Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HORMON-HORMON REPRODUKSI
Dosen Pengampuh : Bd. Novita Ginting Munthe, SST, M.Keb

Oleh
Kelompok 1
Ade Putri Maulida (2091001)
Aisyah Maudy Nasution (2091002)
Alya Indri Irasandi (2091003)
Aulia Rahmadani Damanik (2091007)
Cindy Dila Natasya (2091009)
Cindy Nurita (2091010)
Dea Ayu Sekar Asih (2091013)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah dan puji syukur kehadiran Allah swt dengan rahmat dan topiknya kami telah
menyelesaikan makalah ini dengan judul “HORMON-HORMON REPRODUKSI” tepat
pada waktu yang sebaik baiknya.
Kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi
penyusun sendiri, kami sadar bahwa makalah yang kami buat masih banyak lubang yang
berlinang dan masih banyak rongga yang terangah dan jauh dari kata sempurna, karna itu
kami mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca
Hanya kepada allah swt kami mohon keridhoan nya apabila ada kesalahan dalam penulisan
kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Lubuk Pakam, 30 Maret 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ
yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian
karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa
melewati saluran khusus. Di pihak lain terdapat pula kelenjar eksokrin yang
mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Walaupun jumlah yang diperlukan
sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui
dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormon testosteron atau
androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis
(proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan
sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada
bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis,
janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan. Sedangkan pada hormon kelamin wanita
terdapat estrogen dan progesterone yang di hasilkan oleh sel-sel endokrin dalam
ovarium.

1.2. Rumusan Masalah


1. Jelaskan definisi dari hormon reproduksi?
2. Sebutkan macam-macam hormon reproduksi?
3. Apa fungsi hormon-hormon tersebut?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hormon reproduksi
2. Untuk mengetahui macam-macam hormon reproduksi
3. Untuk mengetahui fungsi hormon-hormon reproduksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Hormon


Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran
sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau
kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut
homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal,
pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon
merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan
dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang
disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di
pihak lain terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran
khusus.

2.2. Sistem Hormon Manusia


Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena
tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar.
Keadaan demikian membuat tubuh segera mengeluarkan zat yang menghentikan pengeluaran
cairan tersebut. Zat yang dimaksud dinamakan hormon. Apabila kita minum air, segera
hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti. Hormon akan dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus).
Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian
tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan
pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula
adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
2.3. Kelenjar Yang Menghasilkan Hormon Reproduksi

2.3.1. Kelenjar Hipofisis


Kelenjar hipofisis atau pituitari terdapat di bawah otak besar berupa tonjolan. Kelenjar ini
terdiri atas bagian depan dan bagian belakang. Bagian ini menghasilkan hormon pengatur
pertumbuhan, pengatur fungsi kelenjar gondok, pengatur kelenjar anak ginjal, dan pengatur
kelenjar kelamin. Bagian belakang kelenjar hipofisis menghasilkan hormon pengatur fungsi
ginjal dan alat-alat lainnya.
Kerja kelenjar hopofisis berhubungan erat dengan hipotalamus. Hipofisis mengatur aktivitas
organ-organ dalam, misalnya organ pencernaan dan organ kelamin. Hipofisis menghasilkan
Hyroid stimulating hormone (TSH), hormon ini dapat merangsang kelenjar gondok. Hipofisis
juga menghasilkan hormon luteinizing hormone (LH), hormon ini membantu mengeluarkan
sel telur dan mengeluarkan hormon androgen pada laki-laki. Kedua hormone tersebut
disimpan dan dikeluarkan oleh hipofisis bagian depan. Hipotalamus menghasilkan hormon
pelepasan (releasing hormone) dan faktor penghambat. Keduanya berpengaruh terhadap
pelepasan hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.
Kelnjar hipofisis merupakan kelenjar buntu terbesar dan sering disebut kelenjar utama atau
master of glands. Hal ini karena kelenjar tersebut menghasilkan macam-macam hormon
yang akan mengatur kerja kelenjar lainnya. Pengaturan pertumbuhan, banyaknya urine,
tekanan darah, kerja kelenjar anak gondok, dan kelenjar kelamin dipengaruhi oleh kelenjar
hipofisis.
2.3.2. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad baru berproduksi pada usia remaja. Kelenjar ini
memproduksi hormon kelamin yang disebut hormone gonadotropik.
Kelenjar kelamin laki-laki tidak sama dengan kelenjar kelamin perempuan. Kelenjar kelamin
laki-laki disebut testis. Testis menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi mengatur
perkembangan sel kelamin laki-laki. Hormon ini juga mengatur perkembangan seks sekunder
laki-laki. Perkembangan seks sekunder laki-laki terlihat pada perubahan suara, tumbuhnya
kumis, rambut ketiak, adapun rambut pada kaki.
Kelenjar kelamin perempuan disebut ovarium. Ovarium menghasilkan hormone estrogen
yang berfungsi mengatur perkembangan sel-sel kelamin perempuan. Hormon estrogen juga
mengatur perkembangan organ seks sekunder. Perkembangan seks sekunder pada perempuan
terlihat pada pertumbuhan payudara dan pembesaran bagian panggul.
Selain estrogen, ovarium juga menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi
mengatur pertumbuhan plasenta dan merangsang pembentukan air susu.

2.4. Hormon Pada Pria


2.4.1. Hormon Pelepas Gonadotropin (GnRH)
Hormone yang satu ini disebut dengan hormon utama pada pria atau “masternya” hormon
pada tubuh seorang pria. Adapun hormon GnRH ini dilepaskan oleh hipotalamus. Fungsi
hormon GnRH adalah untuk menstimulasi pelepasan dua hormon pria lainnya yang juga
memiliki peran dalam tubuh dan reproduksi pria, yaitu hormon LS dan juga FSH. Selain itu,
hormon GnRH ini akan berperan untuk mengontrol sperma dan mengatur lewat testosteron.
Hormon yang satu ini termasuk hormon yang memiliki peranan yang paling penting dalam
sistem reproduksi pria.
2.4.2. Hormon Penstimulus Kantong (FSH)
Hormon FSH ini dilepaskan oleh kelenjar pituari atau yang disebut dengan hipofisis anterior.
Ia dilepaskan sebagai respon dari stimulasi pituari anterior oleh GnRH tersebut. Adapun
fungsi hormon FSH ini akan menstimulasi produksi sperma, membantu testosterone di dalam
testis, serta menstimulasi sel-sel sertoli untuk melakukan spermatogenesis (perkembangan
sperma).
2.4.3. Hormon Luteinasi (ICSH)
Hormon ini tidak jauh beda dengan hormon pria lainnya, hormon ini dilepaskan oleh kelenjar
pituari atau hipofisis anterior. Hormon ICSH ini nantinya akan memicu produksi testosteron
oleh sel interstitial testis serta menstimulasi sel leydig dalam prosesnya. Setelah testosteron
terbentuk, maka pada akhirnya ia juga akan mendorong agar testosteron bisa terlepas dari
testis pada tubuh pria.
2.4.4. Hormon Inhibilin
Hormon inhibilin ini di produksi oleh sel sertoli pada testis, hormon inhibilin ini akan
menjaga kesehatan dan kematangan sperma pada pria. Hormon ini akan dilepaskan deri testis
ketika tingkat sperma sudah tinggi. Ia akan mengatur produksi sperma serta menjaga
konsentrat hormon tetap di titik konstant.
2.4.5. Hormon Testosteron
Hormon testosteron ini merupakan hormon yang disebut sebagai hormon utama pembentuk
karakteristik pria. Hormon ini diproduksi oleh testis. Hormon ini nantinya akan membantu
menstimulus spermatogenesis dengan bantuan hormone FSH pada tubuh pria tersebut.
Dan pada akhirnya akan membuat perkembangan organ seksual pada pria menjadi lebih sehat
dan lebih sepadan dengan bentuk atau bobot tubuhnya. Yang tidak kalah penting lainnya,
hormon testosteron ini juga adalah hormon yang mengatur hasrat seksual atau libido pada
pria.

2.5. Hormon Pada Wanita


2.5.1. Hormon Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu
mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma. Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh
tetap tinggi. Hal ini mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh
untuk memproduksi ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron dalam
tubuh akan turun dan memicu menstruasi.
2.5.2. Hormon Estrogen
Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu, hormon
ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah yang
sedikit. Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh
saat pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi
dalam siklus menstruasi bulanan. Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI
setelah persalinan, mengatur mood atau suasana hati, dan proses penuaan.
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi yang
tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan osteoporosis pada
wanita lanjut usia.
2.5.3. Hormon Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada
pria, namun hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita. Hormon
testosteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksual dan menjaga kesehatan
vagina, payudara, dan kesuburan.
2.5.4. Hormon Luteinizing hormone (LH)
LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi oleh
kelenjar hipofisis di otak. Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat
menstruasi dan setelah menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat
mengakibatkan masalah reproduksi.
2.5.5. Hormon Follicle-stimulating hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis dan
berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus
menstruasi dan produksi sel telur di ovarium. Kadar hormon FSH yang rendah menandakan
bahwa wanita tidak mengalami ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa
juga menandakan kehamilan. Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita
memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau gejala dari sindrom
Turner.
2.5.6. Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya akan
meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan. Ketika kadar hormon
meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan mempersiapkan proses persalinan.
Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang
berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena
hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran
khusus. Di pihak lain terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya
melalui saluran khusus. Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.
Apabila kita minum air, segera hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan berhenti.
Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon-
hormon reproduksi pada wanita diantaranya adalah hormon progesteron, hormon estrogen,
hormon testosteron, hormon Luteinizing hormone (LH), dan hormon Follicle-stimulating
hormone (FSH). Sedangkan hormon-hormon reproduksi pada pria diantaranya adalah hormon
pelepasan gonadotropin (GnRH), hormon penstimulus kantong (FSH), hormon luteinasi
(ICSH), hormon inhibilin, dan hormon testosteron.

3.2. Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya semua
mahasiswa kesehatan dan para pembaca sekalian dapat mengetahui serta memahami apa itu
hormon, macam-macam hormon reproduksi pada laki-laki maupun perempuan serta fungsi
hormone reproduksi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Bolon, C. M. T., Siregar, D., Kartika, L., Supinganto, A., Manurung, S. S., Sitanggang, Y. F.,
& Noradina, N. (2020). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Yayasan Kita
Menulis
http://intanriani.wordpress.com/organ-reproduksi-jantan/Reproduksi-pria.html
http://firmanharjuanjaya.com/seo/1370/sistem-reproduksi-pada-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai