Anda di halaman 1dari 20

OLEH : INDAH LSTARI

Tulang – tulang panggul terdiri dari :


 os koksa (os ilium, os iskium, dan os pubis )
 os sakrum,
os koksigis
Antar tulang terdapat keterkaitan :
Didepan ada simpisis
Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka
Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea 
Tulang ilium

otot- otot untuk fleksi pinggul : musculus iliacus dan


otot psoas di medial ileum
Terdiri atas :
Ala / sayap ats
krista iliaka
linea terminalis
insisura isckiadiscus mayor
Tulang ischium
tuberositas iskium ( otot eksektor panggul dan otot
gluteus ), penyangga tubuh waktu duduk
Ligamen sakrotuberosum ( membatasi dan
menstabilkan pintu bawah panggul )
spina iskiadika
Merupakan tulang yang tebal dengan tiga tepi di
belakang foramen obturator.
Tulang pubis

Ramus inferior os pubis dan ramus os iskium di


posterior
Ramus supeior os pubis dan os ilium di lateral
Ramus inferior dan superior os pubis bergabung di
medial betemu di simpisis pubis
Os sakrum
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian
atas dan mengecil dibagian bawahnya.
Os sacrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra
sacralis.
Vertebra pertama paling besar, mengahadap ke
depan. Pinggir atas vertebra ini dikenal sebagai
promontorium, merupakan suatu tanda penting
dalam penilaian ukuran-ukuran panggul.
Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang
akan dilalui saraf: foramina sacralis anterior.
Os koksigis
Berbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah
bersatu.
Pada saat persalinan, Os Coccygis dapat didorong ke
belakang sehingga dapat memperluas jalan lahir.

Sendi pelvis
2 Articulatio Sacroiliaca
Symphisis Pubis
Articulatio Sacrococygea
Articulatio Sacroiliaca
Sebagai penghubung antara Os Sacrum dengan Os
Ilium, memungkinkan gerakan terbatas ke depan dan
ke belakang.
Pergeseran yang terlalu lebar pada articulatio ini
sering menimbulkan rasa nyeri dibagian persendian.
 Symphisis Pubis
Terbentuk dari hubungan 2 os pubis.
Longgarnya hubungan symphisis pubis ini dapat
menimbulkan simfisiolisis yang terasa sangat nyeri.
Articulatio Sacroocygea

Memiliki hubungan dengan os sacrum dan os


coccygeus.
Adanya sendi ini memungkinkan os coccygeus
tertekan ke belakang pada waktu kepala janin lahir.
Perbedaan antara pelvis pria dan wanita
Wanita :
Ruangnya luas , dangkal  
Inlet pelvis oval, outlet bulat  
Tulang lebih ringan dan tipis
Sudut pubis lebih besar 
Koksigis lebih fleksibel  
Tuberum iskium lebih pendek 
Pada pria :
Ruangnya sempit, dalam
Inlet lebih kecil dan outlet
Tulang lebih berat dan tebal
Sudut pubis lebih akut
Koksigis kurang fleksibel
Tuberum iskium lebihpanjang
Jenis jenis panggul menurut Caldwell-Moloy:
Pelvis Ginekoid : ditemukan pada 45% wanita. Panjang
diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter
tranversa.
Pelvis Android : bentuk pintu atas panggul hampir
segitiga. Walaupun diameter anteroposterior hampir sama
dengan diameter tranversa, tetapi diameter tranversa
dekat dengan sacrum. Bagian dorsal dari pintu atas
panggul gepeng, bagian ventral menyempit ke muka.
Ditemukan 15% pada wanita.
Pelvis Antropoid : ditemukan pada 35% wanita. Bentuk
pintu atas panggul agak lonjong seperti telor. Diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa.
Pelvis Platipelloid : Ditemukan pada 5% wanita. Diameter
tranversa lebih besar daripada diameter anteroposterior.
PINTU ATAS PANGGUL
Merupakan satu bidang yang dibatasi sebelah
posterior oleh promontrium, di lateral oleh linea
terminalis dan anterior oleh pinggir atas symphisis.
Pada pelvis ginekoid pintu atas panggul hampir
bundar, kecuali di daerah promontrium agak masuk
sedikit.
Ukuran pintu atas pelvis, yaitu :
Diameter anteroposterior : dari promontorium sampai ke
tengah permukaan posterior symphisis. Diameter
anteroposterior disebut juga konyugata obsetrika.
Konyugata diagonalis : jarak bagian bawah symphisis sampai
ke promontorium
Konyugata Vera yaitu jarak pinggir atas symphisis dengan
promontorium diperoleh dengan mengurangi konyugata
diagonalis dengan 1,5 cm.
Diameter tranversa adalah jarak terjauh garis lintang pintu
atas panggul, biasanya sekitar 12,5 - 13 cm.
Diameter Oblikua, yaitu garis yang dibuat antara
persilangan konyugata vera dengan diameter tranversa ke
articulation sacroiliaca yang panjangnya sekitar 13 cm.
Ruang Pelvis
Merupakan saluran di antara pintu atas panggul dan pintu
bawah panggul.
Dinding anteriornya sekitar 4 cm terdiri atas os pubis
dengan symphisisnya.
Dinding posteriornya dibentuk oleh os sacrum dan os
coccygeus, sepanjang kurang lebih 12 cm, Karena itu ruang
panggul berbentuk saluran denagn sumbu melengkung ke
depan.
Sumbu ini adalah garis yang menghubungkan titik temu
konyugata vera dengan diameter transversa di pintu atas
panggul dengan titik-titik sejenis di Hodge II, III, dan IV.
Arah sumbu ini sesuai pula dengan arah tarikan cunam
atau vakum pada persalinan dengan tindakan.
Pintu bawah pelvis
Batas atas pintu bawah panngul adalah segitiga spina
ischiadika. Jarak antara kedua spina ini disebut
diameter bispinosum adalah sekitar 9.5 – 10 cm.
Batas bawah pintu bawah panggul berbentuk segi
empat panjang, di sebelah anterior dibatasi oleh arkus
pubis, di lateral oleh tuber ischii, dan di posterior oleh
os coccygeus dan ligamen sacrotuberosum.
Pada panggul normal besar sudut (arkus pubis)
adalah kurang lebih 90, lahirnya kepala janin lebih
sulit karena ia memerlukan lebih banyak tempat ke
posterior.
Diameter anteroposterior pintu bawah panggul
diukur dari aspeks arkus pubis ke ujug os coccygeus.
Ukuran panggul luar :
Distansia spinarum : jarak antara SIAS kanan dan kiri
( 24-26 cm )
Distansia kristarum : jarak antara krista iliaka ka dan
ki. Panjang 28-30 cm
Distansia oblik eksterna : jarak antara SIAS ka dan
SIPS ki dibanding SIAS ki dan SIAP ka.
Konjugata eksterna : jarak dari bag. Atas sim. Pubis
dan prosesus lumbal 5

Anda mungkin juga menyukai