BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan Normal
1. Pengertian
dimulai secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap
dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat
(Oktarina, 2016)
uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
6
terdapat keseimbangan antar kadar progesteron dan estrogen dalam
timbul his.
b) Teori Oxitosin
c) Teori prostaglandin
utero plasenter.
7
tiba kadar kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi
meningkat.
hipotaamus.
kekejanga.
8
pembuluh darah pada villi chorialis di plasenta, sehingga
3. Tanda-tanda persalinan
a. Terjadi lightening
(prawirohardjo,2008)
9
2. Tanda-tanda timbulnya persalinan (Inpartu)
rahim yang dimulai pada 2 face maker yang letaknya di dekat cornu
uteri.
serviks membuka.
hilang sema sekali, sehingga tinggal hanya ostium yang tipis seperti
kertas.
persalinan, yaitu :
10
a. Kala 1 (Tahap Pembukaan)
lendir bercampur darah (bloody show), lendir ini berasal dari kanalis
1. Fase laten
2. Fase aktif
11
Pada prigravida kala 1 berlangsung kira-kira 12 jam, sedangkan
(sumarah, 2009).
50-100 detik.
5. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu
12
c. Kala III ( pengeluaran Uri)
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit, maka
tanda-tanda :
rahim
4) Terjadi perdarahan
dan pernapasan
3) Kontraksi uterus
13
5. Tujuan asuhan persalinan normal
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya
normal harus mempunya alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang
tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan
14
kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta
aktif, oleh karena makanan padat lama tinggal dalam lambung dari pada
c. Kebutuhan eliminasi
rasa tidak nyaman yangg tidak dikenali pasien karena bersama dengan
ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh
15
memaksakan pemilihan posisi yg diinginkan oleh ibu dalam
dipahami ibu
16
2. Posisi merangkak
perineum.
perineum).
karena tekanan pada vena kava inferior oleh kavum uteri yang
dan punggung.
17
e. Pengurangan rasa nyeri
2) Pengaturan posisi
6) Sentuhan masase
7) Asuhan diri
sacroiliaka
12) Berendam
15) Musik
18
7. Jenis Persalinan
a. Persalinan spontan
b. Persalinan buatan
c. Persalinan anjuran
a. Abortus
hidup diluar kandungan, berat janin < 500 gram dan umur kehamilan
< 20 minggu.
19
b. Partus immaturus
c. Partus prematurus
d. Persalinan aterm
kulit terutama daerah lipat paha dan genital luar, warna coklat
kehijauan atau kekuningan pada kulit dan tali pusat, muka nampak
f. Partus presipitatus
20
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power (kekuatan)
dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk ke
dalam dinding uterus. Ditempat tersebut ada suatu pace maker dari
seluruh uterus.
Jalan lahir yang harus dilewati janin terdiri dari rongga panggul,
dasar panggul, serviks dan vagina. syarat agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada rintangan maka jalan lahir tersebut harus
normal.
4. Passanger (Janin )
21
9. Kebutuhan dasar ibu bersalin kala I-IV
emosi ibu dan keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat yang
rencana rujukan.
22
c) Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk
d) Perawatan fisik
pakaiannya. Baju yang bersih dan terbuat dari bahan katun akan
e) Mengatur posisi
merangkak.
makanan padat lebih lama tinggal dalam lambung dari pada makanan
23
terjadinya mual dan muntah, yang biasa mengakibatkan terjadinya
diberi minuman segar (jus buah, sup dll). Selama proses persalinan,
3) Kebutuhan eliminasi
itu juga akan meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali
II.
24
medulla spenalis. Selama bagian akhir dari kala I dan sepanjang
kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga dari
individual pada rasa sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak
meningkatkan kecemasan.
yang secara alamiah tegas dan cemas akan lebih lemah dalam
antara lain :
25
c. Memberikan makanan dan minuman
kelahiran
keluarga
kelahiran.
26
d. Kebutuhan dasar ibu bersalin kala III
1. Menjaga kebersihan
3. Kebutuhan istirahat
27
Bidan harus tetap dapat memenuhi kebutuhan ibu sampai masa
2) Bimbingan spiritual
5) Pengawasan kala IV
6) Istirahat
7) Memulai menyusui
a. Turunnya kepala
28
Kepala pada saat melewati pintu atas panggul dapat juga dalam
2. Majunya kepala
dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II,
3. Fleksi
29
4. Putaran paksi dalam
5. Ekstensi
7. Ekspulasi
30
11. Partograf
Partograf harus digunakan untuk semua ibu dalam fase aktif kala I
penyulit.
pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk
31
mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan,
termasuk :
1) Nama, umur
b. Kondisi janin
1) DJJ
c. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks
e. Kontraksi uterus
32
f. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
1) Oksitosin
g. Kondisi ibu
persalinan)
33
Catat djj dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai
mekonium
34
gawat janin (denyut jantung janin < 100 atau > 180 kali per
dapat dipalpasi.
dapat dipisahkan.
4) Kemajuan persalinan
35
Masing-masing kotak di bagian ini menyatakan waktu 30
menit.
a. Pembukaan serviks
36
Setiap kotak menyetakan waktu satu jam sejak dimulainya
8) Kontraksi utetus
cairan IV.
a. Oksitosin
37
b. Obat-obatan lain dan cairan IV
waktunya.
dengan nadi dan tekanan darah ibu. Nilai dan catat nadi ibu
38
Jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan
rujukan.
a) Catatan persalinan
39
1. Data dasar
saat merujuk.
a. Kala I
b. Kala II
c. Kala III
40
Informasi tentang bayi baru lahir terdiri dari berat
d. Kala IV
41
Tabel. 2.1 Langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal
42
No Langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal
13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuat untuk meneran
14 Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya ( tidak meminta ibu berbaring telentang), apabila
dalam waktu 60 menit ibu belum mempunyai keinginan untuk
meneran maka segera rujuk ibu
15 Meletakkan handuk bersih ( untuk megeringkan bayi ) diatas
perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm
16 Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu
17 Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
18 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19 Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm,
memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada
perut ibu
20 Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21 Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran
paksi luar secara spontan
22 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparietal. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi, dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arcus pubis dan
kemudian gerakan arah atas distal untuk melahirkan bahu
belakang
23 Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
tangan dan siku sebelah atas
24 Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin)
25 Menilai bayi dengan cepat apakah bayi menagis kuat,bernafas
tanpa kesulitan dan apakah bayi bergerak aktif ?
43
No Langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal
26 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu
27 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak adanya
bayi kedua
28 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin10
unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi
terlebih dahulu sebelum menyuntikkan oksitosin)
30 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke
arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal
dari klem pertama
31 Dengan satu tngan, pegang tali pusat yang telah
dijepit(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali
pusat diantara 2 klem tersebut
32 Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lain
33 Meletakkan bayi diatas perut ibu skin to skin (IMD) dan
mengganti kain bayi dengan kain kering menutupi bagian
kepala, membiarkan tali pusat terbuka
34 Memindahkan klem pada tali pusat sehingga berjarak 5-10 cm
dari vulva
35 Meletakkan satu tangan diatas perut ibu, tepat diatas tulang
pubis dan melakukan palpasi untuk meraba kontraksi uterus
35 Meletakkan satu tangan diatas perut ibu, tepat diatas tulang
pubis dan melakukan palpasi untuk meraba kontraksi uterus
36 Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan
tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati ke arah dorsokranial. Jika plasentta tidak lahir setelah
30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur
44
No Langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal
37 Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,
mengikuti poros jalan lahir ( tetap lakukan tekanan
dorsokranial)
38 Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu ( terasa ada tahanan)
pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban
39 Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase (pemijatan)
pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara
sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40 Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janin dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa
seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap,
dan measukkan kedalam kantong plastik yang tersedia
41 Evaluasi kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan
perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan
42 Memastikan uterus berkontraki dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
43 Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di
dada ibu paling sedikit 1 jam
44 Setelah satu jam, lakukan penimbangan, pengukuran bayi, beri
tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin k1 1 mg (IM) di
paha kiri anterolateral
45 Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral
46 Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam
47 Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uteru dan
menilai kontraksi
48 Evaluasi jumlah kehilangan darah
45
49 Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca persalinan
50 Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik
51 Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas
peralatan setelah didekontaminasi
52 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
53 Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.
Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu
ibu memakai pakaian bersih dan kering
54 Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum
55 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
56 Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
57 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
58 Melengkapi partograf
46
Manajemen Asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
1) Data Subjektif
a. Identitas
penangananan.
kebiasaan sehari-hari.
47
g) Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien,
b. Keluhan Utama
lahir rang
Persalinan
48
Keluhan ibu selama hamil : Untuk mengetahui apakah ibu
hamil TM 1, 2 dan 3
e. Riwayat Kesehatan
persalinan.
f. Riwayat Perkawinan
ke berapa.
49
g. Riwayat Mensturasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 5 hari
d. Disminorhea : tidak
h. Riwayat KB
a. Pola Nutrisi
a) Makan
Frekuensi : 3x sehari
b) Minum
c) Personal Hygiene
Mandi : 2x sehari
50
Keramas : 1-2x sehari
d) Eliminasi
1. BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : Lembek
2. BAK
Konsistensi : Cair
b. Kebutuhan Istirahat
c. Keadaan Psikososial
proses persalinan.
2) Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
51
Emosional : Stabil
b. Tanda-tanda Vital
c. Antropometri
TB : 155 cm
LILA : 23,5 cm
d. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
52
e. Mulut
f. Telingan
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
1. Linea Nigra
Ada
2. Linea Alba
Ada
Tidak ada
4. Leopold I
53
5. Leopold II
sisi uterus.
6. Leopold III
belum.
7. Leopold IV
8. DJJ
9. Frekuensi
120-160 x/menit.
10. TBJ
11. HIS
12. Durasi
20-40 detik
54
j. Genitalia
k. Pemeriksaan dalam
Pembukaan : 1-10 cm
Ketuban :+
Penurunan : Hodge II
l. Anus
m. Ekstremitas
55
n. Pemeriksaan penunjang
Hb : >11%
a. Kala I
1) Diagnosa
2) Masalah
Tidak ada
3) Kebutuhan
infeksi.
b. Kala II
1) Diagnosa
Inpartu kala II
2) Masalah
Tidak ada
56
3) Kebutuhan
c. Kala III
1) Diagnosa
2) Masalah
Tidak ada
3) Kebutuhan
d. Kala IV
1) Diagnosa
Inpartu kala IV
2) Masalah
Tidak ada
57
3) Kebutuhan
pasien.
1. Kala I
kebutuhan.
persalinan.
58
f. Menganjurkan ibu untuk rileks dan bernafas teratur untuk
bokong ibu.
59
2. Kala II
meneran.
II
melakukan katerisasi.
APN.
3. Kala III
60
b. Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat
mungkin
4. Kala IV
tidur.
61
e. Melakukan perawatan BBL
ibu
i. Melengkapi partograf
4. Standar IV : Implementasi
5. Standar V : Evaluasi
62
4 Kala IV S : .....
O : .....
A : .....
P : .....
63
C. Kerangka Teori
Kala III
a. Memberitahu ibu bahwa ibu
akan disuntikkan oksitosin
10 IU pada 1/3 paha lateral
secara IM
b. Melakukan penjepitan dan
pemotongan tali pusat
c. Melakukan IMD skin to
skin pada kulit ibu dan
menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya sesegera
mungkin
d. Melakukan manajemen aktif
kala III
e. Melakukan masase uterus
selama 15 detik
f. Mengajarkan keluarga untuk
melakukan masase uterus
dan menilai kontrasi dengan
cara meletakkan tangan di
perut ibu dan raba perut ibu
apabila perut ibu terasa
keras berarti kontraksi baik
dan apabila perut ibu terasa
lembek maka kontraksi
uterus tidak baik
g. Cek kelengkapan plasenta
h. Evaluasi perdarahan dan
laserasi
i. Memberikan ibu makan dan
minum untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu
65
Kala IV
a. Melakukan pemantauan kala
IV secara berkala untuk
b. memastikan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus dan
perdarahan ibu dalam batas
normal
c. Membersihkan ibu dari
darah dan cairan ketuban
serta membantu ibu untuk
mengganti pakaian
d. Membantu ibu untuk BAK
menggunakan pispot di
tempat tidur
e. Menganjurkan ibu untuk
mobilisasi dini dengan
miring kiri dan miring
kanan
f. Meberikan ibu makan dan
minum untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu
g. Menganjurkan ibu untuk
istirahat karena sudah lelah
dalam proses persalinan
h. Dokumentasi alat dan
tempat persalinan
i. Melengkapi partograf
66
D. Kerangka Konseptual Asuhan Kebidanan
Ibu Bersalin Normal dengan Manajemen asuhan kebidanan Kesehatan ibu dan janin
usia ... tahun, anak ke ..., dan
tanpa penyulit VII langkah Varney pada Keadaan umum ibu dan
Kala 1 dengan keluhan : persalinan normal
Tanda-tanda vital dalam
Perutnya terasa mules- batas normal
mules,disertai keluar lendir
bercampur darah, pinggangnya Langkah I : Pengkajian Kontraksi uterus ibu baik
terasa sakit yang menjalar ke
depan dan rasa sakit yang Data Subjektif Perdarahan ibu normal
timbul itu hilang timbul.
Data Objektif Bayi lahir dengan sehat
Kala II, dengan keluhan : Rasa
mulesnya semakin sering, ada Langkah II : Interpretasi Data Tidak terjadi komplikasi
rasa ingin meneran dan ada rasa pada saat persalinan dan
ingin BAB. Diagnosa : stelah persalinan
Kala III, dengan keluhan : lega
Ny “...” G..P..A.. usia (...) inpartu Tanggapan pasien
dan senang bayinya telah lahir
kala I fase laten/fase aktif terhadap penjelasan
dengan selamat tetapi plasenta
belum lahir dan ibu merasakan Inpartu kala II
perutnya masih terasa mules
Kala IV, Dengan Inpartu kala III
keluhan :plasenta sudah lahir,
perut ibu masih terasa mules, Inpartu kala IV
merasa lelah namun bahagia Langkah III : Antisipasi diagnosa
atas kelahiran bayinya potensial tidak ada
Langkah IV : Kebutuhan segera
tidak ada
Langkah V : Intervensi
Langkah VI : Implementasi
Langkah VII : Evaluasi
Catatan perkembangan dengan
metode SOAP
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
A :Analisa
P : Penatalaksanaan
67