Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MINGGU 1

KEPERAWATAN MATERNITAS II

MAKALAH KELAINAN LETAK/SUNGSANG DAN LINTANG

NOVELA DEA FIRNANDA


2010076

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2021/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karuniaNya saya
dapat menyelsaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Kelainan Letak/Sungsang dan Lintang.”
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas II yang telah memberikan peugasan ini. Saya juga
ingin mengucapkan kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah yang saya buat masih jauh dari kata sempurna dan ini akan menjadi langkah
yang baik untuk studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan, semoga
makalah ini dapat berguna khususnya untuk saya sendiri dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Penulis

Novela Dea Firnanda


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pengertian Kelainan Letak Sungsang/Lintang...........................................3
2.2.Etiologi Kelainan Letak Sungsang/Lintang................................................3
2.3.Klasifikasi Kelainan Letak Sungsang/Lintang...........................................4
2.4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi..................................5
2.5 Manajemen Laktasi.....................................................................................6
2.6 Periode Manajemen Laktasi.......................................................................7
2.7 Langkah Keberhasilan Pemberian ASI.......................................................7
2.8 Posisi Tubuh Yang Benar Dan Tidak benar Saat Menyusui......................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa yang normal terjadi dalam kehidupan (Fraser,
2009 h. 635). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun
terkadang ada juga yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kehamilan dapat
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat (Prawirohardjo, 2007; h.
89).
Kelainan letak dalam kehamilan merupakan keadaan patologis yang erat
kaitannya dengan kematian ibu atau janin. Kelainan letak dapat berupa letak
lintang dan letak sungsang (Mansjoer, 2005; h. 258). Letak sungsang adalah janin
letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi
keduanya (Prawirohardjo, 2010; h. 588). Kehamilan letak sungsang disebabkan
karena plasenta previa, prematuritas, bentuk rahim yang abnormal, panggul
sempit, kelainan bentuk kepala (Sastrawinata, 2005; h. 141).
Presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai,
angka kejadiannya 3-4 % dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan
cukup bulan. Sebelum umur kehamilan 28 minggu kejadian presentasi bokong
meningkat berkisar 25-30 % dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi
kepala setelah umur kehamilan 34 minggu (Prawirohardjo, 2010 h. 588).
Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, pada
usia kehamilan 28-30 minggu hanya 80% (Prawiroharjo, 2008; h. 601).
Kelainan letak janin dalam rahim ibu dapat menyebabkan permasalahan
pada proses persalinan yang berakibat buruk bagi janin dan juga ibunya. Kelainan
letak tubuh janin terbagi menjadi dua, yaitu letak sungsang dan letak lintang.
Letak sungsang dapat diketahui melalui pemeriksaan luar apabila bagian
bawah uterus tidak teraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala, dan kepala teraba
di fundus. Denyut jantung janin pada umunya ditemukan setinggi atau lebih tinggi
dari umbilikus ibu. Sedangkan letak lintang dapat diketahui dengan palpasi
menunjukan bahwa fundus uteri tempatnya agak rendah jika dibandingkan dengan
usia kehamilan, bagian bawah tidak teraba bagian besar, kepala janin teraba
dibagian kiri atau bagian kanan perut ibu.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Letak Sungsang dan Lintang
2. Etiologi Letak Sungsang dan Lintang
3. Klasifikasi Letak Sungsang dan Lintang
4. Komplikasi Letak Sungsang dan Lintang
5. Pemeriksaan Penunjang Letak Sungsang dan Lintang

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Mengenai Pengertian Letak Sungsang dan Lintang
2. Memahami Mengenai Etiologi Letak Sungsang dan Lintang
3. Memahami Mengenai Klasifikasi Letak Sungsang dan Lintang
4. Memahami Mengenai Komplikasi Letak Sungsang dan Lintang
5. Mengetahui Mengenai Pemeriksaan Penunjang Letak Sungsang dan Lintang

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kelainan Letak Sungsang/Lintang
a. Definisi Letak Sungsang
Letak (situs) merupakan hubungan antara sumbu panjang janin dengan
sumbu panjang ibu, situs memanjang atau membujur. Situs memanjang adalah
sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak
kepala atau letak bokong, situs melintang adalah sumbu panjang janin
melintang terhadap sumbu panjang ibu, situs miring adalah sumbu panjang
janin miring terhadap sumbu panjang ibu.
Letak sungsang yaitu letak memanjang dengan bokong sebagai kepingan
yang terendah (presentasi bokong). Presentasi bokong yaitu janin letak
memanjang dengan kepingan terendahnya bokong, kaki atau kombinasi
keduanya. Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana
bayi letaknya sesuai dengan tubuh ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan kepingan terbawah (di kawasan pintu atas
panggul/simfisis) (Sumber Sarwono 2010).

b. Definisi Letak Lintang


Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam
uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi
yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala
janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul kelainan letak pada
janin ini termasuk dalam macam-macam bentuk kelainan dalam persalinan
(distosia). Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat
disebabkan kelainan tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta
kelainan jalan lahir.
Pada letak lintang, bisaanya pundak berada di atas pintu atas panggul
sedangkan kepala terletak di salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka
yang lain. Keadaan ibarat ini disebut sebagai presentasi pundak atau presentasi
akromion. Arah akromion menghadap sisi tubuh ibu memilih jenis letaknya
yaitu letak akromion kiri atau kanan. Lebih lanjut, lantaran pada kedua posisi
tersebut punggung sanggup mengarah ke anterior atau posterior, ke superior
atau ke inferior, bisaanya jenis letak lintang ini sanggup dibedakan lagi
menjadi letak lintang dorsoanterior dan dorsoposterior. (Cunningham, 1995).
c. Jenis-jenis letak lintang sanggup dibedakan berdasarkan beberapa macam,
yaitu :
Menurut letak kepala terbagi atas :
- LLi I, Apabila posisi kepala janin berada pada sebelah kiri
- LLi II, Apabila posisi kepala janin berada pada sebelah kanan.
Menurut posisi punggung terbagi atas ;
- Dorso anterior Apabila posisi punggung janin berada di depan
- Dorso posterior Apabila posisi punggung janin berada dibelakang
- Dorso superior Apabila posis punggung janin berada di atas
- Dorso inferior Apabila posisi punggung janin berada di bawah.

2.2 Etiologi Kelainan Letak Sungsang/Lintang


Penyebab letak sungsang sanggup berasal dari :
1. Sudut Ibu
a. Keadaan Rahim
Rahim arkuatus
Septum pada Rahim
Uterus dupleks
Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
Plasenta letak rendah
Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir 
Kesempitan panggul
Deformitas tulang panggul
Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala.
2. Sudut Janin
Pada janin tedapat banyak sekali keadaan yang mengakibatkan letak
sungsang, yaitu :
a. Tali sentra pendek atau lilitan tali pusat
b. Hidrosefalus atau anesefalus
c. Kehamilan kembar 
d. Hidroamnion atau aligohidromion
e. Prematuritas

Penyebab dari letak lintang sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor,
sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Faktor – faktor
tersebut adalah :
1. Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus,
plasenta previa, dan tumor – tumor pelvis
2. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah
mati
3. Gemelli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum
5. Lumbar scoliosis
6. Pelvic kidney dan kandung kemih serta rektum yang penuh.
Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah multiparitas disertai dinding
uterus dan perut yang lembek.
2.3 Klasifikasi Letak Sungsang dan Lintang
Adapun letak sungsang sanggup dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech) bokong
saja yang menjadi kepingan terdepan sedangkan kedua tungkai lurus
keatas.
2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki
(Complete Breech) disebut letak bokong kaki tepat atau tidak tepat kalau
disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut) dan
4. Letak kaki yang keduanya disebut dengan istilah Incomplete Breech.
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu
kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut tepat dan letak kaki atau lutut
tidak sempurna.

Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai yaitu letak bokong
murni. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih
tinggi pada kehanilan muda dibandingkan dengan kehamilan a`terme dan lebih
banyak pada multigravida dibandingkan dengan primigarvida.
Salah satu cara dalam mengatasi keadaan tersebut yaitu dengan
tindakan operatif yaitu persalinan dengan cara tindakan secio sesarea. Dimana
apabila cara-cara lain dianggap tidak berhasil atau syarat-syarat untuk
dilakukanya tindakan tidak terpenuhi atau kondisi ibu memerlukan tindakan
yang segera yang apabila tidak segera dilakukan akan berakibat fatal.
Sekio sesarea yaitu persalinan dengan suatu tindakan
operasi/pembedahan untuk mengeluarkan janin dari rongga uterus dengan cara
mengiris  dinding perut dan dinding uterus dengan syarat rahim dengan
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.

2.4 Komplikasi Kelainan Letak Sungsang dan Lintang


Posisi janin sungsang tentunya sanggup menghipnotis proses
persalinan.proses  persalinan yang salah terang menimbulkan  resiko,seperti
pada ibu mengalami perdarahan,trauma persalinan dan infeksi,sedangkan pada
bayi terjadi perdarahan,infeksi  pasca partus  mirip miningnitis dan trauma 
persalinan mirip kerusakan alat vital,trauma ekstermitas dan stress berat alat
vesera dan stress berat alat  vesera mirip level ruptur danlienrupture.

2.5 Pemeriksaan Penunjang Letak Sungsang dan Lintang


Diagnosa kehamilan letak sungsang ,dapat ditegakkkan melalui beberapa
pemeriksaan  yaitu :
1. Investigasi abdominal
a) Letak yaitu memanjang
b) Diatas panggul teraba masa lunak,irreguler dan tidak  terasa mirip
kepala,dicurigai adalah  bokong. Pada presentasi bokong murni otot-
otot paha terengang  diatas tulang –tulang dibawahnya,memberikan
citra keras ibarat kepala dan mengakibatkan kesalahan  diagnose
c) Punggung ada disebelah kanan  erat garis.bagian –bagian kecil
adadisebelah kiri jauh dari garis dan belakang
d) Kepala teraba difundus  uteri,mungkin kepala sukar diraba bila ada
dibawah hepar atau iga-iga.kepala lebih keras dan lebih bulat danlebih
pada bokong dan kadang kala sanggup dipantulkan (ballotement).kalau
difundus uteri teraba masa yang sanggup dipantulkan,harus  dicurigai
presentasi bokong
e) Benjolan kepala tidak ada  dan bokong tidak sanggup dipantulkan
2. Denyut jantung janin
Denyut  janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilikus dan
pada sisi yang sama RSA (right sacrum anterior) denyut jantung janin
(DDJ)terdengar  paling  keras dikuadran kanan atau perut ibu.kadang-
kadang  DDJ terdengar dibawah umbilikus, dalam hal ini banyak diagnosa
yang dibentuk dengan palpasi jangan dirubah oleh alasannya yaitu DJJ
terdengar tidak ditempat biasa.
3. Ultrasonografi
Pemeriksaan secama ultrasonografi akan memastikan letak janin yang
tidak normal.Letak  sungsang dikenal pula dengan istilah kelahiran
bokong dengan empat kemungkinan.kemungkinan pertama,ditemukan
bokong  kaki,jika kedua  tungkai  tungkai menekuk lurus kearah depan
tubuh hingga bekerja sebagai angin kencang mengurangi kebebasan gerak
lahir terakhir,bokong lutut satu atau lutut menghadap jalan lahir.

2.6 Penatalaksanaan Kelainan Letak Sungsang dan Lintang


1. Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah perjuangan untuk memperbaiki letak sebelum
persalinan terjadi dengan versi luar
Teknik :
a. Sebagai persiapan :
Kandung kencing harus dikosongkan
Pasien ditidurkan terlentang
Bunyi jantung anak diperiksa dahulu
Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut
kendor.
b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan
satusama lain, sehingga tubuh anak membulat dengan demikian anak
gampang diputar.
d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah
pemutaran hendaknya kearah yang lebih gampang yang paling sedikit
tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak
terjadi defleksi. Setelah versi berhasil suara jantung anak diperiksa
lagi dan kalau tetap jelek anak diputar lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelainan letak dalam kehamilan merupakan keadaan patologis yang erat
kaitannya dengan kematian ibu atau janin. Kelainan letak dapat berupa letak
lintang dan letak sungsang (Mansjoer, 2005; h. 258). Letak sungsang adalah janin
letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi
keduanya (Prawirohardjo, 2010; h. 588). Kehamilan letak sungsang disebabkan
karena plasenta previa, prematuritas, bentuk rahim yang abnormal, panggul
sempit, kelainan bentuk kepala (Sastrawinata, 2005; h. 141).
Letak sungsang yaitu letak memanjang dengan bokong sebagai kepingan yang
terendah (presentasi bokong). Presentasi bokong yaitu janin letak memanjang
dengan kepingan terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya.
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin,
sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul kelainan letak pada janin ini
termasuk dalam macam-macam bentuk kelainan dalam persalinan (distosia).

B. SARAN
Persiapan bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi kesimpulan dari makalah bahasan yang telah
dijelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Martohoesodo, S dan Hariadi, R (2004). Distosia karena Kelainan Letak serta Bentuk
Janin dalam Ilmu Kebidanan.. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar (10 ed.,
Vol. 5). Jakarta: EGC

Mansjoer, A dkk. 2001. Kelaianan pada Persalinan. Selekta Kedokteran. jilid pertama.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI

Anda mungkin juga menyukai