Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR 5P

DALAM
PERSALINAN
Menurut Sondaks, 2016 sebenarnya pada persalinan terdapat 5P
(faktor) yang dapat mempengaruhi proses persalinan yaitu :
Passage (jalan lahir), Passanger (janin), Power
(tenaga/kekuatan)
, Psikis Ibu dan Penolong. Power atau kekuatan adalah tenaga
sebagai upaya yang digunakan untuk mendorong janin keluar.
1.Faktor passage
Passage atau jalan lahir terdiri dari bagian keras
(tulang- tulang panggul dan sendi-sendinya) dan
bagian lunak (otot-otot, jaringan, dan ligamen).
tulang jalan lahir sangat menentukan proses
persalinan apakah dapat berlangsung melalui jalan
biasa atau melalui tindakan opersi dengan kekuatan
dari luar. Yang perlu mendapat perhatian bidan di
daerah pedesaan adalah kemungkinan
ketidakseimbangan antara kepala dan jalan lahir
dalam bentuk CPD.
Kemungkinan CPD terjadi terutama pada primigravida dengan kriterus sebagai
berikut:

* Kepala janin belum turun pada minggu ke 36 yang disebabkan janin terlalu besar,
panggul sempit, terdapat lilitan tali pusat dan terdapat hidrocepalus

* Kelainan letak (letak lintang, letak sungsang)

* Pada multipara kemungkinan panggul sempit dapat diduga dari riwayat perslinan
yang buruk dan persalinan dengan tindakan operasi.
Pada jalan lahir lunak dapat terjadi gangguan yaitu ; Pembukaan serviks

* Serviks yang kaku. Terdapat pada primi tua primer atau sekunder.
Servik yang mengalami banyak cacat perlukaan atau sikatrik.

* Serviks gantung. Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium


uteri internum tidak terbuka. Ostium uteri internum terbuka, namun
ostium uteri eksternum tidak terbuka.

* Edeme serviks. Terutama karena panggul sempit, serviks terjepit


antara kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah
dan cairan yang menimbulkan edeme serviks.

* Serviks dupleks kerena kelainan congenital.


Vagina. Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :

* Septum vagina (tranvaginal septum vagina, longitudinal septum vagina)

* Tumor pada vagina

Hymen dan perimeum. Kelainan hymen imperforata, atau hymen elastik pada
perineum yaitu kekakuan pada hymen sehingga memerlukan episiotomi yang luas.
Ukuran Panggul

Pintu Atas Panggul (PAP)

Batas-batas pintu atas panggul (PAP) adalah promontorium, sayap sacrum, linea innominata, ramus superior osis pubis,
da tepi atas simpisis.

* Ukuran-ukuran PAP:

Ukuran muka-belakang (diameter antero- posterior/konjugata fera (CV) adalah dari promontorium kepinggir atas simpisis
> 11 cm

Cara mengukur : CV = CD - 11/2

CD: konjugata diagonalis (jarak antara promontorium ketepi atas simpisis)

Ukuran melintang adalah ukuran terbesar antara linea iniminata diambil tegak lurus pada konjugata fera (12,5 - - 13.5)

Ukuran serong, dari artikulasio sakroiliaka ke tuberkulum pubikum dari belahan panggul yang bertentangan.
Bidang Luas Panggul

Bidang luas panggul adalah bidang dengan ukuran- ukuran yang terbesar. Terbentang
antara pertengahan asetabulum dan pertemuan antara ruas sakral II dan III. Ukuran muka-
belakang 12,75cm, dan ukuran melintang 12,5cm.

Bidang Sempit Panggul

Bidang sempit panggul adalah bidang dengan ukuran- ukuran yang terkecil. Terdapat
setinggi tepi bawah simpisis, kedua spina iskiadika dan memotong sacrum 1- 2cm di atas
ujung sakrum. Ukuran muka-belakang 11,5cm, ukuran melintang 10cm, dan diameter
sagitalis posterior (dari sakrum ke pertengahan antara spina ischiadika
) 5cm.
Pintu Bawah Panggul (PBP)

Pintu bawah panggul (PBP) terdiri dari 2 segitiga dengandasar yang sama, yaitu garis yang
menghubungkan kedua tuberiskiadikum kiri dan kanan. Puncak segitiga belakang adalah
ujung os sacrum sedangkan puncak segitiga depan adalah arkus pubis.

ukuran-ukuran PBP :

* Ukuran muka-belakang. Dari pinggir bawah simpisis ke ujung sacrum (11,5cm)

* Ukuran melintang antara tuberiskiadikum kiri dan kanan sebelah dalam (10,5cm)

* Diameter segitalis posterior, dari ujung sakrum ke pertengahan ukuran melintang


(7,5cm)
Otot-otot Dasar Panggul

Otot Superficial Dasar Pelvis

Otot-otot ini kurang begitu penting dibandingkan dengan musculus levator ani
yang terletak diatasnya, tetapi otot-otot ini memberikan kekuatan tambahan pada
otot-otot yang lebih dalam dengan topangannya.

Otot-otot Profundal Dasar Pelvis

Otot-otot ini terletak lebih dalam pada pelvis, di atas lapisan otot-otot superficial.
Otot-otot ini berada sedalam 5 mm. masing-masing otot mempunyai insersi di
sekelilingi os.coccygis dan dengan demikian kadang- kadang di sebut musculi
coccygis,
Faktor power

Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin
keluar dalam persalinan ialah:his, kontraksi otot-otot perut, kontaksi diafragma dan aksi
dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.

* His (kontraksi uterus)

His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna dengan sifat- sifat: kontraksi simetris,fundus dominant, kemudian diikuti
relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan
lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion
kearah bawah rahim dan serviks.
Pembagian his dan sifat-sifatnya:

His pendahuluan: his tidak kuat dan tidak teratur namun menyebabkan keluarnya
bloody show.

* His pembukaan (kala I): menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat,teratur


dan sakit.

* His pengeluaran (kala II): untuk mengeluarkan janin: sangat kuat, teratur,
simetris, terkoordinir, dan lama; koordinasi bersama antara kontraksi otot perut,
diagfragma dan ligament.

* His pelepasan uri (kala III): kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan
plasenta.

* His pengiring (kala IV): kontraksi lemah, masih sedikit nyeri (merian), terjadi
pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.
Tenaga mengejan

Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak
keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang
mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga
mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi. *
Faktor passanger

JANIN

Janin merupakan passenger utama dan dapat memengaruhi jalannya persalinan karena
besar dan posisinya.

Kelainan-kelainan yang sering menjadi faktor penghambat dari passenger adalah kelainan
ukuran dan bentuk kepala janin, seperti hidrosefalus dan anensefalus; kelainan letak
seperti letak muka ataupun letak dahi; serta kelainan kedudukan anak seperti kedudukan
lintang ataupun letak sungsang.
PLASENTA

Plasenta merupakan bagian dari passenger yang


menyerupai janin dan dilahirkan melalui jalan lahir,
juga merupakan salah satu organ yang merupakan ciri
khas mamalia sejati pada saat kehamilan, berfungsi
sebagai jalur penghubung antara ibu dan anaknya,
mengadakan
AIR KETUBAN

Liquor amnii yang sering juga disebut sebagai air ketuban


merupakan cairan yang mengisi ruangan yang dilapisi oleh
selaput janin (amnion dan korion). Pada kehamilan aterm,
selaput amnion adalah suatu membrane yang kuat dan ulet,
tetapi lentur. Selaput ini merupakan jaringan yang
menentukan hampir semua kekuatan regangan membran
janin. Dengan demikian, pembentukan komponen amnion
yang mencegah ruptur atau robekan sangatlah penting bagi
keberhasilan kehamilan.
AIR KETUBAN

Liquor amnii yang sering juga disebut sebagai air ketuban


merupakan cairan yang mengisi ruangan yang dilapisi oleh selaput
janin (amnion dan korion). Pada kehamilan aterm, selaput amnion
adalah suatu membrane yang kuat dan ulet, tetapi lentur. Selaput
ini merupakan jaringan yang menentukan hampir semua
kekuatan regangan membran janin. Dengan demikian,
pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptur atau
robekan sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan.
TERI
MA
KASI
H

Anda mungkin juga menyukai