Anda di halaman 1dari 13

MUSCULOSKELETAL

PELVIC
ANATOMY
Kelompok 4B
Anggota Tim:
1. Aliya Fahma Nurhaliza P17324122032
2. Dinda Trisya Nabilah Saban P17324122037
3. Egi Yuan Dian Sagita P17324122039
4. Meiva Alawiah P17324122046
5. Tuti Khodijah P17324122060
Poin Pembahasan
PELVIC BONES
PELVIC JOINTS
PELPIC INLET
MIDPELVIS AND PELVIC OUTLET
PELVIC SHAPES
PELVIC Bones
Tulang panggul terdiri dari :
4 ekor tulang sacrum,
2 tulang innominate
Tulang ekor

Setiap tulang inominata dibentuk oleh 3


tulang ilium, ischium, dan pubis. Kedua tulang
innominate bergabung dengan sacrum di
sacroiliac synchondroses dan satu sama lain
di simfisis pubis.

Tulang panggul ini dibagi menjadi :

Panggul palsu terletak diatas linea


terminalis.
Panggul sejati/silinder bengkok yang
terpotong miring berada dibawah batas
anatomi. Dibatasi tulang kemaluan.
PELVIC Bones
Linca terminalis berfungsi sebagai batas atas, lalu pintu keluar
panggul adalah batas bawah.
Batas posterior adalah permukaan anterior sacrum, batas lateral
dibentuk oleh permukaan dalam tulang ischial, sacrosciatic notche
dan ligament.
Dinding samping panggul wanita dewasa agak menyatu. Berfungsi
sebagai penanda presentase janin telah turun ke panggul.
Sakrum membentuk dinding posterior panggul sejati.
Sakrum memiliki cekungan vertikal yang ditandai dengan cekungan
horizontal kurang menonjol, pada paggul abnormal dapat mengalami
variasi penting.
Jarak sepanjang cekungan rata-rata 12 cm, dan garis yang ditarik dari
ujung sakrum biasanya berukuran 10 cm.
PELVIC JOINTS
Pelvic joints atau sendi panggul ini terdiri dari fibrokartilago
dan ligamen kemaluan superior dan inferior. Di bagian
posterior, tulang panggul dihubungkan oleh artikulasi
antara sakrum dan bagian iliaka dari tulang innominata
untuk membentuk sendi sacroiliac. Sendi panggul ini pada
umumnya memiliki tingkat mobilitas yang terbatas.
Namun, selama kehamilan, ada relaksasi yang luar biasa
dari sendi-sendi ini pada saat aterm, yang disebabkan oleh
sendi sakroiliaka yang meluncur ke atas (Borell, 1957).
Pergeseran, yang terbesar pada posisi litotomi dorsal,
dapat meningkatkan diameter lubang keluar sebesar 1,5
sampai 2,0 cm. Ini adalah pembenaran utama untuk
menempatkan seorang wanita dalam posisi untuk
persalinan pervaginam.
PELVIC INLET/ Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul merupakan bidang utama
dari panggul.

Saluran masuk panggul ini di batasi oleh :


Di posterior oleh Promontorium dan alac
sakrum (sayap sakrum)
Di lateral oleh linea terminalis
Di anterior oleh rami pubis horizontal dan
simfisis pubis
Pada saat persalinan yang akan melewati
bidang ini adalah kepala janin dengan
diameter biparietal ((9,5) . Untuk membantu
bagian ini, panggul wanita harus bulat
(ginekoid).
PELVIC INLET/ Pintu Atas Panggul
Empat diameter pintu atas panggul biasanya digambarkan:
anteroposterior, melintang/Transversal, dan dua diameter
miring.

Diameter anteroposterior (Konjugat obstetrik) memanjang


dari tepi paling atas belakang tulang simfisis pubis ke
promontorium. Tidak dapat diukur secara langsung dengan
memeriksa jari. Jadi, untuk tujuan klinis, konjugat obstetrik
diperkirakan secara tidak langsung dengan mengurangi 1,5
sampai 2 cm dari konjugat diagonal, yang ditentukan
dengan mengukur jarak dari tepi terendah simfisis ke
promontorium sakral.

Diameter melintang (Konjugat transversal) merupakan jarak


terjauh antara linea terminalis di kedua sisi. Biasanya
berpotongan dengan konjugat obstetrik pada titik kira-kira
5 cm dan berukuran kira-kira 13 cm.

Dua Diameter miring (Konjugat Obliqua) memanjang dari


satu synchondrosis sacroiliaca ke keunggulan iliopubic
kontralateral yaitu penyatuan ilium dan pubis. Diameter
miring ini rata-rata kurang dari 13 cm/ + 12,5 cm.
MIDPELVIS AND PELVIC OUTLET
Midpelvis/midplane diukur setinggi spina iskiadika,
bidang dengan dimensi panggul terkecil.
Diameter interspinous adalah 10 cm atau sedikit
lebih besar, biasanya merupakan diameter
panggul terkecil, dan dalam kasus persalinan
macet, terutama penting.
Diameter anteroposterior melalui tingkat duri
ischial biasanya berukuran setidaknya 11,5 cm.
Mereka memiliki dasar yang sama, yaitugaris yang
ditarik antara dua tuberositas ischial. Puncak dari
segitiga posterior adalah ujung sakrum, dan lateral
batas adalah ligamen sacrotuberous dan ischial
tersebut tuberositas.
Segitiga anterior dibentuk oleh rami inferior turun
dari tulang kemaluan. Rami ini bersatu di
sebuahsudut 90 sampai 100 derajat untuk
membentuk lengkungan yang membulat di bawah
yang harus dilalui oleh kepala janin.
Pelvic shapes

Caldwell-moloy (1933-1934)
klasifikasi didasarkan pada
bentuk panggul.
garis diameter melintang
terbesar di bagi 2 :
1. Posterior (belakang)
2. Anterior (depan )
Pelvic shapes
Penyebutan posterior
dan anterior digunakan
untuk klasifikasi
panggul
1. Ginekoid
2. Antrophoid
3. Android
4. Platypellpoid
Daftar pustaka

Cunningham, et al. 2013. Obstetri Williams Edisi 23 Volume 1.


Jakarta : EGC.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai