Anda di halaman 1dari 35

OLEH :

dr. Muhammad Nurul Asmi

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN
 Teori Oksitosin
Oksitosin merupakan hormone yang menyebabkan onset
persalinan dan mempertahankan kontraksi uterus selama
proses persalinan.
 Teori Progesteron Withdrawal
Progesterone menyebabkan relaksasi pada myometrium,
sedangkan estrogen menyebabkan kontraksi myometrium
dan produksi prostaglandin.
 Teori Plasenta Menua
Penuaan plasenta menyebabkan insufisiensi nutrisi ke fetus.
 Teori Kortisol
Hormon ini menyebabkan uterus menjadi lebih sensitif
terhadap oksitosin dan prostaglandin dan menyebabkan
onset persalinan dengan meningkatkan produksi estrogen
dari plasenta.
 Teori Prostaglandin
Prostaglandin menyebabkan jaringan serviks lebih lunak, tipis
dan membuka saat persalinan.
 Faktor power dapat berupa his (kontraksi uterus), kontraksi
otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis dan retraksi
uterus
 Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal otot-otot
rahim yang terjadi untuk sementara waktu. Kontraksi ini
terjadi diluar sadar (involunter), dibawah pengendalian sistem
saraf simpatik dan secara tidak langsung mungkin
dipengaruhi sistem endokrin.
 Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang menetap
setelah terjadinya kontraksi. Serabut otot tidak mengadakan
relaksasi penuh pada akhir kontraksi, tetapi akan
mempertahankan sebagian gerakan memendek dan menebal
tersebut.
 Tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan
dalam kala dua persalinan. Tenaga ini dipakai untuk
mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi
yang dihasikan oleh otot-otot volunter ibu.
 Ukuran Kepala Janin

Tengkorak janin terdiri dari :


 2 tulang parietal

 2 tulang temporal

 1 tulang frontal

 1 tulang oksipital

 sutura

 fontanela
Kepala janin, saat intranatal juga mengalami molding. Molding
adalah pemanjangan bentuk kepala bayi karena kelahiran melalui
jalan lahir.
 Berdasarkan struktur kepala janin tadi, terdapat 4 ukuran diameter kepala janin jika
dilihat dari presentasi kepalanya, yaitu :
◦ Flexed vertex 9.5 cm. Suboccipito-bregmantica
◦ Deflexed vertex 11.5 cm. Occipitofrontal
◦ Brow 13.5 cm. Mentovertical
◦ Face 9.5 cm. Submentobregmantica
 Dengan landmark :
 mentum- dagu,
 sinciput – kening,
 vertex – ruang antar fontanel,
 occiput – tulang oksipital
 Posisi Janin
a. Fetal lie
Fetal lie yaitu posisi janin terhadap bidang aksis ibu.
b. Fetal atitude
Fetal attitude yaitu derajat fleksi janin selama persalinan.
c. Posisi janin dilihat dari hubungan bagian presentasi kepala dengan empat kuadran
panggul ibu. Cara menentukan posisi janin adalah dengan penamaan sebagai berikut :
 Right (R) dan Left (L) dilihat dari ibu
 Bagian presentasi kepala janin Occiput (O), Mentum (M), Sacrum (S), Acromion (A).
 Posterior (P) dan Anterior (A) dari letak pelvic
d. Posisi janin dari letak station.
 Station adalah hubungan antara bagian presentasi janin dengan garis

imajiner yang ditarik antara spina ischiadika pelvis ibu.


 Engagement sendiri menunjukkan diameter transversa terbesar bagian

presentasi telah memasuki pintu atas panggul atau panggul sejati.


 Jika station sudah lebih dari +4 disebut dengan crowning.

video\Childbirth Stations of Presentation.flv


 Presentasi Janin
Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul
dan terus memulai jalan lahir saat persalinan. Terdiri dari :
a. Presentasi kepala
b. Presentasi bokong

c. Presentasi bahu
 Bentuk panggul
a. Panggul Ginekoid
b. Panggul Anthropoid
c. Panggul Android
d. Panggul Platipelloida
 Kemampuan serviks untuk membuka
Dilatasi atau pelebaran serviks, pada dunia klinik biasa disebut pembukaan
yang terdiri dari pembukaan 1-10 cm yang dapat diukur dengan VT (Vaginal
Touche). Pada saat pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm), dapat
dilakukan pemecahan ketuban dan proses persalinan dapat segera dimulai.
Faktor psikososial meliputi psikologis ibu, emosi (perasaan
cemas dan takut), persiapan intelektual dalam menghadapi
perubahan peran, pengalaman persalinan sebelumnya,
kebiasaan adat dan dukungan dari orang terdekat ibu.
 Gerakan-gerakan utama janin dalam proses persalinan, antara lain :
 Turunnya kepala

 Fleksi

 Putaran paksi dalam

 Ekstensi

 Putaran paksi luar

 Ekspulsi

 Dalam kenyataannya beberapa gerakan terjadi secara bersamaan.

video\Vaginal Birth (Childbirth).flv


 Turunnya kepala dibagi dalam masuknya kepala dan majunya kepala.
 Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah
terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru
terjadi pada permulaan persalinan.
 Majunya kepala terjadi bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu :
fleksi, putaran paksi dalam, dan ekstensi.
 Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-
ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan
dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecillah
yang melalui jalan lahir.
 Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari
bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari
bagian depan memutar ke depan ke bawah symphisis.
 Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul,
terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke
depan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya.
 Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi
atau putaran paksi luar.
 Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis
dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian
bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir
searah dengan paksi jalan lahir.
 Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus
yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa
nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak
daripada darah haid.
 Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada
pemeriksaan dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi).
 Terdapat 2 fase pada kala ini yaitu fase laten dan fase aktif.
 Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar
8 jam.
 Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
 Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
 Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9
cm.
 Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+
10 cm).
 Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan
berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap.
 Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih
lama.
 Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah/ baru pecah
spontan pada awal Kala 2 ini.
 Rata-rata waktu untuk keseluruhan proses Kala 2 pada
primigravida ± 1,5 jam, dan multipara ± 0,5 jam.
 Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir
dengan lahirnya plasenta.
 Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada
dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
 Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di
dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat
kontraksi mudah lepas dan berdarah.
 Merupakan masa 1 jam setelah persalinan atau partus,
terutama untuk observasi.
 Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan
1 jam setelahnya.
 Hal penting yang harus diperhatikan pada kala 4 persalinan :
 Kontraksi uterus harus baik
 Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
 Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
 Kandung kencing harus kosong
 Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma
 Keadaan umum ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai