Disusun oleh :
ANISYAH MAY ADELLYA 2114315401002
NUR WAQIAH 2114315401021
SANTIKA PUTRI RIWAYATI 2114315401015
NABILAH NADIA RAHMA 2114315401013
DOSEN PENGAMPU : AGNIS SABAT KRISTINA,SST,M.Kes
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas perkuliahaan Semester IV untuk
mata kuliah ASKEB IV di Akademi Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG.
Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
Akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.
Penulis menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kritik dan saran dari semua pihak demi terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa
yang akan datang.
Semoga dengan segala keterbatasan yang ada pada penulis, makalah ini dapat memberi manfaat
kepada semua pihak. Khususnya bagi penulis pribadi dan bagi para pembaca pada
umumnya.Aammiiin…..
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Letak Lintang...........................................................................................................
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Diagnosis
4. Mekanisme Persalinan
5. Prognosis
6. Penatalaksanaan
B. Letak Sunsang...................................................................................................
1. Definisi
2. Klasifikasi
3. Diagnosa
a) Anemnesa
b) Pemeriksaan Luar
c) Pemeriksaan Dalam
6. Prognosis
7. Penanganan/Terapi
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan luar, di bagian bawah uterus
tidak dapat diraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala, dan kepala teraba di fundus. Denyut
jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam.
Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya
sacrum, tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.
Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar
dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.
B.TUJUAN
Tujuan Umum
Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui gambaran secara umummengenai kelainan letak
sungsang.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelainan letak lintang dan sungang
2. Mengetahui apa-apa saja klasifilasi dari kelainan letak lintang dan sungsang
3. Mengetahui etiologi dari kelainan letak lintang dan sungsang
4. Mengetahui bagaimana cara penegakan diagnosis pada kelainan letak lintang dan
sungsang
5. Mengetaui bagaimana prinsip dasar kelaianan letak lintang dan sungsang
6. Mengetahui cara persalinan letak lintang dan sungsang
7. Menegetahui prognosis kelainan letak lintang dan sungsang
8. Mengetahui bagaimana penanganan /terapi pada kelainan letak lintang dan sungsang
9. Mengetahui bagaimana sikap bidan pada kelainan letak lintang dan sungsang
BAB II
PEMBAHASAN
A. LETAK LINTANG
1.PENGERTIAN
Letak lintang adalah bila dalam kehamilan atau dalam persalinan sumbu panjang
janin melintang terhadap sumbu panjang ibu (termasuk di dalamnya bila janin dalam posisi
oblique).
Letak lintang adalah kedudukan janin intra interin dengan sumbu yang membuat
sudut dengan sumbu yang membujur uterus. (gawat darurat obgyn, Egc 210)
2.ETIOLOGI
Penyebab dari letak lintang sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor, sering
pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Faktor – faktor tersebut adalah :
1. Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta
previa, dan tumor – tumor pelvis.
2. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati.
3. Gemelli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum
5. Lumbar skoliosis
6. Pelvic kidney dan kandung kemih serta rektum yang penuh.
Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang
lembek.
3.DIAGNOSIS
1. Inspeksi
3. Auskultasi
Teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk
menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di
kiri, ketiak menutup ke kiri.
Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula.
Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namun
pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
4.MEKANISME PERSALINAN
Anak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam letak lintang.
Janin hanya dapat lahir spontan, bila kecil (prematur), sudah mati dan menjadi lembek atau bila
panggul luas.
a. Evolutio spontanea
Setelah bahu lahir kemudian diikuti bokong, perut, dada, dan akhirnya
kepala.
(2). Menurut DOUGLAS
b. Conduplicatio corpore
Kepala dan perut berlipat bersama – sama lahir memasuki panggul. Kadang – kadang oleh
karena his, letak lintang berubah spontan mengambil bangun semula dari uterus menjadi letak
membujur, kepala atau bokong, namun hal ini jarang terjadi. Kalau letak lintang dibiarkan, maka
bahu akan masuk ke dalam panggul, turun makin lama makin dalam sampai rongga panggul
terisi sepenuhnya oleh badan janin. Bagian korpus uteri mengecil sedang SBR meregang. Hal ini
disebut Letak Lintang Kasep = Neglected Transverse Lie
Adanya letak lintang kasep dapat diketahui bila ada ruptura uteri mengancam; bila tangan
dimasukkan ke dalam kavum uteri terjepit antara janin dan panggul serta dengan narkosa yang
dalam tetap sulit merubah letak janin.
Bila tidak cepat diberikan pertolongan, akan terjadi ruptura uteri dan janin sebagian atau
seluruhnya masuk ke dalam rongga perut.
Keterangan :
VL : Versi Luar
VE : Versi Ekstraksi
5.PROGNOSIS
Meskipun letak lintang dapat diubah menjadi presentasi kepala, tetapi kelainan – kelainan
yang menyebabkan letak lintang, seperti misalnya panggul sempit, tumor panggul dan plasenta
previa masih tetap dapat menimbulkan kesulitan pada persalinan. Persalinan letak lintang
memberikan prognosis yang jelek, baik terhadap ibu maupun janinnya.
Bagi ibu
Bahaya yang mengancam adalah ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi dan ekstraksi.
Partus lama, ketuban pecah dini, dengan demikian mudah terjadi infeksi intrapartum.
Bagi janin
1. Prolasus funiculi
2. Trauma partus
3. Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
4. Ketuban pecah dini
6.PENATALAKSANAAN
1. Pada kehamilan
Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada,
jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada sampai
persalinan.
Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari
32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi lutut dada sampai persalinan.
2. Pada persalinan
Pada letak lintang belum kasep, ketuban masih ada, dan pembukaan kurang dari 4 cm,
dicoba versi luar. Jika pembukaan lebih dari 4 cm pada primigravida dengan janin hidup
dilakukan sectio caesaria, jika janin mati, tunggu pembukaan lengkap, kemudian dilakukan
embriotomi. Pada multigravida dengan janin hidup dan riwayat obstetri baik dilakukan versi
ekstraksi, jika riwayat obsterti jelek dilakukan SC. Pada letak lintang kasep janin hidup
dilakukan SC, jika janin mati dilakukan embriotomi.
B.LETAK SUNGSANG
1.DEFENISI
Kehamilan letak sungsang yaitu janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan
bokong bagian bawah kavum uteri (Prawiroharjo, Sarwono 1999).
2.KLASIFIKASI
Letak bokong dimana kaki ada disamping bokong (Letak bokong sempurna atau lipat
kijang).
Letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari :
3.DIAGNOSA
a.ANAMNESA
Kehamilan terasa penuh dibagian atas dan gerakan terasa lebih banyak dibagian bawah.
b.PEMERIKSAAN LUAR
Dibagian bawah uterus tidak teraba kepala, balutemen negative, teraba kepala dibagian fundus
uteri, denyut jantung janin ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari pada umbilikus
c.PEMERIKSAAN DALAM
Setelah ketuban pecah teraba cakrum, kedua tuberalitas iskit, dan anus, bila teraba bagian kecil
bedakan apakah kaki atau tangan
(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis Obsetri jilid 1 edisi 2, 1998)
a) Sudut Ibu
1) Keadaan rahim
Rahim arkuatus
Setum pada rahim
Uterus Dupletis
Mioma bersama kehamilan
b) Keadaan plasenta
Plasenta retak rendah
Plasenta previa
c) Keadaan jalan lahir
Kesempitan panggul
Difermitas tulang panggul
Terdapat tumor yang menghalangi jalan lahir dan perputaran keposisi kepala
d) Sudut janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang antara lain :
- Kehamilan kembar
- Prematuritas
Bokong masuk PAP dapat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan
putar paksi dalam sehingga trachcanter depan berada dibawah simpesis dengan trachcenter depan
sebagai hipamoklion, akan lahir trachcenter belakang, dan selanjunya seluruh bokong lahir,
sementara itu bahu memasuki jalan lahir dan mengikuti jalan lahir untuk melakukan putar paksi
dalam sehingga bahu depan berada dibawah simpisis, dengan bahu depan sebagai hipomoklion
akan lahir bahu belakang bersama dengan tangan belakang, diikuti kelahiran bahu depan dan
tangan depan.
Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat melintang atau
miring, serta melakukan putar paksi dalam sehingga sub occiput berada dibawah simpisis, sub
occiput menjadi hipomoklion, berturut-turut akan lahir dagu, mulut, hidnug, muka kepala dan
seluruhnya.
Persalinan kepala yang mempunyai terbatas sekitar 8 menit, setelah bokong lahir
melampoui batas 8 menit dapat menimbulkan kesakitan atau kematian pada bayi.
(Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB,
1998)
6.PROGNOSIS
1.Bagi ibu
Kemungkinan robekan pada perenium lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain
itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
2.Bagi anak
Proknosa tidak begitu baik, karena ada gangguan peredaran darah plasenta setelah
bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa
menubrito aspiksio
(Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB,
1998)
7.PENANGANAN / TERAPI
Kerena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah
letak janin dengan versi luar.
Tujuannya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala hal ini dilakukan pada primi dengan
kehamilan 34 minggu, mulai dengan usia kehamilan 36 minggu dan tidak ada panggul sempit,
gemili atau plasenta previa.
Teknik :
-Lebih dahulu bokong dilepaskan dari PAP dan ibu berada dalam posisi Trendelm Burg
-Lalu putar tangan kiri diletakkan dibokong dan tangan kanan dikepala
- Bila ada kesempatan, melakukan rujukan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan
persalinan yang optimal
- Bila terpaksa, melakukan pertolongan persalinan letak sungsang sebaiknya bersama dokter
- Klien harus diberikan KIE dan motifasi serta melakukan perjanjian tertulis dalam bentuk
Informetconsen
Perencanaan tindakan yang mungkin dilakukan pada ibu hamil dengan kelainan letak sungsang
antara lain :
3) Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga kemungkinan cara persalinan.
-Melaksanakan Perencanaan
Rencana asuhan yang telah disusun dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini biasa
dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien atau Tim Kesehatan yang lain.
-Evaluasi
Rangkaian tindakan yang saling berhubungan bertujuan untuk mengukur kemampuan dan
efektivitas pelaksanaan asuhan kebidan berdasan tujuan dan kriteria evaluasi menggunakan
format SOAP.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Letak Sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian rendah dengan
atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong berada di bagian bawah kavum uteri).
Letak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan
atau kesulitan dalam persalinan. Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena
besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun
janin.
B.SARAN
Makalah ini mungkin belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, kami dari penulis
mohon kritik dan saran dari pembaca agar bisa menjadi perbaikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA