PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejaktera fisik, mental dan
social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi.( Azwar,2001).
Indonesia diperkirakan 55% perem[uan usia produktif yang tersiksa
oleh nyeri selama haid. (Anomim,2008). Angka kejadian Dismenore tipe
primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah
penderita dengan tipe sekunder.
Setiap bulan, secara periodic, seseorang wanita normal mengalami
mentruasi.Di dalam mentruasi, terkadang disertai nyeri haid (Disminore).
Disminore adalah nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu
penyakit tumbul akibat kontraksi disritmik miomentrium yang menampilkan
satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat pada perut bagian
bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha. (Nurmasitoh,
2008).
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit
psikosomatik.Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu
pengatahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli
yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri
haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bias menyembunyikan
rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kemana ia
harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang
menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang dibuat-buat oleh wanita
bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid
hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan.Anggapan
seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru di
ketahui bahwa nyeri haid adalah konisi medis yang nyata yang diderita
wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang
bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Dismenore ?
2. Bagaimana penyebab Dismenore ?
3. Bagaimana gejala dismenore ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu dismenore
2. Untuk mengetahui apa penyebab Dismenore
3. Untuk mengetahui gelaja-gejala dismenore
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Dismenore (dysmenorrheu) berasal dari bahasa yunani. Kata dys yang
berarti sulit, nyeri, abnormal : meno yang berarti bulan ; dan rrhea yang
berarti aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu
haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan
pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut
maupun pinggul.
Menurut kamus kesehatan, dismenore adalah nyeri mentruasi yang
mungkin disertai kram perut, kejang (spasme), dan nyeri punggung.
Dismenorhea adalah menstruasi yang sangat menyakitkan, terutama
terjadi pada perut bagian bawah dan punggung, serta biasanya terasa seperti
kram.(Helen Varney.2006.Asuhan Kebidanan.Jakarta :EGC).
Dismenore adalah sakit saat menstruasi sampai dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari.Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suatu
gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter
untuk konsultasi dan pengobatan.Karena gangguan ini sifatnya subyektif,
berat atau intensitasnya (Saifudin, 1994).
Dismenore terbagi menjadi 2 bagian, yaitu dismenore primer dan
dismenore sekunder :
a. Desminore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari
terjadi bulan ke-6 sampai tahun ke-2 setelah menstruasi. Desminore ini
seringkali hilang saat berusia 25 tahun atau setelah wanita hamil dan
melahirkan melalui pervaginaan. Faktor Psikologis dapat mempengaruhi
gejala dari dismenore ini, dan gejala nya pun berhubungan dengan
ovulasi. Perjalanannya adalah prostaglandin F2 alfa (PGF2) disekresi,
Pelepasan PGF2 yang berlebihan meningkatkan amplitude dan
frekuensi reaksi uterus dan menyebabkan vesospasme arteri uterus,
sekunder. Pada
kasus
pemeriksaan
pelvis
abnormal
(HSG),
sonogram
transvaginal
(TSV),
dan
Dismenore Primer
1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien Dismenore Primer
2. Keluhan klien dapat sedikit teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada klien dengan Dismenore Primer
4. Klien dapat mengatasi nyeri haid
Dismenore Sekunder
1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien Dismenore Sekunder
2. Keluhan klien dapat sedikit teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada klien dengan Dismenore Sekunder
4. Klien dapat mengatasi nyeri haid serta penyakit yang menyertai
5. Penyakit dapat lekas sembuh
No
NANDA
NOC
uterus,
hipersensitivitas
saraf nyeri uterus.
NIC
Tingkat
Kenyamanan
dan
Lingkungan
Aktivitas :
Melaporkan
kesejahteraan fisik
dengan
kontrol gejala
psikologis
lingkungan
yang
diinginkan,
jika
Batasi pengunjung
Siapkan
hati
dengan lingkungan
ruangan
Mengekspresikan
kepuasan
ruangan
Melaporkan
kesejahteraan
Sediakan
Melaporkan
kepuasan
Posisikan
fisik
untuk
Mengekspresikan
kenyamanan
kepuasan
Kenyamanan
Indikator :
-
Manajemen
pasien
memperoleh
dengan
kontrol nyeri
Manajemen Nyeri
Aktivitas :
Kontrol Nyeri
Indikator :
-
isyarat-
dari
Mengenal
Mengenal
Observasi
penyebab nyeri
-
tanda-
tanda
pencetus
nyeri
untuk
ketidaknyamanan,
khususnya
dalam
ketidakmampuan
untuk
komunikasi
secara efektif
mencari
pertolongan
-
Mengenal
untuk
pasien
memonitor
sendiri nyeri
gejala
-
nyeri
-
Anjurkan
Monitor
Melaporkan
kenyamanan pasien
kontrol nyeri
terhadap manajemen
nyeri
Tingkat Nyeri
Monitor
nyeri
Indikator :
perubahan
dan
bantu
pasien
Melaporkan nyeri
Pengaruh
mengidentifikasi
faktor
pada
presipitasi
tubuh
potensial
Frekuensi nyeri
Lamanya episode
nyeri
meningkatkan
Berikan
informasi
pengetahuan
keluarga dan respon
terhadap
pengalaman nyeri
Manajemen
pengobatan
Aktivitas :
-
mengelola
sesuai
dengan
anjuran/ dosis.
-
Monitor
efek
teraupetik
dari
pengobatan.
-
Monitor
tanda,
gejala
dan
efek
samping obat.
-
Monitor
interaksi
obat.
-
cara
mengatasi
efek
samping
pengobatan.
-
Jelaskan
manfaat
pengobatan yg dapat
mempengaruhi gaya
hidup klien.
2.
Ketidakseimbangan
Nutrisi
Nafsu makan:
dari Indikator :
kebutuhan tubuh b.d
- Menyeimbangkan
kurang
nafsu
-
nafsu
makan:
Aktivitas :
-
Anjurkan
asupan
normal
Menyeimbangkan
Pasokan
makan
Mengontrol
dengan
cairan
kebutuhan
tubuh normal.
Menyeimbangkan
Pasokan
nutrisi
tubuh normal.
klien
untuk
mengkonsumsi
Monitoring Nutrisi
Aktivitas :
-
Amati
kecenderungan
pengurangan
dan
penambahan BB
-
Monitor lingkungan
tempat makanan
Monitor
tingkat
energi,
rasa
tidak
enak badan,kelatihan
dan kelemahan
-
Monitor
kalori
masukan
dari
bahan
makanan
Manajemen Nutrisi
Aktivitas:
-
gizi
dalam
menentukan jumlah
kalori, protein dan
lemak secara tepat
sesuai
dengan
kebutuhan klien.
-
yang
sesuai
bener
kebutuhan
tubuh
-
Monitor
catatan
makanan
yang
masuk
atas
Timbang BB secara
teratur
yang
Pastikan
kemampuan
untuk
klien
memenuhi
kebutuhan
3.
b.d
emosional.
Koping
kelebihan Indikator :
-
koping
keluarga Aktivitas :
Nilai
dapat
Peningkatan
mengatur
Hargai pemahaman
masalah-masalah
pasien
Melibatkan
anggota
keluarga
konsep diri
dalam
membuat
keputusan
tentang
Hargai
dan
diskusikan
Mengekspresikan
alternative
perasaan
terhadap situasi
dan
-
kebebasan
-
emosional
terhadap perubahan
Menggunakan
strategi penurunan
stress
-
respon
Peduli
Dukung penggunaan
sumber spiritual jika
terhadap
kebutuhan anggota
diminta
-
keluarga
Gunakan pendekatan
yang
tenang
dan
berikan jaminan
-
Sediakan informasi
actual
tentang
diagnosis, penangan
dan prognosis
-
Sediakan
yang
pilihan
realistis
tentang
aspek
Dukung penggunaan
mekanisme
defensive yang tepat
Dukung keterlibatan
keluarga dengan cara
yang tepat
dan
gaya
10
peran
-
Bentu
klien
mengidentifikasi
kemungkinan
yang
dapt terjadi
-
Bantu
klien
beradaptasi
mengantisipasi
perubahan klien
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 KASUS
11
dan
12
: 1 x sehari
: Pagi Hari
: Padat
: 6 - 8 x sehari
: Kuning Jernih
: Normal
: Tidak Ada
13
Keterangan
J. Aspek Psikososial
1. Persepsi Diri :
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini
Klien sangat mengkhawatirkan
gejala
penyakit
yang
14
Masalah Keperawatan
: -
K. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
TTV
: sedikit lesu
: TD: 110/70 mmHg Suhu : 36,5oC Nadi :
Kepala
70x/i RR 22x/i
: Rambut bersih, tidak berketombe, tidak
Mata
mudah dicabut
: Simetris kiri & kanan, konjungtiva anemis,
Hidung
Mulut
Pernafasan
gigi berlubang
: Pernapasan vesikuler, tidak ada usaha otot
Abdomen
pernapasan,
: Simetris kiri dan kanan, perut tidak asites,
Neurologi
Muskuloskeletal
pada ekstremitas
Data Laboratorium
: Tidak ada
Hasil Pemeriksaan Diagnostik : Tidak ada
NANDA
Nyeri
NOC
b.d
meningkatnya
Kenyamanan
kontraktilitas
uterus,
hipersensitivitas
Tingkat
Indikator :
-
Melaporkan
NIC
Manajemen
Lingkungan
Kenyamanan
Aktivitas :
15
kesejahteraan
uterus.
fisik
Melaporkan
lingkungan
yang
kepuasan
diinginkan,
jika
dengan kontrol
Do:
Skala nyeri :
5
Kadang klien
tampak
meringis
Wajah sedikit
pucat
Klien kurang
bergairah
Sediakan
ruangan
gejala
Batasi pengunjung
Melaporkan
Siapkan
ruangan
kesejahteraan
psikologis
Mengekspresika
Posisikan
pasien
n kepuasan hati
untuk memperoleh
dengan
kenyamanan
lingkungan fisik
TD : 110/70
FP : 22x/i
N: 70x/i
Mengekspresika
n
kepuasan
Manajemen Nyeri
nyeri
Ds:
Observasi
isyarat-
Klien
mengatakan
perut
ketidaknyamanan,
nya Indikator :
nyeri pada 1
hari
sebelum
sampai
khususnya
ketidakmampuan
penyebab nyeri
untuk
untuk
Klien
ini
menggangu
Anjurkan
untuk
nyeri
pasien
memonitor
sendiri nyeri
mencari
pertolongan
mengatakan
komunikasi
secara efektif
Mengenal
pencetus
setelah haid
dalam
Mengenal
tanda-tanda
2hari
hal
dari
Kontrol Nyeri
Monitor
Mengenal gejala
kenyamanan pasien
nyeri
terhadap
16
tidurnya
Klien
Melaporkan
kontrol nyeri
mengatakan
manajemen nyeri
-
nyeri
kepalanya
sering
pusing
Klien
mengatakan
dan
bantu
pasien
Tingkat Nyeri
mengidentifikasi
Indikator :
badannya
lemah
Monitor perubahan
faktor
presipitasi
Melaporkan
nyeri
dan potensial
Pengaruh
pada
Frekuensi nyeri
Lamanya
informasi
tubuh
-
Berikan
meningkatkan
pengetahuan
keluarga dan respon
episode nyeri
terhadap
pengalaman nyeri
Manajemen
pengobatan
Aktivitas :
-
klien
dengan
anjuran/ dosis.
-
Monitor
efek
teraupetik
dari
pengobatan.
-
Monitor
gejala
tanda,
dan
efek
17
samping obat.
-
Monitor
interaksi
obat.
-
Ajarkan
klien
pada
keluarga
Jelaskan
manfaat
pengobatan
yg
dapat
mempengaruhi
Gangguan pola
tidur
berhubungan
Tingkat
Kenyamanan
dengan nyeri
Aktivitas :
Do:
Skala nyeri 5
Tidur
pukul
steng
12
malam
Bangun pukul
6 karena mau
kuliah
Tidur
sering
tersentang
Nyeri
tidur
Ds :
saat
Melaporkan
istirahat tidur
malam yang
optimal.
Tidak
menunjukan
perilaku
gelisah.
Wajah tidak
pucat dan
konjungtiva
mata tidak
Manajamen Pola
tidur
Aktivitas :
Pantau keadaan
umum klien
Lakukan TTV
Kaji pola tidur
klien
Kaji fungsi
pernapasan: bunyi
napas, kecepatan,
irama.
Kaji faktor yang
anemis karena
menyebabkan
kurang tidur
gangguan tidur
18
Mempertahanka
mengatakan
n pola tidur
ansietas, imobilitas,
tidur
yang
gangguan eliminasi
terganggu
memberikan
seperti sering
akibat
energi yang
berkemih,
cukup untuk
gangguan
menjalani
metabolisme,
aktivitas sehari-
gangguan
Klien
nyeri
haid
Klien
mengatakan
sering
guling2
an
hari.
Mengekspresik
waktu tidur
Klien
tersentak
tidur
asing, temperature,
dengan
sekitar
Mengekspresik
sering
an perasaan
akibat
dengan
nyeri
Klien
mengatakan
adekuat).
Catat tindakan
kemampuan untuk
mengurangi
hubungan social
kegelisahan.
Ciptakan suasana
Mengekspresika
nyaman
Kurangi atau
untuk
memulai tidur
dengan kontrol
saja susah
nyeri
Klien
lingkungan yang
an perasaan
lingkungan fisik
mengatkan
transportasi,
kepuasan
hilangkan distraksi
lingkungan dan
gangguan tidur.
Batasi pengunjung
mengatakan
selama periode
setiap bagun
istirahat yang
badan
optimal (mis;
fresh
tidak
setelah makan).
Minta klien untuk
membatasi asupan
cairan pada malam
hari
Anjurkan atau
berikan perawatan
19
Manajemen
Lingkungan
Aktivitas :
Ciptakan
lingkungan
yang
nyaman
Pintu kamar klien
ditutup
Kurangi
stimulus
misalnya
percakapan dengan
klien
Membantu
kebiasaan
klien
sebelum
tidur,
20
misalnya
dengan
mendengarkan
musik,
membaca,
dan berdoa..
Hindari
latihan
fisik
yang
berlebihan sebelum
tidur
Hindari rangsangan
mental yang tidak
menyenangkan
sebelum
tidur.
Maksudnya,
usahakan
psikologis
klien
tenang,
tidak
cemas,
ataupun
klien
bersih
dan
berikan
analgesik
obat
menit
sebelum tidur
Hindari
kegiatan
21
yang
membangkitkan
minat sebelum tidur
Berdoa
sesuai
dengan agamanya.
Intoleransi
aktivitas
b.d
Self Care :
ADL
Kriteria Hasil
kelemahan
Do :
Berpartisipasi
Klien tampak
dalam aktivitas
kelelahan
fisik tanpa
disertai
sumber
peningkatan
tekanan darah,
Monitor pasien
nadi dan RR
Mampu
akan adanya
melakukan
emosi secara
aktivitassehari
berlebihan
hari (ADLs)
Monitor respon
secara mandiri
Keseimbangan
kardivaskuler
sedikit pucat
Konjungtiva
anemis
Mukosa bibir
kering
Kurang
bergairah
FP : 22x/i
N 70x/i
Hb = 11 gr/dl
aktivitas dan
istirahat
Ds :
mengatakan
nya
pusing
bahkan
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,
Klien
kepala
saat
beraktivitas
Klien
mengatakan
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Kolaborasikan
22
badannya
dengan Tenaga
lemas
Rehabilitasi Medik
Klien
dalam
mengatakan
merencanakan
ngapa2in
malas
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu
dilakukan
Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang sesuai
dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan
untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
23
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi
yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang
ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun pinggul.
2. Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri; yaitu dismenore
spasmodic dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau
penyebab yang dapat diamati; yaitu dismedore primer dan dismenore
sekunder
3. Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah
banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. Ada
beberapa factor yang menyebabkan dismenore yaitu factor psikologis,
factor endokrin, factor konstitusi,anomaly uterus
congenital dan
endometriosis.
4.2 Saran
1.
2.
25
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UNPAD.2003. Fisiologi Alat-alat reproduksi
Wanita dalam Obstetri Fisiologi.Bandung:Penerbitan Eleman
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.1996. Nursing Interventions
Classification (NIC). St. Louis : Mosby Year-Book
Hamilto, Persis Mary. 2005.Dasar-Dasar Keprawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Johnson,Marion, dkk.2000. Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis
:Mosby Year-Book
Wiley dan Blacwell.2009. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 20092011, NANDA. Singapura: Markono print Media Pted
26