Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmatnya,
PADA DISTOSIA BAHU’’ sebagai tugas untuk seminar, tidak lupa penulis mengucapkan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena itu, penulis menerima kritik dan saran darai perbaikan makalah ini.
Demikian Makalah ini dapat penulis ucapkan melalaui kesempatan yang sangat berharga
makalah ini.
Akhir kata,semoga makalah ini bermanafaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi
penulisnya khususnya .
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi adalah distosia bahu pada saat
proses persalinan. Distosia adalah penyulit persalinan, sedangkan distosia bahu adalah
penyulit persalinan bahu. Setelah kelahiran kepala, akan terjadi perputaran lagi paksi luar
yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu
pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) dibawah ramus publis.
Dorongan saat ibu mengedan akan menyebabkan bahu depan (anterior) berada dibawah
pubis. Bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring
panggul dan tetap berada pada posisi anterior posterior, pada bayi yang besar akan terjadi
benturan bahu depan terhadap simfisis.
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk
“melipat” kedalam panggul (misal pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan
persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga kepala yang terlalu cepat
menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui
pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil
melipat masuk kedalam panggul.
Salah satu kriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervaginam
untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus seperti traksi curam bawah dan
episiotomi. Dengan menggunakan kriteria diatas menyatakan bahwa dari 0.9% kejadian
distosia bahu yang tercatat direkam medis, hanya 0.2% yang memenuhi kriteria diagnosa
diatas.untuk menentukan distosia bahu di gunakan criteria objektif yaitu interval waktu
antara lahirnya kepala dengan seluruh tubuh. Nilai normal interval waktu antara
persalinan kepala dengan persalinan seluruh tubuh adalah 24 detik , pada distosia bahu 79
detik. Distosia bahu adalah komplikasi gawat yang memerlukan penanganan yang cepat
tepat dan terencana secara jelas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
b. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mendiagnosis suatu tindakan
3. Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral dan traksi tidak berhasil
melahirkan bahu.
6. Kleidotomi : dilakukan pada janin mati yaitu dengan cara menggunting klavikula.
7. Simfisiotomi.
Hernandez dan Wendell (1990) menyarankan untuk melakukan serangkaian tindakan
emergensi berikut ini pada kasus distosia bahu
4.1 Kesimpulan
Distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan. Tanda dan gejala distosia bahu adalah pada proses
persalinan normal kepala lahir melalui gerakan ekstensi. Pada distosia bahu kepala akan
tertarik ke dalam dan tidak dapat mengalami putaran paksi luar yang normal. Disebabkan
oleh karena faktor-faktor komplikasi pada maternal atau neonatal. Untuk penatalaksanaan
nya dilakukan episiotomy secukupnya dan dilakukannya Manuver
Mc.Robert,karena manuver ini cukup sederhana, aman, dan dapat mengatasi sebagian besar
distosia bahu derajat ringan sampai sedang.
4.2 Saran
1. Ibu Hamil
Diharapkan kepada ibu selama dalam masa kehamilan agar melakukan kunjungan /
pemeriksaan ANC maksimal 4 x selama kehamilan, untuk mengetahui perubahan berat badan
pada ibu dan bayi bertambah atau tidak sesuai dengan usia kehamilan ataupun ibu yang
mengalami riwayat penyakit sistematik dan berfungsi juga untuk mendeteksi secara dini
adanya komplikasi. Sehingga nantinya bisa didiagnosa apakah ibu bisa bersalin dengan
normal atau tidak.
2. Petugas Kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memiliki kompetensi yang baik khususnya bidan
agar mampu menekan AKI/AKB dengan cara mengurangi komplikasi-komplikasi yang
terjadi pada ibu hamil
3. Penulis
Agar dapat meningkatkan pengetahuan maupun wawasan pembelajaran serta pengalaman
dalam praktek asuhan kebidanan. Khususnya mengenai asuhan kebidanan ibu bersalin
dengan komplikasi seperti distosia bahu.
4. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan kajian maupun referensi dalam menambah ilmu
pengetahuan.