnormal

dibutuhkan evaluasi selanjutnya untuk menentukan diagnosis. Evaluasi


yang hati-hati harus dilakukan untuk mencari kelainan dalam kavum uteri
atau pelvis yang dapat menimbulkan kedua gejala tersebut. Histeroskopi,
histerosalpingogram

(HSG),

sonogram

transvaginal

(TSV),

dan

laproskopi, semuanya dapat digunakan untuk evaluasi. Pengobatan


ditujukan untuk memperbaiki keadaan yang mendasarinya.
2.2 Tujuan

Dismenore Primer
1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien Dismenore Primer
2. Keluhan klien dapat sedikit teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada klien dengan Dismenore Primer
4. Klien dapat mengatasi nyeri haid
Dismenore Sekunder
1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien Dismenore Sekunder
2. Keluhan klien dapat sedikit teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada klien dengan Dismenore Sekunder
4. Klien dapat mengatasi nyeri haid serta penyakit yang menyertai
5. Penyakit dapat lekas sembuh

2.3 WOC (Terlampir)


2.3 Diagnosa Keperawatan NANDA NOC NIC

No

NANDA

Nyeri b.d meningkatnya


kontraktilitas

NOC
uterus,

hipersensitivitas
saraf nyeri uterus.

NIC

Tingkat
Kenyamanan

dan

Lingkungan

Aktivitas :

Melaporkan
kesejahteraan fisik

dengan

kontrol gejala

psikologis

lingkungan

yang

diinginkan,

jika

Batasi pengunjung

Siapkan

tidur yang nyaman

hati

dengan lingkungan

ruangan

bersih dan tempat

Mengekspresikan
kepuasan

ruangan

mungkin dan sesuai

Melaporkan
kesejahteraan

Sediakan

yang sama dengan

Melaporkan
kepuasan

Posisikan

fisik

untuk

Mengekspresikan

kenyamanan

kepuasan

Kenyamanan

Indikator :
-

Manajemen

pasien

memperoleh

dengan

kontrol nyeri

Manajemen Nyeri

Aktivitas :

Kontrol Nyeri

Indikator :
-

isyarat-

dari

Mengenal

Mengenal

Observasi

isyarat non verbal

penyebab nyeri
-

tanda-

tanda

pencetus

nyeri

untuk

ketidaknyamanan,
khususnya

dalam

ketidakmampuan
untuk

komunikasi

secara efektif

mencari
pertolongan
-

Mengenal

untuk

pasien
memonitor

sendiri nyeri

gejala
-

nyeri
-

Anjurkan

Monitor

Melaporkan

kenyamanan pasien

kontrol nyeri

terhadap manajemen
nyeri

Tingkat Nyeri

Monitor
nyeri

Indikator :

perubahan
dan

bantu

pasien

Melaporkan nyeri

Pengaruh

mengidentifikasi
faktor

pada

presipitasi

nyeri baik aktual dan

tubuh

potensial

Frekuensi nyeri

Lamanya episode

yang akurat untuk

nyeri

meningkatkan

Berikan

informasi

pengetahuan
keluarga dan respon
terhadap
pengalaman nyeri

Manajemen
pengobatan

Aktivitas :
-

Tentukan obat yang


dibutuhkan klien dan
cara

mengelola

sesuai

dengan

anjuran/ dosis.
-

Monitor

efek

teraupetik

dari

pengobatan.
-

Monitor

tanda,

gejala

dan

efek

samping obat.
-

Monitor

interaksi

obat.
-

Ajarkan pada klien /


keluarga

cara

mengatasi

efek

samping
pengobatan.
-

Jelaskan

manfaat

pengobatan yg dapat
mempengaruhi gaya
hidup klien.
2.

Ketidakseimbangan
Nutrisi

Nafsu makan:

dari Indikator :
kebutuhan tubuh b.d
- Menyeimbangkan

kurang

adanya mual, muntah.

nafsu
-

nafsu

makan:
Aktivitas :
-

Anjurkan

asupan

kalori yang sesuai

normal
Menyeimbangkan
Pasokan

makan

Mengontrol

dengan

cairan

kebutuhan

tubuh normal.
Menyeimbangkan

dan gaya hidup.


Kontrol
asupan

Pasokan

nutrisi dan kalori.


Anjurkan
kepada

nutrisi

tubuh normal.

klien

untuk

mengkonsumsi

nutrisi yang cukup.

Monitoring Nutrisi

Aktivitas :
-

Amati
kecenderungan
pengurangan

dan

penambahan BB
-

Monitor jenis dan


jumlah latihan yang
dilaksanakan

Monitor lingkungan
tempat makanan

Monitor mual dan


muntah

Monitor

tingkat

energi,

rasa

tidak

enak badan,kelatihan
dan kelemahan
-

Monitor
kalori

masukan
dari

bahan

makanan

Manajemen Nutrisi

Aktivitas:
-

Kaji apa klien ada


alergi makanan

Kerja sama dengan


ahli

gizi

dalam

menentukan jumlah
kalori, protein dan
lemak secara tepat

sesuai

dengan

kebutuhan klien.
-

Ajari klien tentang


diet

yang

sesuai

bener

kebutuhan

tubuh
-

Monitor

catatan

makanan

yang

masuk

atas

kandungan gizi dan


jumlah kalori
-

Timbang BB secara
teratur

Pastikan bahwa diet


mengandung
makanan

yang

berserat tinggi untuk


mencegah sembelit
-

Pastikan
kemampuan
untuk

klien

memenuhi

kebutuhan
3.

Koping individu tidak


efektif

b.d

emosional.

Koping

kelebihan Indikator :
-

koping
keluarga Aktivitas :

Nilai
dapat

Peningkatan

mengatur

Hargai pemahaman

masalah-masalah

pasien

Melibatkan

proses penyakit dan

anggota

keluarga

konsep diri

dalam

membuat

keputusan

tentang

Hargai

dan

diskusikan

Mengekspresikan

alternative

perasaan

terhadap situasi

dan
-

kebebasan
-

Hargai sikap klien

emosional

terhadap perubahan

Menggunakan

peran dan hubungan

strategi penurunan

stress
-

respon

Peduli

Dukung penggunaan
sumber spiritual jika

terhadap

kebutuhan anggota

diminta
-

keluarga

Gunakan pendekatan
yang

tenang

dan

berikan jaminan
-

Sediakan informasi
actual

tentang

diagnosis, penangan
dan prognosis
-

Sediakan
yang

pilihan
realistis

tentang

aspek

perawatan saat ini


-

Dukung penggunaan
mekanisme
defensive yang tepat

Dukung keterlibatan
keluarga dengan cara
yang tepat

Bantu pasien untuk


mengidentifikasi
strategi positif untuk
mengatasi
keterbatasan
mengelola

dan
gaya

hidup dan perubahan

10

peran
-

Bentu

klien

mengidentifikasi
kemungkinan

yang

dapt terjadi
-

Bantu

klien

beradaptasi
mengantisipasi
perubahan klien

BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 KASUS
11

dan

Nona M 20 tahun datang ke poliklinik puskesmas nanggalo siteba


tanggal 19 November 2013 pukul 10.00 wib untuk memeriksakan diri
sekaligus berkonsultasi karena merasa terganggu akan disminore yang
dialaminya pada area bawah perut, ia mulai haid tanggal 16 november dan
mulai merasakan disminore untuk yang kesekian kalinya pada tanggal 15
hingga 18 November, dan hari ini kadang masih sakit. ini merupakan
kunjungan ke 2 nya ke pelayanan kesehatan terkait disminore. setelah
dilaksanakan pengkajian ia berkata aktivitasnya terganggu karena nyeri dan
pusing yang dirasakan dan tidurpun tak nyenyak karena nyeri, skala nyeri 5.
3.2 Pengkajian Ginekologi

Tanggal Pengkajian : 19 November 2013


A. Identitas Diri Klien
Nama
: Monalisa
TTL
: Batusangkar/ 5 Juli 1993
Umur
: 20 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat
: Anduring
B. Data Umum Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan
Nyeri di perut bagian bawah (skala nyeri 5), pusing, mual dan
keluar keringat dingin.
b. Faktor Pencetus
Belum jelas
c. Lamanya Keluhan
Keluhan dirasakan 1 hari sebelum sampai dengan 2 hari pertama
menstruasi. Pertama kali merasakan dismenore umur 17 tahun
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah dirawat di rumas sakit karena magh kronik dan DBD.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Orang tua klien (Ibu) memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
diabetes melitus.
4. Riwayat Menstruasi
Manarche
: 14 Tahun
Siklus
: Tidak teratur
Lama
: 5-7 Hari
Keluhan
: Nyeri diperut bagian bawah
5. Riwayat Perkawinan
Belum Kawin

12

6. Riwayat Keluarga Berencana


Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
C. Pola Nutrisi
Berat Badan
: 47 Kg
Tinggi Badan
: 153 cm
Frekuensi
: 3 x sehari porsi makanan berat
Nafsu Makan
: Tidak ada penurunan nafsu makan
Perubahan BB dalam 3 bulan terakhir : Tidak ada
Masalah Keperawatan
: Tidak ada
D. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar
Frekuensi
Waktu
Konsistensi
2. Buang Air Kecil
Frekuensi
Warna
Bau
Masalah Keperawatan

: 1 x sehari
: Pagi Hari
: Padat
: 6 - 8 x sehari
: Kuning Jernih
: Normal
: Tidak Ada

E. Pola Tidur dan Istirahat


Waktu Tidur
: Malam pukul 23.00 WIB
Lama Tidur/hari
: 5 6 jam/ hari
Perubahan yang dirasakan setelah sakit : Pola tidur dan istirahat
klien terganggu karena klien merasakan nyeri bahkan saat tidur.
Masalah keperawatan
: Gangguan pola tidur &
istirahat
F. Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan pola aktivitas terganggu karena saat beraktivitas
klien merasakan nyeri, pusing dan mual. Jadi saat merasakan
keluhan klien hanya bisa beristirahat saja.
Masalah Keperawatan : Gangguan pola aktivitas dan latihan
G. Pola Bekerja
Jenis Pekerjaan
:Lama Bekerja
:Masalah Keperawatan : Tidak Ada

13

H. Riwayat Keluarga (Genogram)

Keterangan

:Ibu dari klien merupakan anak pertama dari


5 bersaudara, dan klien sendiri adalah anak

terakhir dari 4 bersaudara.


Masalah Keperawatan : I. Riwayat Lingkungan
Kebersihan
Bahaya
Polusi
Masalah Keperawatan

: Lingkungan tempat tinggal klien bersih


: Tidak ditemukan tanda-tanda bahaya
: Tidak ada
: Tidak Ada

J. Aspek Psikososial
1. Persepsi Diri :
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini
Klien sangat mengkhawatirkan

gejala

penyakit

yang

dirasakannya saat ini karena klien takut akan berdampak bagi


kesehatan tubuh lainnya khususnya penyakit yang berhubungan
dengan rahim.
2. Harapan setelah menjalani perawatan
Nyeri berkurang, pusing, mual dan keringat dingin tidak ada.
3. Pertahan Koping
: Istirahat dan tidur, kompres dengan
air hangat, pernah mengkonsumsi asam fenamat.
4. Sistem Nilai & Kepercayaan : Klien muslim dan taat beribadah.

14

Masalah Keperawatan

: -

K. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
TTV

: sedikit lesu
: TD: 110/70 mmHg Suhu : 36,5oC Nadi :

Kepala

70x/i RR 22x/i
: Rambut bersih, tidak berketombe, tidak

Mata

mudah dicabut
: Simetris kiri & kanan, konjungtiva anemis,

Hidung
Mulut

sklera tidak ikterik


: Simetris kiri & kanan,
: Mukosa bibir lembab, tidak ada karies dan

Pernafasan

gigi berlubang
: Pernapasan vesikuler, tidak ada usaha otot

Abdomen

pernapasan,
: Simetris kiri dan kanan, perut tidak asites,

Neurologi
Muskuloskeletal

tidak ada bekas luka diperut, turgor baik


: Segala reflek normal
: Ekstremitas simetris kiri dan kanan, tidak
ada cecera pada ekstremitas, tidak ada nyeri

pada ekstremitas
Data Laboratorium
: Tidak ada
Hasil Pemeriksaan Diagnostik : Tidak ada

3.3 Diagnosa Keperawatan Nanda Noc Nic


No
1

NANDA
Nyeri

NOC
b.d

meningkatnya

Kenyamanan

kontraktilitas
uterus,
hipersensitivitas

Tingkat

Indikator :
-

Melaporkan

NIC

Manajemen
Lingkungan

Kenyamanan
Aktivitas :

15

dan saraf nyeri

kesejahteraan

uterus.

fisik

yang sama dengan

Melaporkan

lingkungan

yang

kepuasan

diinginkan,

jika

dengan kontrol

mungkin dan sesuai

Do:
Skala nyeri :
5
Kadang klien

tampak
meringis
Wajah sedikit

pucat
Klien kurang
bergairah

Sediakan

ruangan

gejala

Batasi pengunjung

Melaporkan

Siapkan

ruangan

kesejahteraan

bersih dan tempat

psikologis

tidur yang nyaman

Mengekspresika

Posisikan

pasien

n kepuasan hati

untuk memperoleh

dengan

kenyamanan

lingkungan fisik

TD : 110/70
FP : 22x/i

N: 70x/i

Mengekspresika
n

kepuasan

Manajemen Nyeri

dengan kontrol Aktivitas :


-

nyeri
Ds:

Observasi

isyarat-

isyarat non verbal

Klien
mengatakan
perut

ketidaknyamanan,

nya Indikator :

nyeri pada 1

hari
sebelum

sampai

khususnya

ketidakmampuan

penyebab nyeri

untuk

untuk

Klien
ini

menggangu

Anjurkan
untuk

nyeri

pasien

memonitor

sendiri nyeri

mencari

pertolongan

mengatakan

komunikasi

secara efektif

Mengenal
pencetus

setelah haid

dalam

Mengenal

tanda-tanda

2hari

hal

dari

Kontrol Nyeri

Monitor

Mengenal gejala

kenyamanan pasien

nyeri

terhadap

16

tidurnya

Klien

Melaporkan
kontrol nyeri

mengatakan

manajemen nyeri
-

nyeri

kepalanya
sering
pusing
Klien
mengatakan

dan

bantu

pasien

Tingkat Nyeri

mengidentifikasi

Indikator :

badannya
lemah

Monitor perubahan

faktor

presipitasi

Melaporkan

nyeri baik aktual

nyeri

dan potensial

Pengaruh

pada

Frekuensi nyeri

Lamanya

informasi

yang akurat untuk

tubuh
-

Berikan

meningkatkan
pengetahuan
keluarga dan respon

episode nyeri

terhadap
pengalaman nyeri

Manajemen
pengobatan

Aktivitas :
-

Tentukan obat yang


dibutuhkan

klien

dan cara mengelola


sesuai

dengan

anjuran/ dosis.
-

Monitor

efek

teraupetik

dari

pengobatan.
-

Monitor
gejala

tanda,
dan

efek

17

samping obat.
-

Monitor

interaksi

obat.
-

Ajarkan
klien

pada
keluarga

cara mengatasi efek


samping
pengobatan.
2

Jelaskan

manfaat

pengobatan

yg

dapat
mempengaruhi
Gangguan pola
tidur

gaya hidup klien.

berhubungan

Tingkat
Kenyamanan

dengan nyeri

Aktivitas :
Do:
Skala nyeri 5
Tidur

pukul

steng

12

malam
Bangun pukul
6 karena mau
kuliah
Tidur

sering

tersentang
Nyeri
tidur
Ds :

saat

Melaporkan
istirahat tidur
malam yang
optimal.
Tidak
menunjukan
perilaku
gelisah.
Wajah tidak
pucat dan
konjungtiva
mata tidak

Manajamen Pola
tidur

Aktivitas :
Pantau keadaan
umum klien
Lakukan TTV
Kaji pola tidur
klien
Kaji fungsi
pernapasan: bunyi
napas, kecepatan,
irama.
Kaji faktor yang

anemis karena

menyebabkan

kurang tidur

gangguan tidur

18

Mempertahanka

(nyeri, takut, stress,

mengatakan

n pola tidur

ansietas, imobilitas,

tidur

yang

gangguan eliminasi

terganggu

memberikan

seperti sering

akibat

energi yang

berkemih,

cukup untuk

gangguan

menjalani

metabolisme,

aktivitas sehari-

gangguan

Klien

nyeri

haid
Klien
mengatakan
sering
guling2

an

hari.
Mengekspresik

waktu tidur
Klien

tersentak
tidur

asing, temperature,

dengan

aktivitas yang tidak

sekitar
Mengekspresik

sering

an perasaan

akibat

dengan

nyeri
Klien
mengatakan

adekuat).
Catat tindakan
kemampuan untuk
mengurangi

hubungan social

kegelisahan.
Ciptakan suasana

Mengekspresika

nyaman
Kurangi atau

untuk

memulai tidur

dengan kontrol

saja susah

nyeri

Klien

lingkungan yang

an perasaan
lingkungan fisik

mengatkan

transportasi,

kepuasan

hilangkan distraksi
lingkungan dan
gangguan tidur.
Batasi pengunjung

mengatakan

selama periode

setiap bagun

istirahat yang

badan

optimal (mis;

fresh

tidak

setelah makan).
Minta klien untuk
membatasi asupan
cairan pada malam
hari
Anjurkan atau
berikan perawatan
19

pada petang hari


(mis; hygiene
personal, linen dan
baju tidur yang
bersih).
Gunakan alat bantu
tidur (misal; air
hangat untuk
kompres rilaksasi
otot, bahan bacaan,
pijatan di
punggung, music
yang lembut, dll).
Ajarkan relaksasi
distraksi.
Beri obat dengan
kolaborasi dokter.

Manajemen
Lingkungan
Aktivitas :
Ciptakan
lingkungan

yang

nyaman
Pintu kamar klien
ditutup
Kurangi

stimulus

misalnya
percakapan dengan
klien
Membantu
kebiasaan

klien

sebelum

tidur,

20

misalnya

dengan

mendengarkan
musik,

membaca,

dan berdoa..
Hindari
latihan
fisik

yang

berlebihan sebelum
tidur
Hindari rangsangan
mental yang tidak
menyenangkan
sebelum

tidur.

Maksudnya,
usahakan
psikologis

klien

tenang,

tidak

cemas,

ataupun

stres sebelum tidur.


Berikan
rasa
nyaman dan rileks
Atur posisi yang
nyaman untuk tidur
Anjurkan
klien
berkemih sebelum
tidur
Tempatkan

klien

pada tempat tidur


yang

bersih

dan

tidak boleh basah


Pada klien nyeri,
3

berikan
analgesik

obat
menit

sebelum tidur
Hindari
kegiatan

21

yang
membangkitkan
minat sebelum tidur
Berdoa
sesuai
dengan agamanya.

Intoleransi
aktivitas

b.d

Self Care :
ADL

Kriteria Hasil

kelemahan

Kaji adanya faktor


yang
menyebabkan

Do :

Berpartisipasi

Klien tampak

dalam aktivitas

kelelahan

fisik tanpa

Monitor nutrisi dan

disertai

sumber

peningkatan

energi yang adekuat

tekanan darah,

Monitor pasien

nadi dan RR
Mampu

akan adanya

melakukan

emosi secara

aktivitassehari

berlebihan

hari (ADLs)

Monitor respon

secara mandiri
Keseimbangan

kardivaskuler

sedikit pucat
Konjungtiva
anemis
Mukosa bibir
kering

Kurang
bergairah
FP : 22x/i
N 70x/i
Hb = 11 gr/dl

aktivitas dan
istirahat

Ds :
mengatakan
nya

pusing
bahkan

terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,

Klien
kepala

kelelahan fisik dan

saat

beraktivitas
Klien
mengatakan

diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Kolaborasikan

22

badannya

dengan Tenaga

lemas

Rehabilitasi Medik

Klien

dalam

mengatakan

merencanakan

ngapa2in

progran terapi yang

malas

tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu
dilakukan
Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang sesuai
dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan
untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai

23

Bantu klien untuk


membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan
penguatan positif
bagi
yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual

24

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi
yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang
ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun pinggul.
2. Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri; yaitu dismenore
spasmodic dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau
penyebab yang dapat diamati; yaitu dismedore primer dan dismenore
sekunder
3. Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah
banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. Ada
beberapa factor yang menyebabkan dismenore yaitu factor psikologis,
factor endokrin, factor konstitusi,anomaly uterus

congenital dan

endometriosis.
4.2 Saran
1.

Disarankan bagi wanita banyak mengkonsumsi makanan yang berzigi


dan olah raga secara teratur,

2.

Disarankan bagi wanita agar mengupayakan pola hidup sehat dan


Periksa kesehatan secara berkala dan teratur

25

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UNPAD.2003. Fisiologi Alat-alat reproduksi
Wanita dalam Obstetri Fisiologi.Bandung:Penerbitan Eleman
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.1996. Nursing Interventions
Classification (NIC). St. Louis : Mosby Year-Book
Hamilto, Persis Mary. 2005.Dasar-Dasar Keprawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Johnson,Marion, dkk.2000. Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis
:Mosby Year-Book
Wiley dan Blacwell.2009. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 20092011, NANDA. Singapura: Markono print Media Pted

26

Anda mungkin juga menyukai