Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Prodi S1 Keperawatan
KATA PENGANTAR
1
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin Segala puji dan syukur senantiasa kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Salam dan salawat kepada junjungan Rasulullah SAW dan keluarga yang
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah PKK HOME CARE II yaitu
Tenriwati, S.Kep, Ns, M.Kes yang sangat kami cintai dan hormati.
Akhir kata hanya kepada Allah SWT, penyusun memohon semoga berkah
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Aamiin.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenorea merupakan rasa nyeri yang muncul saat haid, biasanya terjadi
pada hari pertama dan kedua (Wong 2008 dan Smith 2003, dalam Novitasari
2012).
2006).
yang cukup besar pada masalah kewanitaan baik bagi pelajar (mahasiswi)
yang siap sebagai keluarga berkualitas tahun 2015 BKKBN (2001, dalam
Amin 2011).
3
BAB II
KONSEP DASAR
1. Definisi
gangguan menstruasi yang umum dialami oleh remaja dengan gejala utama
Dismenorea ditandai dengan nyeri panggul (kram) dimulai sesaat sebelum atau
pada awal menstruasi dan berlangsung 1-2 hari. Sekitar 2-4 hari sebelum
dan bertindak sebagai kontraktor otot polos yang membantu dalam peluruhan
endometrium. Terapi yang optimal dari gejala ini tergantung pada penyebab
a) Dismenorea primer
Ini biasanya terjadi dalam 6 sampai 12 bulan setelah menarche atau setelah
b) Dismenorea Sekunder
4
uteri, dan kista ovarium . Umumnya, dismenorea sekunder terjadi berhari
hari, kebanyakan terjadi pada perempuan yang lebih tua (30-40 th)
walaupun ada juga yang mengalami dismenorea ini pada usia muda
(Hermawan, 2012).
2. Klasifikasi
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut terjadi dihari pertama dan
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun. Ada di
antara mereka yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-
nyerinya.
Pengkajian nyeri yang biasanya dilakukan pada saat nyeri haid yaitu
dengan skala nyeri agar mendapatkan diagnosa keperawatan yang tepat dan
5
3. Etiologi
a. Dismenorea primer
1) Faktor Kejiwaan
dismenore.
2) Faktor endokrin
Pada umumnya hal ini dihubungkan dengan kontraksi usus yang tidak
baik. Hal ini sangat erat kaitanya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan
b. Dysmenorrhea sekunder
6
a) Faktor konstitusi
c) Endometriosis
kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas
4. Patofisiologi
a. Dismenorea primer
7
ditemukan di cairan endometrium wanita dengan dismenorea dan berhubungan
fase folikuler ke fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut yang terjadi
berkurangnya aliran darah uterus, dan nyeri pada dismenorea primer. Peran
neuron nyeri tipe C dirangsang oleh metabolit anaerob yang dihasilkan oleh
b. Dismenorea Sekunder
Dapat terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun paling
sering muncul di usia 30-an atau 40-an, setelah tahun-tahun normal, siklus
8
5. Manifestasi Klinis
a) Dismenorea primer
3) Nyeri punggung
4) Nyeri paha
5) Sakit kepala
6) Diare
b) Dismenorea sekunder
1) Terjadi selama sikuls pertama haid dan sampai berhari hari, yang
- Endometriosis
- Adenomyosis
6. Penatalaksanaan
a) Disminorea Primer
1) Latihan
9
- Latihan dengan posisi lutut ditekukkan ke dada, berbaring
2) Panas
4) Istirahat
5) Obat-obatan
gejala
a) Disminorea sekunder
1) PRP
peritonitis panggul.
10
sterilitas). Rekomendasi dari center for disease control and prevention
antibiotic pe IV.
2) Endometriosis
rujuk ke dokter.
4) Prolaps uterus
11
b. Sistokel dan inkonmtenensia strees urine yang terjadi bersamaan
- Latihan kegel
kandung kemih.
1) Endometrium
2) menarche
3) genitalis
4) endometriosis
5) radang pelvis
6) mioma uteri
7) kista ovarium
8) ovulasi
9) pelvis makroskopis
10) Prostaglandin
11) eukotrien
14) Prostagladin
17) vasokonstriktor
12
18) Hormon hipofisis posterior vasopressin
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
I. Data Umum Klien
No Reg :-
Initial/Umur : Ny. Y / 32 Tahun
Alamat : Jl.H.A.sulthan dg.radja
Tanggal masuk RS :-
Tanggal Pengkajian : Kamis, 4 Juni 2020
Diagnosa Medis : Disminore
II. Alasan Masuk Rumah Sakit
Keluhan Utama : Merasa Nyeri dan kram pada perut
Riwayat Keluhan
Mulai timbulnya : timbul setelah hari ke 2-4 haid/menstruasi
Sifat keluhan : Hilang timbul
Lokasi keluhan : nyeri Perut dan kram bagian bawah yang bisa menjalar ke punggung
Faktor Pencetus: Tidak diketahui
Keluhan lain : Nyeri dan kram
Pengaruh keluhan terhadap aktivitas/fungsi tubuh : Aktvitas klien terganggu karna nyeri
yang dirasakan
Usaha pasien untuk mengatasinya : Berbaring dan memberi balsem pada area nyeri
III. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Cacar Varicella
Polio GPastro Enteriis
13
Tetanus Fecelie Conv
Pertussis Hepatitis Inf
Thypoid Marbiler
TBC Malaria
Lain – lain (sebutkan) : Tidak ada
Kecelakaan yang pernah dialami : Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
Riwayat operasi : Pernah Operasi Tidak Ya Pasa Operasi hari
ke
Riwayat pengobatan (obat yang dibawa ke RS / sementara di konsumsi) : -
Riwayat alergi : Tidak ada Ada, sebutkan : Klien tidak
memiliki riwayat alergi
14
Saat sakit : Klien mengatakan tidurnya terganggu
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB ± 1 kali dalam sehari, tidak ada keluhan
Saat sakit : Klien mengatakan BAB nya tidak terganggu
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAK ±5x/sehari, tidak ada keluhan
Saat sakit : Klien mengatakan BAK ±3x/sehari,
6. Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan sering membersihkan rumah, seperti
menyapu dan lain-lain
Saat sakit : Klien mengatakan hanya melakukan aktivitas saat nyeri yang
dirasakan hilang, dan hanya berbaring saat nyeri timbul kembali
7. Personal hygiene
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 3x/sehari, mencuci rambut
2x/seminggu, dan menggosok gigi 2x sehari, tidak ada hambatan.
Saat sakit : Klien mengatakan hanya mandi dan gosok gigi saja
8. Akivitas Sehari-hari
Sebelum sakit : Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan yaitu memasak,
mencuci, menyapu
Saat sakit : Klien mengatakan istirahat dan berbaring jika nyerinya timbul
VI. Pemeriksaan Fisik
Selasa, 4 Juni 2020, Pukul 14.00
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran
15
e. Berat Badan : 58 kg
f. Tanda-tanda vital : TD: 130/90 mmHg, N: 98x/menit, S: 36,9°C, P: 24x/menit
g. Jika terdapat nyeri/ketidaknyamanan:
Faktor pencetus : Tidak ada
Sensasi nyeri : Seperti tertusuk dan kram
Lokasi dan penyebaran nyeri : Perut bagian bawah yang bisa menjalar ke punggung
Intensitas/skala nyeri : Skala nyeri 7
Frekuensi dan durasi : ± 2-3x sehari dengan durasi ± 1-2 menit
Cara mengatasi nyeri : Berbaring dan mengoleskan balsem
2. Pengkajian Data Fokus
a. Sistem respiratory
Jalan Napas : Bersih Ada sumbatan
Pola nafas : Eupnoe Tachipnoe
Bradipnoe Cheynestokes Apnoe
Hiperventilasi Kusmaul Biots
Kedalaman : Normal Dangkal Dalam
Irama : Reguler Irreguler
Batuk : Ya Tidak
Sianosis : Ya Tidak
Sputum : Tidak ada Ada
Warna : Putih Kuning Hijau
Merah Kecoklatan Purulen
Clubbing Finger : Ya Tidak
Trakea : Deviasi ke lateral Medial
Pembesaran kelenjar getah bening / Massa : Ya Tidak
JVP:…………………. CmH2O
Otot bantu napas : Tidak Ya : (sebutkan)
Krepitasi : Tidak Ya
Bentuk dada : Normochest Pigeonchest
Barrelchest
Ekspansi dada : Simetris Tidak simetris
Jejas/Trauma : Ya Tidak
16
Massa : Ya Tidak
Perkusi dada : Sonor Hipersonor
Timpani
Redup Pekak
Auskulitasi : Vesikuler Bronchovesikuler
Trakeal
Bronkhial Whezing
Ronkhi : Basah/Kering
Keluhan lain : -
b. Sistem kardiovaskuler
Sianosis : Tidak ada Ada
Pucat : Tidak ada Ada
Irama Jantung : Teratur Tidak teratur
Distensi Vena Jugularis : KANAN Ya Tidak ; KIRI
Ya Tidak
Keluhan lain :
c. Sistem gastrointestinal
Mulut : Mukosa lembab Mukosa kering
Somatitis Perdarahan gusi
Pembatasan makanan, sebutkan :
Mual : Ya Tidak
Muntah : Ya Tidak
Asites : Ya Tidak
Lingkar perut : - Cm
Sklera Ikterus : Ya Tidak
Peristaltik usus : Frekuensi …………..X/menit
Keluhan lain : -
d. Sistem Eliminasi
Defekasi : Via Anus, Frekuensi :…………….
Konsistensi :…………….
Stoma ya tidak
Hemoroid : Ya Tidak
Urin: Spontan Kateter Urin
17
Cytostomy
Kelainan : Tidak ada Ada, sebutkan :
Palfebra Edema : Ya Tidak
Mata Cekung : Ya Tidak
Keluhan lain :
e. Sistem Reproduksi
Payudara :
Putting susu :
Pengeluaran Asi :
Vagina : Varises, Ya Tidak
Kebersihan : baik
Rabas pervagina :
Jenis………………………………………………………………..
Warna………………………………………………………………
Konsistensi………………………………………………………...
Jumlah……………………………………………………………...
Bau………………………………………………………………….
Berapa lama………………………………………………
PAP smear terakhir (tanggal dan hasil) :
Keluhan lain :
18
Penglihatan : Normal Tidak normal, sebutkan :
Pupil Isokor : Ya Tidak
Konjungtiva : Warna
Sklera : Warna
Keluhan lain :
h. Kulit dan Kelamin
Warna kulit : Normal Pucat Kuning
Dan lain lain (sebutkan) :-
Warna kuku : Normal Pucat Kuning
Dan lain lain (sebutkan) : -
Turgor : Elastis Tidak elastis
Tekstur : Halus Kasar
Membran mukosa : Lembab Kering
Risiko dekubitus : Ya Tidak
Terdapat Luka : Ya Tidak
Lokasi luka/ Lesi lain : Tidak ada
Karakteristik luka : tidak terdapat
Keluhan lain : -
i. Ektremitas
Kesulitan dalam pergerakan : Ya Tidak
Keadaan tonus otot : Baik Hipotoni
Hypertoni Atoni
Edema kaki / tungkai : Ya Tidak
Varises : Ya Tidak
Keluhan lain : -
3. Pemeriksaan diagnostik (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan) : -
4. Penatalaksanaan Medis (uraikan sesuai dengan anjuran medis) : -
19
d. Agama dan nilai kepercayaan pasien : Islam
e. Dibutuhkan penerjema : Tidak Ya Jika Ya, sebutkan : -
f. Kebutuhan edukasi (pilih topic edukasi pada kotak yag tersedia) :
Diagnosa penyakit Obat-obatan Diet dan nutrisi
Rehabilitasi Medik Manajemen nyeri Penggunaan alat medis
1. Pengkajian Nyeri
d) S = skala 7 (berat)
DATA FOKUS
DATA FOKUS
1. Klien mengatakan nyeri saat haid yang berlangsung 2-4 hari dengan
pengkajian nyeri :
S = skala 7 (berat)
20
dialami
KLASIFIKASI DATA
ke punggung
S = skala 7 (berat)
dikarenakan nyeri
dialami
ANALISA DATA
21
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Prostagladin Nyeri akut
ketika haid
kram
R = Abdomen bagian
punggung belakang
S = skala 7 (berat)
DO:
nyaman
2 DS: Prostagladin Intoleransi
22
Pasien mengatakan sulit Dismenorea
A. Diagnosis Keperawatan
Berikut ini adalah beberapa diagnosis keperawatan yang bisa muncul pada
23
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
Subjektif:
a) Mengeluh nyeri
Objektif:
a) Tampak meringis
c) Gelisah
e) Sulit tidur
Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
e) Menarik diri
24
Definisi: Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari hari.
Subjektif:
a) Mengeluh lelah
Objektif:
Subjektif:
c) Merasa lemah
Objektif:
Subjektif
Objektif
25
1) Gelisah
Subjektif
3) Mengeluh kedinginan/kepanasan
4) Merasa gatal
5) Mengeluh mual
6) Mengeluh lelah
Objektif
2) Tampak merintih/menangis
5) iritabilitas
B. Intervensi Keperawatan
keperawatan pada klien dengan Dismenore (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018):
26
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri nonverbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterafi, tehnik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin)
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
5) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
b. Pemberian Analgesik
Tindakan:
Observasi
1) Identifikasi karakteristik nyeri (mis. pencetus,
27
pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
2) Identifikasi riwayat alergi obat
3) Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis.
narkotika, non-narkotik, atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
4) Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
5) Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
1) Diskusikan jenis analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
2) Pertimbangkan penggunaan infuse kontinu,
atau bolus opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
3) Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respons pasien
4) Dokumentasikan respons terhadap efek
analgesik dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
1) Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi
Intervensi Pendukung:
a. Dukungan Hipnosis Diri
Tindakan:
Observasi
1) Identifikasi apakah hipnosis diri dapat
digunakan
2) Identifikasi masalah yang akan diatasi dengan
28
hipnosis diri
3) Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri
4) Identifikasi mitos dan kesalahpahaman
terhadap penggunaan hipnosis diri
5) Identifikasi kesesuaian sugesti hipnosis
6) Identifikasi teknik induksi yang sesuai (mis.
ilusi pendulum Chevreul, relaksasi, relaksasi
otot, latihan visualisasi, perhatian pada
pernapasan, mengulang kata/frase kunci)
7) Identifikasi teknik pendalaman yang sesuai
(mis. gerakan tangan ke wajah, teknik
eskalasi imajinasi, fraksinasi)
8) Monitor respons terhadap hipnosis diri
9) Monitor kemajuan yang dicapai terhadap
tujuan terapi
Terapeutik
1) Tetapkan tujuan hipnosis diri
2) Buatkan jadwal latihan, jika perlu
Edukasi
1) Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang
terapi modalitas (mis. hipnoterapi,
psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga)
2) Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai
kebutuhan dan tujuan
3) Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis
diri (frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan
respons dan kenyamanan
2. Intoleransi Aktivitas b.d Intervensi Utama:
kelemahan a. Terapi Aktivitas
Tindakan:
Observasi
29
1) Identifikasi defisit tingkat aktivitas
2) Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
3) Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang
diinginkan
4) Identitas strategi meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
5) Identifikasi makna aktivitas rutin
(mis.bekerja) dan waktu luang
6) Monitorrespons emosional, fisik, sosial, dan
spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
1) Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan
defisit yang dialami
2) Sepakati komitmen untuk meningkatkan
frekuensi dan rentang aktivitas
3) Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang konsisten sesuai
kemampuan fisik, psikologis, dan sosial
4) Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai
usia
5) Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
6) Fasilitasi transportasi untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuai
7) Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang dipilih
8) Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. ambulasi,
mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai
kebutuhan
9) Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami
30
keterbatasan waktu, energi, atau gerak
Edukasi
1) Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-
hari,jika perlu
2) Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
3) Anjurkan melakukan aktivitas
fisik,sosial,spiritual dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
4) Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
atau terapi,jika sesuatu.
5) Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan
positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam
merencanakan atau memonitor program
aktivitas jika sesuai.
2) Rujuk pada pusat,atau program aktivitas,jika
perlu
b. Manajemen Energi
Tindakan:
Observasi
1) Indetifkasi gangguan fungsi tubuh,yang
mengakibatkan kelelahan
2) Monitor kelelahan fisik dan emosional
3) Monitor pola jam tidur
4) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Terapeutik
1) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis.cahaya,suara,kunjungan)
2) Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
31
3) Berikan aktivitas disktraksi yang
menenangkan
4) Fasilitas duduk di sisi tempat tidur,jika tidak
dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
1) Anjurkan titah baring
2) Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
4) Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Intervensi Pendukung:
a. Dukungan Ambulasi
Tindakan:
Observasi
1) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainya
2) Identifikasi toletansi fisik melakukan
ambulasi
3) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
4) Monitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Terapeutik
1) Fasilitas aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(mis.tongkat,kruk)
2) Fasilitas melakukan mobilisasi fisik,jika perlu
32
3) Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam melakukan ambulasi
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
2) Anjurlan melakukan ambulasi dini
3) Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis.berjalan dari tempat tidur ke
tempat kursi roda,berjalan dari tempat
tidur,ke kamar mandi,berjalan sesuai
toleransi)
3. Gangguan rasa nyaman intervensi utama
b.d
a. Pengaturan posisi
Tindakan
Observasi
1) Monitor status oksigenasi sebelum dan
sesudah mengubah posisi.
Terapeutik
1) Tempatkan pada matras/tempat tidur
terapeutik yang tepat.
2) Tempatkan pada posisi terapeutik.
3) Tempatkan objek yang sering digunakan
dalam jangkauan.
4) Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak
terkontarindikasi.
5) Atur posisi untuk mengurangi sesak (Mis.
Semi-Fowler).
6) Tinggikan bagian tubuh yang sakit
dengan tepat.
7) Hindari menempatkan pada posisi yang
dapat meningkatkan nyeri.
33
8) Hindari posisi yang menimbulkan
ketegangan pada luka.
9) Edukasi
10) Informasikan saat akan dilakukan
perubahan posisi.
11) Ajarkan cara menggunakan postur yang
baik dan mekanika tubuh yang baik
selama melakukan perubahan posisi.
b. Terapi relaksasi
Tindakan
Observasi
1) Identifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yang mengganggu
kemampuan kognitif.
2) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan.
3) Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan
penggunaan teknik sebelumnya.
Terapeutik
1) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan.
2) Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi.
3) Gunakan pakaian longgar.
4) Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama.
Edukasi
1) Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
jenis relaksasi yang bersedia (mis. Musil,
34
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif).
2) Anjurkan mengambil posisi nyaman.
3) Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi.
4) Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
imajinasi terbimbing).
DAFTAR PUSTAKA
35