a. Pengertian
Sebelum membahas tentang fisiologi persalinan ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu ;
- Gravida : wanita yang sedang hamil
- Para : wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
- In partu/Parturient : wanita yang sedang berada dalam proses persalinan
Partus atau Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia
luar melalui vagina atau jalan lahir ke dunia luar.
Partus Abnormal :
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti ekstraksi, cunam, vakum,
dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio cesarea.
b. Tanda-tanda InPartu
- Keluarnya lendir darah dari vagina (tapi bisa tidak terjadi
- Terjadinya kontraksi yang diinterpretasikan ibu sebagai rasa nyeri yang menjalar dari pinggang
ke perut
- Terjadinya pendataran dan pembukaan serviks
- Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)
- Ditambah dengan faktor-faktor “P” lainnya : psychology, physician, position.
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal
diharapkan dapat berlangsung.
e. HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus
uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari
‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan
pada multipara :
1. Pada primigravida terjadi penipisan/pendatran serviks lebih dahulu sebelum terjadi
pembukaan – pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga
langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan
2. Pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum
(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) – pada multipara, ostium
internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis
lebar)
3. Periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam)
karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan
waktu lebih lama.
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala : (walaupun
gerakan ini diurutkan, tetapi gerakan-gerakan tersbut terjadi secara bersamaan)
1. Engagement : Dikatakan Engagement bila diameter bieparietal kepala sudah melewati pintu
atas panggul.
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah
fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan
diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter
oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil
ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum
dengan diameter biparietalis.
5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah
simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi
tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis,
kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang,
tungkai dan kaki.
Reference: