Pembimbing:
Disusun Oleh:
Fahrunnissa 173307020013
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan kenikmatan kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga
pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kasus yang
berjudul “Sectio Caesarea Letak Sungsang Panggul Sempit”. Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang dapat membangun dari berbagai pihak agar kesempatan yang
akan dating penulis dapat membuatnya lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Letak janin tergantung pada proses adaptasinya didalam rahim. Jadi tidak
perlu khawatir jika posisi sungsang terjadi pada usia kehamilan dibawah 32
minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif lebih banyak
sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari posisi sungsang berputar
menjadi posisi melintang lalu berputar lagi sehingga posisi kepala dibagian bawah
rahim. Sehingga frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi pada kehamilan
beluh cukup bulan.2
Penyebab Letak Sungsang dapat berasal dari faktor janin maupun faktor
ibu.2
1. Dari faktor janin, antara lain :
a. Gemeli (kehamilan ganda)
Didefinisikan jumlah air ketuban melebihi normal (lebih 2000 cc) sehingga
hal ini bisa menyebabkan janin bergerak lebih leluasa walau sudah memasuki
trimester ketiga.
c. Hidrocepalus
b. Panggul sempit
Adalah ibu/ wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali
(lebih dari 4 kali), sehingga rahimnya sudah sangat elastis, keadaan ini membuat
janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
c. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
2. Letak bokong kaki sempurna
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki berada disamping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
a. Teraba bokong
b. Disamping bokong teraba satu kaki
4. Letak kaki
a. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
b. Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila lutut
terendah
2.1.4 Diagnosis4
Diagnosis letak sungsang yaitu pada pemeriksaan luar kepala tidak teraba
di bagian bawah uterus melainkan teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong
janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak
dapat digerakkan semudah kepala. Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa
kehamilannya terasa lain daripada yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian
atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin
pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.
Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat
dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau
banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
dalam. Apabila masih ada keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan
pemeriksaan ultrasonografik. Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas
adanya bokong yang ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan
anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki
terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak
sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang
telapak tangan. Pada persalinan lama, bokong janin mengalami edema,
sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan bokong dengan muka.
Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan antara bokong dengan muka
karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot,
sedangkan jari yang dimasukkan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan
alveola tanpa ada hambatan. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki
dapat diraba di samping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki tidak
sempurna, hanya teraba satu kaki di samping bokong
Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah
dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali
sehari, misalnya pagi dan sore, masing-masing selama 10 menit. Biasanya
bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepala berada di
bagian bawah rahim. Pada saat kontrol ulang/ periksa ulang , maka bidan atau
dokter akan kembali melakukan pemeriksaan palpasi untuk memeriksa posisi
janin. Jika belum berhasil, maka latihan diulangi dan dilanjutkan setiap hari.
Latihan ini hanya efektif bila dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 37
minggu.
Persalinan Brach berhasil bila berlangsung dalam satu kali his dan
mengejan, Sedangkan penolong membantu melakukan hiperlordose. Bila
persalinan dengan satu kali his dan mengejan tidak berhasil, maka pertolongan
Brach dianggap gagal, dan dilanjutkan dengan ekstraksi (manual aid)
Trias komplikasi ibu : perdarahan, robekan jalan lahir ( pada vagina atau
serviks), infeksi (endometritis)
Asfiksia bayi
2.1.8 Prognosis5
a. Bagi ibu
b. Bagi bayi
Oleh karena itu supaya janin hidup, kepala janin harus dilahirkan dalam waktu
maksimal delapan (8) menit sejak lahir sebatas pusat.
2.2 Sectio Caesarea
2.2.1 Definisi1
2.2.2 Etiologi7
Indikasi dilakukan sectio caesaria pada ibu adalah disproporsi
cepalo pelvik, placenta previa, tumor jalan lahir, hidromnion,
kehamilan gemeli, sedangkan pada janin adalah janin besar, mal
presentasi, letak lintang, hidrocepalus).
2.2.4 Komplikasi9
2.3.4 Komplikasi14
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar kedua
tuber isiadika sebagai dasar. Pintu bawah panggul dikatakan sempit
jika jarak antara tubera ossis ischii ≥ 8 cm dengan sendirinya arcus
pubis akan meruncing.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Ny.P
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Menikah
Tgl Masuk : 20 Maret 2019
Jam Masuk : 08.12WIB
No. RM : 04.21.40
Status : Primigravida
B. ANAMNESIS PENYAKIT
Ny. P usia 32 tahun, G1P0A0 datang ke IGD RSIA. Sri Ratu Medan dengan :
Keluhan Utama : Perut terasa agak mulas dan ingin operasi
melahirkan
Keluhan Tambahan : Sudah USG sebelumnya anak letak sungsang dan panggul
ibu sempit
Telaah : Pasien datang dengan keluhan perut terasa agak
mulas dan ingin operasi melahirkan dikarenakan usia
kehamilan sudah +/-39 minggu. Pasien mengaku
telah memasuki usia kehamilan 39 minggu
primigravida dan telah USG sebelumnya di praktek
dokter, bahwa bayi letak sungsang dan juga pinggul
sempit sehingga dokter merujuk untuk dilahirkan
operasi. Mual (-) muntah (-) riwayat jatuh (-). HPHT:
Dilupakan oleh pasien (?/?/2018). BAK dan BAB (+)
normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS PRESENT
Sens. : Compos Mentis Anemis: (-)
TD : 120/80 mmHg Ikterus : (-)
HR : 80 x/i Dispnea: (-)
RR : 20 x/i Sianosis: (-)
Temp : 36,7°C Edema: (-)
TB : 154 cm
BB : 64 kg
2. STATUS GENERALISATA
1. Kepala : Normocefali
2. Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
3. Mata : Simetris, Konjunctiva anemis (-/-), Pupil isokor (+/+),
Sclera ikterik (-/-)
4. Telinga : Simetris, massa (-), secret (-), benda asing (-)
5. Hidung : Septum nasi simetris, secret (-), massa (-)
6. Bibir : Sianosis (-)
7. Leher : Pembesaran KGB (-)
8. Thoraks (paru) :
Inspeksi : Simetris dextra sinistra, tidak ada bagian dada yang
tertinggal saat bernafas.
Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan (normal).
Perkusi : Sonor (Kedua lapangan paru).
Auskultasi : Vesikuler, Suara Tambahan: (-).
9. Abdomen
Inspeksi : Pembesaran (-), asites (-), luka bekas operasi (+).
Palpasi : TFU Tidak dapat dikaji, gerak janin (+), Kontraksi uterus
(+) , HIS (+), Nyeri tekan (+).
Perkusi : Shifting dullness (-), Timpani.
Auskultasi : Peristaltik normal.
10. Ekstremitas : Oedem (-/-), Akral hangat (+/+)
3. RIWAYAT HAID
HPHT : ?-?-2018
Taksiran Persalinan : 20-03-2019
Lama Siklus : 28 hari
Siklus : Teratur
ANC : Dokter kandungan
4. STATUS OBSTETRIKUS
His : Ringan
HEMATOLOGI
F. DIAGNOSA
Infus
Opname
Sectio Caesarea
G. PENATALAKSANAAN
IVFD Ringer Laktat 30 tetes/menit
Inj. Ceftriaxone 1gr/8 Jam
Inj. Gentamycin 1amp/8 Jam
Inj. Trolac 1amp/8 Jam
Diet M1
H. RENCANA
I. FOLLOW UP
Status Presens:
Status Presens:
Status Presens:
Status Presens:
Status Presens:
KESIMPULAN
Ny. P usia 32 tahun datang ke IGD RSIA. Sri Ratu Medan dengan keluhan
perut terasa agak mulas dan ingin operasi melahirkan dikarenakan usia kehamilan
sudah +/-39 minggu. Pasien mengaku telah memasuki usia kehamilan 39 minggu
primigravida dan telah USG sebelumnya di praktek dokter, bahwa bayi letak
sungsang dan juga pinggul sempit sehingga dokter merujuk untuk dilahirkan
operasi. HPHT: Dilupakan oleh pasien (?/?/2018).
Hasil pemeriksaan menunjukkan gravida 39 minggu + bayi letak sungsang
(bokong)+ pinggul ibu terlihat sempit. Penatalaksanaan adalah section caesarea dan
observasi.
DAFTAR PUSTAKA
1
Abrahams, Peter. 2010. Panduan Kesehatan dalam Kehamilan. Tanggerang:
KARISMA Publishing Group
2
Army, Suheimi. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Kebidanan. Cetakan pertama. Padang:
Andalas University
3
Benson RC dan Pernoll ML. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9.
Jakarta: EGC
4
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Jakarta: EGC
5
Cunningham FG, Gant NF, dkk. 2013. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23.
Jakarta: EGC
6
Depkes RI. 2003. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
7
Fibriana, A.I. 2007. Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian
Maternal. Tesis yang dipublikasikan. Semarang: UNDIP diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/4421/1/arulita.pdf tanggal 22 Mei 2016]
8
Hidayat AAA dan Hidayat M. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
9
Juliandi A, Irfan dan Manurung S. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Medan:
UMSU PRESS
10
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Departemen Kesehatan
Kemenkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 938/MENKES/SK/ VIII/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
12
Ladewig P, London M, Olds S. 2006. Buku Saku Asuhan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Edisi 5. Jakarta: EGC
13
Lockhart Anita dan Saputra Lyndon. 2014. Asuhan Kebidanan Fisiologis dan
Patologis. Tanggerang: BINARUPA AKSARA Publisher
14
Manuaba, IBG. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA