Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertia
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal apabila prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan ( 37 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit (Asuhan Persalinan Normal,2007).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
( 37- 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal,2007).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun ke dalam jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir (Winkjosastro, H. 2008 : 100).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar ( Sarwono,2007).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat
hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar,
1998).
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
1. Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir.
2. Persalinan bantuan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi
dengan forceps atau dilakukan operasi section caesarea.

3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan rangsangan misalnya dengan pemberian pitocin atau prostaglandin atau
pemecahan ketuban.
Menurut umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan adalah :
1. Partus immaturus adalah partus yang terjadi pada umur kehamilan kurang dari 28
minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-900 gram.
2. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2499 gram atau tua
kehamilan antara 28 -37 minggu.
3. Partus matures atau partus aterm adalah suatu partus yang terjadi pada kehamilan
antara 37 – 42 minggu dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
4. Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi pada kehamilan lebih
dari 42 minggu.
5. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin viabel berat janin dibawah
500 gram atau tua kehamilan dibawah 20 minggu.

B. Proses Terjadinya Persalinan


Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan :
A. Teori keregangan otot
1) Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
2) Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan
dapat dimulai.
3) Pada kehamilan ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu
dan inpartu.
B. Teori penurunan progesterone
1) Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu.
2) Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim sensitif
terhadap oksitosin.
3) Akibatnya otot rahim Mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan
progesterone tertentu.
C. Teori oksitosin
1) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior
2) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah
sensitifitas otot rahim, sehingga terjadi Braxton hicks.
3) Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan, masa
oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat dimulai.
D. Teori protoglandin
1) Konsentrasi progesteron meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu yang
dikeluarkan oleh desidua.
2) Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
3) Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan
setelah kepala sampai di dasar panggul, sebab-sebab putaran paksi dalam :
1. Pada letak flexi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah kepala.
2. Bagian terendah dari kepala mencari tahanan yang paling sedikit terdapat
sebelah dalam atas dimana terdapat hiatus genitalis antara m levator ani kiri
dan kanan.
3. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter antara posterior.
e. Extention
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul terjadilah
ekstansi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu
bawah pangul mengarah ke depan dan ke atas. Sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Kalau tidak terjadi ekstensi kepala akan
tertekan pada perineum dan menembusnya pada kepala bekerja dua kekuatan
yang satu mendesaknya ke bawah dan satunya disebabkan tahanan dasar panggul
yang menolaknya ke atas. Result efeknya ialah kekuatan ke arah depan atas.
Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis maka yang dapat
maju karena kekuatan tersebut di atas bagian yang berhadapan dengan sub
occiput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun
besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya dengan dagu gerakan akstensi.
f. External Rotation
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran
paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi (putaran balasan). Selanjutnya
putaran dilanjutkan hingga ke belakang kepala berhadapan dengan tuber
ischiadicum sepihak (disisi kiri). Gerakan yang terakhir ini adalah putaran faksi
luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu luar yang sebenarnya
dan disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisa cramial menempatkan diri
dalam diameter antero posterior dari pintu bawah panggul).
g. Expulsion
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphisis dan
menjadi hipomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan
lahir.

F. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Kala Pembukaan)
Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan
pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya placenta
secara lengkap ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan
perubahan serviks.
Poin
Poin dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan
dalam mengambil keputusan saat pelaksanaan. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm
(fase aktif0. partograf dimulai atau dibuat untuk setiap ibu bersalin, tanpa menghiraukan
apakah persalinan tersebut normal atau dengan komplikasi.
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk :
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks
melalui pemeriksaan dalam.
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga
dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik
kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan.
Hal-hal yang dicatat mengenai kondisi ibu dan janin adalah sebagai berikut :
1. Denyut jantung janin : Dinilai setiap 30 menit sampai 1 jam. Mulai waspada apabila
djj mengarah hingga dibawah 120 atau di atas 160 x/mnt.
2. Air ketuban : Nilai warna ketuban jika selaput ketuban
 U : selaput ketuban utuh
 J : selaput ketuban pecah dan air ketuban jernih
 M : selaput ketuban pecah dan air ketuban bercampur meconium
 D : selaput ketuban pecah dan air ketuban bernada darah
 K : tidak ada cairan ketuban atau kering
3. Perubahan bentuk kepala janin (molding atau mulase)
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat
menyesuaikan terhadap bagian keras (tulang) panggul ibu.
Semakin besar derajat penyusupan atau tumpang tindih, antara tulang kepala,
semakin menunjukkan resiko disproporsi kepala panggul atau cephalo pelvic
disproporsion (CPD).
Lambang dalam partograf :
- O : tulang kepala janin terpisah, sutura masih mudah dipalpasi
- 1 : tulang kepala janin bersentuhan
- 2 : tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tapi masih dapat dipisahkan.
- 3 : tulang kepala janin saling tindih dan tidak dapat dipisahkan.
4. Pembukaan mulut rahim (serviks)
Dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda silang (x) digaris waktu yang
sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks
5. Penurunan bagian terbawah janin
Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian) yang teraba (pada
pemeriksaan abdomen) atau pemeriksaan luar di atas ymphisis pubis. Catat dengan
tanda lingkaran (o) pada setiap pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5 sinsiput (s) atau
paruh atas kepala berada di symphisis pubis.
Kehamilan Persalinan Anak
No Jenis Riwayat
P/ Bb
umur KeadaanT Tahun tempat Penolong persalina Keadaan nifas
L l
n
3
1 23 hidup 2018 PKM Bidan Normal L Baik -
thn

jumlahnya :
1. Istirahat ( tidur ) :
- Tidur waktu malam berapa jam ( dari pukul 22.00 s/d 06.00 wita )
- Tidur waktu siang berapa jam ( dari pukul 13.00 s/d 15.30 wita )
2. Kebersihan diri :
- Penampilan umum : Baik
- Mandi / hari : 2 Kali/Hari
- Sikat gigi / hari : 2 Kali/Hari
- Cuci rambut / minggu : 2 Kali/Seminggu
- Ganti pakaian dalam sehari : Diganti setiap kali merasa lembab
3. Rekreasi / olahraga atau hobby :-
4. Ketergantungan :
- Obat : Tidak
- Rokok : Tidak
- Minuman keras : Tidak
5. Hubungan seksual, keluhan : Tidak ada
6. Riwayat keluarga berencna : KB implant
- Mengerti tentang KB : ya
- Setuju tentang KB : ya
- Pernah menjadi ekseptor : ya
- Drop out, alasannya : ingin mempunyai anak kembali
e. Pemeriksaan fisik

a. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 117/80 mmHg
- Suhu : 36,5 ⁰C
- Pernafasan : 20 x/menit
- Nadi : 82 x/menit
b. Berat badan : 59 kg
tinggi badan : 160 cm
c. Cara berjalan : baik
d. Kesadaran umum : sadar
e. Inspeksi :
1. Kepala :
- Rambut : bersih, berwarna hitam
2. Muka :
- Pucat : tidak
- Kloasma gravidarum : tidak
4. Gerak janin : baik
5. Bising Rahim : baik
6. Bunyi aorta : baik
7. Bunyi jantung ibu : baik
8. Bunyi paru ibu : baik
i. Perkusi :
Reflex patella : baik Kanan/kiri

j. Pemeriksaan laboratorium :

1. Urine :
- Albumin : negatif
- Reduksi : negatif
- Plano test : positif
2. Darah :
- Golongan darah :O
- HB : 13,3 g/dl
- VDRL : negatif
k. Pemeriksaan rontgen : tidak ada

III. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

a. Kala I
1. Lamanya : 8 jam
Pelepasan : lendir dan darah (22-12-2021 pukul : 09.00)
2. Tanda vital :
- Telanan darah : 117/80 Mmhg
- Nadi : 82 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
3. Palpasi menurut leopold :
- Tinggi fundus uteri : 3 stpst (34 cm)
- Punggung janin : puka
- Bagian terdepan : kelapa
- Turunnya bagian terdepan: BDP (Bergerak dalam panggul)

4. His ( kontraksi uteri ) :


- Tanggal : 22/12/2021 jam 18.20 wita
- Frekuensi : 2x10 mnt
- Lamanya : 15-20 detik
- Intensitas ( kekuatannya ) : adekuat
5. Vaginna toucher :
- Dilakukan oleh : bidan
- Indikasi :-
- Tanggal : 22/12/2021 pukul : 18.20 wita
- Pembukaan : 4 cm
- Serviks : tidak ada kelainan / lunak
- Ketuban : utuh
- Bagian paling bawah : kepala
- Presentasio : kepala
Analisa data

Nama Pasien : Ny.N


Umur : 26 thn
Ruang : Cempaka/Persalinan
No. RM : 022595

No Data Etiologi Masalah


DS :
Tanda-tanda impartu Nyeri perut
• Nyeri perut bagian bawah
tembus belakang

DO : Kalla I

• klien tampak tanda tanda


Vital
Proses Persalinan
Tekanan darah : 117/80
mmHg
Suhu : 36,5 °C
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit Kontraksi uterus nyeri

Nyeri

Kalla II

Partus

Anda mungkin juga menyukai