POWER • Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. HIS/KONTRAKSI UTERUS • His/kontraksi uterus adalah kontraksi otot – otot uterus dlm persalinan. Kontraksi terjadi pada otot polos uterus, yaitu miometrium. Mengapa HIS timbul????? HIS PENDAHULUAN (HIS PALSU) Peningkatan kontraksi 5. Kalau dibawa jalan tidak Broxton Hicks, sifatnya : bertambah kuat bahkan 1. Nyeri. Nyeri ini hanya sering berkurang terasa di perut bagian 6. Tidak ada pengaruh pada bawah pendataran / 2. Tidak teratur pembukaan servik 3. Lamanya his pendek 4. Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu His Persalinan • His yang datangnya berulang – ulang yang menimbulkan pembukaan pada servik, Sifatnya : 1. Nyeri melingkar dari pinggang memancar keperut bagian bawah 2. Teratur 3. Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya 4. Kalau dibawa berjalan bertambah kuat 5. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan Menurut fungsinya, His dibagi menjadi :
His pembukaan (kala I) His pengeluaran (kala II)
His yg menimbulkan His sangat kuat, teratur pembukaan pada serviks. dan simetris, His ini terjadi sampai terkoordinasi dan lama. pembukaan serviks His pengeluaran berfungsi lengkap 10 cm, his ini untuk mengeluarkan janin. mulai kuat, teratur dan Terjadi koordinasi sakit. bersama antara his otot perut, diagfragma dan ligamen. His pelepasan uri (kala III) His pengiring (kala IV) Kontraksi mulai turun, Kontraksi bersifat lemah, berfungsi untuk masih sedikit nyeri, dan melepaskan dan menyebabkan pengecilan mengeluarkan plasenta rahim Kontraksi uterus/His yang normal karena otot- otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat : 1)Kontraksi simetris 2)Fundus dominan 3)Relaksasi 4)Involuntir : terjadi di luar kehendak 5)Intermitten : terjadi secara berkala (berselang- seling) • Terhadap Ibu : a. Nyeri yang disebabkan karena kontraksi dari otot rahim yang akan menjepit pembuluh – pembuluh syaraf, maka terjadi nyeri di pinggang dan menjalar ke perut bagian bawah b. Penjepitan pada pembuluh – pembuluh darah ditandai dengan kenaikan tensi dan nadi dari ibu menjadi cepat c. Servik menjadi pendek d. Terjadi pembukaan ostium uteri • Terhadap janin : a. BJA menjadi lebih cepat dan kurang jelas akibat iskemia fisiologis (pertukaran oksigen pada sirkulasi uteroplasenter berkurang) a. Adanya kemajuan dari janin. KAPAN & BAGAIMANA PEMERIKSAAN HIS????????? Pemeriksaan his harus dilakukan setiap 1 jam dalam fase laten dan setiap 30 menit dalam fase aktif.
Gunakan jarum detik yang ada pada jam dinding
atau jam tangan untuk memantau kontraksi uterus. Secara hati – hati, letakkan tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit. Tentukan durasi atau lama setiap kontraksi yang terjadi. Dalam melakukan observasi his, hal – hal yang harus diperhatikan : Frekuensi his Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permanit atau persepuluh menit. Intensitas his Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin maju. Durasi atau lama his Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya selama 40 detik. Datangnya his Apakah datangnya sering, teratur atau tidak. Interval Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe 3 menit TENAGA MENGEJAN • Setelah serviks terbuka lengkap, kekuatan yg sangat penting pada ekspulsi janin adalah yg dihasilkan oleh peningkatan tekanan intra-abdomen yg diciptakan oleh kontraksi otot – otot abdomen yaitu “TENAGA MENGEJAN”. • Pada saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflek yg mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot – otot perutnya dan menekan diafragma kebawah.
• Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil jika
kala I pembukaan sudah lengkapdan paling efektif sewaktu kontraksi uterus. • Segera setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul, sifat kontraksi berubah yakni bersifat mendorong keluar.
• Ibu ingin meneran, usaha mendorong ke bawah
dibantu dengan usaha volunter yang sama dengan yang di lakukan saat buang air besar (meneran).
• Otot-otot diafgrama dan abdomen ibu berkontraksi
dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir. Hal ini menyebabkan meningkatnya tekanan intraabdominal. Tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan untuk mendorong janin keluar. • Kekuatan sekunder tidak memengaruhi dilatasi serviks, tetapi setelah dilatasi serviks lengkap, kekuatan ini cukup penting untuk mendorong janin keluar dari uterus dan vagina.
• Apabila dalam persalinan ibu melakukan valsava
manuver (meneran) terlalu dini, dilatasi serviks akan terhambat. Meneran akan menyebabkan ibu lelah dan menimbulkan trauma serviks. • Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh otot-otot perutnya. PASSANGER • Janin janin sebagai passanger sebagian besar adalah mengenai ukuran kepala janin, karena kepala merupakan bagian terbesar janin dan paling sulit untuk dilahirkan.
Posisi dan besar kepala janin dapat mempengaruhi
jalannya persalinan. Apabila kepala sudah lahir, bagian tubuh yang lain akan dengan mudah menyusul. SUTURA Merupakan sela ruang antara dua tulang.
Sutura frontalis : antara kedua os frontal
Sutura sagitalis : antara kedua os parietal kiri dan kanan Sutura koronaris : antara os parietal dan os frontal Sutura lambdoidea : antara os parietal dan os occipital Ubun – Ubun (Fontanel) merupakan pertemuan beberapa sutura
UUB (Ubun – Ubun Besar)
pertemuan antara sutura sagitalis, sutura frontalis dan sutura koronaria, berbentuk segiempat panjang. Menutup saat usia bayi 18 bulan.
UUK (Ubun – Ubun Kecil)
pertemuan sutura sagitalis dan sutura lambdoidea, berbentuk segitiga dengan puncak segitga runcing. Menutup saat usia bayi 6 – 8 minggu. Sutura dan ubun - ubun ini membuat tengkorak fleksibel, sehingga dapat menyesuaikan dengan otak bayi, yang beberapa lama setelah lahir terus tumbuh. Akan tetapi, karena belum menyatu dengan kuat, tulang-tulang ini dapat saling tumpang tindih. Hal ini disebut molase (struktur kepala yang terbentuk selama persalinan).
Kemampuan tulang untuk saling menggeser
memungkinkannya beradaptasi terhadap berbagai diameter panggul ibu. UKURAN KEPALA JANIN 9,5 cm
± 9,5 cm
± 12 cm
± 13,5 cm PRESENTASI JANIN Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki PAP (Pintu Atas Panggul) dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm.
tiga presentasi utama
LETAK JANIN Letak janin adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu panjang (punggung) ibu.
Ada 3 macam letak :
memanjang, melintang, oblique SIKAP JANIN • Sikap ialah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bag yang lain.
• Sikap terjadi akibat pola
pertumbuhan janin dan sebagai akibat penyesuaian janin terhadap bentuk rongga rahim. POSISI JANIN Posisi adalah hubungan antara bagian presentasi terhadap empat kuadran panggul ibu. PLASENTA Oleh karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan pada persalinan normal AIR KETUBAN Waktu persalinan, air ketuban membuka serviks dengan mendorong selaput janin ke dalam ostium uteri.
Bagian selaput janin di atas ostium uteri yang
menonjol waktu terjadi his disebut ketuban. ALHAMDULILLAH SELESAI..............