BLOK REPRODUKSI
MODUL 3
“PERSALINAN MACET (DISTOSIA)”
DISUSUN OLEH :
Stefania Anggi Sasmita 19 777 021
Nadia Julia Putri Paranto 19 777 023
Muh. Asyadul Islam 19 777 025
Afiliani As’ad 19 777 027
Siti Magfirah Fahmi Dako 19 777 029
Rafita Aldatami 19 777 031
Jihan Oktafiani 19 777 033
Muhammad Kurniawan 19 777 035
Syatiara Fatmawati R Junus 19 777 037
B. KATA SULIT
- HIS
C. KATA KUNCI
1. wanita 29 thn
2. 2.hamil anak ke 2 datang ke kamar bersalin jam 5
3. 3.sakit perut tembus ke belakang sejak pagi
4. 4. ttv normal, tinggi fundus 3 jari bawah prosesus xyphoideus,punggung
di kiri ibu, bagian terendah kepala dan penurunan 3/5.
5. 5. Denyut jantung janin 130 x/mnt. His 2 x dalam 10 menit dengan durasi
30-35 dtk
6. 6. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 4 cm, ketuban utuh
dan bagian terdepan kepala
7. 7. 4 jam kemudian denyut jantung janin 155x/menit, his 2x dalam 10
menit dengan durasi 30-35 dtk, pembukaan dan penurunan tetap dan
ketuban utuh
D. RUMUSAN MASALAH
1. Anatomi dari jalan lahir ?
2. Pengertian dan tahap-tahap persalinan normal ?
3. bagaimana fisiologi dan mekanisme dari persalinan normal ?
4. faktor-faktor yang berperan dalam prosses persalinan
5. bagaimana mekanisme dari HIS
6. bagaimana etiologi dari persalinan macet atau distosia
7. apa saja pengaruh distosia pada janin dan ibu hamil
8. apa saja komplikasi dari distosia
9. Jelaska bagaimana prosses pemeriksaan dan pemantauan persalinan
10. jelaskan tanda-tanda persalinan
E. IDENTIFIKASI MASALAH
Pendukung :
otot,jaringan ikat dan ligament yang berfungsi menyokong organ urogenitalis
1. Otot dasar panggul bagian luar
M. spincter ani eksternum
M. bulbocavernosus (melingkari vagina)
M. perinea transversus superficialis
2. Otot yang melingkari vagina bagian tengah dan anus
M.iliococcygeus
M.ischiococcygeus
M.perinea transversus profundus
M. coccygeus
3. Diafragma pelvis
Bagian depannya berbentuk segitiga yang disebut trigonum urogenitalis
(hiatus genitalis) yang didalamnya berada urethra, vagina, dan rectum.
M. levator ani (pars muskularis) dan pars membranasea, yaitu diafragma
urogenitalis yang terdiri dari perineal facia, otot-otot superficialis
4. Perineum
Jaringan di sebelah distal diagfragma pelvis
Sejumlah otot supervisial, vaskuler, dan berisi jaringan lemak
Saat persalinan, otot ini sering mengalami kerusakan Ketika janin
dilahirkan
5. UTERUS
Berbentuk seperti buah pir, berongga dengan dinding otot.
Ukuran pada wanita P:±7,5cm, L:±5 cm, tebal±2,5cm. Berat ±30-40
gr.
Terbagi tiga bagian: fundus, corpus, Isthmus, dan cervix)
Lapisan Uterus
- Endometrium
- Miometrium
- Perimetrium
Pembesaran uterus pada kehamilan karena pengaruh hormone
estrogen dan progesterone yang menyebabkan hipertrofi otot-otot
polos miometrium.
6. VAGINA
Organ opulasi wanita yang mengeluarkan ekskresi uterus, dan
saluran yang dilalui anak waktu dilahirkan.
Daerah rongga vagina disekitar cervix terbagi menjadi: fornix
anterior, fornix posterior, fornix lateralis sinistra, dan fornix lateralis
dextra.
Selaput tipis mukosa yang terdapat sekitar orificium vaginae disebut
hymen.
7. VULVA
labia majora (termasuk mons pubis)
labia minora (termasuk vestibulum vagina)
orificium vagina
glandula vestibularis majoris (Bartholini)
glandula vestibularis minor
clitoris
KOMPLIKASI DISTOSIA
Persalinan dengan distosia dapat menyebakan timbulnya komplikasi, baik
pada ibu maupun perinatal. Komplikasi yang ditimbulkan adalah sebagai
berikut:
1) Komplikasi bagi ibu
a) Infeksi intrapartum
Infeksi adalah bahaya serius yang mengancam ibu dan janinnya terutama bila
disertai pecahnya ketuban. Bakteri di dalam cairan amnion menembus amnion
dan menginvasi desidua serta pembuluh karion sehingga terjadi bakteremia
dan sepsis pada ibu dan janin. Pneumonia pada janin akibat aspirasi cairan
amnion yang terinfeksi adalah konsekuensi serius lainnya.
b) Ruptur Uteri
Apabila disproporsi diantara kepala janin dan panggul sedemikian besar
sehingga kepala tidak cakap dan tidak adanya penurunan, segmen bawah
uterus menjadi sangat teregang yang kemudian dapat menyebabkan ruptur.
Pada kasus ini mungkin terbentuk cincin retraksi patologis yang dapat diraba
sehingga sebuah krista transversal atau oblik yang berjalan melintang di
uterus antara simfisis dan umbilikus.
c) Pembentukan fistula
Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas panggul tetapi
tidak maju untuk jangka waktu yang cukup lama, bagian jalan lahir yang
terletak dantaranya dan dinding panggul dappat mengalami tekanan yang
berlebihan, karena gangguan sirkulasi dapat terjadi nekrosis yang akan jelas
dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan munculnya fistula
vesikovaginal, vesikoservikal, atau rektovaginal.
d) Cedera dasar panggul
Cedera otot-otot dasar panggul atau persarafan atau fasia penghubungnya
merupakan konsekuensi yang tidak terelakan pada persalinan pervaginam,
terutama persalinannya sulit. Saat pelahiran bayi dasar panggul mendapat
tekanan langsung dari kepala janin serta tekanan ke bawah akibat upaya
mengejan ibu. Gaya-gaya ini meregangkan dan melebarkan dasar panggul
sehingga terjadi perubahan fungsional dan anatomis di otot, saraf, dan
jaringan ikat. Terdapat semakin besar kekhawatiran bahwa efek-efek pada
otot dasar panggul selama melahirkan ini akan menyebabkan inkontinensia
urin dan alvi serta prolaps organ panggul.
2) Komplikasi bagi bayi
Komplikasi yang mungkin ditimbukan karena partus macet bagi janin adalah
sebagai berikut :
a) Kaput suksadaneum
Apabila panggul sempit sewaktu persalinan sering terjadi kaput suksedaneum
yang besar di bagian terbawah kepala janin. Kaput ini dapat berukuran cukup
besar dan menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Biasanya kaput
suksadaneum bahkan yang besar sekalipun akan menghilang dalam beberapa
hari.
b) Moulase kepala janin
Akibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tuan tengkorak saling
bertumpang tindih satu sama lain di sutura-sutura besar, suatu proses yang
disebut moulase. Biasanya batas median tulang perietal yang berkontak
dengan promontorium sakrum bertumpang tindih dengan tulang disebelahnya,
hal yang sama terjadi pada tulang-tulang frontal, namun tulang oksipital
terdorong ke bawah tulang parietal. Perubahan-perubahan ini sering terjadi
tanpa menimbulkan kerugian yang nyata, namun apabila distosia yang terjadi
mencolok, moulase dapat menyebabkan robekan tentorium, laserasi pembuluh
darah janin dan perdarahan intrakranial pada janin.
Jawaban :
Tanda-tanda Inpartu :
1. Timbulnya kontraksi uterus
Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang
mempunyai sifat sebagai berikut : 1. Nyeri melingkar dari punggung
memancar ke perut bagian depan.
2. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
3. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya
makin besar
4. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
5. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi.
Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi
minimal
2 kali dalam 10 menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan
pendataran,
penipisan dan pembukaan serviks.
2. Penipisan dan pembukaan servix Penipisan dan pembukaan servix
ditandai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah sebagai tanda
pemula.
3. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran
dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan
sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya
selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa
capillair darah terputus.
4. Premature Rupture of Membrane Adalah keluarnya cairan banyak dengan
sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah
atau selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan
lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan
merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban
pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek
sebelum persalinan. Walaupun demikian persalinan diharapkan akan
mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
2. https://repository.unimal.ac.id/3185/1/ANATOMIJALANLAHIR.pdf
3. Ujiningtyas, C. Sri Hari. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:
Salemba Medika
4. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Persalinan/ Yulizawati, Aldina Ayunda
Insani, Lusiana El Sinta B, Feni Andriani Edisi Pertama —Sidoarjo: Indomedia
Pustaka, 2019
5. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan, Herry Rosyati, SST,MKM
6. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan, Herry Rosyati, SST,MKM
7. Sinta, bab II tinjauan pustaka FK unand
8. Modul bahan ajar asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahiy
9. Ardhiyati, Y. 2016. Faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan lama di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru., Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 3
10. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obesentri (jilid 1). Jakarta-Buku Kedokteran
11. Modul bahan ajar asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir