Anda di halaman 1dari 21

Kepanitraan Klinik Radiologi

Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya E7 RSUD Sidoarjo

T OS A
I BAH
I S
I U
D
I
D i s u s u n oleh:
A DIM A S C RY SN A A RLI P ( 2 2 710 16 1
)

Dosen Pembi mbi ng


d r . W a s i s N u p i k s o , Sp . O G
DEFI I NI I SI
Distosia bahu, merupakan komplikasi persalinan
pervaginam di mana bahu janin gagal dilahirkan
secara spontan setelah kepala muncul, jarang
I
terjadi tetapi berpotensi bahaya.
(Meghan G Hill, 2016)

Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik


yang terjadi selama persalinan pervaginam
ketika bahu janin tidak dapat lahir dengan
sendirinya setelah kepala janin dilahirkan
(Cuningham, et al., 2014).
i
EPIIDEMIIOLOGI
0,6% - 1,4% dari semua persalinan pervaginam (American College
I
of obstetricians and Gynecologists (ACOG).
0,6% - 1,4% terjadi pada bayi dengan berat2500- 4000
gram (Mir&Ahmad,2010).
5% - 9% pada bayi yang lahir dari ibu tanpa diabetes dengan berat4000-
4500 gram (Mir&Ahmad,2010).
16/1000 kelahiran sering dikaitkan dengan obesitas dankontrol diabetes
yang buruk (Mir&Ahmad,2010).
ETI I OLOGI
PERSALINAN DIPENGARUHI OLEH TIGA FAKTOR
power
I
His yang t idak norm al dalam persalinan dengan t enaga yang k urang dari ibu
bersalin, sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan.

Jenis kelainan HIS :


Inersia uteriInersia uteri pimer
Inersia uteri sekunder
Tetania uteri (hypertonic
uterin contraction)
Incoordinate uterin action

yulizawati & Rahmayani Afrah


(2022)
ETIIOLOGI
Passage
I
Partus macet karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan karena kelainan
pada jaringan keras (tulang panggul dan jaringan lunak panggul)
Kelainan jalan lahir lunak (vulva, kelainan vagina , kelainan
serviks, abnormalitas uteri dan tumor.

yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)


ETIIOLOG
Passenger
II
Kelainan presentasi janin (Presentasi
puncak kepala,presentasi dahi, presentasi
muka, presentasi bokong, presentasi bahu
Kelainan posisi janin (Persisten Oksipito
Posterior,Deep Transverse Position)
Kelainan pada janin (Hydrochepalus,
Makrosomia)

yulizawati & Rahmayani


Afrah (2022)
ETI IOLOG
FAKTOR RISIKO DISTOSIA
BAHU :
Antepartum Intrapartum
II
Riwayat distosia bahu, usia ibu Kala I persalinan memanjang,
>35 tahun, makrosomia, secondary arrest, kalla II
dKiabetes, IMT persalinan memanjang,
>30kg/m, disporporsi augmentasi Oksitosin,persalinan
sefalopelvik relatif, induksi pervaginam yang ditolong dengan
persalinan Kehamilan post- instrumen (Forceps atau vakum)
term
PATOFIISIIOLOGI
I
bahu posterior
m a s u k panggul Jika bahu dalam
Kepala dilahirk an dalam posisi oblik posisiantero-posterior
bahu anterior

Bahu posterior tertahan Bahu anterior


promontorium tertahan tulang pubis

Kepala tidak dapat


DISTOSIA BAHU melakukan
putaran paksi luar
MANIIFESTASII
Tubuh bayi tidak muncul setelah ibu
KLIINIIS
meneran dengan baik dan traksi yang cukup
Bayi tidak dapat dilahirkan karena bahu
tertahan
Kepala bayi telah lahir, tetapi tetap
menekan
vulva dengan kencang Turtle Sign
Dagu tertarik dan menekan perineum.
Turtle s ig n : k epala bayi tiba-tiba tertarik
kembali ke perineum ibu setelah keluar
dari vagina

Miarnasar & Arief Prijatna


(2022)
DIIAGNOSIIS
Anamnesis
Selain anamnesis lengkap, perlu perhatian khusus untuk menentukan
KLI NI S
I I
apakah ibu dalam persalinan aktif. Ibu harus ditanyai tentang
permulaan kontraksi teratur, frekuensi, intensitas, dan durasi
kontraksi. Riwayat obstetri m a s a lalu dan kejadian prenatal harus
dieksplorasi.

Pem. Fisik
Pemeriksaan harus mencakup pemeriksaan abdomen lengkap dengan
manuver Leopold untuk memastikan presentasi dan memperkirakan berat
janin.
Pemeriksaan panggul untuk menentukan sampai m a n a dilatasi serviks,
penipisan, dan penurunan janin. Untuk mengetahui posisi janin sedini mungkin
karena posisi janin dapat menjadi penyebab utama distosia
DIIAGNOSIISKLIINII
Dalam mendiagnosis terjadinya distosia meliputi tanda-
tanda:
S
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dantidak
bisa dilahirkan sehingga kepala bayi melekat pada
perineum “turtle sign”.
Dagu tertarik dan menekan perineum
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahuyang
tetap tertahan di cranial symphisis pubis.
Kala II persalinan memanjang (2 jam padaprimigravida
dan 1 jam pada multigravida)
TATALAKSANA
MANAJEMEN ALARMER DAN
4P
A sk for help (minta bantuan)
L ift / hyperflexed Legs - Kaki hiperfleksi Hindari 4P :
(manuver McRoberts) Panic (Panik)
R otation of the posterior shoulder - Pemutaran
A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu Pulling (Menarik)
bahu
depan belakang (Manuver Wood’s corkscrew) Pushing (Mendorong)
M anualremovalposteriorarm- Pivot (Hiperfleksi kepala
Mengeluarkanlengan posterior secara manual dengan os. Coccygeus
(Manuver Jacquemier) sebagai poros)
E pisiot om y
R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest
position/Manuver Gaskin)
TATALAKSANA
A sk for help (minta bantuan)
Diperlukan suatu sistem untuk memanggil bantuan pada keadaan
darurat. Diperlukan penolong tambahan untuk melakukan manuver
McRoberts dan penekanan suprapubik.
Menyiapkan penolong untuk resusitasi neonatus.
L ift/hyperflexed Legs-Kaki hiperfleksi (manuver McRoberts)
Ibu dalam posisi litotomi
Memfleksikan kedua paha hingga lutut mendekati
dada Rotasikan kedua kaki ke arah luar (abduksi)
Minta asisten menekan suprasimfisis ke arah posterior
menggunakanpangkal tangannya untuk menekan
bahu anterior agar mau masuk di bawah simfisis
Sementara itu lakukan tarikan pada kepala janin
kearah posterokaudal
TATALAKSANA
A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu
depan Penekanan Suprapubis – (Mazzanti
manoeuvre)

Bahu bayi yang terjepit didorong menjauh dari midline


ibu, ditekan pada atas simfisis pubis ibu.
Penekanan pada suprapubis menggunakan tumit telapak
tangan.
Tekanan suprapubik ini dilakukan untuk mendorong bahu
posterior bayi agar dapat dikeluarkan dari jalan lahir
Jangan melakukan penekanan pada fundus.
Manuver Rubin, yang terdiri dari dua
tahapan

kedua bahu janin diayun dari satu sisi ke sisi lain


dengan memberikan tekanan pada abdomen
Bila hal ini tidak berhasil, tangan yang berada di
TATALAKSANA
R otation of the posterior shoulder - Pemutaran
bahubelakang (Manuver Wood’s corkscrew)
Dilakukan dengan memutar bahu belakang secara
progresif sebesar 180 derajat dengan gerakanseperti
membuka tutup botol, sehingga diharapkan dapat
membebaskan bahu anterior yang terjepit.
M anual removal posterior arm -
Mengeluarkan lengan posterior secara
manual(Manuver Jacquemier)

Tangan bayi dipegang dan disapukan melewatidada


dan dilahirkan. Manuver ini dapat menyebabkan
fraktur
humerus, tetapi tidak menyebabkan kerusakan
saraf permanen
TATALAKSANA
E pisiotomy

Dapat memungkinkan penolong untuk meletakkan


tangan penolong ke dalam vagina untuk melakukan
manuver
tertentu
R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest
position/Manuver Gaskin)
Mengubah ibu ke posisi “all fours” meningkatkan dimensi
pelvis dan memungkinkan posisi janin bergeser, dengan
ini diharapkan terjadi disimpaksi bahu. Dengan tekanan
ringan pada bahu posterior, bahu anterior mungkin
Gaskin Manuver
menjadi
semakin terimpaksi (dengan gravitasi), tetapi
TATALAKSANA
BILA TATALAKSANA TERSEBUT TIDAK BERHASIL, MAKA
DAPAT DILAKUKAN :
KLEIDOTOMI
Memotong klav ikula dengan gunting atau benda tajam lain.
Fraktur klav ikula biasanya akan sembuh dengan cepat, dan
tidak seserius cedera nervus brakhialis, asfiksia atau kematian

SIMFISIOTOMI
Memisahkan tulang panggul kiri dari tulang panggul
kanan pada simfisis agar rongga panggul menjadi lebih
luas

MANUVER ZAVANELLI
Bertujuan untuk mengembalikan kepala ke dalam
TATALAKSANA

BILA DISTOSIA BAHU TELAH BERHASIL DITANGANI, M A K A DILAKUKAN:

Penilaian bayi untuk mengetahui adanya


trauma. Analisa gas darah tali pusat.
Penilaian ibu untuk tears pada saluran genital.
Manajemen aktif kala III untuk mencegah perdarahan
postpartum. Mencatat manuver yang telah dilakukan.
Menjelaskan semua langkah yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga
yang mungkin ada pada saat dilakukan penanganan.
KOMP I
L IKASII

MATERNAL
NEONATUS
Perdarahan post partum
Laserasi derajat III – IV Cedera pleksus brakhialis
Pemisahan simfisis (akibat Fraktur klavikula
simfisiotomi), dengan Fraktur Humerus
atau tanpa neuropati Kontusio
femoral transien Asfiksia
Fistula rekro-vaginal
Ruptur uterus
PE
P N CE GA HAN
E
Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar padapersalinan vaginam
berisiko tinggi
Identifikasi dan obati diabetes pada ibu Selalu bersiap
bila sewaktu-waktu terjadi
Kenali adanya distosia seawal mungkin
Perhatikan waktu dan segera mintapertolongan begitu distosia
bahu diketahui
Thank you

Anda mungkin juga menyukai