Titi Purwitasari H
Tujuan Pembelajaran
■ Tentukan Diagnosis
■ Hentikan traksi pada kepala, panggil bantuan
■ Manuver Mc.Robert (posisi mc Robert, episiotomy bila perlu,
tekanan suprapubic, tarikan kepala)
■ Manuver Rubin (posisi tetap Mcrobert, rotasikan bahu, tekanan
suprapubic, tarikan kepala)
■ Lahirkan bahu posterior, atau posisi merangkan atau manuver wood
Manuver Mc Robert
Langkah 1
Langkah 3
Langkah 2
Langkah 4
Manuver Schwartz Dixon
■ Penyebab utama 4 T :
■ Tonus ( atonia uteri sekitar 40-50%)
■ Tissue (Retensi plasenta atau sisa plasenta 16 -17%)
■ Trauma (Robekan Jalan Lahir 4-5%)
■ Trombin (Gangguan Pembekuan darah)
Pengelolaan
■ Selalu siapkan tindakan gawat darurat
■ Tata laksana kala III secara aktif
■ Meminta pertolongan petugas lain untu membantu bila memungkinkan
■ Lakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran, nadi,
tekanan darah, pernafasan dan suhu
■ Jika terdapat syok segera lakukan koreksi
■ Periksa kandung kemih, bila penuh kososngkan
■ Cari penyebab perdarahan dan lakukan tindakan untuk menghentikan
perdarahan
PENYULIT KALA
III
Retensio Plasenta dan Sisa Plasenta
Retensio Plasenta
■ Plasenta yang belum lahir dan masih melekat didinding Rahim oleh
karena kontraksi Rahim kurang kuat untuk melepaskan plasenta
disebut plasenta adhesive
■ Plasenta belum lahir dan masih melekat didinding Rahim oleh karena
villi korialisnya menebus desidua sampai myometrium disebut
plasenta akreta
■ Plasenta yang sudah lepas dari dinding Rahim tetapi belum lahir karena
terhalang oleh lingkaran konstriksi dibagian bawah Rahim disebut
plasenta inkarserata
Faktor Risiko
■ Riwayat SC sebelumnya akan meningkatkan angka kejadian 0,3%
■ Usia Ibu
■ Multiparitas
■ Riwayat Kurretase
■ Sindrom Asherman (jaringan parut didalam Rahim atau leher Rahim)
■ Plasenta Previa (angka kejadian sekitar 3%)
■ Persalinan Prematur
■ IVF
■ Induksi Persalinan
Komplikasi
■ Perdarahan
■ Endometritis
■ Tertinggalnya sebagian plasenta (sisa plasenta)
Penyebab Retensio Plasenta
■ Plasenta adhesive adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis
■ Hampir sebagian besar gangguan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus
Plasenta
Retensio Plasenta
■ Proses kala III didahului dengan tahap pelepasan /separasi plasenta akan ditandai oleh
perdarahan pervaginam (cara pelepasan Duncan) atau plasenta sudah lepas sebagian
tetapi tidak keluar pervaginaam (cara pelepasan Duncan) , sampai akhirnya tahap
ekspulasi, plasenta lahir.
■ Pada retensio plasenta, sepanjang plasenta belum lepas tidak dapat menimbulkan
perdarahan. Sebagian plasenta sudah lepas dapat menimbulkan perdarahan yang cukup
banyak (perdarahan kala III) dan harus diatisipasi deengan segera melakukan placenta
manual
Penanganan
■ Tentukan jenis retensio yang terjaddi karena berkaitan dengan tindakan yang diambil
■ Berikan 20 -40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCL 0,9% /RL dengan kecepatan
60 tts/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20Unit dalam 1000 ml Larutan
NaCL 0,9% /RL dengan keepatan 40 tetes hingga perdarahan berhenti
■ Lakukan PTT
■ Bila PTT tidak berhasil, lakukan plasenta manual secara hati – hati
■ Berikan antibiotic profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2gram IV dan Metrodinazol
500mg IV)
■ Segera atasi atau Rujuk ke fasilitas lebih lengkap
Perhatikan
■ Persalinan Prematur
■ Riwayat Abortus dan Kuretase
■ Grandmultipara
■ Uterine anomalie
■ Induksi persalinan
Diagnosis
■ Berikan 20 -40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCL 0,9% /RL dengan kecepatan
60 tts/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20Unit dalam 1000 ml Larutan
NaCL 0,9% /RL dengan keepatan 40 tetes hingga perdarahan berhenti
■ Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan keluarkan bekuan darah dan
jaringan .
■ Berikan antibiotic profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2gram IV dan Metrodinazol
500mg IV)
■ Bila perdarahan berlanjut, tatalaksana seperti kasus atonia
TERIMA KASIH
Sistem Rujukan
■ Maslah yang terjadi selama persalinan dan kelahiran bayi sekitar 10 – 15% sehingga
perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan
■ Sangat sulit untuk menduga kapan enyulit akan terjadi sehingga kesiapan merujuk ibu
dan / atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu
menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
RUJUKAN
■ Setiap penolong persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu
untuk menatalaksana kasus gawat darurat obstetric dan neonates seperti :
■ Pembedahan termasuk Operasi SC
■ Transfusi darah
■ Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bayi baru lahir
■ Informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersidaan pelayanan,
waktu, biaya pelayanan serta jarak tempuh ketempat rujukan adalah wajib untuk
dketahui oleh setiap penolong persalinan
Sistem Rujukan
■ B (Bidan)
■ Pastikan bahwa ibu dan atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang
kompeten untuk menatalaksana gawat darurat onstetri dan neonates selama perjalanan
ke fasilitas rujukan
■ A (alat)
■ Bawa perlengkapan dan bahan – bahan untuk asuhan persalinan masa nifas dan
neonates Bersama ibu ke tempat rujukan (Selang Infus, needle, alat resusitasi dll).
Perlengkapan dan bahan tersebut diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan
menuju fasilitas
■ K (Keluarga)
■ Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi terakhir ibu dan atau bayi mengapa ibu dan
atau byai perlu dirujuk. Jelaskan alas an dan tujuan untuk merujuk ibu ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan
■ S (Surat)
■ Berikan surat pengantar pasien ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan
identifikasi tentang iu dan neonates, cantumkan alas an rujukan dan uraikan kembali
hasil pemeriksaan, asuhan atau obat – obatana yang diterima
■ O (Obat)
■ Bawa obat – obatan essensial pada saat mengantar ibu ke fasilitas kesehatan. Obat –
obatan tersebut mungkin diperhatikan selama di perjalanan
■ K (Kendaraan)
■ Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu ke fasilitas kesehatan
dan atur posisi ibu agar cukup nyaman untuk berbaring atau duduk didalam kendaraan
■ U (Uang)
■ Ingatkan keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat –
obatan yang diperlukan dan bahan – bahan kesehatan lain yang diperlukan
■ DO (Donor Darah)
■ Tersedia donor darah jika dibutuhkan