Anda di halaman 1dari 37

CPD

Cephalopelvic disproportion
CPD

~ Fetopelvic disproportion
Disproporsi/ ketidaksesuaian antara ukuran
fetus dengan ukuran pelvis, dimana pelvis
tersebut tidak cukup besar untuk dilewati fetus
tersebut untuk persalinan pervaginam
Jalan lahir

Terdiri atas:
– Tulang  Tulang-tulang panggul dan sendi-sendi
– Jaringan lunak  otot-otot, jaringan, ligamen
Tulang panggul

Terdiri atas : Os koksa (os ilium, os iskhium, os pubis),


Os sakrum, Os koksigis
Os ilium  terbesar, fossa iliaka, krista iliaka, spina
iliaka anterior superior, spina iliaka posterior superior
Os iskhium  bagian terendah dari os koksa, tuber
iskhii
Os pubis  ramus superior & ramus inferior
Sakrum  bagian vertebra (5 buah), berbentuk baji
Os koksigis  tulang kecil (4 buah)
Sendi panggul

4 sendi  artikulasio sakroiliaka (2); simfisis


pubis, artikulasio sakrokoksigeal
Artikulasio sakroiliaka  sakrum ~ ileum,
gerakan depan ~ belakang
Simfisis pubis  hubungan 2 os pubis
Artikulasio sakrokoksigea  sakrum ~ koksigis
Ligamen - ligamen

Yang terkuat yang menghubungkan os sakrum


dan os ilium
Ligamen sakrotuberosum  sakrum dan tuber
iskhii
Ligamen sakrospinosum  sakrum dan spina
iskhiadika
 membentuk dinding posterior dan pintu
bawah panggul
Pelvis

Terdiri atas 2 bagian: pelvis mayor dan pelvis


minor
Batasnya linea terminalis
Pelvis minor merupakan saluran yang
mempunyai sumbu lengkung (sumbu Carus)
dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet) dan pintu
bawah panggul (outlet)
Pintu atas panggul
Batas-batas: promontorium, linea terminalis, pinggir atas simfisis
Diameter anteroposterior~konyugata obstetrika  promontorium
ke pertengahan permukaan posterior simfisis
Konyugata diagonalis  tepi bawah simfisis ke promontorium
(normal tidak teraba/ >12cm)
Konyugata vera  tepi atas simfisis ke promontorium (KD-1,5
cm)
Diameter transversa  jarak terjauh PAP (12,5-13cm)
Diameter oblikua  persilangan antara konyugata vera dengan
diameter transversa (13 cm)
Ruang panggul

Saluran antara pintu atas panggul dan pintu


bawah panggul
Dinding anterior merupakan atas os pubis
dengan simfisisnya ~ 4 cm
Dinding posterior dibentuk oleh os sakrum dan
os koksigis ~ 12 cm
Pintu bawah panggul

Batas atas: setinggi spina iskhiadika


Diameter bispinosum: jarak antar spina (9,5-
10cm)
Batas bawah: arkus pubis, tuber iskhii, os
koksigis dan ligamentum sakrotuberosum
Arkus pubis ~ normalnya 90o
Jenis panggul

Ginekoid ~ diameter AP = DT
Android ~ diameter AP = DT tetapi DT lebih
dekat pada sakrum
Antropoid ~ diameter AP > DT
Platipelloid ~ diameter AP < DT
Jalan lahir bagian lunak

SBU, serviks, dan vagina


Otot-otot
– M. levator ani
– M. transversus perinei
– M. iskhiokavernosus
– M. Bulbokavernosus
– M. sfingter ani eksternus
Bayi

Kepala merupakan bagian terpenting pada


persalinan
Kepala terdiri atas tulang kranium, tulang dasar
tengkorak (basis kranii), dan muka
Kranium  2 os frontalis, 2 os parietalis, 1 os
oksipitalis
Batas antar tulang  sutura
Sudut-sudut tulang  fontanella (ubun-ubun)
Sutura

Sutura sagitalis superior  antara os parietalis


kanan dan kiri
Sutura frontalis  antara kedua os frontalis
Sutura koronaria  antara os parietalis dan os
frontalis
Sutura lambdoidea  antara os parietalis dan
os oksipitalis
Fontanella

Fontanella minor (ubun-ubun kecil)  antara


sutura sagitalis dan sutura lambdoidea,
berbentuk segitiga
Fontanella mayor (ubun-ubun besar)  antara
sutura sagitalis, sutura koronaria, sutura
frontalis, berbentuk segiempat
Bagian-bagian kepala

Oksiput ~ belakang kepala


Verteks ~ puncak kepala
Bregma ~ daerah ubun-ubun besar
Sinsiput ~ di depan ubun-ubun besar (dahi dan
muka)
Ukuran kepala

Diameter suboksipitobregmatikus ~ 9,5 cm


Diameter oksipitofrontalis ~ 11,5 cm
Diameter oksipitomentalis ~ 13 cm
Diameter submentobregmatikus ~ 9,5 cm
Diameter biparietalis ~ 9,5 cm
Diameter bitemporalis ~ 8 cm
Ukuran kepala

Sirkumferentia suboksipitobregmatikus ~ 32 cm
Sirkumferentia submentobregmatikus ~ 32 cm
Sirkumferentia oksipitofrontalis ~ 34 cm
Sirkumferentia mentooksipitalis ~ 35 cm
Ukuran badan

Diameter biakromial ~ 11,5 cm; antar kedua


bahu
Diameter bitrokhanterika ~ 9 cm; antar kedua
trokhanter tulang paha
Lingkaran bahu ~ 34 cm
Lingkaran bokong ~ 37 cm
Moulase

Perubahan bentuk kepala dengan jalan


penyisipan os parietalis yang dimungkinkan oleh
adanya membran pada sutura dan fontanella
Kaput suksedaneum disebabkan tekanan
serviks terhadap skalp
Pemeriksaan pelvis

Dilakukan pada pemeriksaan antenatal pertama


Dapat diulang pada trimester ketiga atau
pemeriksaan intrapartum awal
Persiapan
– Kosongkan kandung kemih
– Posisi litotomi
– Penjelasan tentang prosedur yang dilakukan
Pemeriksaan pelvis

Gunakan sarung tangan


Masukan jari tengah dan telunjuk ke dalam
vagina, permukaan palmar ke atas. Perlahan
pisahkan kedua jari dan raba permukaan dalam
simfisis pubis perlahan-lahan
Geser jari-jari pada sisi-sisi simfisis pubis, raba
rami horizontalis tulang pubis ke bagian lateral
pelvis
Pemeriksaan pelvis

Telusuri rami horizontalis tulang pubis ke bagian


lateral pintu atas panggul (inlet). Kemudian raba
turun ke bawah pada dinding samping pelvis
sampai spina iskhiadika
Raba spina iskhiadika
Geser jari-jari menyebrangi rongga pelvis, raba
spina iskhiadika sisi yang lain, kemudian
kembali ke sisi semula
Pemeriksaan pelvis

Mulai dari spina iskhiadika  sakrotuberosum


 spina iskhiadika
Raba melalui sakrotuberosum, ikuti ligamentum
sakrospinosum dari spina iskhiadika ke sakrum
Dari sakrum raba ke koksigius, tekan os koksigis
Kemudian raba sejauh mungkin ke sakrum
bagian atas  promontorium  konyugata
diagonalis
Pemeriksaan pelvis

Setelah itu ukur arkus pubis


Raba tuberositas iskhiadikum  diameter
transversum
Hasil pemeriksaan pelvis
Pintu atas panggul: bulat
Dinding samping: lurus
Spina iskhiadika: tumpul
Ligamentum sakrospinosum: 21/2 – 3 jari
Koksigis: dapat digerakkan
Sakrum: dalam
Konyugata diagonalis: 11,5 cm atau lebih
Arkus pubis: 90o atau lebih
Diameter intertuberosum: 8 cm atau lebih
Kemungkinan CPD

Bayi besar
Ibu dengan bentuk tubuh yang khusus
– Bahu lebih lebar daripada pinggul
– Pendek
– Pendek, tangan dan kaki panjang
Riwayat fraktur pelvis
Deformitas tulang belakang  skoliosis/
kyphosis
Kemungkinan CPD

Pincang unilateral atau bilateral


Kelainan ortopedi lainnya (rickets, panggul
miring)
Distosia
Malpresentasi
Malposisi
CPD
Bila terjadi distosia  evaluasi kemungkinan
CPD
– Palpasi abdomen  letak, presentasi, posisi, fleksi,
engagement, station, taksiran berat janin
– Nilai kontraksi uterus  frekuensi, lama, kekuatan,
relaksasi
– Pemeriksaan pelvis  posisi bagian terbawah janin,
engagement, station, derajat fleksi,
sinklitimus/asinklitismus, pembentukan kaput,
moulase, pembukaan serviks dan turunnya bagian
terbawah
– Pelvimetri klinis
CPD

Ditandai oleh
– Distosia
– Fleksi kepala yang lambat
– Rotasi internal dan penurunan yang terhenti
Bisa disertai atau tidak disertai
– Moulase
– Kaput suksedaneum
Penatalaksanaan Distosia

Perubahan posisi ibu


Pemberian enema
Pecahkan ketuban
Jalan-jalan
Istirahat atau hidrasi
Pemberian oksitosin
Pemberian epidural analgesia
Kecurigaan CPD

 BATAS WAKTU

PARTUS PERCOBAAN

Bila gagal  SEKSIO SESAREA


Embriotomi (bayi mati)
Komplikasi CPD

Kerusakan bayi  kerusakan otak janin


Kematian bayi atau neonatus
Infeksi intrauterin
Ruptur uteri
Kematian maternal

Anda mungkin juga menyukai