Pembimbing :
dr. Mikko Uriamappas Ludjen, Sp.OG., M.Kes
DEFINISI
● Distosia bahu 🡪 Suatu keadaan diperlukannya
tambahan manuver obstetrik dikarenakan
dengan tarikan biasa kearah belakang pada
kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi.
Bahu posterior memasuki panggul lebih dahulu sebelum bahu anterior 🡪Ketika kepala
melakukan putaran paksi luar🡪bahu posterior berada di cekungan tulang sacrum atau
disekitar spina isikhiadika dan memberikan ruang yang cukup bagi bahu untuk
memasuki panggul melalui belakang tulang pubis atau berotasi dari foramen obturator.
a) Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat
dilahirkan.
b) Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva dengan
kencang.
c) Dagu tertarik dan menekan perineum.
d) Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap
tertahan dikranial simfisis pubis.
KOMPLIKASI
Pada Ibu :
● Perdarahan post partum
● Laserasi derajat III-IV
● Pemisahan simfisis (akibat simfisiotomi), dengan atau tanpa neuropati
femoral transien
● Fistula rekto-vaginal
● Ruptur uterus
Pada Fetus :
● Palsi pleksus brakialis
● Kematian fetus
● Hipoksia fetus, dengan atau tanpa kerusakan neurologis
● Fraktur klavikula ddan humerus
DIAGNOSIS
• Kepala bayi melekat pada
perineum, Vulva atau bahkan
tertarik kembali (‘turtle’ sign)
● Dengan menggunakan sarung tangan DTT, lakukan tarikan yang mantap dan
terus-menerus ke arah aksial (searah tulang punggung janin) pada kepala janin
untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis
Episiotomi
Prosedur ini secara tidak langsung membantu penanganan distosia bahu, dengan
memungkinkan penolong untuk meletakkan tangan penolong ke dalam vagina untuk
melakukan manuver tertentu.
Manuver Rubin
• Pakai sarung tangan DTT, masukkan tangan kedalam vagina pada sisi punggung
bayi.
• Lakukan penekanan di sisi belakang pada bahu anterior untuk mengadduksikan
bahu dan mengecilkan diameter bahu
Rotation of the posterior shoulder (Pemutaran bahu belakang)
Manuver ini dilakukan dengan memutar 180 derajat bahu posterior sehingga
menjadi bahu anterior (Manuver Woodscrew).
● Dilakukan dengan menggunakan 2 jari tangan yang diletakkan dibagian depan
bahu posterior. Lalu bahu dirotasi 180 derajat sehingga dengan demikian bahu
anterior dapat dilahirkan.
● Dapat dilakukan bersamaan dengan penekanan simphisis pubis
Manual removal posterior arm (Manuver Jacquemier)
• Dilakukan dengan menekan dagu dan leher janin ke arah rektum ibu, dan seorang
asisten menekan kuat fundus saat bahu depan dibebaskan .
• Perlu diingat bahwa penekanan kuat pada fundus yang dilakukan pada saat yang
salah akan mengakibatkan semakin terjepitnya bahu depan.
• Penekanan fundus yang salah, yang tanpa disertai manuver lain justru dapat
memperberat komplikasi terutama berkaitan dengan kerusakan ortopedik dan
neurologik (janin).
Manuver Zavanelli
• Dilakukan secara sengaja dengan cara menekan klavikula anterior terhadap ramus
pubis dapat dilakukan untuk membebaskan bahu yang terjepit.
• Fraktur klavikula biasanya akan sembuh dengan cepat, dan tidak seserius cedera
nervus brakhialis, asfiksia atau kematian.
Kleidotomi, yaitu memotong klavikula dengan gunting atau benda tajam lain.
(Biasanya dilakukan pada janin mati)
1. Tawarkan untuk dilakukan bedah section caesarea pada persalinan vaginal berisiko
tinggi : janin luar biasa besar ( >5 kg), janin sangat besar ( >4,5 kg)dengan ibu
diabetes, janin besar ( >4 kg) dengan riwayat distosia bahu pada persalinan
sebelumnya, kala II memanjang dengan jalan lahir besar.
2. Identifikasi dan obati diabetes pada ibu.
3. Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubic atau
fundus, dan traksi berpotensi meningkatkan risiko cedera pada janin.
4. Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan begitu distosia diketahui.Bantuan
diperlukan untuk membuat posisi McRoberts, pertolongan persalinan, resusitasi bayi,
dan tindakan anesthesia (bila perlu).
Komplikasi
● Kompresi tali pusat
● Kerusakan pleksus brakhialis
● Duchene palsy (Kerusakan pada nervus CV servikal V dan VI )
● Paralisis klumpke(Paralisis nervus CV servikal VIII dan thorakal I)
● Fraktur (Klavikula, dan humerus)
● Asfiksia Janin
● Kematian Bayi
Daftar Pustaka
● Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat Tahun 2014.
Penerbit PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
● Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan Edisi 1 oleh Kementrian Kesehatan republik Indonesia. Tahun
2013.
● Buku Acuan pelatihan Klinik Pelayanan Obstetri Emergency Dasar oleh
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR).Depkes
RI 2008
● Bahan Presentasi Pelatihan Obstetri Emergensi Dasar "Distosia Bahu" oleh
JNPK-KR. 2008
TERIMA KASIH