Anda di halaman 1dari 44

Konsep Dasar Persalinan

Een Husanah, SKM, M Kes


Persalinan

 Moore, 2001
proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu
untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan
lahir
 Prawirohardjo, 2002
pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus ke dunia
luar
Macam Persalinan
Persalinan Berdasarkan UK

 Abortus
 Partus immaturus
 Partus prematurus
 Partus maturus atau a’terme
 Partus postmaturus atau serotinus
Tanda-tanda Persalinan

 kontraksi uterus
 Penipisan dan pembukaan servix
 Bloody Show
 Premature Rupture of Membrane
Tahapan Persalinan

 Kala I
 Kala II
 Kala III
 Kala IV
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan,
yaitu:
POWER
 Kekuatan tenaga atau kekuatan yang
mendorong janin keluar

Persalinan

Involunter volunter
HIS/Kontraksi Uterus Ivoluter

• Disebut kontraksi
Primer
• His : Pendahulaun dan
Persalinan
Kontraksi Sekunder

 His → Berasal dari titik pemicu tertentu (pd lapisan


otot di segmen uterus bagian atas) →dihantarkan
ke uterus bagian bawah dalam bentuk gelombang,
diselingi periode istirahat singkat
 Sifat →kontraksi simetris,fundus dominan, diikuti
relaksasi, involunter (kearah dalam-bawah),
intermitten (diseratai periode aktif dan tidak aktif),
rasa sakit, terkoordinasi secara simetris, kadang-
kadang dapat dipengaruhi oleh luas secara fisik,
kimia dan psikis
PENGKAJIAN HIS
 Fekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu
 Duarasi : lamanya berlangsung dalam satu
kontraksi
 Intensitas : kekuatan kontraksi diukur dalam
satuan mmHg,dibedakan menjadi : kuat, sedang
dan lemah
 Interval : masa relaksasi (diantara dua kontraksi)
 Datangnya kontraksi : dibedakan menjad:
kadang-kadang, sering , teratur
Cara mengukur his
 Selama 10 menit
 Contoh hasil pengukuran: 3x/10’/40-
50”/kuat, teratur
Pengaruh His

 Cervis menipis (effacement)


 Cerviks berdiltsi → mengakibatkan
janin turun
Akibat His
KONTRAKSI UTERUS VOLUNTER
 Disebut → kekuatan sekunder
 Kekuatan sekunder →bersifat mendorong keluar
→ibu ingin mengedan
 Sifat : refleks/tanpa disadari →bekerja
seperangkat otot dg jenis yang berbeda-beda,
otot-otit diagfragma dan abdoemn ibu berkontraksi
dan mendorong janin keluar →meneybabkan
peningkatan tekanan intraabdoemn →tekanan
yang menekan uterus pada semua sisi dan
menambah kekuatan untuk mendorong keluar
FAKTOR PASSENGGER
PASENGGER
PRESENTASI JANIN

 Presentasi Janin → bagian janin yg pertama


kali masuki PAP dan terus melalui jalan lahir
saat persalinan mencapai aterm
 Bagian presentasi → bagian tubuh janin yang
pertama kali teraba oleh pemeriksanan dalam
 Bagian presentasi: kepala, bokong, bagu,
muka, dll
LETAK JANIN

 Letak janin → hubungan antar sumbu


panjang (punggung) janin terhadap sumbu
panjang (punggung) ibu
 Letak janin : memanjang, melintang,
oblik/miring
 Letak janin memnajang →letak kepala, letak
bokong
SIKAP JANIN
 Sikap → hubungan bagian tbuh janin yang
satu dengan bagian yang lain →hal ini
sebagianmerupakan akibat pola pertumbuhan
janin dan sebagian akibat penyesuan janin
terhadap betuk rongga rahim
 Sikap/fleksi umum→ punggung janin sangat
fleksi, kepla fleksi kearah dada, pada fleksi
kearah sendi lutut tangan disilangkan di depan
dada dan tali pusat terletak diantara lengan
dan tungkai
Posisi Janin
 Posisi →hubingan antara presntasi (occiput,
sacrum, mentum, sinsiput,puncak kepal
mengadah) yang merupakan indikator untuk
menetapkan arah bagian terbawah janin
apakah sebelah kanan, kiri,depan, belakang
terhadap empat kuadran panggul ibu
→misalnya letak belakang kepala (LBK)
ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK
kanan belakang
Variasi Posisi Kepala
Letak Belakang Kepala (LBK)
 Indikator : Ubun-ubun kecil (UUK)
Variasi Posisi
 Ubun-ubun kecil kiri depan
 Ubun-ubun kescil kiri belakang
 Ubun-ubun kecil melintang kiri
 Ubun-ubun kecil kanan depan
 Ubun-ubun kecil kanan belakang
 Ubun-ubun kecil melintang kanan
Presentasi Dahi
 Indikator : teraba dahi dan ubun-ubun besar
(UUB)
Prenstasi Muka
 Indikator : Dagu (mento)
Presentasi Bokong
 Indikator : Sacrum
Presentasi Vertex
Presntasi Muka
Plasenta

 Plasenta →produk kehamilan yang


akan lahir mengiringi kelahiran janin
 Plasenta →permukaan maternal,
permukaan fetal, selapu ketuban dan
tali pusat
AIR KETUBAN
 Volume air ketuban pd kehamilan cukup bulan
kira-kira 1000-1500cc
 Ciri-ciri air ketuban →berwarna putih
keruh,berbau amis, dan berasa manis,
reaksinya agak alkalis dan netral.
 Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya
albumin, urea, asam uric, kreatini, sel-sel epitel,
rambut lanugo, verniks caseosa, dan garam
organik.
 Kadar protein kira-kira 2,6% gram per liter
Fungsi Air Ketuban

 Pada persalinan →selama selaput


ketuban tetap utuh, cairan amnion
melindungi plasenta dan tali pusat dari
tekanan kontraksi uterus
 Membantu penipisan dan dilatasi
cerviks
FAKTOR JALAN LAHIR
(PASSAGE)
JALAN LAHIR (PASSAGE)
 Bagian keras tulang-tulang panggul (Rangka
Panggul / Pelvis)
 Bagian Lunak : otot-otot, jaringanjaringan
dan ligamen-ligamen
Lanjutan Passage...........

 Rangka Panggul / Pelvis penting


diketahui untuk :
 Pelvimetri klinis dan interpretasi
keakuratan data temuan
 Evaluasi pelvis secara keseluruhan dan
keadekuatannya untuk mengakomodasi
jalan lahir bay
Tulang Panggul :
 2 Os Coxae
 1 Os Sacrum
 1 Os Coccygis
Os Coxae

 Terdapat dua buah coxae yang membentuk


dinding anterior dan lateral (kiri dan kanan)
 Masing-masing coxae terbentuk dari 3 tulang
yang menjadi satu: Os ilium (tulang usus), Os
pubis (tulang kemaluan) dan Os ischium
(tulang duduk)
 Tempat penyatuan ketiga tulang tersebut
disebut Acetabulum
Os Sacrum
 Berbentuk segitiga dengan puncak di bawah
 Terdiri dari lima ruas melekat menjadi satu
 Terdapat lubang-lubang yang disebut Foramina
Sacralia Anterior dan Posterior (tempat
keluarnya saraf sacralis)
 Sakrum membentuk dinding posterior rongga
panggul
 Tepi anterior atas, yang berhubungan dengan
korpus vertebra sakralis pertama dan disebut
sebagai promontorium
Os Coccygeus

 Berbentuk segitiga dan Terdiri atas 3-5


ruas yg bersatu
Ruang Panggul (Pelvic Cavity)
1. Pelvis Mayor (false pelvis); terletak diatas
dari linea terminalis
2. Pelvis Minor (true pelvis); terletak dibawah
dari linea terminalis, mempunyai lima (5)
batasan :
 Bagian Superior : promontorium, sakrum,
linea terminalis, batas atas tulang pubis
 Bagian Inferior : batas inferior tuber
iskiadikum dan ujung koksigis
Lanjutan Batasan Pelvis Minor....

 Bagian Posterior ; permukaan anterior


sakrum dan koksigius
 Bagian Lateral ; insisura sakroiliaka dan
ligamen serta permukaan dalam tulang
iskium
 Bagian Anterior ; foramen obturatum dan
permukaan posterior simpisis pubis, tulang-
tulang pubis dan ramus asenden tulang-
tulang iskium
1. Pintu Atas Panggul (PAP)
 Dibelakang dibatasi oleh promontorium dan os sakrum
 Di lateral dibatasi oleh linea terminalis
 Di anterior dibatasi oleh rami horizontal tulang-tulang
pubis
 Bagian superior: bidang terminal; promontorium
sampai batas atas symphysis
 Bagian inferior: bidang sejajar yang melalui batas
bawah symphysis
 Konfigurasi pintu atas panggul wanita, secara tipikal
lebih mendekati bulat daripada lonjong
Diameter Anteroposterior PAP ada 3
1. Konjugata Vera : konjugata sejati PAP • Membentang
dari bagian tengah promontorium hingga pertengahan
batas atas simpisis pubis • Ukuran normal : ≥ 11 cm
2. Konjugata Obstetrik • Membentang dari bagian tengah
promontorium hingga bagian tengah simpisis pubis
pada permukaan dalamnya berjarak beberapa milimeter
dibawah batas atas • Ukuran minimum: 10 cm
3. Konjugata Diagonal • Membentang dari bagian tengah
promontorium hingga bagian tengah tepi inferior
simpisis pubis • Merupakan satu-satunya diameter yang
dapat diukur secara klinis • Ukuran normal : 11.5 cm
Diameter Transversa PAP
 Mengukur jarak terjauh antara linea terminalis
pada salah satu dari dua sisi pelvi
 Ukurannya kira-kira 13.5 cm Diameter Oblik PAP
 Mengukur jarak antara sinkondrosis sakroiliaka
pada satu sisi pelvis dan eminensia iliopektinea
pada sisi pelvik yang berlawanan
 Ukuran rata-rata sedikit kurang dari 13 cm
(12.75) Anteroposterior (11 cm) Transversa 13.5
Oblik Kiri (12.75)
2. Bidang Tengah Panggul
 Merupakan bidang dengan dimensi terkecil
 Diameter transversa mengukur jarak antara
spina isiadika apabila spina isiadikum
menonjol atau tajam sampai melewati ruang
rongga pelvis maka keadekuatan pelvis untuk
kelahiran pervaginam dengan ukuran rata-
rata sangat dipertanyakan
 Disebut juga diameter interspinosa
 Ukuran : 10 cm
Lanjutan Bidang tengah Panggul....

 Diameter anteroposterior membentang dari


pertengahan batas inferior simpisis pubis
melalui bagian tengah diameter transversa
sampai pada titik pada sakrum yang ditunjuk
oleh sudut itu
 Ukuran normal 11.5 cm
 Keadekuatan bidang tengah pelvis dapat
diperkirakan dari : apakah spina isiadika
menonjol bukan tumpul, dinding sisinya
konvergen bukan lurus, sakrum datar atau
dangkal bukan dalam
3. Pintu Bawah Panggul

 Terdiri dari dua bidang segitiga yang


berhimpitan:
 Segitiga anterior: garis yang menghubungkan
kedua tuberositas ischiadicum dan bagian
apeks pubis
 Segitiga posterior: dengan dasar yang sama,
garis menuju ke ujung coccygeus melalui
ligamentum sakrotuberalis
Diameter panggul eksterna
 Interspinarum: di antara spina iliaka anterior-
superior (24-26cm)
 Interiliaka: di antara bagian terlebar krista
iliaka (28-30cm)
 Intertrokanterika: di antara trokanter (32cm)
 Konjugata eksterna: di antara puncak jajaran
genjang Michaeli dengan pertengahan tepi
atas symphysis (18- 20cm
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai