Anda di halaman 1dari 50

Perubahan fisiologis dan

psikologis dalam kehamilan


Pengertian persalinan
• Persalinan adalah rangkaian proses yang
berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi
oleh ibu. (varney helen,2008,hal 672)
• Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi
(janin & plasenta) yg telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan mll jln lahir atau
mll jln lain,dg bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). (Sulistiyawati Ari,2010, hal
4)
Jenis-jenis persalinan
Sebab – sebab mulainya persalinan
• Penurunan hormone estrogen dan progesterone
• Peningkatan kadar prostaglandin
• Plasenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan
• Keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemi otot-otot
uterus.
• Nutrisis pada janin berkurang
• Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus
frankenhauser yang terletak dibelakang serviks.
Tahapan persalinan
• Kala I : Pembukaan Sevik – 10 cm
(lengkap)
• Kala II : Pengeluaran janin
• Kala III : Pengeluaran & pelepasan
plasenta
• Kala IV : dari lahirnya uri selama 1 – 2 jam
Lanjutan …
Faktor-faktor yang memepengaruhi
persalinan
• PASSAGE (Jalan Lahir)
• POWER (kekuatan )
• PASSANGER (muatan—janin dan palsenta)
• PSIKIS
• PENOLONG
1. PASSAGE
Passage terdiri dari :
• Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka
panggul)
• Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan
ligament-ligamen
Bagian Keras (tl.panggul)
Terdiri dr 4 buah tulang :
1. 2 buah tl coxae
Os illium
• Crista-illiaca
• Spina illiaca anterior superior
• Spina illiaca anterior inferior
• Spina illiaca posterior superior
• Spina illiaca posterior inferior
Os ischium
• Tuber ischiadicum
• Spina ischiadica
Os pubis
• Simpisis pubis
• Arcus pubis
2. 1 Os.Sacrum = promotorium
3. 1 Os.Coccygis
Artikulasi
• Simpisis pubis, didepan pertemuan os.pubis
• Artikulasi sakro-illiaka yang menghubungkan
os.sakrum os illium
• Artikulasi sakro-koksigium yang menghubungkan os
sacrum dan koksigius
Ruang panggul (pelvis cavity)
• Pelvis mayor (false pelvis)
• Pelvis minor (true pelvis)
Pelvis mayor terletak diatas linea terminalis yang
dibawah disebut pelvis minor
Pintu Panggul

• Pintu atas panggul (PAP) = inlet dibatasi oleh


linea terminalis (linea inominata)
• Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada
spina ischiadica, disebut midlet
• Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi simpisis
dan arkus pubis, disebut outlet
• Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity)
berada antara inlet dan outlet
Sumbu Panggul

Sumbu panggul adalah garis yang menhubungkan


titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung
ke depan (sumbu carus)
Bidang-bidang :
• Bidang Hodge I : promotorium pinggir atas simfisis
• Bidang Hodge II : pinggir bawah simpisis
• Bidang Hodge III : spina ischiadica
• Bidang Hodge III : ujung coccygeus
Ukuran-ukuran panggul
1. Ukuran luar panggul :
• Distansia spinarum : jarak antara kedua spina
illiaka anterior superior : 24-26 cm
• Distansia cristarum : jarak antara kedua crista
illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm
• Konjugata externa (boudeloque) 18-20 cm
• Lingkaran panggul 80-90 cm
• Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm
• Distansia tuberum 10,5 cm
2. Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang
dibentuk oleh promontorium, linea innominata, dan
pinggir atas simpisis pubis
• Konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh
konjugata diagonalis 10,5-11 cm
• Konjugata transversa 12-13 cm
• Konjugata ogliqua 13 cm
• Konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah
simfisis ke promontorium
3. Ruang tengah panggul :
• Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
• Bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm
• Jarak antar spina ischiadica 11 cm
4. Pintu bawah panggul (outlet) :
• Ukuran anterio posterior 10-11 cm
• Ukuran melintang 10,5 cm
• Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki
kurang dari 800
4 bentuk pokok jenis panggul :
• Ginekoid : paling ideal, bulat : 45%
• Android : panggul pria, segitiga : 15%
• Anthropoid : agak lonjong seperti telur :35%
• Platipeloid : picak, menyempit arah muka
belakang :
BAGIAN LUNAK
Jalan lahir lunak yang berperan adalah segmen bawah
rahim, serviks uteri, dan vagina. Disamping itu, otot-
otot, jaringan ikat, dan ligament yang menyokong alat-
alat urogenital juga sangat berperan pada persalinan.
Dasar panggul (pelvic floor) terdiri dari:
1. Diafragma pelvis
Adalah bagian dalam yang terdiri dari m.levator,
m.pubocogcygeuss, dan m.ischiococcygues.
2. Diafragma urogenital terdiri dari parineal fasciae otot-
otot superficial.
2. POWER (KEKUATAN IBU)
HIS
Sifat His :
1. His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.
2. His yang efektif
• Kontraksi otot rahim dimulai dari daerah tuba dan
ligamentum rotundum kemudian menjalar ke seluruh bagian
uterus
• Gelombang kontraksi simetris dan terkoordinasi
• Didominasi oleh fundus kemudian menjalar ke seluruh otot-
otot rahim
• Kekuatannya seperti mekanisme memeras isi rahim
• Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke panjang
semula sehingga terjadi retraksi dan terjadi pembentukan
segmen bawah rahim
3. Setelah kontraksi otot rahim mengalami retraksi, artinya
panjang otot rahim yang telah berkontraksi tidak akan
kembali lagi ke panjang semula.
4. Frekuensi, yaitu jumlah terjadinya his selama 10 menit
5. Durasi his yaitu lamanya his yang terjadi setiap saat diukur
dengan detik
6. Interval his, yaitu tenggang waktu antara kedua his. Pada
permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit,
pada kala pengeluaran (kala II) muncul sekali dalam 2 menit.
7. Kekuatan his, yaitu perkalian antara amplitude dengan
frekuensi yang ditetapkan dengan satuan unit Montevideo
CIRI & KARAKTER HIS
1. Saat hamil
• Akibat adanya perubahan keseimbangan hormone estrogen
dan progesteron. Mulai muncul pada kehamilan trimester II
→ Brakton Hicks, dan akan menjadi his dalam persalinan
2. Saat persalinan kala I
a. Kontraksi bersifat simetris
b. Fundal dominan, artinya bagian fundus uterus berfungsi
sebagai pusat dan mempunyai kekuatan paling besar
c. Involunter, maksudnya tidak dapat dikendalikan oleh pasien
d. Kontraksi bersifat terkoordinasi, artinya arah kekuatan
terkoordinasi mulai dari pusat his
e. Intervalnya makin lama makin pendek
f. Kekuatannya makin lama makin besar dan pada kala II
diikuti dengan keinginan untuk meneran
g. Diikuti dengan retraksi, artinya panjang otot rahim yang
telah berkontraksi tidak akan kembali lagi ke panjang
semula.
h. Setiap kontraksi dimulai dari “pacemaker” yang terletak di
sekitar insersi tuba, dengan arah penjalaran ke daerah
serviks uterus dengan kecepatan 2 cm/detik
i. Kontraksi rahim menimbulkan rasa pada pinggang, daerah
perut, dan dapat menjalar kearah paha.
3. Saat persalinan kala II
Kekuatan his pada kala II lebih kuat dari
kekuatan his sebelumnya. Kekuatan his &
meneran mendorong janin ke bawah dan
menimbulkan keregangan yang bersifat pasif.
4. Saat persalinan kala III
Setelah istirahat selama 8 – 10 menit, rahim
berkontraksi kembali untuk melepaskan
plasenta dari dinding rahim
5. Saat persalinan kala IV
Setelah plasenta lahir kontraksi rahim tetap
kuat. Melalui kontraksi yang kuat dan
pembentukan thrombus, maka terjadi
penghentian pengeluaran darah
pascapersalinan.
3. PASSENGER
SUTURA
1.Sutura frontalis : menghubungkan kedua
os.frontalis kanan dan kiri
2. Sutura sagitalis : menghubungkan kedua
os.parietalis kanan dan kiri
3. Sutura koronaria : menghubungkan os
parietalis dengan os frontalis
4. Sutura lamboidea : menghubungkan os
parietalis dengan os oksipitalis
Ukuran-ukuran kepala
a. Diameter
• Diameter suboccipito bregmatika (10 cm)
• Diameter suboksipito frontalis (11cm)
• Diameter oksipito mento vertikalis (13 cm)
• Diameter submento bregmatika (10 cm)
• Diameter biparietalis (9,5 cm)
• Diameter bitemporalis (8 cm)
b. Ukuran cirkumferensial (keliling)
• Cirkumferensial fronto occipitalis ± 34 cm
• Cirkumferensial mento occipitalis ± 35 cm
• Cirkumferensial sub occipito bregmatika ± 32
cm
Ukuran badan yang lain postur janin dalam rahim

• Sikap : menujukan hubungan bagian-bagian janin satu


sama lain. Biasanya tubuh janin berbentuk lonjong (ovoid)
kira-kira sesuai dengan bentuk kavum uterus. Punggung
agak membungkuk, kepala menunduk hingga dagu
menyentuh dada, lengan bersilang di depan dada, tungkai
bersilang di depan dada, tungkai bersilang di depan perut,
dan tali pusat terletak diantara kedua lengan dan tungkai.
• Letak (situs) : menunjukan hubungan sumbu janin dengan
sumbu jalan lahir. Bila kedua sumbunya sejajar disebut
letak memanjang, bila tegak lurus satu sama lain disebut
letak melintang.
• Presentasi : menunjukan bagian janin yang
terdapat di bagian terbawah jalan lahir. Bagian
janin yang terbawah menyebutkan presentasi
janin tersebut.
• Posisi : merupaka indicator untuk menetapkan
arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan,
kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu
(maternal pelvis). Misalnya pada letak belakang
kepala ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,UUK
kanan belakang.
Sikap janin
Posisi janin
PLACENTA
Struktur Plasenta
• Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm.
• Berat rata-rata 500 gram
• Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dindind uterus, agak
ke atas kea rah fundus.
Terdiri dari 2 bagian :
1. Pars maternal : bagian plasenta yang menempel pada desidua, terdapat
kotiledon (rata-rata 20 kotiledon). Di bagian ini tempat terjadinya
pertukaran darah ibu dan janin
2. Pars fetal : terdapat tali pusat (insersio/penanaman tali pusat)
Insersio sentralis penanaman tali pusat di tengah plasenta
Insersio marginalis penanaman tali pusat di pinggir plasenta
Insersio velamentosa : penanaman tali pusat di selaput janin/selaput
amnion
Fungsi plasenta :
• Memberi makan kepada janin
• Ekskresi hormone
• Respirasi janin : pertukaran O2 dan CO2 antara
janin dan ibu
• Membentuk hormone estrogen
• Menyalurkan berbagai antibody dari ibu
• Sebagai barier (penghalang) terhadap janin dari
kemungkinan masuknya mikroorganisme/kuman
TALI PUSAT
Struktur tali pusat
• Terdiri dari dua arteri umbilicus dan satu vena umbilikalis
• Bagian luar tali pusat berasal dari lapisa amnion
• Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek yang dinamakn
selai warthon. Selai Warthon berfungsi melindungi dua arteri
dan satu vena umbilikalis yang berada dalam tali pusat
• Panjang rata-rata 50 cm
Fungsi tali pusat
• Nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
• Pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh ibu
• Zat antibody dari ibu ke janin
AMNION
Struktur amnion
• Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-
1500 cc
• Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa
manis
• Reaksi alkalis sampai netral dengan berat jenis 1,008
• Komposisinya terdiri atas 98% air,dan isinya albumin,
urea, asam uric, kratinin, sel-sel epitel, lanugo,
verniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein
2,6% gram/liter
Fungsi amnion
• Melinungi janin dari trauma/benturan
• Memungkinkan janin bergerak bebas
• Menstabilkan suhu tubuh janin agar tetap hangat
• Menahan tekanan uterus
• Pembersih jalan lahir
Cara mengenali amnion
• Dengan kertas lakmus
• Makroskopi
• Mikroskopi
• Laboratorium
4. PSIKIS.
• Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau
memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa
kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “
sekarang menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :
• Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
• Pengalaman bayi sebelumnya
• Kebiasaan adat
• Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:


a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image
c. Medikasi persalinan
d. Nyeri persalinan dan kelahiran
5. PENOLONG

Peran dari penolong persalinan dalam hal ini


Bidan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
janin. Proses tergantung dari kemampuan skill
dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.
ADAPTASI FISIOLOGIS DALAM PERSALINAN
ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM
PERSALIAN

• ADAPTASI JANIN
• ADAPTASI IBU
ADAPTASI JANIN
1. Denyut Jantung Janin
Pemantauan Denyut Jantung Janin memberi informasi yang dapat dipercaya
dan dapat digunakan untuk memprediksi keadaan janin yang berkaitan
dengan oksigenasi. Rata – rata denyut jantung janin pada aterm = 140
denyut/menit. Batas normal = 110 – 160 denyut/menit. Semakin matangnya
janin saat mencapai aterm laju denyut akan menurun. Akan tetapi,
percepatan sementara dan diselarasi denyut jantung janin yang sedikit dini
dapat terjadi sebagai respon terhadap gerakan janin yang spontan,
pemeriksa dalam, tekanan fundus, kontrasi uterus, palpasi abdomen.
2. Sirkulasi Janin
Dipengaruhi oleh posisi ibu, kontraksi uterus, tekanan darah, dan aliran darah
tali pusat. Kontraksi uterus selama persalinancenderung mengurangi
sirkulasimelalkui arteriol spiralis, sehingga mengurangi perfusi Melalui ruang
intervilosa.
LANJUTAN
3. Pernapasan dan Perilaku janin
• Perubahan – perubahan tertentu menstimulasi kemoreseptor
pada aorta dan badan karotid guna mempersiapkan janin untuk
mulai pernafasan setelah lahir.
• Perubahan – perubahan ini meliputi :
• 1. 7 – 42 ml air ketuban diperas keluar dari paru – paru (selama
persalinan pervaginam)
• 2. Tekanan Oksigen (PO2) janin menurun
• 3. Tekanan Karbondioksida (PCO2) arteri meningkat
• 4. PH arteri menurun
• Gerakan janin masih sama seperti pada masa hamil tapi menurun
setelah ketuban pecah
ADAPTASI IBU
• Perubahan Kardiovaskuler
• Perubahan Pernafasan
• Perubahan Integumen
• Perubahan Muskuloskeletal
• Perubahan Neurologi
• Perubahan Pencernaan
• Perubahan Endokrin
• Perubahan Sistem Reproduksi
ADAPTASI PSIKOLOGIS TERHADAP PERSALINAN

Kegiatan komunikasi terapiutik pada ibu melahirkan


merupakan pemberian bantuan pada ibu yang akan
melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses persalinan.
a. Tujuan komunikasi terapiutik pada ibu dengan
gangguan psikologi saat persalinan
• Membantu pasien memperjelas serta mengurangi beban,
perasaan dan pikiran selama proses persalinan
• Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
• Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan
diri sendiri untuk kesejahteraan ibu dan proses persalinan
agar dapat berjalan dengan semestinya.
LANJUTAN
• b. Pendekatan komunikasi terapiutik
• Menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien.
• Kehadiran dalam asuhan.
• Mendengarkan
• Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin
• Memberi informasi tentang kemajuan persalinan
• Memandu persalinan dengan memandu instruksi khusus tentang
bernafas, berelaksasi dan posisi postur tubuh.
• Mengadakan kontak fisik dengan klien
• Memberikan pujian
• Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran putranya
dan menyatakan ikut berbahagia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai