Mata Kuliah: Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 SKEB 2A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah
ini dengan baik dan tanpa ada kendala.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Fisiologi
Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir”, Ibu Stefani Anastasya
Sitepu,.SST,.M.Tr.Keb yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah
ini. Begitu pula kepada teman-teman sekelompok yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah ini.
Makalah berjudul “Fetal Positioning & Fetal Skull" disusun guna memenuhi
tugas kelompok semester III mata kuliah Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas
dan Bayi Baru Lahir. Pemilihan judul didasarkan pada materi yang berhubungan
dengan judul mata kuliah.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
3.2 SARAN......................................................................................................................
3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Kebidanan atau Obestetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus
mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan
demikian, yang menjadi objek ilmu ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan
bayi yang baru dilahirkan. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu),
lahir spontan dengan presenta belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun janin. (Wiknjosastro,2000).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran fetus dan plasenta dari uterus,
ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan intensitas
kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks serta
keluarnya lendir darah (show) dari vagina. Lebih dari 80% proses persalinan
berjalan normal, 15-20% dapat terjadi komplikasi persalinan. UNICEF dan
4
WHO menyatakan bahwa hanya 5-10% saja yang membutuhkan seccio
ceasare.
1.3 Tujuan
Untuk menghasilkan hasil yang lebih terarah, maka diperlukan adanya
tujuan dari penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah,ialah:
1.Untuk mengetahui apa itu fetall skull?
2.Untuk mengetahui apa itu fetall positioning?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1.2 Presentasi Janin
Bagian terbawah janin adalah bagian tubuh janin yang berada paling depan
di dalam jalan lahir. Bagian terbawah janin menentukan presentasi. Bagian
terbawah janin dapat diraba melalui serviks pada pemeriksaan vagina. Karena
itu, pada letak memanjang, bagian terbawah janin adalah kepala janin atau
bokong, masing-masing membentuk presentasi kepala atau bokong. Jika janin
terletak pada sumbu panjang melintang, bahu merupakan bagian terbawahnya.
Jadi presentasi bahu teraba melalui serviks pada perabaan vagina.
a. Presentasi Kepala
Presentasi kepala diklasifikasikan berdasarkan hubungan kepala dengan
badan janin.
1). Biasanya kepala mengalami fleksi maksimal sehingga dagu menempel
pada dada. Pada keadaan ini, ubun-ubun kecil (fontanela oksipitalis)
merupakan bagian terbawah janin, disebut presentasi puncak kepala (verteks)
atau oksiput.
2). Kepala janin dapat mengambil suatu posisi di antara kedua keadaan ini,
pada beberapa kasus terjadi fleksi parsial dengan bagian presentasi adalah
fontanel anterior (ubun-ubun besar) atau bregma. Disebut presentasi sinsiput.
7
Gambar 2. Presentasi Sinsiput
(4). Dapat juga mengalami ekstensi parsial pada kasus lainnya, dengan dahi
sebagai bagian terbawah, disebut presentasi dahi. Ketika persalinan maju.
8
presentasi sinsiput atau dahi hampir selalu berubah menjadi presentasi verteks
atau muka karena masing-masing akan mengalami fleksi atau ekstensi.
b. Presentasi Bokong
Bila janin menunjukan presentasi bokong, terdapat tiga konfigurasi
umum yang dapat terjadi.
9
• Apabila paha berada dalam posisi fleksi dan tungkai bawah ekstensi di
depan badan, hal ini disebut presentasi bokong murni (frank breech).
• Jika paha fleksi di abdomen dan tungkai bawah terletak di atas paha, keadaan
ini disebut presentasi bokong sempurna (complete breech).
• Bila salah satu atau kedua kaki, atau satu atau kedua lutut, merupakan bagian
terbawah, hal ini disebut presentasi bokong tidak sempurna (incomplete
breech) atau presentasi bokong kaki (footling breech).
10
terletak di ruang antara kedua lengan dengan ekstremitas bawah. Postur khas
ini terjadi akibat cara pertumbuhan janin dan akomodasinya terhadap rongga
uterus.
11
• Letak bokong sempurna (complete breech)
• Letak bokong (frank breech)
•Letak bokong tidak sempurna (incomplete breech)
Fetal skull adalah seluruh struktur tulang pada kepla janin termasuk tiga
regio yaitu wajah,dasar dan kubah.
12
2. Bagian Tengkorak
Os Frontalis (Tulang Dahi)
Os Parietalis (Tulang Ubun-ubun)
Os Temporalis (Tulang Pelipis)
Os Occipitalis (Tulang Belakang Kepala)
3. Sutura
Sutura Sagitalis (Sela Panah)
Sutura Coronaria (Sela Mahkota)
Sutura Lambdoidea (Sela Lamda)
Sutura Frontalis (Sela Dahi)
4. Ubun-ubun (Fontanel)
Ubun-ubun Besar (UUB)/Fontanel Mayor - Bregma
Ubun-Ubun Kecil (UUB)/Fontanel Minor
5. Daerah-daerah
Sinciput (Depan Kepala)
Vertex (Puncak Kepala)
Occiput (Belakang Kepala)
6. Ukuran diameter
• Diameter Occipito-Frontalis: 12 cm (Letak Puncak Kepala)
• Diameter Mento-Occipitalis: 13,5 cm (Letak Dahi)
• Diameter Biparietalis: 9,25 cm (LBK)
• Diameter Bitemporalis: 8 cm
7. Ukuran circumferensia
• Circumferensia Fronto-Occipitalis: 34 cm (LPK)
• Circumferensia Mento-Occipitalis: 35 cm (LD)
13
• CircumferensiaSuboccip Bregmant: 32 cm (LBK)
8. Planum (Bidang)
• Planum Fronto-occipitalis: 34 cm (LPK)
• Planum Maxilo-Parictalis: 35 cm (LD)
• Planum Tracheo-Parietalis: 34 cm (Letak Muka)
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Acuan Nasional. Pelayanan Kesehatan aternal dan Neontal. Jakarta: Yayayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 100
Cunningham FG, Gant NF. Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Ed 21. Vol 1. Jakarta:
EGC, 2006. 318-335. Sofie RK, Johanes CM, Jusuf SE. Pedoman Diagnosis dan Terapi
Obstetri dan Ginekologi
EGC. 2004.127-144
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Jakarta: EGC.
1998.94
Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin. Bandung: Bagian Obstetri Ginekologi FK UNPAD
RSHS. 2005, 90.
17
18