Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul PERSALINAN DISTOSIA BAHU .
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
susunan dan bahasanya , maka dari itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun.
Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi salah satu syarat dalam pembelajaran mata
kuliah.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
kepada pembaca. Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua.
KATA
PENGANTAR ..............................................................................
.............................i
DAFTAR IS
I................................................................................................
......................ii
BAB. I
PENDAHULUAN ..........................................................................
.........................1
A. Latar
Belakang ........................................................................
........................1
B. Tujuan
Materi ............................................................................
.....................1
BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi ...........................................................................
..............................................2
B. Klafikasi .........................................................................
................................................2
C. Etiologi ...........................................................................
..............................................2
D. Diagnosis .......................................................................
..................................................3
E. Prognosis .......................................................................
..................................................3
F. Komplikasi ......................................................................
.................................4
G. Penanganan ...................................................................
..................................4
BAB. III Tinjauan
Kasus .........................................................................................
...........
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................
.........................8
BAB I
PENDAHULUAN
Asuhan kebidanan pada bayi Distosia Bahu Karena Besar janin
A. Latar Belakang
Setelah kelahiran kepala, akan terjadi perputaran lagio paksi luar yang menyebabkan
kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu pada umumnya akan
berada pada sumbu miring ( oblique ) dibawah ramus pubis . dorongan saat ibu mengedan
akan menyebabkan bahu depan ( anterior ) berada dibawa pubis . bila bahu gagal untuk
mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring panggul dan tetap berada pada
posisi anterior posterior, pada bayi besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap
simpisis.
Distosia bahu terutama sisebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk
melipat kedalam panggul ( misal pada makrosomia ) disebabkan oleh fase aktif dan
persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga kepala yang terlalu cepat
menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melelui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu
tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil melipat
masuk kedalam panggul .
Janin besar adalah bila berat badan melebihi 4000gram. Frekuensi bayi yang lahir
dengan badan lebih dari 4000gram adalah 5,3% dan ygang lebih 4500gram adalah 0,4 %.
Pernah dilaporkan berat bayi lahir pervaginam 10,8-11,3kg Lewellpyn, 2001 ) .
B. Tujuan
Agar pembaca dapat mengetahui tentang persalinan yang patologis khususnya
persalinan dengan distosia bahu dan dapat mengetahui cara menangani bila mendapat
kasus distosia bahu .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Distosia ialah kesulitan dalam jalannya persalinan atau dapat didefinisikan
distosia ialah persalinan atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang
berhubungan dengan lima faktor yaitu :
1. Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang efektif atau akibat upaya
mengedan ibu ( power ) .
2. Perubahan stuktur pelvis ( passage / jalan lahir ) .
3. Sebab-sebab pada janin , meliputi kelainan presentasi atau kelainan posisi ,
bayi besar , dan jumlah bayi .
4. Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan .
5. Respons psikologi ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan
pengalamam , budaya dan warisan sistem pendukung .
B. Klafikasi
Distosia karena kelainan tenaga
Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin
Distosia karena kelainan panggul
Distosia karena kelainan traktus genitalis ( Hanifah, 2006 )
C. Etiologi
Faktor-faktor penyebab dari distosia bahu bermacam-macam antara lain :
Kehamilan postern, paritas wanita hamil dengan Diabetes dan hubungan antara
ibu hamil yang makannya banyak bertambah besarnya janin masih diragukan.
Adapun penyebab distosia bahu yaitu :
1. Kehamilan posterm ( 40 mgg )
2. Wanita-wanita yang habitus indolen
3. Anak-anak berikutnya selalu lebih besar dari anak terdahulu
4. Orang tua yang besar
5. Eritroblastosis
6. DM
D. Diagnosis
Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal ini dapat
diperkirakan dengan cara :
1. Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkan dan
adanya diabetes melitus .
2. Kenaikan berat badan yang berlebihan tidak oleh sebab lainnya ( oedem ) .
3. Pemeriksaan teliti tentang disproporsi sefalo atau feto-pelvik dalam hal ini
dianjurkan untuk mengukur kepala bayi dengan ultrasonografi.
4. Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva .
5. Tarikan kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap dibelakang simpisis
pubis .
E. Prognosis
Pada panggul normal janin dengan berat badan kurang dari 4500gram pada
umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan . kesukaran persalinan dapat
terjadi karena kepala yang besar atau kepala yang lebih keras ( pada post
maturitas ) tidak dapat memasuki pintu atas panggul atau karena bahu yang lebar
sulit melalui panggul . bahu yang lebar selain dijumpai pada janin besar juga
dijumpai pada anensefalus . apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran
bagian-bagian lain macet karena lebarnya bahu , janin dapat meninggal akibat
asfiksia . Menarik kepala kebawah terlalu kuat dalam pertolongan melahirkan bahu
yang sulit dapat berakibat perlukaan pada nervus brokhialis dan muskulus
sternokleidomastoidelis .
F. Komplikasi
- Pada ibu
a. Partus lama yang sering kali disertai pecahnya ketuban pada pembukaan
kecil , dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis dan infeksi intrapartum.
b. Dengan his yang kuat, sedang janin dalamjalan lahir tertahan, dapat
menimbulkan renganan segmen bawah uterus dan pembenyukan
lingkaran retraksi patologis .
c. Dengan persalinan yang tidak maju karena dispropos sefalopelvik, jalan
lahir pada uatu tempat mengalami tekanan yang lama antara kepala janin
dan tulang panggul .
- Pada Bayi
a. Partus lama dapat meningkatkan kematian perinatal apalagi jika ditambah
dengah infeksi intrapartum .
b. Propalus funikuli , apabila terjadi emngandung bahaya yang sangat besar
bagi janin dan memerlukan kelahiran dengan segala apabila ia masih
hidup .
c. Dengan adanya disproporsi sefalopelvik kepala melewati rintangan pada
panggul dengan mengadakan moulge .
d. Selanjutnya tekanan oleh promontarium atau kadang-kadang oleh
simpisis pada panggul picak menyebabkan perlukaan pada jaringan diatas
tulang kepala janin , malahan dapat pula menimbulkan fraktur pada os
parietalis ( hanifah , 2002 )
G. Penanganan
- Pada kerusakan melahirkan bahu dan janin hidup dilakukan episiotomi yang
cukup lebar dan janin atau bahu diperkecilkan dengan melakukanepisiotomi
unilateral dan bilateral .
- Dalam posisi ibu berbaring terlentang , mintalah ia untuk menekuk kedua
tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya .
Mintalah bantuan dua orang tua , asisten untuk meneksn refleksi kedua
lututnya ibu kearah dada.
- Dengan memakai sarung tangan yang telah difektankan tingkat tinggi
Lakukan tarikan yang kuat dan terus menerus kebawah pada kepala janin
untuk menggerakkan bahu depan dibawah simpisis pubis .
Catatan : hindarkan tarikan berlebihan pada kepala yang dapat menyebabkan
trauma pada pleksus brakhralis .
Mintalah seseorang asisten untuk melakukan tekanan secara srimultan kearah
bawah pada daerah supra pubis untuk membantu persalinan bahu .
Catatan : jangan lakukan tekanan fundus , hal ini dapat mempengaruhi bahu
yang lebih lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri .
- Jika bayi masih belum dapat dilahirkan :
Pakailah sarung tangan , masukan ytangan kedalam vagina
Lakukan penekanan pada bahu yang terletak didepan dengan arah
sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu .
Jika diperlukan lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai
dengan arah sternum .
- Jika bahu belum dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan diatas
Masukan tangan kedalam vagina
Raih humerus dari lengan dada dengan menjaga lengan tetap fleksi
pada siku , gerakkan lengan kearah dada .
- Jika semua tindakan diatas tetap tidak dapat melahirkan bahu , pilihan lain
ialah :
Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu
depan .
Lakukan tarian dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan
belakang ( Ida Bagus, 2001 ).
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama : Ny.S
Umur : 37 Thn
Suku / Bangsa : Aceh / indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Alue O idi Rayeuk
Tlp :-
Alamat kantor :-
Tlp :-
Ya
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan Emosional : Stabil
c. Tanda Vital
o Tekanan Darah : 120/80 mmhg
o Denyut Nadi : 82x/ menit
o Pernafasan : 24x/ menit
o Suhu : 36,5c
o TB :160 cm
o BB : 70kg
d. Muka
Kelopak mata : Normal
Konjungtiva : Tidak Anemis
Skelera : Tidak ikterik
e. Mulut dan gigi/ lidah dan gerahang : Bersih
Gigi : Tidak caries
Kelenjar thyroid : Tidak ada
f. Dada : Simetris
Jantung : Normal
Paru : Normal
g. Payudara
Pembesaran : Ada
Puting susu : menonjol
Simetris : Simetris
Benjolan : Tidak ada
Rasa Nyeri : Ada
Lain-lain : Tidak ada
h. Panggung dan pinggang : Normal
Posisi tulang belakang : Lordosis
Pinggang ( Nyeri ketuk ) : Ada
Ekstrimitas atas dan bawah : Oedema : tidak ada
Kekuatan otot dan sendi : Ada
Kemerahan : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek : Tidak ada
i. Abdomen
o Pembesaran : Ada , sesuai dengan umur kehamilan
o Benjolan : Tidak ada
o Bekas luka Operasi : Tidak ada
o Pembesaran Lien / Liver : Tidak ada
o Kandung Kemih : Kosong
j. Pemeriksaan Kebdanan
Palpasi uterus : Ada
Tinggi Fundus Uteri : 32 cm
Kontraksi : Ada
Fetus, Letak : Normal
Presentasi : Kepala
Posisi : Puka
Penurunan : 5/5
Pergerakan : Ada
Taksiran berat janin : 3200 gram
k. Auskultasi : Ada
Denyut jantung fetus : Normal
Frekuensi : 140x/m
Teratur/ tidak : Teratur
l. Ano-ginetal sinpeksi
Pereneum, luka perut : Tidak ada
Vulva vagina, warna : Merah kehitaman
Luka : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Pengeluaran : Ada
Pervaginam : Darah bercampur lendir
Warna : Merah kental
Jumlah : 250 cc
Kelenjar betolin : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
m. Pemeriksaan dalam : Ada
Atas indikasi : In partu
Pukul : 21.30 wib
Oleh : Bidan
Dinding Vagina : Lunak
Portio : Lentur
Pembukaan serv : 4 cm
Posisi portio : Antefleksi
Ketuban : Sudah pecah
Penurunan bagian terendah : 2/5
D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium (*jika Indikasi albumin)
Keton :
o Hemoglobin : Tidak ada
o Golongan Darah : Tidak ada
o Halmotokrit : Tidak dilakukan
o Rhesus : Tidak dilakukan
II. INTREPRESTASI DATA
DX : Ny.S berumur 37 tahun dengan G3 P4 A0 hamil 38 minggu dengan distosia bahu , janin
hidup tunggal.
Masalah : Nyeri
Cemas
Gelisah
Tidak Ada
V. RENCANA
Pasangan Infus
VII. EVALUASI
By.Ny S lahir dengan spontan dan segera menangis, tunggal , dengan berat badan 4000 gram
dan panjang 50 cm dengan jenis kelamin laki-laki . setelah 15 menit lahir bayi maka plasenta
lahir dengan lengkap .
PENUTUP
A. Kesimpulan
o Distosia ialah kesulitan dalam jalannya persalinan
o Klsfikasi Distosia bahu
o Distosia karena hilangnya tenaga
o Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin
o Distosia karena kelainan panggul
o Distosia karena kelainan traktus genetalis
Penyebab
o Kehamilan posterm
o Wanita yang habitus indolen
o Anak yang berikutnya lebih besar dari yang dulu
o Orang tua yang besar
o DM
B. SARAN
1. Ibu Hamil
Diharapkan kepada ibu hamil agar melakukan kunjungan/ pemeriksaan kehamilan untuk
mengetahui perubahan berat badan ibu dan bayi bertambah atau tidak dengan usia
kehamilan ataupun ibu mengalami riwayat penyakit sistematik , agar nantinya bisa
diagnosa apakah ibu bisa bersalin dengan normal atau tidak .
2. Petugas kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatn khususnya bidan agar mampu menekan AKI/AKB
dengan cara mengurangi komplikasi yang terjadi pada ibu hamil .
3. Penulis
Agar dapat meningkatkan pengetahuan maupun wawasan pembelajaran serta
pengalaman dalam praktek asuhan kebidanan . khususnya mengenai asuhan
kebidanan ibu bersalin dengan komplikasi seperti distosia bahu.
DAFTAR PUSTAKA
http://onlinelibraryfree.co
Manuaba, Ida Bagus Gde. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstertri Ginekologi
dan Keluarga Berencana, EGC. Jakarta : 2005
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pembimbing , maka dengan ini makalah pada Ny. S dengan
diagnosa distosia Bahu disahkan dan disetujui oleh :
CI / BPS Dosen Pembimbing
DiRektur