Distosia Bahu
Salah satu keadaan gawat darurat
persalinan yang paling mencemaskan
Insidensnya berbeda tergantung
berat bayi
0.6 – 1.4 % bayi 2500 – 4000g
5 – 9% pada bayi dengan berat 4000 –
4500 g dari ibu tanpa diabetes
Primigravida = Multigravida
Lebih sering pada ibu dengan diabetes
Definisi
Persalinan yang membutuhkan
manuver tambahan untuk melahirkan
bayi, setelah tarikan yang normal
gagal.
Distosia bahu terjadi bila bahu depan
bayi impak terhadap simfisis ibu
setelah kepala lahir
Dapat terjadi, akibat impak bahu
belakang terhadap promontorium
sakrum
Faktor risiko
Ibu
Anatomi pelvis abnormal
Diabetes gestasional
Kehamilan lewat waktu
Riwayat distosia bahu
Postur pendek
Faktor risiko
Bayi
Suspek makrosomia
Persalinan
Persalinan per vaginam dengan alat
(forsep atau vakum)
Partus kala I memanjang
Partus kala II memanjang
Faktor risiko
PERHATIAN
Paling banyak terjadi pada bayi dengan
taksiran berat janin normal dan tidak
terduga
Komplikasi
Ibu
Perdarahan pascapersalinan
Fistula rektovagina
Separasi simfiseal atau diatesis, dengan
atau tanpa transient femoral neurpathy
Ruptur perineum derajat III-IV
Ruptur uterus
Komplikasi
Bayi
Brachial plexus palsy
Fraktur klavikula
Kematian janin
Hipoksia janin, dengan atau tanpa
kerusakan neurologis permanen
Fraktur humerus
Pencegahan
Induksi persalinan dan seksio sesarea
elektif pada ibu tanpa diabetes aterm
dengan bayi suspek makrosomia
tidak terbukti merupakan tindakan
preventif (level A)
Induksi persalinan pada ibu dengan
DM dan memakai insulin dapat
menurunkan risiko makrosomia dan
distosia bahu, tetapi tidak untuk
morbiditas ibu dan bayi (level B)
Pencegahan
Tidak dianjurkan melakukan seksio
sesarea profilaktik pada bayi suspek
makrosomia untuk menurunkan
morbiditas (level C)
Pada ibu dengan diabetes lebih baik
dilakukan seksio sesaria elektif
karena frekuensi distosia bahu,
brachial plexus palsy, dan seksio
sesarea lebih tinggi (level C)
Manajemen awal
Antisipasi informed consent pada
pasien dan keluarga
Kosongkan kandung kemih
Ruang persalinan dipersiapkan
Intervensi dini “head and shoulder
maneuver” to “deliver through”
sampai bahu depan terlihat (level C)
Distosia Bahu
Tanda:
Kepala sudah lahir dan tertahan pada
perineum “TURTLE SIGN”
Jangan memaksa menarik kepala
atau leher
Jangan melakukan dorongan pada
fundus
HELPERR Mnemonic
H Call for help
Aktivitas dengan persiapan protokol atau
tersedianya tenaga bantuan dengan alat-
alat yang diperlukan
E Evaluate for episiotomy
Episiotomi dilakukan pada manajemen
distosia bahu, untuk menyediakan ruang
bila diperlukan manuver rotasi
HELPERR Mnemonic
L Legs (manuver McRobert)
Fleksi dan abduksi paha ibu, sehingga
kaki dekat dengan abdomen sakrum
promontorium mendatar
P Suprapubic pressure
Asisten menekan bahu depan bayi
melalui suprapubis, arah ke bawah
lateral pada bagian belakang bahu bayi.
Manuver ini bersamaan dengan tarikan.
HELPERR Mnemonic
E enter manuvers (internal
rotation)
Memutar bahu depan menjadi oblik di
bawah simfisis
R remove the posterior arm
Menarik lengan belakang keluar,
sehingga memperpendek diameter
biakromial.
HELPERR Mnemonic
R Roll the patient
Posisinya diputar seperti merangkak
Bahu sering lepas pada saat berputar
Gaya gravitasi juga dapat menyebabkan
disimpaksi bahu bayhi.
Call for Help
Bila traksi standar tidak dapat
melepaskan bahu, penolong harus
segera melakukan manuver lain
sambil meminta pertolongan dan
memberitahu keluarga
Tenaga kesehatan harus profesional
dalam tugas dan tanggung jawabnya
Selain yang melakukan asistensi,
harus ada pula yang mencatat dan
menghitung waktu
Episiotomi
Harus dilakukan bila terjadi distosia
bahu
Episiotomi sendiri tidak melepaskan
impaksi
Menyediakan ruang untuk tangan
penolong bila diperlukan rotasi
interna
Bila manuver McRoberts dan tekanan
suprapubik berhasil episiotomi
dapat ditunda
Legs (McRoberts Manuver)
Legs (McRoberts Manuver)
Pressure (Suprapubic)
Pressure (Suprapubic)
Pressure (Suprapubic)
Enter (internal rotation maneuvers)
Memerlukan episiotomi supaya ruang
vagina posterior lebih luas
Rubin II memasukan jari-jari di
belakang bahu depan dan
mendorongnya ke arah dada bayi
Gerakan ini menyebabkan diameter
bahu lebih kecil
Enter (internal rotation maneuvers)
Bila Rubin II gagal Woods
corkscrew maneuver
Prosedur Rubin II dan Woods
corkscrew maneuver dapat
digabungkan
Bila gagal reverse Wood corkscrew
maneuver, jari penolong di belakang
bahu belakang bayi
Removal of The Posterior Arm
Roll The Patient (Gaskin Maneuvers)
Dalam posisi merangkak
Teknik efektif untuk menurunkan
insiden distosia bahu (level B)
Diameter pelvis meningkat
Konjugata obstetrika meningkat 10 mm
Pelvic outlet meningkat sampai 20 mm
HELPERR Tidak Berhasil
Mematahkan tulang klavikula bayi
Tekan bagian tengah klavikula
menurunkan diameter biakromial
Zavanelli Maneuver
Memasukan kepala kembali dilanjutkan
seksio sesarea
HELPERR Tidak Berhasil
Anestesia Umum
Dengan halotan relaksasi
muskuloskeletal dan uterus.
Dapat juga dengan pemberian
nitrogliserin intravena atau oral
Operasi abdomen dengan histerotomi
Bahu diputar dengan melakukan insisi
pada perut, kemudain dilahirkan per
vaginam oleh penolong lainnya
HELPERR Tidak Berhasil
Simfisiotomi
Sendi simfisis dipatahkan dalam
anestesia lokal
Dokumentasi
Fokuskan pada
jenis manuver yang dilakukan
Catatan
pH tali pusat
Siapa saja yang menolong
Penutup
Telaah kesulitan persalinan bersama
orangtua
Manajemen dan prognosis setiap
infant palsy harus dijelaskan