Persalinan normal
◦ Bayi lahir presentasi belakang kepala, tanpa
memakai alat atau pendorong istimewa, tidak
melukai ibu dan bayi, berlangsung dalam waktu
<24 jam.
Mekanisme Cardinal
Presentasi Oksiput Anterior
Pendahuluan
Sebagian besar, verteks memasuki pelvis dengan sutura
sagitalis terletak di diameter transversal pelvis.
Pada posisi oksiput anterior- LOA atau ROA- kepala
memasuki pelvis baik melalui rotasi oksiput sebanyak 45
derajat anterior dari posisi transversal, atau baru
melakukan rotasi sesudahnya.
Gerakan utama persalinan (cardinal movements) adalah :
1. Engagement
2. Desensus
3. Fleksi
4. Rotasi internal
5. Ekstensi
6. Rotasi eksternal
7. Ekspulsi
Engagement
Mekanisme ketika diameter biparietal-
diameter transversal terbesar pada presentasi
oksiput- melewati apertura pelvis superior
disebut engagement.
Kepala berukuran normal biasanya tidak
mengalami engage dengan sutura sagitalis
yang mengarah ke anteroposterior. Namun
kepala janin biasanya memasuki apertura
pelvis superior baik secara transversal atau
oblik.
Desensus
Pada nulipara, engagement dapat berlangsung
sebelum awitan persalinan, dan proses
desensus selanjutnya dapat tidak terjadi
hingga awitan kala dua.
Pada perempuan multipara, desensus biasanya
dimulai dengan proses engagement.
Desensus ditimbulkan oleh satu atau beberapa
dari empat kekuatan:
1. Tekanan cairan amnion
2. Tekanan langsung fundus pada bokong saat kontraksi
3. Tekanan ke bawah otot-otot abdomen maternal
4. Ekstensi dan pelurusan tubuh janin
Fleksi
Pada gerakan fleksi kepala, dagu mengalami
kontak lebih dekat dengan dada janin, dan
diameter suboksipitobregmatikum yang lebih
pendek menggantikan diameter
oksipitofrontalis yang lebih panjang.
Rotasi Internal
Gerakan ini terdiri dari perputaran kepala
sedemikian rupa sehingga oksiput secara
bertahap bergerak ke arah simfisis pubis di
bagian anterior dari posisi awal atau yang
lebih jarang, ke arah posterior menuju
lengkung sakrum.
Ekstensi
Setelah rotasi internal, kepala yang berada
pada posisi fleksi maksimal mencapai vulva
dan mengalami ekstensi.
Ketika kepala menekan dasar pelvis, terdapat
dua kekuatan.
◦ Kekuatan pertama : ditimbulkan oleh uterus (posterior)
◦ Kekuatan kedua : ditimbulkan oleh daya resistensi dasar pelvis dan
simfisis (anterior)
Vektor resultan terarah pada pembukaan vulva, sehingga
menimbulkan ekstensi kepala.
Kepala lahir dengan urutan oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut
dan dagu melewati tepi anterior perineum.
Rotasi Eksternal
Setelah kepala lahir, dilakukan restitusi.
Restitusi kepala ke posisi oblik diikuti dengan
1. Lendir darah
( Bloody show)
2. Dilatasi dan
penipisan
serviks
3. His yang
teratur
Faktor 3P
*Fase deselerasi:
9-10 cm dalam waktu 2 jam
Observasi kala I:
1. Pengamatan/Penilaian kemajuan
persalinan:
- Pembukaan serviks
- Turunnya kepala :
Perlimaan, Hodge/ Station
- His : frekuensi/10 mnt, durasi, tonus
Observasi kala I:
2. Keadaan janin:
- Frekuensi DJJ
- Ketuban utuh/pecah: warna, kapan
pecah
- Mulase kepala janin: M0, M+, M++
- Kaput: +/ -
_ Denominator.
Observasi kala I:
3. Keadaan ibu:
- Pemberian oksitosin
30
Persalinan Kala II: Kala Pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap S/d bayi lahir
Td : Kala II Awal dan Kala II akhir
Tindakan:
- Observasi tanda vital
- Monitoring detak jantung janin, dan His
- Amniotomi (jika belum pecah)
- Pimpin meneran pada saat his ( Persalinan
sayang ibu)
- Episiotomi ( Jika perlu)
Episiotomi:
Tujuan :
Mengurangi tekanan pada kepala anak
Mempersingkat kala II
Mencegah ruptura perineum
Membuat luka lurus : penyembuhan
lebih baik
Saat Episiotomi
Waktu kepala tampak dengan
pembukaan 2-3 cm
Jenis Episiotomi:
Persalinan Kala III: Kala Uri
Dimulai dari segera bayi lahir s/d
lahirnya placenta
Tindakan:
1. Observasi tanda vital
2. Penyuntikan oksitosin 10 IU (IM)
3. Peregangan tali pusat terkendali
4. Masase uterus
Persalinan Kala III: Kala Uri
Tindakan :
1. Observasi Tanda vital, kontraksi uterus,
dan observasi perdarahan pasca salin/
perdarahan post partum dini.