OBSTETRI
dr. H. Roni Jaya Putra Sp.OG
kondisi kesehatan yang mengancam
jiwa yang terjadi dalam kehamilan
atau selama dan sesudah
persalinan
KEGAWAT-DARURATAN OBSTETRI
I. PADA IBU
a. SELAMA KEHAMILAN
b. SELAMA PERSALINAN
c. PASCA PERSALINAN
II. PADA JANIN
a. SELAMA KEHAMILAN
b. SELAMA PERSALINAN
III. PADA BAYI BARU LAHIR
KEGAWATAN IBU dlm KEHAMILAN
TRIMESTER I & II
PERDARAHAN
PENYAKIT PEMBERAT dlm KEHAMLAN
TRIMESTER III
PER/PEB/EKLAMSI
PERDARAHAN
PENYAKIT PEMBERAT dlm
KEHAMILAN
KEGAWATAN-DARURATAN IBU
dlm PERSALINAN
PEB/EKLAMSI
PERDARAHAN
PLASENTA PREVIA
SOLUSIO PLASENTA
RUPTUR UTERI
EKLAMSI
PENYAKIT PEMBERAT
SEPSIS
KEGAWATAN-DARURATAN JANIN
PENYEBAB ??
KEGAWAT-DARURATAN
BAYI BARU LAHIR
ASFIKSIA
BERAT BADAN LAHIR RENDAH
SEPSIS
DLL
DX?TX?
TINDAKAN??
DIAGNOSA DINI
ANAMNESA
RIWAYAT PENYAKIT
FAKTOR RESIKO
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
USG
CTG
Perdarahan Antepartum
Perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 22 minggu
Kausa: solutio plasenta, plasenta previa,
vasa previa pecah
Permasalahan:
1. Prematuritas
2. Gangguan hemodinamik ibu
Prinsip penanganan:
1. Evaluasi Airway Breathing Circulation
2. Pemasangan infus line (abocath no 16
atau ukuran >besar)
3. Resusitasi cairan jika terjadi gangguan
hemodinamik
4. Oksigenasi
5. Tegakkan diagnosis jika memungkinkan
6. Rujuk ke fasilitas yang memadai (memiliki
fasilitas operasi dan perinatal )
Eklampsia
Kejang yang terjadi pada wanita
hamil dengan preeklampsia
Permasalahan:
1. Iskemia uteroplasenter
2. Trauma
3. Aspirasi cairan
4. Spasme arterioler
Penanganan:
1. Potong kejang dengan obat2an
2. Evaluasi ABC
3. Pemasangan infus line dan oksigenasi
4. Fiksasi
Partus Lama
Persalinan berlangsung lebih dari 18 jam
Fase laten > 8 jam
Melewati garis waspada pada fase aktif
DD:
1. False labor
2. Prolonged latent phase
3. Prolonged aktif phase
4. Prolonged second stage
Masalah:
1.Dehidrasi
2.Fetal distress
3.Ibu kelelahan dan stress
4.Fistula
5.Ruptur uteri
Penanganan
1. Evaluasi tanda vital, tanda dehidrasi
2. Tegakkan diagnosis dan penyebab (3P)
3. Infus line
4. Terapi sesuai causa
Perdarahan postpartum
Perdarahan setelah bayi lahir sebanyak
500 cc
Kausa: 4T
1. Tonus: atonia uteri
2. Tissue: retensio plasenta, plasenta restan,
selaput ketuban dll
3. Trauma: laserasi jalan lahir
4. Trombosit: faktor pembekuan darah
Penangan:
1. Evaluasi ABC
2. Infus line
3. Resusitasi cairan dan oksigenasi
4. Tegakkan diagnosis
5. Terapi sesuai penyebab
6. Jika perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih
memadai dalam kondisi stabil
Prolapsus Tali Pusat
Keadaan dimana tali pusat berada
sejajar atau dibawah bagian terbawah
janin pada keadaan inpartu dan kulit
ketuban sudah pecah
Penyebab:
1. Tidak tertutupnya pintu atas panggul oleh
janin
2. Polihidramnion
3. Kelainan tali pusat
Masalah:
1. Fetal distress atau bayi mati
2. Infeksi intra partum
3. Partus prematurus
Penanganan:
1. Diagnosis ditegakkan dengan cepat
2. Persalinan segera diakhiri
3. Pemberian tokolitik terbutalin/salbutamol
4. Ibu tidur tredelenberg
5. Ibu dilarang mengedan
6. Dicoba reposisi tali pusat
Jika
pembukaan belum lengkap:
reposisi/ seksio cesarea
Antepartum
Obesitas maternal
Diabetes millitus
Kehamilan postmatur
Intrapartum
Kala II yang memanjang
Induksi atau stimulasi Oksitosin
Ekstraksi midforsep atau ekstraksi vakum (William)
Hindari 4 P :
Panic
Pulling (pada kepala)
Pushing (pada fundus)
Pivoting (memutar kepala secara tajam,
dengan koksigis sebagai tumpuan)
PENANGANAN DISTOSIA BAHU
HELPERR Mnemonic, yaitu
(American College of Obstetricians and Gynecologist )
cara :
Pindahkan jari-jari kesisi
posterior bahu belakang,
lakukan putaran 180o dengan
arah yang berlawanan
Remove the Posterior arm
Dengan keluarnya bahu lengan belakang
biakromial posisi bayi sesuai dengan lengkung
sacrum dan akan terbebas dari impaksi.
Cara:
1. masukkan tangan mengikuti lengkung sacrum sampai
jari penolong mencapai fosa antekubiti
Schwart-Dixon
Manuver
Roll the Patient
Ubah posisi pasien dari posisinya
keempat penjuru/sisi, biasanya bahu
terbebas selama proses ini. Pada saat
perubahan posisi, gaya gravitasi
membantu disimpaksi bahu.
UPAYA AKHIR
Ibu :
1. Robekan perineum dan vagina yang luas
2. Perdarahan Postpartum
3. Infeksi Puerpuralis
Ruptura Uteri
Adanya robekan atau diskontinuitas dinding
rahim akibat terlampauinya daya regang
myometrium
Penyebab: CPD, partus macet, trauma.
Gejala:
1. Perdarahan pervaginam
2. Hilangnya kontraksi
3. Didahului bandl ring dan nyeri perut bawah
4. Syok
5. Bagian janin mudah diraba
6. Perdarahan intraabdominal
Penanganan:
1. Lakukan evaluasi ABC
2. Infus line dan resusitasi cairan isotonik
3. Setelah stabil laparotomi atau dirujuk
ke pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap
4. Dilakukan histerektomi atau reparasi
uterus
5. Antibiotika adekuat, serum anti tetanus
Persalinan Macet
Adanya ketidakmajuan
dalam persalinan dengan
his yang adekuat
Masalah:
1. Fetal distress
2. Ruptura uteri
Penanganan:
1. Tegakkan diagnosis penyebab
2. Persalinan harus diakhiri
3. Rujuk ke fasilitas yang memadai