terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37- 42 minggu) ,lahir spontan dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan , disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.(FK UNPAD, 1983)
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara
spontan tanpa bantuan alat dan tidak melukai ibu dan janin yang berlansung
melalui vagina secara spontan pada kehamilan cukup bulan tanpa bantuan
alat dan tidak terjadi komplikasi pada ibu ataupun pada janin dengan
1. Faktor hormonal
relaksasi otot polos. Sehingga aliran darah berkurang dan hal ini
berakibat degenerasi.
2. Faktor syaraf
4. Faktor nutrisi
dikeluarkan.
5. Faktor partus
Partus sengaja ditimbulkan oleh penolong dengan menggunakan
D. Penyebab
2. Teori oxytosin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocsin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot :
mengeluarkan isinya.5Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
4. Pengaruh janin :
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa.
5. Teori Prostaglandin :
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan
adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun
persalinan.
3. Pola kesuria dan sasuk miksi karena kandung kemih tertekan bagian
bawah janin.6
4. False labair pain yaitu perasaan sakit diperut dan pinggang karena
1. Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
hebat.
2. Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus ( lubang luar vagina ) janin harus dapat
3. Passanger
4. Psikologikal respon
Penampilan dan perilaku wanita serta pasangannya secara keseluruhan
perlukan.
5. Posisi ibu
1. Kala I
menjadi 4cm
terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi
osteum uteri internum sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang
sama.
hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum
2. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2
sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masuk
ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala
tidak masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan mengedan maksimal
muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi gravida kala
II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
3. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak
15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
4. Kala IV
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata
perdarahan normal adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari
1. Engagement
2. Penurunan
terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan
langsung kontraksi fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otototot abdomen ibu pada tahap
kedua persalinan.14
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap
kali terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan
5. Ekstensi
mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran
paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
pubis16