KEGAWATDARURATAN MATERNAL
Dosen Pengajar :
dr. Rully P. Adhie., SpOG
OLEH :
NURYATI
NIM.PO.62.24.2.20 291
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT. yang mana atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun tugas resume untuk
menyelesaikan tugas Kegawatdaruratan Maternal.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis
hadapi, namun penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat dorongan, bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak dr. Rully P. Adhie., SpOG, selaku dosen pengajar
yang telah membimbing dalam penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
penyusunan tugas yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Distosia Bahu......................................................................................2
B. Sungsang.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUN TEORI
A. DISTOSIA BAHU
1. Definisi
Merupakan kegawatan obstetri yang terjadi pada persalinan letak
kepala dimana terjadi kegagalan saat melahirkan bahu dengan manuver
obstetri yang rutin. Tertahannya bahu depan bayi pada simpisis ibu.
Kegagalan melahirkan bahu bayi pada proses persalinan normal.
2. Insiden
Berkisar antara 0,15 1,7 % dari seluruh persalinan pervaginam.
Peningkatan berat badan janin meningkatkan risiko kejadian distosla bahu
1 dari 1000 pada bayi < 3500 gr, 16 dari 1000 pada bayi < 4000 gr.
3. Patofisiologi
Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang
menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang
bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah
ramus pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan meyebabkan bahu
depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk
mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada
pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan
bahu depan terhadap simfisis pubis sehingga terjadi distosia bahu.
4. Faktor Risiko
a. Fetal makrosemia
b. Obesitas
c. Diabetes melitus tidak terkontrol
d. Kehamilan lewat bulan,
e. Riwayat distosia bahu sebelumnya
f. Kala Il lama
g. Ekstraksi dengan menggunakan forcep tengah atau vacum yang tinggi
2
3
Komplikasi
a. Ibu
1) Ruptura uteri
2) Perdarahan post partum
b. Bayi
1) Kematian bayi
2) Asfiksia
3) Fraktur klavilaula / humerus
4) Palsi pleksus Brachyalis
5. Diagnosis
a. Persalinan pervaginam letak kepala
b. Kepala sudah lahir (gambaran kepala kura-kura)
c. Badan/bahu bayi belum lahir beberapa saat setelah kepala lahir
6. Prinsip
a. Lepaskan bahu depan bayi dari tekanan simpisis ibu
b. Kurangi diameter biokromial
c. Perbesar kapasitas pelvis
7. Penatalaksanaan
a. Hindari 4 P
b. Panic
c. Pulling (pada kepala)
d. Pushing (pada fundus)
e. Pivoting (memutar kepala secara tajam dengan koksigis sebagai
tumpuan)
8. ALARM
a. Ask for help ( minta pertolongan teman, asisten atau keluarga pasien,
jangaan menolong distosia bahu sendirian)
b. Lift ( bokong dan kaki) manuver Mc Robert ( menurunkan sudut
inklinasi 70% efektif pada penanganan awal distosia bahu
c. Anterior disimpaction (rotate to oblique (rubin) suprapubic pressure
(massanti)
4
B. SUNGSANG
1. Definisi
Sungsang : keadaan dimana janin terletak memanjang, dengan kepala di
fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri
Insiden : 3-4% pada kehamilan aterm dan janin tunggal
2. Klasifikasi
a. Frank breech (presentasi bokong)
b. Complete breech (presentasi bokong kaki)
c. Incomplete / complete footling presentation(presentasi kaki)
3. Etiologi
Faktor Uterus :
a. Malformasi uterus (bkornu, septum)
b. Mioma uteri
c. Grandemultipara
d. Polihidramnion
e. Plasenta previa
Faktor Janin:
a. Prematuritas
b. Kehamilan multipel
c. Riwayat sungsang
d. Malformas janin (hidrosefalus, anensefal)
Faktor Panggul :
a. Massa di rongga panggul (kista ovarium, pelvic hodney)
b. Kelainan bentuk panggul (kongenital atau didapat)
4. Diagnosis
a. Anamnesa
b. Kehamilan terasa penuh dibagian atas dan gerakan terasa lebih banyak
dibagian bawah.
c. Permeriksaan Obstetri
7
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
KEGAWATDARURATAN MATERNAL.mp4
14