Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN METODE SPIRITUAL NIGHT CARE PADA LANSIA SEBAGAI

METODE EFEKTIF PENINGKATAN MOTIVASI SPIRITUAL DALAM


MENGHADAPI SISA KEHIDUPAN

Jumlah lansia yang semakin bertambah di Indonesia menyebabkan tingkat kesejahteraan mereka
kurang diperhatikan, berdasarkan U.S. Census Bureau, International Data Base 2009 jumlah
lansia di Indonesia adalah terbesar ke empat di dunia. Berdasarkan status perkembangan tubuh
dan jiwa, tentunya lansia memiliki perubahan yang cukup signifikan. Mulai dari penuaan hingga
rusaknya sistem yang bekerja dalam tubuh, tak kalah pentingnya adalah perubahan psikososial
dalam usaha menerima perubahan status kesehatan. Permasalahan terbeasar yang dialami lansia
pada dasarnya sama yaitu menyiapkan kematian yang notabene akan dialami oleh semua orang,
namun hal ini menjadi berbeda pada lansia karena sebagian besar lansia selalu berfikir bahwa
yang tua yang akan cepat mati hal inilah yang menjadikan lansia memiliki dua sudut pandang
berbeda. Pada lansia dengan tingkat spiritual yang tinggi maka akan dapat menerima kenyataan
yang akan diterimanya nanti dan siap dalam menghadapi kematian, sedangkan pada lansia
dengan tingkat spiritual yang rendah maka mereka akan sulit dalam menerima keadaan yang
menimbulkan kemungkinan terburuk yaitu menyalahkan takdir Allah SWT.

Perawat yang notabene adalah pemberi perawatan secara holistik kepada klien dari segi bio-siko-
sosial-spiritual maka pada permasalahan inilah perawat harus mampu memberikan pelayanan
spiritual secara komplit kepada lansia guna membangun koping individu. Pada permasalahan
yang dihadapi lansia inilah perawat perlu mencari alternatif terbaik yang dapat diberikan kepada
lansia agar dapat meningkatkan koping terhadap perubahan yang mereka alami. Salah satu
alternatif yang dapat diberikan untuk peningkatan tingkat spiritual pada lansia adalah metode
Spiritual night care. Berdasarkan penelitian Ramachandran 1995, diketahui bahwa pada lobus
temporal manusia terdapat Gog Spot yang membuat manusia selalu terkait dengan Tuhan-nya.
Penelitian inilah yang medasari tercetusnya ide penerapan metode Spiritual night care dalam
membangun tingkat spiritual pada lansia sehingga mampu menerima perubahan yang terjadi
pada diri mereka. Metode ini dijalankan dengan cara membiasakan lansia untuk mendengarkan
atau lebih baiknya membaca ayat-ayat Al-Quran bersama sehingga akan terbentuk ketenangan
jiwa yang akan berdampak langsung pada kedekatan dengan Allah SWT. Selain hal ini, kegiatan
lain yang akan diterapkan pada metode ini adalah terapi zikir malam bersama sehingga hubungan
langsung antara pasien dan Allah pun akan berlangsung dengan baik. Peran perawat disini adalah
membimbing pasien dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, walau notabene perawat belum
memiliki skill khusus mengenai terapi ini paling tidak setiap muslim bisa membaca Al Quran
dan berzikir sehingga tidak terdapat alasan tidak bisa bagi perawat dalam membimbing pasien.

Penerapan Metode Pembacaan Ayat Al-Quran Menjelang Tidur Lansia

Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat
penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS. Yunus 10:
57). Merupakan sedikit kutipan kalam Allah yang telah menunjukan bahwa Al-Quran yang
notabene merupakan kitab umat muslim memiliki khasiat yang salah satunya adalah penyembuh
jiwa. Melihat tafsiran tersebut telah terpapar dengan jelas khasiat Al-Quran yang apabila kita
gunakan sebagai salah satu terapi spiritual yang efektif dalam usaha membangun tingkat
motivasi spiritual pada lansia. Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984,
menyebutkan bahwa Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi
yang mendengarkannya. Ketenangan jiwa merupakan salah satu efek penting yang harus
didapatkan oleh lansia sehingga mereka akan dapat menjalankan hidup mereka dengan lebih
dekat kepada Allah dan meningkatkan kemampuan mereka dalam koping individu dalam
menerima perubahan tubuh.

Malam hari menjelang tidur merupakan waktu yang tepat dalam pelaksanaan terapi hal ini,
karena pada waktu inilah seluruh kegiatan telah selesai dilaksanakan sehingga faokus fikiran
tidak akan terbagi untuk kegiatan lain. Saat tenang sebelum tidur ini kita manfaatkan untuk
memberikan terapi membaca bersama atau mendengar lantunan ayat suci Al-Quran sehingga
terbangun kualitas spiritual yang baik menjelang tidur. Hasil yang diharapkan dari terapi ini
adalah peningkatan kualitas tidur pasien sehingga waktu terjaga hingga terbangun pada malam
hari lansia dapat merasakan ketenangan jiwa dan siap menjalani aktivitas pagi selanjutnya.

Terdapat dua metode pelaksanaan terapi ini yang pertama adalah perawat mengajak lansia untuk
mengaji surat-surat pendek secara bersama, perawat meluangkan waktu sekitar lima belas menit
untuk mengaji bersama lansia dan memberikan kesempatan pada lansia untuk meceritakan
sedikit keluhan yang ia rasakan sepanjang hari tersebut. Selain mengaji bersama kegiatan
curhat antara klien lansia dengan perawat akan membantu lansia untuk meluapkan perasaan
dan membangun kedekatan serta kepercayaan kepada perawat. Metode ke dua adalah berkumpul
bersama melakukan meditasi bersama saling curhat antar teman dengan perawat sebagai
pendamping dan advokat bagi klien lansia. Metode kedua ini cocok diterapkan pada lansia yang
tinggal bersama di panti jompo.

Penerapan Metode Zikir Sesaat Setelah Terbangun

Penerapan Spiritual night care dibagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan malam
menjelang tidur sebagai bentuk evaluasi dan penanaman jiwa spiritual. Kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan malam setelah tidur guna membentuk emosi spiritual yang stabil dalam
menjalankan kegiatannya dalam sehari ini.

"Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram" (QS. Ar Rad : 28). Kutipan
terjemah Al-Quran tersebut menunjukan betapa besarnya manfaat berzikir yang notabene adalah
kegiatan mengingat Allah. Diperkuat dengan pernyataan Prof. Dr. Dadang Hawari, dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia bahwa berdoa dan berdzikir merupakan bentuk komitmen
keagamaan seseorang yang merupakan unsur penyembuh penyakit atau sebagai psikoterapeutik
yang mendalam. Doa dan dzikir merupakan terapi psikoreligius yang dapat membangkitkan rasa
percaya diri dan optimisme yang paling penting selain obat dan tindakan medis. Melihat khasiat
yang begitu menakjubkan dari kegiatan berzikir maka klien lansia diwajibkan untuk menerima
program zikir rutin bersama dengan bimbingan perawat.

Kegiatan setelah bangun menjelang sholat subuh ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu zikir
sebelum sholat subuh, sholat subuh dan mindset kegiatan yang akan dilakukan sehari ini.
Kegiatan pertama yaitu berzikir, dzikir dibagi menjadi dua yaitu berzikir atas dzatnya, yakni
dengan mengucapkan "laa ilaaha illallaah". Kalimat ini untuk menyeimbangkan dan
menselaraskan hati dengan Sang Pencipta. Kedua dzikir atas ilmunya, yakni pengucapan
Muhammadar Rosuulullah, Allah memberikan pengetahuan dengan perantaraan Rosul SAW.
Pada dasarnya kegiatan berzikir bukan hanya kegiatan dimana kita duduk diam memegang tasbih
dan melafadzkan asma Allah, namun zikir yang sesungguhnya adalah seluruh aktivitas kita
dimana selalu kita iringi dengan mengingat Allah sesuai tafsir berikut Yakni orang-orang yang
berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk dan berbaring dan bertafakkur tentang penciptaan
langit dan bumi" (QS. Ali Imran: 191). Namun kegiatan berzikir dalam salah satu
penerapan Spiritual night care bertujuan untuk mengucapkan syukur dan sebagai awal doa
dalam menjalani keseharian lansia sehingga hal-hal yang nantinya dapat menurunkan motivasi
spiritual karena adanya perubahan tubuh lansia dapat diterima lansia dengan ikhlas dan koping
individu yang baik pula. Kegiatan kedua setelah dzikir bersama adalah sholat subuh berjamaah,
selain pahala yang berlipat yang didapatkan maka rasa kebersamaan antara perawat dan klien
lansia dapat terbangun dengan baik. Kegiatan ketiga adalah kegiatan yang cukup penting karena
pada kegiatan inilah perawat berperan dalam membantu lansia membangun mindset kegiatan
yang akan dialami dalam sehari ini. Saat mindsetkegiatan keseharian terbangun dengan baik
maka klien akan cenderung terbawa pola pikir kebaikan yang akan dialami dan cenderung
mindset menjadi sebuah kenyataan, karena persepsi cenderung membawa aksi. Bila pada
penanaman pola pikir kita sebagai perawat menanamkan motivasi spiritual bahwa Allah akan
memberikan kebaikan maka tingkat spiritual kita dalam meyakini kebaikan Allah dapat
meningkat.

Perubahan Tingkat Spiritual pada Lansia setelah Penerapan Metode Spiritual night care

Secara langsung maupun tidak langsung penerapan metode ini dapat merubah tingkat
spiritual klien lansia. Peningkatan spiritual klien akan berjalan bertahap seiring dengan
berjalanya kegiatan dalam metode ini, tahapan penting dalam hal ini sebenarnya adalah fokus
perawat terhadap respon lansia selama berjalanya kegiatan ini. Kegiatan mengaji dimalam hari
akan menumbuhkan ketenangan kepada pasien sehingga mendapat kualitas tidur yang baik selain
hal tersebut makna terpentingnya adalah meningkatkan hubungan spiritual antara lansia dan
Allah SWT. Kegiatan berzikir setelah tidur dapat membantu lansia dalam mempererat hubungan
antara dia dan Allah SWT, serta membantu lansia mengawali ingatannya dengan lafadz Allah
SWT sehingga dalam sehari menjalankan aktivitasnya lansia tidak akan terlepas dari ingatannya
asma Allah SWT.

Hal tersebut, akan berpengaruh terhadap peningkatan tingkat spiritual setiap hari kita
dibiasakan mengingat Allah setelah dan sebelum melakukan aktivitas secara tidak langsung kita
tidak akan terlepas dari ingatan tentang Allah SWT. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan
tingkat spiritual pada lansia, misalnya dalam suatu hal yang tidak terduga lansia merasakan sakit
sebagai kompensasi kambuhnya suatu penyakit yang ia derita, dengan kebiasaan mendekat
kepada Allah maka lansia tersebut akan mampu berfikir positif jika semua penyakit datang nya
dari Allah maka Allah lah yang akan memberikan kesembuhan tanpa terlepas dari usaha manusia
itu sendiri. pada keadaan tersebut rasa ikhlas danb tabah akan ditunjukan oleh lansia yang
memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi. Dibandingkan jika lansia tersebut tidak memiliki
tingkat spiritualitas yang tinggi maka lansia tersebut hanya akan mengeluh dan parahnya akan
menyalahkan Allah atas rasa sakit yang ia rasakan. Pada intinya mengingat Allah akan
menyebabkan timbulnya kecintaan antara Allah dan hamba-Nya, perlu diingat bahwa jika kita
mendekati Allah dengan berjalan maka Allah akan mendekati kita dengan berlari. Apabila kita
mengingat terus maka muncul rasa cinta dan cinta yang semakin mendalam sehingga apapun
yang terjadi Allah lah kekasih yang kita miliki tempat berbagi dan menerima segalanya. Dengan
demikian koping lansia dalam menghadapi perubahan tubuh akan mampu diterima lansia dengan
baik.

Secara keseluruhan dalam esai ini dibahas mengenai kiat-kiat dalam membangun koping
lansia dalam menghadapi perubahan tubuh yang mereka alami. Praktik keperawatan keluarga
dapat menerapkan metode ini saat dalam memerlukan perhatian serta perlakuan ekstra terutama
dalam peningkatan kesejahteraan secara spiritual. Walaupun fokus metode digunakan kepada
lansia namun bukan berarti anggota lain tidak akan merasakan dampaknya, hal ini dapat
dijelaskan secara mendalam jika misalnya salah seorang anggota keluarga menerapkan metode
ini pada lansia kakek dan nenek yang ada di rumah maka secara tidak langsung anggota keluarga
ini mau tidak mau mengikuti kegiatan ini pula atau paling tidak akan mendengar suara lantunan
ayat Al-Quran. Hal ini tidak menutup untuk anggota keluarga lainya untuk mengikuti
metodeSpiritual night care dalam kehidupan kesehariannya.

Dalam sebuah artikel keperawatan pernah disebutkan bahwa seseorang ayang memiliki
kedekatan dengan pencipta-Nya maka akan terdapat dua sifat yang senantiasa ia miliki yaitu rasa
percaya diri yang kuat dan rasa optimistik yang kuat pula. Dua hal inilah tujuan awal dari
terselenggaranya kegiatan ini, rasa percaya diri timbul dari kepercayaan akan Allah bahwa ia
yang memiliki bumi dan juga seluruh isinya bahkan dirinya ataupun penyakit yang ia derita.
Rasa optimisme terbangun karena perasaan positif setiap makhluk tidak akan meninggal jika
bukan karena kehendak Allah SWT. Kedua hal besar inilah yang mendasari tercetusnya ide atau
gagasan penerapan metode ini pada lansia karena lansia lah yang cukup mengalami krisis dalam
rasa percaya diri dan sikap optimis dalam menjalani kehidupan mereka.Walau terkesan terbatas
pada kaum lansia metode diatas sebenarnya dapat diperluas sesuai dengan tahapan usia manusia,
mulai dari anak-anak, remaja bahkan dewasa. Dengan metode yang sama, dengan waktu yang
sama dan dengan cara yang sama maka kita dapat pula menerapkan metode ini pada berbagai
golongan usia. Keberhasilan yang di dapat tidak akan memandang usia, namun seberapa besar
minat dan niat dalam menjalankan metode ini.

Perawat juga memegang perannan penting dalam terselenggaranya metode ini, perawat
merupakan ujung tombak yang bertugas mengawasi dan menentukan keberhasilan program ini.
Perawat yang mampu menanamkan sugesti positif saat penanaman pola pikir, perawat yang
mampu menjadi pendengar yang baik saat sesi curhat berlangsung akan sengat mempengaruhi
keberhasilan program ini. Bukan hanya membaca Al-Quran dan berzikir fokus dari kegiatan ini,
karena sesi penanaman pola pikir dan curhat juga memegang peranan penting segabai
pembangkit motivasi pagi dan evaluasi kegiatan spiritual lansia.

Berikan kebutuhan spiritual secara utuh kepada lansia sehingga kesejahteraan hidup yang mereka
butuhkan di sisa hidup dapat terpenuhi. Metode Spiritual night care merupakan solusi efektif
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi lansia dalam mengahadapi sisa kehidupan
mereka. Jaga, cintai dan hormati lansia karena merekalah kita dapat hidup di dunia, dukung dan
laksanakan metode Spiritual night care sebagai bentuk kasih sayang kita kepada mereka.
Hidupkan semangat cinta lansia melalui Spiritual night care!

Anda mungkin juga menyukai