Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI

Disusun oleh :
Kelompok A
1. Apriliana ayuwulan M
2. Kania
3. Wulan purnamasari

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA SUBANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI D III KEBIDANAN
2021-2022

1
KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dasar kelainan
presentasi dan posisi ”.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
kegawatdaruratan dan harapan agar dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca. Pada
kesempatan kali ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen kami ibu Mela
Mustika S M.Tr.Keb. yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari keterbatasan kami selaku penulis. Oleh karena itu, demi pengembangkan
kreatifitas dan penyempurnaan makalah ini. Kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan .....................................................................................................................5

BAB II KONSEP DASAR KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI

2.1 Presentasi Puncak Kepala........................................................................................6

2.2 Presentasi Dahi........................................................................................................7

2.3 Presentasi Muka.......................................................................................................9

2.4 Presentasi Persistent Oksipito Posterior..................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh berbagai

faktor,antara lain dengan adanya kelainan presentasi,posisi dan perkembangan janin

intra uterine. diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan

ukuran yang besar janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada

presentasi intra uterin juga tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan.

Saat ini tidak ada metode yang akurat untuk meramalkan secara pasti tentang

adanya disproporsi fetopelvik baik secara klinis maupun menggunakan alat radiologis

oleh sebab itu tenaga kesehatan sangat perlu mengetahui bagaimana mendeteksi

secara dini penyulit-penyulit yang akan terjadi pada ibu hamil,ibu bersalin dan janin

terutama kasus malposisi dan malpesentasi,agar tenaga kesehatan khususnya tenaga

bidan dapat melakukan tindakan yang tepat.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Presentasi Puncak Kepala dan bagaimana posisinya?

2. Apa yang dimaksud dengan Presentasi Dahi dan bagaimana posisinya?

3. Apa yang dimaksud dengan Presentasi Muka dan bagaimana posisinya?

4. Apa yang dimaksud dengan Presentasi Persistent Oksipito Posterior dan

bagaimana posisinya?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Presentasi Puncak Kepala dan bagaimana posisinya.

2. Untuk mengetahui tentang Presentasi Dahi dan bagaimana posisinya.

3. Untuk mengetahui tentang Presentasi Muka dan bagaimana posisinya.

4. Untuk mengetahui tentang Presentasi Persistent Oksipito Posterior dan bagaimana

posisinya.

5
BAB II

KONSEP DASAR KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI

2.1 Presentasi Puncak Kepala

Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam keadaan flexi

dalam keadaan tertentu flexi tidak terjadi, sehingga kepala deflexi. Presentasi puncak

kepala disebut juga preesentasi sinput terjadi bila derajat deflexinya ringan, sehingga

ubun-ubun besar merupakan bagian terendah. Pada presentasi puncak kepala lingkar

kepala yang melalui jalan lahir adalah sikumfrensia fronto oxipito dengan titik

perputaran yang berada di bawah simfisis adalah glabella.

 Etiologi :

1. Kelainan panggul.

2. Kepala berbentuk bulat.

3. Anak kecil/mati.

4. Kerusakan dasar panggul.

 Penanganan

1. Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan.

2. Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang lahir di

dapati caput daerah VVB.

 Komplikasi

1. Ibu

Robekan jalan lahir yang lebih luas.

2. Anak

Karena partus lama dan molase hebat sehingga mortalitas anak agak tinggi.

6
 Mekanisme persalinan

Mekanisme persalinan sama dengan POPP, perbedaannya : pada presentasi

puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala yang maksimal, sedangkan lingkaran

kepala yang melalui jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan

titik perputaran yang berada dibawah simpisis adalah glabella.

2.2 Presentasi Dahi

Presentasi dahi adalah posisi kepala antara flexi dan deflexi, sehingga dahi

merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak

muka/letak belakang kepala.

Kepala memasuki panggul dengan dahi melintang/miring pada waktu putar

paksi dalam, dahi memutar kedepan depan dan berada di bawah arkus pubis,

kemudian terjadi flexi sehingga belakang kepala terlahir melewati perinerum lalu

terjadi deflexi sehingga lahirlah dagu

 Etiologi :

1. Panggul sempit.

2. Janin besar.

3. Multiparitas.

4. Kelainan janin.

5. Kematian janin intra uterin.

 Diagnosis :

1. Pemeriksaan luar seperti pada presentasi muka , tapi bagian belakang kepala

tidak seberapa menonjol.

2. DJJ terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil

janin.

7
3. Pada persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada

persalinan sebelumnya normal.

4. Periksa dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lain

teraba pangkal hidung dan lingkaran orbita., mulut dan dagu tidak teraba.

 Penanganan :

Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir

spontan pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup). Janin mati pembukaan belum

SC, pembukaan lengkap Kraniotomi.→ lengkap

 Komplikasi :

1. Ibu

Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri.

2. Anak

Mortalitas janin tinggi.

 Mekanisme Persalinan:

Kepala masuk melalui PAPdengan sirkumferensia maksilo-parietalis dan

dengan sutura frontalis melintang atau miring.Setelah terjadi moulage dan ukuran

terbesar kepala telah melalui PAP ,dagu memutar ke depan. Setelah dagu didepan

dengan fosa kanina sebagai hipomoklion terjadi fleksi sehingga UUB,dan

belakang kepala melewati perineum.Kemudian terjadi dfleksi sehingga mulut dan

dagu lahir dibawah simpisis. Yang ,menghalangi presentasi dahi untuk menjadi

presentasi muka , biasanya terjadi karena moulage dan kaput sucsedaneum yang

besar padadahi waktu kepala memasuki panggul, sehingga sulit terjadi

penambahan defleksi.

8
2.3 Presentasi Muka

Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin. Yang teraba

muka bayi = mulut, hidung, dan pipi. Primer bila terjadi sejak kehamilan, sekunder

bila terjadi pada proses persalinan.

 Diagnosis :

1. Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan

teraba punggung.

2. bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada di sebelah yang

berlawanan dengan letak dada.

3. Didaerah itu juga dapat diraba bagian-bagian kecil janin dan DJJ lebih jelas.

4. Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita.

 Etiologi :

1. Panggul sempit.

2. Janin besar.

3. Kematian intrauterine.

4. Multiparitas.

5. Perut gantung.

6. Janin ansefalus dan tumor di leher bagian depan.

7. Dagu merupakan titik acuan dari posisi kepala, sehingga ada presentasi muka

dagu anterior dan postorior.

8. Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi.

9. Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max.

9
 Penanganan :

1. Dagu anterior

a) Bila pembukaan lengkap

 Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam

 Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip

 Bila kurang lancar, lakukan forceps

b) Bila pembukaan belum lengkap

Tidak didapatkan tanda obtuksi, lakukan oksitosin drip. Lakukan evaluasi

persalinan sama dengan persalinan vertex.

2. Dagu Posterior

 Bila pembukaan lengkap maka SC.

 Bila pembukaan maka lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi, dan

kemajuan persalinan, jika macet maka SC.

 Jika janin mati maka Kraniotomi.

 Mekanisme Persalinan :

Kepala turun melalui PAPdengan sirkum ferensiatrakelo-parietalis dan dengan

dagu melintang atau miring.Setelah muka mencapai dasar panggul terjadi PPD,

sehingga dagu memutar kedepan dan berada di bawah arkus pubis.Dengan daerah

submentum sebagai hipomoklion kepala lahir dengan gerakan fleksi sehingga

dahi, UUB, belakang kepala melewati perineum.

Setelah kepala lahir terjadi PPL dan badan janin lahir seperti pada presentasi

kepala.kalau dagu bedara dibelakang pada waktu putaran dalam dagu harus

melewati jarak yang jarak yang lebih jauh supaya dapat berada di depan. Kadang

dagu tidak memutar ke depan dan tetap berada di belakang. Keadaan ini disebut

posisi mento posterior persisten dan janin tidak dapat lahir spontan, kecuali bila

10
janin mati atau kecil.Hal ini karena kepala sudah berada dalam fleksi maksimal

dan tidak mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu terjepit

dalam pangguldan persalinan tidak akan maju.

2.4 Presentasi Persistent Oksipito Posterior

Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui PAP

dengan sutura sagitalis melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat berada di

kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang/kanan

belakang. Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama mencapai dasar panggul

adalah Occiput. Occiput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan muculus

levator aninya mementuk ruangan yang lebih sesuai dengan occiput. Keadaan VVK

dibelakang dianggap :

 Diameter antero posterior panggul lebih panjang dari diameter transversa Ex :

panggul antiopoid.

 Segmen depan Menyempit Ex : panggul android.

 Otot-otot dasar panggul yang lembek pada multi para.

 Kepala janin yang kecil dan bulat.

 Penanganan :

 Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir sontan

pervaginam.

 Tindakan baru dilakukan jika kalla II terlalu lama/ada tanda-tanda bahaya

terhadap janin.

 Pada persalinan dapat terjadi robekan perenium yang teratur atau extensi dari

episiotomy.

 Periksa ketuban. Bila intake, pecahkan ketuban.

11
 Bila pesisi kepala > 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka SC.

 Bila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, beri

oksitosin drip.

 Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran,

ulangi apakah ada obstruksi. Bila tidak ada tanda obstruksi oksitosin drip.

 Bila pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tidak kurang 1/5 atau (0)

maka E.V atau forceps.

 Bila ada tanda obstruksi/gawat janin maka SC.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Presentasi puncak kepala disebut juga preesentasi sinput terjadi bila derajat

deflexinya ringan, sehingga ubun-ubun besar merupakan bagian terendah. Pada

presentasi puncak kepala lingkar kepala yang melalui jalan lahir adalah sikumfrensia

fronto oxipito dengan titik perputaran yang berada di bawah simfisis adalah glabella.

Presentasi dahi adalah posisi kepala antara flexi dan deflexi, sehingga dahi

merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak

muka/letak belakang kepala.

Presentasi muka disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala

janin. Yang teraba muka bayi = mulut, hidung, dan pipi.

Presentasi Persistent Oksipito Posterior Pada persalinan ini presentasi

belakang kepala, kepala janin turun melalui PAP dengan sutura sagitalis

melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat berada di kiri melintang, kanan

melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang/kanan belakang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rukiah, Ai. 2010. “Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan)”.


“Ilmu kebidanan” Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Chellious. 2011.”
Malpresentasi Janin”,http://www.Worpres.com/diakses tanggal 15 Oktober 2019

14

Anda mungkin juga menyukai